KELAS : I1
NPM : 211003742018392
SOAL!
1. Jelaskan apa yang dimaksud Tata Hukum dan Tata Hukum Indonesia
serta kapan Tata Hukum Indonesia ada dan apa tujuannya?
2. Sebutkan makna yang terdapat pada pasal II Aturan Peralihan UUD
1945, Dan sebutkan fungsi dari pasal II Aturan Paralihan UUD 1945
tersebut, serta Apakah Tata Hukum Indonesia merupakan kelanjutan
dari Tata Hukum Hindia Belanda. Jelaskan secara singkat!
3. Jelaskan pengertian politik hukum sebagaimana yang terdapat dalam
Pasal 102 Undang-Undang Dasar Sementara dan sebutkan apa yang
dikehendaki Penguasa pada saat itu serta sebutkan peristiwa apa yang
terjadi sehingga Pasal 102 UUDS itu tidak berlaku?
4. Pada dasarnya sumber hukum formil itu terdiri dari : Undang-Undang
Yurisprudensi; Traktat; Kebiasaan dan doktrin. Jelaskan syarat-syarat
tentang berlakunya Undang-Undang dan sebutkan asas-asas umum yang
terdapat dalam perundang-undangan, serta jelaskan aliran-aliran yang
mempermasalahkan tentang penting atau tidaknya Yurisprudensi
sebagai sumbuer hukum!
5. Jelaskan pengertian tentang hukum pidana, dan sebutkan perbedaan
antara kejahatan dan pelanggaran, serta sebutkan bagaimanakah hukum
pidana memberi jaminan keselamatan terhadap kepentingan umum!
6. Sebelum tanggal 1 Januari 1918, KUH Pidana yang berlaku di Hindia
Belanda bersifat dualisme. Sebutkan hukum pidana yang berlaku
sebelum tanggal 1 Januari 1918 dan sebutkan perbedaan dari kedua
KUH Pidana itu. Serta sebutkan darimanakah ke dua KUH Pidana itu
berasal!
7. Delik adat Lokika Sanggraha, adalah delik adat yang tejadi di Bali, dimana
pelanggaran adat tersebut tidak diatur dalam KUH Pidana Apakah pelaku
pelanggaran ini dapat di Pidana? Jelaskan aturan mana yang dapat
digunakan untuk menjeratnya!
8. Menurut hukum Perdata setiap orang pada dasarnya cakap melakukan
perbuatan hukum, kecuali sebagimana yang dirumuskan dalam Pasal
1330 KUH Perdata . Siapa- siapa sajakah yang dikecualikan tidak cakap
melakukan perbuatan hukum tersebut?
9. Sebutkan bagaimanakah syarat sahnya perkawinan menurut Hukum
Perdata dan Sebutka pula bagaimanakah sahnya Perkawinan
sebagaimana yang di atur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1
Tahun 1974, tentang Perkawinan!
JAWAB!
1. Tata hukum berasal dari kata dalam bahasa Belanda “recht orde”, ialah
susunan hukum yang artinya memberikan tempat yang sebenarnya kepada
hukum. Yang dimaksud dengan “memberikan tempat yang sebenarnya”, yaitu
menyusun dengan baik dan tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan hidup
supaya ketentuan yang berlaku dengan mudah dapat diketahui dan digunakan
untuk menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang terjadi. Tata atau susunan
itu pelaksanaannya berlangsung selama ada pergaulan hidup manusia yang
berkembang. Sedangkan tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang
ditetapkan oleh Pemerintah Negara Indonesia. Tata hukum Indonesia juga
terdiri atas aturan-aturan hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa,
dan aturan-aturan itu antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan
saling menentukan.
5. Hukum pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
negara yang mengadakan dasar-dasar dan mengatur ketentuan tentang
perbuatan yang tidak boleh dilakukan, dilarang yang disertai ancaman pidana
bagi barang siapa yang melakukan. Kapan dan dalam hal apa kepada mereka
yang telah melanggar larangan itu dapat dikenakan sanksi pidana dan dengan
cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan.
Perbedaan :
Kejahatan : Perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang,
bertentangan juga dengan nilai moral, nilai agama, dan rasa keadilan
masyarakat. Sifatnya harus dibuktikan dan bila terbukti dipidana dengan efek
jera, Contohnya seperti membunuh, memperkosa, mencuri,dll.
6. Sebelum KUH Pidana 1 Januari 1918 berlaku dualisme hukum pidana yaitu:
A. KUH Pidana Golongan Bumi Putra (KUH Pidana 1 Januari 1873)
B. KUH Pidana untuk golongan Eropa (KUH Pidana 1 Januari 1867)
Perbedaan antara KUH Pidana untuk orang Eropa dan golongan Bumi Putra
sebagai
contoh adalah :
• Orang Bumi Putra disamping menjalani hukuman juga diharuskan
menjalani kerja
paksa tanpa dibayar.
• Orang Eropa hanya menjalani hukuman saja tanpa kerja paksa
• Orang Bumi Putra apabila melakukan pengemisan dan atau mandi tanpa
busana
dimuka umum tidak dipidana.
• Orang Eropa apabila melakukan pengemisan dan atau mandi tanpa busa
dimuka
umum dipidana.
(Undang-undang KUH Pidana tersebut berasal dari warisan negara Belanda.)
7. Delik lokika sanggraha merupakan salah satu hukum adat yang masih
ada dalam pergaulan masyarakat di Indonesia. Delik adat ini dijadikan sebagai
dasar untuk membuat putusan oleh hakim dalam perkara pidana. Sedangkan
sistem pidana Indonesia terbentur asas “Nullum Delictum Nulla Poena Sine
Pravia Legi Poenali”. Dalam hal pemutusan perkara pidana khusus delik lokika
sanggraha, kewajiban hakim untuk mengikuti gerak dinamika hukum, tidak saja
dalam pengertian hukum tertulis, tetapi mencakup dalam artian tidak tertulis
yang ada dalam masyarakat. Hal ini diatur dalam Pasal 1 KUHP.
Delik Lokika Sanggraha merupakan hukum adat, sehingga tidak diatur
dalam KUH Pidana. Pelaku delik lokika sanggraha ini dapat dipidana. Aturan
yang mengatur terdapat dalam hukum acara perdata. Karena tujuannya yaitu
melindungi hak seseorang. Dapat dilihat dalam pasal 5 UU No. 35 tahun 1999
yang mana hakim hanya membantu para pencari keadilan dan berusaha
mengatasi segala hambatan untuk tercapainya peradilan.