Anda di halaman 1dari 15

DISKUSI

PULPOTOMI
DPJP:
Drg. Nia Wijayanti, Sp. KG

Oleh:
Riska Fitri Febriyanti (20194020061)
Nazula Nur A (20194020024)
Andhika Surya Y (20194020112)
Muhammad Ariza D.A (20194020082)
Definisi dan Tujuan
 Pulpotomi adalah pengambilan pulpa yang telah mengalami infeksi di dalam kamar
pulpa dan meninggalkan jaringan pulpa dibagian radikular.

 Tujuan Pulpotomi:
 Mempertahankan vitalitas dan fungsi gigi sulung yang terkena karies atau trauma
mekanis dengan mengangkat pulpa bagian korona dan meninggalkan jaringan pulpa
bagian akar yang sehat.
 Mempertahankan fungsi pengunyahan
 Menghilangkan peradangan kronis dalam rongga mulut.

 Pulpotomi dapat dibagi berdasarkan vitalitas pulpa yang terlibat:


1. Pulpotomi vital.
2. Pulpotomi devital / mumifikasi / devitalized pulp amputation.
3. Pulpotomi non vital / amputasi mortal.
Keuntungan Pulpotomi
01 02
Dapat diselesaikan dalam waktu singkat satu Iritasi obat – obatan instrumen
atau dua kali kunjungan. perawatan saluran akar tidak ada.

03 04
Pengambilan pulpa hanya di bagian korona Jika perawatan ini gagal dapat dilakukan
hal ini menguntungkan karena pengambilan pulpektomi
pulpa di bagian radikular sukar, penuh
ramikasi dan sempit.
Bahan Medikamen Pulpotomi
 Formokresol
 ferric sulfate
 Glutaraldehid
 Zinc Oxide Eugenol
 Kalsium hidroksida
 Mineral trioxide aggregate (MTA)
 Biodentine
Pulpotomi Vital
Indikasi Kontraindikasi
1. Gigi sulung & gigi tetap muda vital, tidak 1. Rasa sakit spontan.
ada tanda/gejala peradangan pulpa dalam 2. Rasa sakit terutama bila diperkusi maupun
kamar pulpa, palpasi.
2. Terbukanya pulpa saat ekskavasi jaringan 3. Ada mobiliti yang patologik.
karies/ dentin lunak, 4. Terlihat radiolusen pada daerah periapikal,
3. Prosedur pulp capping indirek yang kurang kalsifikasi pulpa, resorpsi akar interna
hati-hati, maupun eksterna.
4. Faktor mekanis selama preparasi kavitas 5. Keadaan umum yang kurang baik, di mana
atau trauma gigi dengan terbukanya pulpa, daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat
5. Gigi masih dapat dipertahankan dan rendah.
minimal didukung lebih dari 2/3 panjang 6. Perdarahan yang berlebihan setelah
akar gigi, amputasi pulpa. .
6. Tidak ada rasa sakit spontan atau terus
menerus. Pulpotomi vital terbagi menjadi 2 macam
7. Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis  Partial Pulpotomy
atau rontgenologis.  Complete Pulpotomy
Prosedur Pulpotomi Vital
Alat : Bahan :
o Dx Set o Cotton pellet & cotton roll
o Diamond bur o Povidone iodine
o Handpiece (Low & o Larutan anestesi
High) (Pehacaine)
o Semen Spatula o Citoject/Spuit Injeksi
o Plastis instrumen o Aquadest
o Formokresol
o zinc oxide eugenol
o zinc phospat cement
o tumpatan sementara
Prosedur Pulpotomi Vital
1) Ro-foto. 7) Kapas diambil dengan hati – hati. Hindari pekerjaan kasar
2) Anestesi lokal dan isolasi daerah kerja. karena pulp stump sangat peka dan dapat menyebabkan
3) Semua kotoran pada kavitas gigi dan jaringan karies perdarahan kembali.
disingkirkan, kemudian gigi diolesi dengan larutan 8) Dengan kapas steril yang sudah dibasahi formokresol,
yodium kemudian orifis saluran akar ditutup selama 5 menit.
4) Lakukan pembukaan atap pulpa dengan bur fisur steril Harus diingat bahwa kapas kecil yang dibasahi dengan
dengan kecepatan tinggi dan semprotan air pendingin formokresol jangan terlalu basah, dengan meletakkan
kemudian pemotongan atau amputasi jaringan pulpa kapas tersebut pada kasa steril agar formokresol yang
dalam kamar pulpa sampai batas dengan ekskavator berlebihan tadi dapat diserap
yang tajam atau dengan bur kecepatan rendah 9) Setelah 5 menit, kapas tadi diangkat, pada kamar pulpa
5) Irigasi dengan NaCl 0,9 % untuk membersihkan dan akan terlihat warna coklat tua atau kehitam – hitaman
mencegah masuknya sisa – sisa dentin ke dalam akibat proses fiksasi oleh formokresol.
jaringan pulpa bagian radikular. Hindari penggunaan 10)Kemudian di atas pulp stump diletakkan campuran
semprotan udara. berupa pasta dari ZnO, eugenol dan formokresol
6) Perdarahan sesudah amputasi segera dikontrol dengan dengan perbandingan 1:1 di atasnya ditempatkan
kapas kecil yang dibasahi larutan yang tidak tambalan tetap
mengiritasi misalnya larutan salin atau aquadest,
letakkan kapas tadi di atas pulp stump selama 3 – 5
menit.
Pulpotomi Devital
Indikasi Kontraindikasi
1. Gigi sulung dengan pulpa vital yang 1. Kerusakan gigi bagian koronal yang besar
terbuka karen karies atau trauma. sehingga restorasi tidak mungkin
2. Pada pasien yang tidak dapat dilakukan dilakukan.
anestesi. 2. Infeksi periapikal, apeks masih terbuka.
3. Pada pasien yang perdarahan yang 3. Adanya kelainan patologis pulpa secara
abnormal misalnya hemofili. klinis maupun rontgenologis.
4. Kesulitan dalam menyingkirkan semua
jaringan pulpa pada perawatan pulpektomi
terutama pada gigi posterior.
5. Pada waktu perawatan pulpotomi vital 1
kali kunjungan sukar dilakukan karena
kurangnya waktu dan pasien tidak
kooperatif.
Prosedur Pulpotomi Devital
Kunjungan pertama Kunjungan kedua (setelah 7 – 10 hari)
1) Ro-foto, isolasi daerah kerja. 1) Diperiksa tidak ada keluhan rasa sakit atau
2) Karies disingkirkan kemudian pasta pembengkakan.
devital para formaldehid dengan kapas 2) Diperiksa apakah gigi goyang.
kecil diletakkan di atas pulpa. 3) Gigi diisolasi.
3) Tutup dengan tambalan sementara, 4) Tambalan sementara dibuka, kapas dan
hindarkan tekanan pada pulpa. pasta disingkirkan.
4) Orang tua diberitahu untuk memberikan 5) Buka atap pulpa kemudian singkirkan
analagesik sewaktu – waktu jika timbul jaringan yang mati dalam kavum pulpa.
rasa sakit pada malamnya. Kontrol perdarahan berikan formokresol
6) Tutup bagian yang diamputasi dengan
campuran ZnO / eugenol pasta atau ZnO
dengan eugenol / formokresol dengan
perbandingan 1:1.
7) Tutup ruang pulpa dengan semen
kemudian restorasi.
Pulpotomi Non Vital
Indikasi
1. Gigi sulung non vital akibat karies atau
trauma.
2. Gigi sulung yang telah mengalami
resorpsi lebih dari 1/3 akar tetapi masih
diperlukan sebagai space maintainer.
3. Gigi sulung yang telah mengalami
dento alveolar kronis.
4. Gigi sulung patologik karena abses
akut, sebelumnya abses harus dirawat
dahulu.
Prosedur Pulpotomi Non Vital
Kunjungan pertama
1. Ro-foto daerah kerja.
2. Buka atap pulpa / ruang pulpa
3. Singkirkan isi ruang pulpa dengan Kunjungan kedua (setelah 2 – 10 hari)
ekskavator atau bur bulat yang besar 1. Periksa gigi tidak ada rasa sakit atau tanda
sejauh mungkin dalam saluran akar. – tanda infeksi.
4. Bersihkan dari debris dengan aquadest 2. Buka tumpatan sementara, bersihkan
kemudian keringkan dengan kapas. kavitas dan keringkan.
5. Formokresol yang telah diencerkan atau 3. Letakkan pasta dari ZnO dengan
CHKM diletakkan dengan kapas kecil ke formokresol dan eugenol (1:1) dalam
dalam ruang pulpa kemudian ditambal kamar pulpa, tekan agar pasta dapat sejauh
sementara. mungkin masuk dalam saluran akar.
4. Tutup ruang pulpa dengan semen
kemudian restorasi.
Keberhasilan Pulpotomi
Keberhasilan perawatan pulpa vital pada gigi decidui tergantung pada beberapa faktor :
• Pengendalian infeksi yang efektif
• Pembuangan total jaringan pulpa koronal yang meradang
• Pemilihan bahan dressing yang tepat
• Coronal seal yang efektif selama dan setelah perawatan

Keberhasilan Keberhasilan secara


secara klinis radiografis
• Jaringan penyangga sekitarnya • Lamina dura normal
sehat • Tulang alveolar normal
• Tidak ada kemerahan di jaringan • Tidak terjadi resorbsi interna.
lunak sekitarnya
• Perkusi dan palpasi negatif.
• Tidak adanya keluhan subjektif
dari pasien
Terima
Kasih
Daftar Pustaka
• Bariah, Suwelo IS. PERAWATAN PULPOTOMI MORTAL SATU KALI
KUNJUNGAN PADA MOLAR SULUNG NON VITAL (Laporan Kasus).
JKGUI. 2003.
• Kabaktchieva R, Gateva N. Vital pulpotomy in primary teeth with
mineral trioxide aggregate (MTA). J IMAB. 2010; 15:102–8.
• Ingle JI, Bakland LK. Endodontics. 5th Ed. Ontario: BC Decker Inc.;
2002.p.861-2.
• Yunus. Fatmawati. 2007. Karya tulis ilmiah, Perawatan Pulp Capping
Pada Gigi Susu. JKG Poltekkes Makassar Indonesia. Hal 2-3.

Anda mungkin juga menyukai