Pembimbing :
Disusun oleh :
Dedy Saputra
1731111310012
Maret, 2018
PULPOTOMI
Perawatan pulpa pada gigi sulung dapat dianggap upaya preventif karena gigi
yang telah dirawat dengan berhasil dapat dipertahankan dalam keadaan nonpatologis
sampai saat tanggalnya yang normal. Dengan demikian, lengkung geligi dapat
peradangan kronis dapat dihilangkan sehingga kesehatan jaringan mulut yang baik
Salah satu perawatan pulpa konservatif pada gigi sulung adalah pulpotomi.
A. Pengertian Pulpotomi
pulpa vital diruang pulpa dan meninggalkan pulpa vital di saluran akar, dan diberikan
B. Tujuan Pulpotomi
Tujuan pulpotomi adalah untuk melindungi bagian akar pulpa, menghindari rasa
Pulpotomi dapat dipilih sebagai perawatan pada kasus yang melibatkan kerusakan
pulpa yang cukup serius namun belum saatnya gigi tersebut untuk dicabut. Pulpotomi
1. Pasien kooperatif
2. Pulpitis reversible dan inflamasi minimal pada pulpa disertai pulpa terbuka
3. Pulpa terbuka saat ekskavasi jaringan karies / dentin lunak akibat prosedur pulp
capping indirek yang kurang hati – hati, faktor mekanis selama preparasi kavitas atau
4. Gigi masih dapat dipertahankan / diperbaiki dan minimal didukung lebih dari 2/3
D. Kontraindikasi Pulpotomi
4. Terdapat pembengkakan,fistula.
E. Klasifikasi pulpotomi
a) Pulpotomi Vital
Pulpotomi vital adalah tindakan pengambilan jaringan pulpa bagian koronal yang
diatas pulpa yang diamputasi agar pulpa bagian radikularnya tetap vital, dan
Pulpotomi devital adalah pengembilan jaringan pulpa yang terdapat dalam kamar
Pulpotomi non vital adalah pengambilan pulpa dalam kamar pulpa yang sudah non
vital dan memberikan medikamen untuk mengawetkan dan tetap dalam keadaan
F. Teknik pulpotomi
1. Ro-foto
3. Buang seluruh jaringan karies sebelum atap pulpa dibuka. Hal ini dilakukan
4. Buka atap kamar pulpa dengan bur fissure, kemudian bersihkan jaringan pulpa
yang terinfeksi pada kamar pulpa dengan ekskavator tajam atau dengan bur
atap pulpa
kamar pulpa.
6. Perdarahan setelah amputasi segera dikontrol dengan kapas steril yang dibasahi
diatas orifis dan ditekan selama 5 menit. Kapas jangan terlalu basah.
8. Setelah 5 menit kapas diangkat, kamar pulpa akan terlihat warna coklat tua atau
dengan formokresol dalam bagian yang sama dengan zinc oxide. Keluarkan
menutupi pulpa bagian akar. Serap pasta dengan kapas basah secara perlahan
dalam tempatnya. Hindari tekanan pada pulpa yang vital di bagian akar,
10. Jika tidak ada keluhan saat kontrol, aplikasi tumpatan tetap dengan ssc
Kunjungan pertama :
6. Beri bahan obat antibakteri pada kamar pulpa dan ditambal sementara.
7. Buka tambalan sementara jika tidak ada tanda – tanda dapat dilakukan
Kunjungan pertama :
1. Ro-foto dan isolasi daerah kerja.
2. Buka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jeringan pulpa diambil.
3. Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada
5. Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa dan diberi tambalan sementara.
7. Jika saluran akar sudah kering dapat diisi dengan ZnO dan eugenol
G. Bahan medikamen
Terdapat berbagai macam bahan pengisi yang digunakan untuk perawatan
perbaikan atau memumifikasi sisa jaringan pulpa vital pada akar gigi. Beberapa bahan
yang dapat digunakan pada pulpotomi gigi sulung antara lain kalsium hidroksida,
a) Formokresol
Formokresol merupakan salah satu obat pilihan dalam perawatan pulpa gigi
sulung dengan karies atau trauma, dan sering digunakan untuk perawatan
pulpotomi.. Bahan aktif dari formokresol yaitu 19% formaldehid, 35% trikresol
ditambah 15% gliserin dan air. Trikresol merupakan bahan aktif yang kuat dengan
zona fiksasi dengan kedalaman yang bervariasi yang berkontak dengan jaringan
vital. Zona ini bebas dari bakteri dan dapat berfungsi sebagai pencegah terhadap
yang terkena karies yaitu formokresol akan merembes melalui pulpa dan
bergabung dengan protein seluler untuk menguatkan jaringan. pulpa yang terdekat
dengan kamar pulpa menjadi terfiksasi lebih ke arah apikal sehingga jaringan yang
lebih apikal dapat tetap vital. Perawatan pulpotomi dengan formokresol dapat
b) Kalsium hidroksida
Bahan kalsium hidroksida dapat digunakan untuk jangka waktu panjang dalam
kelainan periapeks pada gigi non-vital. Kemampuan bahan ini sebagai antibakteri
dan penginduksi pembentukan jaringan keras gigi menjadi dasar bagi perawatan
endodontik konvensional pada gigi dengan lesi periapeks yang luas. Kalsium
hidroksida merupakan bahan yang pertama kali digunakan dalam pulpotomi yang
indirek, pulp capping direk dan pulpotomi pada gigi permanen dan gigi sulung,
hidroksida.
c) Ferric Sulphat
Komposisi Ferric Sulphat Saat ini ferric sulphate dapat menjadi pilihan yang
lebih baik untuk pulpotomi gigi sulung. Indikasi Penggunaan Ferric Sulphat Ferric
digunakan pada gigi dengan pulpitis reversible. Penilaian akurat status pulpa
sangat penting pada perawatan dengan bahan ini. Keuntungan dan Kekurangan
Pulpotomi ferric sulfate memberikan hasil yang sama secara radiografik dan klinis
inflamasi lokal tetapi reversible pada jaringan lunak mulut. Belum ada penelitian
mengenai adanya efek toksik atau merugikan dari ferric sulfate sampai saat ini.
Pulpotomi ferric sulfate lebih menguntungkan karena waktu kerja yang lebih cepat
d) Glutaraldehid
protein yang kuat. arutan buffer pada Glutaraldehid tidak stabil dikarenakan
pendeknya shelf life dan harus freshly prepared. Gravemade merasa bahwa
karena komponen nya yang fiksatif dan juga keefektifan bakterisidal dan tidak
MTA merupakan salah satu bahan yang baru berkembang dan menunjukkan
tingkat keberhasilan yang bagus. MTA mempunyai sifat fisik yang baik dan
baik. Pada gigi sulung, MTA digunkana untuk perawatan pulp capping direk dan
pulpotomi.
f) Chreshopen
dan kamfer 64g. Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan periodontitis,
yang baik.
spectrum antibakteri luas dan efektif terhadap jamur. ChKm memiliki antibakteri
yang lebih tinggi, antispetik dan diinfektan yang lebih banyak daripada golongan
saluran akar.
Saunders.
2. McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 8th
UniversityPress