HUKUM KEDOKTERAN
MKDKI
PN Pidana Dokter Gigi
Merasa dirugikan
PS 55
Ps 66 (3)
•Norma Disiplin
•Norma Etika
•Norma Hukum
Disiplin
• Ada 2 pengertian disiplin:
• Bidang ilmu yang mandiri
• Peraturan tata tertib
• Dalam hal ini yang dimaksud adalah disiplin Ilmu
Kedokteran
• Dari disiplin ilmu kedokteran disusun apa yang
dinamakan dengan standar profesi kedokteran
Etika
MKEK/MKEKG
ETIKA
DR DISIPLIN MKDKI
DRG
PERADILAN PIDANA
SENGKETA HUKUM PERADILAN PERDATA
PERADILAN TUN
SENGKETA
LEMBAGA MEDIASI
NON HUKUM
(ADR)
PELANGGARAN DISIPLIN
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan/atau ketentuan
penerapan keilmuan,
dikelompokkan dalam 3 hal:
► Melaksanakan praktik kedokteran dengan tidak
kompeten.
► Tugas dan tanggung jawab profesional pada pasien tidak
dilaksanakan dengan baik.
► Berperilaku tercela yang merusak martabat dan
kehormatan profesi kedokteran.
• Pada Pasal 1 butir 14 Undang-Undang Praktik Kedokteran dinyatakan
bahwa Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia ( MKDKI )
adalah majelis yang berwenang menentukan ada atau tidaknya
kesalahan yang dilakukan dokter atau dokter gigi dalam penerapan
disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.
DI BIDANG LEGISLASI KESEHATAN:
►Apakah dapat dibenarkan pasien menggugat drg
karena mencabut gigi pasien tidak sempurna, atau
meninggalkan sisa(radix)?
►Apakah dapat dibenarkan pasien menuntut drg
karena wajahnya menjadi jelek setelah selesai
dilakukan perawatan orthodonsia?
►Apakah dapat dibenarkan Per-UU-an yang
membolehkan tindakan medis apa saja yang diminta
oleh pasien kepada dokternya, meskipun sebenarnya
tidak ada indikasi?
Macam Kasus dental terbanyak
►Pencabutan Gigi
• Timbul keparahan Lokal/penyembuhan tdk baik
(perdarahan,Perforasi sinus, oroanthral fistula, paraesthesia
lingual, gangren, infeksi lokal dll)
• Timbul masalah lain (tumor, keganasan dll)
• Kesalahan elemen gigi & inform consent
►Prosthodonsi/Konservasi ( jaket crown, Bridge, GTS
Frame)
►Periodonsia ( luksasi gigi akibat scaling, patient with
diabetic )
►Orthodonsia (perubahan profil wajah, anchorloss)
►Pedodontia (serial extraction ) hrs lebih waspada krn
akan lebih diperhatikan oleh orng2 dewasa ( dianggap
makhluk yg lemah)
REASONABLE COMPETENCE
►SKILL & KNOWLEDGE SESUAI KATALOG PENDIDIKAN
►DIBANDINGKAN DENGAN DOKTER RATA-RATA
►PADA SITUASI DAN KEADAAN TERTENTU
REASONABLE CARE :
SESUAI STANDAR PROFESI
►STANDAR PERILAKU : UNIVERSAL
►STANDAR PROSEDUR :
• TERGANTUNG SARANA KESEHATAN SETEMPAT
►STANDAR PELAYANAN MEDIS
• TERGANTUNG SARANA KESEHATAN SETEMPAT
• TERGANTUNG SITUASI – KONDISI TERTENTU
• TERGANTUNG SUMBER DAYA
bisa melihat bahwa ada 4 hal yang perlu kita nilai pada kasus tuntutan
malpraktik medis, yaitu apakah tergolong:
► 1. Perilaku Salah
► 2. Perbuatan melawan hukum (PMH)
► 3. Wanprestasi (ingkar Janji)
► 4. Kelalaian
MALPRAKTEK
►INTENTIONAL
• PROFESSIONAL MISCONDUCTS
►NEGLIGENCE
• MALFEASANCE,
• MISFEASANCE,
• NONFEASANCE
►LACK OF SKILL
• DI BAWAH STANDAR KOMPETENSI
• DI LUAR KOMPETENSI
MISCONDUCT
►FRAUD / MISREPRESENTASI
►PELANGGARAN STANDAR SECARA SENGAJA
(DELIBERATE VIOLATION)
►PIDANA UMUM:
• KETERANGAN PALSU
• BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK
• ABORSI ILEGAL
• EUTHANASIA
• PENYERANGAN SEKSUAL
ERRORS vs VIOLATION
►ERRORS BERKAITAN DENGAN MASALAH INFORMASI
• MIS. LUPA, KURANG PERHATIAN, PENGETAHUAN KURANG
►VIOLATION BERKAITAN DENGAN MASALAH MOTIVASI
• MIS. RENDAHNYA MORAL, KURANG SUPERVISI, TIDAK SERIUS, TIDAK PATUH,
TIDAK DISIPLIN