ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
PERWATAN PEDODONTI
WAJIB DILAKUKAN SETIAP MENJAWAB SOAL
PERAWATAN
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan pasien (lepas sepatu + menggunakan polibib)
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd seluruh
permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece lowspeed pd
seluruh permukaan gigi (skeling bila perlu)
6. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual dan bukal
(RB)
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
− Haluskan tepi yang tajam dengan bur stone ∗ Hub cusp to fossa dan hub midline tidak
hijau lowspeed boleh berubah
c. Try in g. Poles à semua tepi servikal dengan rubber
− Crown harus masuk 1mm sub gingiva merah lalu rubber hijau low speed
− Mukosa tidak boleh pucat 11. SEMENTASI
− Tinggi crown harus sesuai dengan gigi a. Menggunakan GIC tipe 1
sebelahnya b. Pada paper pad, bubuk diambil dgn sendok,
d. Contouring tetes cairannya dgn cara horizontal lalu
− Tang no 114 (Johnson) /137 (Gordon) vertikal,
c. Perbandingan bubuk:cairan = 1:2
d. Aduk dengan spatula semen yang plastik
sampai homogen dan konsistensi PASTA
e. Cara aduk: gerakan melipat
f. Dengan plastis filling instrument plastic à
masukan semen ke SSC
g. Insersi SSC dari lingual didorong ke bukal
h. Buang sisa semen
− Pd servikal pakai sonde
− Pd proximal pakai floss
i. Cek oklusi lagi
− Tonjol di bagian dalam mahkota pada − Tidak boleh ada open bite / peninggian gigit
seluruh bagian (jangan terbalik! Jangan − Hub cusp to fossa dan hub midline tidak
terlalu ditekan) boleh berubah
− Lakukan antara 1/3 tengah dan 1/3 servikal 12. Kontrol 1 minggu kemudian
e. Crimping
− Tang no. 417 (unitech)
*CARA ADUK
Bahan Cara
GIC Fissure sealant Melipat sampai
GIC tipe 1 (sementasi) konsistensi pasta
GIC tumpatan Melipat sampai
− Adaptasi / undercut di servikal
dempul
f. Retensi / adaptasi ZnF Memutar melebar
− Insersi dari lingual – bukal dengan tekanan sampai dempul
jari à harus ada bunyi “klik” ZnOE Melipat sampai
− Cek servikal dengan sonde (harus tepat pada konsistensi
subginggiva 1mm dan tidak ada jarak/space dempul
antara gigi dan SSC)
− Cek oklusi
∗ Tidak boleh ada open bite
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
PULPOTOMI
Indikasi: 9. Pembukaan atap pulpa dengan diamond round bur
• Gigi sulung/permanen muda dengan pulpa terbuka highspeed, dengan gerakan intermitten
• Vital 10. Rapikan OUTLINE FORM dengan diamond fissure bur
• Sehat highspeed
• Perforasi karena karies / trauma / saat ekskavasi 11. Cek pembukaan atap pulpa (sudah sempurna / belum)
seluruh jaringan lunak/dentin lunak dengan sonde à tidak ada lagi bagian yang
tersangkut
Kontra indikasi 12. Amputasi jaringan pulpa pd kamar pulpa sampai
• Adanya pembengkakan akibat peradangan pulpa dengan batas orifice dengan excavator tajam,
• Goyang patologik longshank dan steril
• Sakit spontan 13. Irigasi aquades (liat tulisan pada syringe)
• Perkusi (+), Palpasi (+) 14. Kontrol pendarahan dengan cotton pellet steril
selama 3-5 menit
• Sakit saat tidur malam
15. Pendarahan berhenti à lanjutkan dengan palikasi
• Perdarahan >>> setelah amputasi pulpa
formokresol
a. Teteskan formokresol pada glassplate
b. Ambil dengan cotton pellet
Contoh kasus:
c. Peras cotton pellet dengan cotton roll sampai
Seorang anak laki, usia 4 tahun keluhan gigi belakang
kering
berlubang dan sakit jika terselip makanan. (Sakit jika
16. Masukkan kapas formokresol yang sudah diperas
hanya ada rangsangan). Namun rasa sakit hilang jika
kedalam kavitas sampai dasar pulpa mengenasi
makanan dibersihkan.
orifice selama 5 menit
• IO: gigi 55 Karies Dentin dengan dasar kavitas lunak
a. Warna pulpa menjadi coklat à pulpa sudah
• Terjadi perforasi atap pulpa pada saat pembersihan
terfiksasi
karies
17. Aduk bubuk zinc oxide + larutan eugenol diatas glass
• Ro: Karies Mencapai Pulpa dan tidak ada radiolusen
plate dengan gerakan melipat sampai konsistensi
pada apical (gigi masih vital), tidak ada pelebaran lig
dempul
periodontal (tidak ada peradangan), resorpsi akar
18. Aplikasikan ke dasar kamar pulpa dengan plastis filling
mesial distal mencapai 1/3 apikal akar
instrument
19. Rapihkan à ZnOE harus menutupi seluruh dasar
RENCANA PERAWATAN
kamar pulpa dengna ketebalan 1-2mm
PULPOTOMI dengan Formokresol (harus sebut
20. Ambil bubuk zinc fosfat dengan sendok, dibagi
bahannya!)
menjadi 4. Aduk diatas glassplate dengan gerakan
Gigi sulung bisa pakai formokresol
memutar melebar hingga konnsistensi dempul
(memutar melebar untuk mendistribusikan panas)
VERBALKAN DAN PERAGAKAN SECARA BERURUTAN 21. Ambil ZnF dengan plastic filling instrument, masukkna
PROSEDUR YANG LENGKAP, TAHAP, ALAT, DAN BAHAN! ke dalam kavitas diatas ZnOE dan rapihkan dengan
(Tahap ini, pakai alat / bahan ini, posisi, dan gerakannya semen stopper. ZnF harus menutupi seluruh ZnOE
bagaimana) dengan ketebalan 1-2mm
22. Letakkan kapas / cotton pellet
TAHAP PEKERJAAN 23. Tumpatan sementara dengan dentorit / ZnOE yang
1. Persiapan alat dan bahan dirapihkan dengan burnisher
2. Persiapan pasien 24. Instruksi
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove 25. Restorasi akhir: SSC
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd
seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece lowspeed
pd seluruh permukaan gigi
6. ISOLASI
7. ANASTESI
8. Pembuangan karies dengan metal bur lowspeed dan
ekskavator tajam
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
PULPEKTOMI
Tujuan:
preventif, dipertahankan dalam keadaan non patologis Contoh kasus:
sampai dengan exfoliasi normal (gigi sulung). Pada gigi Seorang anak usia ___ tahun, diantar ibunya ke klinik
permanen muda, untuk mempertahankan dan gigi dengan keluhan gigi bawah belakang berlubang
dilanjutkan pertumbuhan akar dan mempertahankan besar. Gigi tsb sakit BERDENYUT (TIDAK MUNGKIN
gigi di dalam susunan PULPOTOMI).
- IO: Karies besar, pulpa terbuka
* Bila tidak dirawat, bisa è abses, granuloma, kista,
- Sondasi (+) à vital
osteomyelitis, gangguan perkembangan normal dan
- Perkusi (+) à ada keterlibatan jar. periapikal dan
erupsi gigi terganggu, dan efek pada sistemik
periodontal
- Palpasi (+) à ada keterlibatan jar. Periapical
Penilaian sebelum perawatan
- Ro: pelebaran lig. periodontal
• Kesehatan umum:
− hemophilia DIAGNOSIS:
− leukemia KMP VITAL dengan Periodontitis Apikalis
− jantung kongenital atau acquired heart disease
(gagal membersihkan jaringan terinfeksi dapat RENCANA PERAWATAN:
menyebabkan subacute bacterial endocarditis PULPEKTOMIà karena ini vital
oleh streptococcus beta hemolitikus A). pada * PSA / pulpektomi non vital à untuk gigi non vital
keadaan ini, sebaiknya dilakukan indirect pulp
capping dan menghindari perawatan pulpa. TAHAP PEKERJAAN
− diabetes mellitus (penyembuhan yang buruk) 1. Persiapan alat dan bahan
− immunodeficiency (penyembuhan yang buruk) 2. Persiapan pasien
• Penilaian mulut dan sikap orang tua 3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove
− Positif 4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd
− Negative à lakukan DHE + motivasi à gagal à seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
cabut (perlu ronsen) 5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece
∗ Ekstraksi harus mempertimbangkan lowspeed pd seluruh permukaan gigi
compensating extraction, pencabutan pada 6. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual
rahang berlawanan, sisi sama dan bukal (RB)
7. Buang karies dengan metal bur / ekskavator
8. Pembukaan atap pulpa dengan round diamond bur
Indikasi highspeed à gerakkan: intermitten
• Gigi sulung dengan infeksi melebihi kamar pulpa 9. Rapikan outline form dengan diamond fissure bur
pada gigi vital highspeed à periksa apakah ada yang nyangkut
• Partial nekrosis atau NV dengan sonde
• Instrumen dapat masuk sepanjang SA 10. Khusus PULPEKTOMI VITAL :
• Resorbsi akar < 1/3 apikal a. Pemotongan pulpa pada kamar pulpa dengan
• Belum kehilangan tulang penyangga ekskavator tajam, longshank, dan steril
• Resorbsi interna tapi belum perforasi akar b. Pengangkatan jaringan pulpa dengan jarum
• Lanjutan dari pulpo yang gagal ekstirpasi (barbed broach) à diputar 180
• Goyang < derajat 2 tp dukungan tulang baik derajat dan tarik sampai jaringan pulpa
tersangkut di jarum ekstirpasi.
Kontra indikasi c. Irigasi aquades à masih berdarah pasca
• Kelainan di periapikal ekstirpasi
• Kegoyangan patologik 11. Ukur panjang kerja dengan K-File
• Resorbsi akar gigi luas * PK: Foto Ro – 1 mm; ukur dengan endo gauge
• Resorbsi interna 12. Preparasi biomekanik tiap saluran akar dengan K-
• Perforasi bifurkasi File dengan gerakan sirkumferensial, sampai
• Kesehatan umum buruk didapatkan dentin yang bersih (JANGAN SEBUT
• Infeksi telah mengenai benih gigi tetap SAMPAI K-FILE NOMOR BERAPA)
• Pasien tidak koop * Tujuan preparasi: membersihkan sal. akar.
13. Setiap pergantian jarum diirigasi dengan aquades +
rekapitulasi
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
14. Keringkan sal. akar dengan paper point 3. Masukkan ZnOE konsistensi dempul dengan hand
15. Sterilisasi sal. akar dengan CHKM / Cresophene plugger à kondensasi ke dalam semua saluran akar
(lihat yang disediakan) dibalurkan ke cotton pellet 4. Bersihkan kelebihan bahan yang terdapat di dasar
steril à diperas dengan cotton roll, letakkan cotton kamar pulpa
pellet pada kamar pulpa. 5. Berikan semen basis : Zn Fosfat à aduk dengan
16. TS dengan dentroit, diambil dengan plastic filling, gerakan memutar melebar à konsistensi dempul
lalu aplikasikan ke kavitas. Rapikan dengan 6. Ambil dengan plastic filling lalu masukkan ke kavitas
burnisher. kemudian rapikan
7. TS dan kontrol 1 minggu kemudian untuk dilakukan
OBTURASI restorasi crown SSC
Bahan : Zinc Oxide Eugenol (diaduk menjadi 2
konsistensi à pasta dan dempul) PULPEKTOMI SINGLE VISIT
Konsistensi pasta sebagai : sealer Single visit pulpektomi dapat dilakukan bila
Konsistensi dempul sebagai bahan pengisi saluran akar perdarahan tidak terkontrol pada pemotongan pulpa
1. Aduk bubuk Zn Oxide dengan Liquid Eugenol à saat pulpotomi (gigi vital).
Konsistensi pasta dan dempul Tahapan = pulpektomi konvensional tanpa sterilisasi sal
2. Masukkan ZnOE konsistensi pasta ke dalam saluran akar à langsung obturasi
akar sebagai sealer
Medikamen untuk ROM (Rotation of Medication)
CRESOPHEN CHKM
mengurangi inflamasi periradikular dan rasa sakit,
EFEK iritan rendah dan reaksi terhadap apical rendah
eliminasi eksudat apical
parachlorophenol, timol, champor, chlorophenol (memusnahkan MO), kampher (efek
ISI dexamethasone (antiinflamasi & bakterisid antimikroba, mengurangi iritan dari
kuat) chlorophenon), menthol (vasokonstriktor)
EKSTRAKSI
TAHAP PEKERJAAN b. Fiksasi tulang alveolar dengan tangan kiri
1. Persiapan alat dan bahan c. Insersi forceps seapikal mungkin sampai
2. Operator melakukan tell-show-do mendapat fulcrum (melewati CEJ) à gerakan
a. Hindari kata sakit, nyeri, suntik, darah gigi secara rotasi ke kanan dan kiri sampai
b. jangan tunjukkan alat-alat suntik seperti jarum, longgar (untuk gigi RA Anterior) à ekstraksi
spuit, bahan tidak boleh ditunjukkan d. Dab / bersihkan luka dengan tampon / kassa
3. Persiapan pasien: posisi pasien e. Instruksikan untuk gigit tampon selama 15 – 30
4. Persiapan operator: pemakaian masker dan gloves, menit
posisi operator (posisi penyuntikkan RA RB: jam 7- f. Instruksi untuk tidak mengigit bibir, memainkan
8) daerah bekas luka dengan jari / lidah, jangan
5. Asepsis daerah kerja dengan povidone iodine makan makanan panas / pedas.
6. Keringkan dan isolasi dengan cotton roll
7. Anestesi topikal diaplikasikan dengan cotton pellet
/ cotton bud pada bagian mukosa / tempat yang EXO BLOK pada anak di bawah 8 tahun
akan diinsersikan jarum. Bahan berkontak dengan 1. Dari gigi dm1 – dm2 – telusuri sampai ke belakang,
mukosa selama kurang lebih 2 menit. agak naik dan mendapat line oblique eksterna, agak
8. Persiapan anestesi sedikit ke medial (ada retromolar) à didaptkan line
a. Jarum dan bahan tidak boleh terlihat oleh oblique interna
pasien 2. Dari sisi kontra lateral, dari antara dm1 dan dm2,
b. Jarum dalam keadaan tertutup saat dioper dari sisi yang bersebrangan à insersi jarum di depan
asisten ke dokter, melewati belakang pasien. jari yang sudah difiksasi
9. Prosedur anestesi dengan teknik INFILTRASI 3. Ubah arah, insersi, teruskan dan ditelusuri, kurang
a. Regangkan daerah mukosa bergerak dan tidak lebih sampai ½ jarum
bergerak dengan menarik bagian labial 4. Perbedaan gigi anak di atas 10 tahun dan
b. Insersi jarum pada mukosa bergerak dan tidak dibawahnya (Pada derajat kemiringan)
bergerak, bevel menghadap tulang membentuk Pada anak di bawah 8 tahun àforamen mandibula
sudut 45 derajat, diarahkan ke apeks gigi yang ada di bawah garis oklusi à Jadi membentuk sudut
dituju 30 derajat
c. Aspirasi (-) à deponir / deposit larutan anestesi 5. Aspirasi, depositkan sebanyak 1 cc utk n. alveolaris
PERLAHAN sebanyak 1 cc inferior
d. Insersi jarum ke daerah palatal à arahkan 6. Tarik separuhnya, aspirasi, depositkan sebanyak 0,5
jarum 1 cm dari tepi gingiva yang dituju (setinggi cc utk n.lingualis
apeks gigi yang dituju), bevel menghadap tulang 7. Infiltrasi daerah bukal
45 derajat , aspirasi, deposit sebanyak 0,2 cc –
0,3 cc / sampai mukosa memucat.
e. Tunggu 3-5 menit, cek numbness dengan PENCABUTAN GIGI POSTERIOR RB
menggunakan punggung pinset
1. Pilih tang 90 derajat
10. Pemilihan tang
* Beak tajam à untuk mahkota
a. Anterior: lurus
2. Lepaskan perlekatan gigi dengan gusi dengan bein
b. Radix : tertutup
3. Insersi tang seapikal mungkin melewati CEJ
c. Mahkota : terbuka
4. Gerakan: luksasi ke bukal dan lingual, sampai
11. Prosedur pencabutan
longgar, baru ekstraksi
a. Lepas perlekatan mukosa dengan gigi
5. Gigit tampon – instruksi sama dengan exo anterior
menggunakan bein
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
Mahkota Radiks
Anterior Molar Ujung beak tertutup
Rahang atas
untuk posterior RA: bayonet
Untuk anterior RA: lurus
Rahang bawah
DOSIS ANASTESI
Contoh
Berapa dosis lidocaine pada anak dengan BB 14 kg?
Diketahui lidocaine 2% à 20 mg/ml
1 ampul à 1,8ml dan 2ml
Ampul 1,8 ml Ampul 2,0 ml
Dosis lidocaine dalam 1,8ml/ampul x 20 mg/ml = 2ml/ampul x 20mg/ml =
1 ampul 36 mg/ampul 40 mg/ampul
Dosis max orang = 4,4 mg/kg 4,4 mg/kg x BB anak = 4,4mg/kg x 14kg = 61,6mg
61,6mg 61,6 mg
Dosis max anak BB 14 kg
36mg/ampul = 1,7 ampul 40 mg/ampul = 1,5 ampul
Tambahan
Gerakan gigi anterior Gerakan gigi posterior
Luksasi perlahan labio lingual, sedikit rotasi, Luksasi perlahan buko lingual, penarikan dengan
penarikan minimal kekuatan yang disesuaikan
• Kontrol perdarahan dengan tampon à gigit 15 menit
• Perdarahan berkepanjangan diberi teabag
• Pasien tidak koop à dimasukkan gel foam, jahit dengan benang dexon
• R/ Analgesik à bila sakit
Pasca ekstraksi
• R/ AB à bila ada infeksi berat, daya tahan pasien << , pembedahan yang luas
• Pasien dengan penyakit jantung à konsul ke dokter à beri AB sblm dan sesudah exo
• Instruksi pada pasien dan ortu: tidak boleh kumur2, korek luka, gigit2 bibir & lidah,
makan makanan panas dan pedas
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
SPACE MAINTAINER
SPACE MAINTAINER INDIKASI PERAWATAN
• Alat untuk mencegah maloklusi dengan ALD Perawatan
mempertahankan ruang akibat > 0 Observasi
pencabutan/hilangnya gigi sulung/tetap dini agar 0 Space maintainer
tidak berubah -1 sampai -3 Space regainer
• Tujuan: mencegah penyempitan ruang akibat < -3 Interseptive orthodontik
kehilangan dini gigi sulung & diharapkan gigi tetap Kekurangan Korektif orthodontik
pengganti dapat erupsi sempurna sesuai ruang yang ruangan parah +
tersedia kelainan skeletal
Indikasi:
• Kehilangan dini gigi sulung posterior & gigi RENCANA PERAWATAN
pengganti masih lama erupsi (Ro) 1. Foto radiograf panoramic dan foto klinis (EO + IO)
• Kehilangan dini gigi sulung anterior > 1 gigi 2. Pencetakan model studi
bersebelahan (estetis & psikologis) pd anak < 4 3. Penghitungan ruangan dan membuat desain
tahun 4. Pencetakan model kerja
• Pencabutan dini gigi M1 5. Pas malam
• Kongenital missing/agenesis P1, P2 6. Penyelesaian dan try in akrilik
7. Intrsuksi
Kontraindikasi: 8. Kontrol, syarat
• Tidak ada jaringan tulang alveolus di atas mahkota a. Kecekatan SM
gigi yang akan erupsi b. Cek oklusi
• Ruang yang ada lebih besar dari ukuran mesiodistal c. Cek gigi permanen yg akan erupsi
gigi pengganti d. Keluhan
• Pasien butuh perawatan orto di masa mendatang e. Kondisi gigi penyangga dan gingiva
• Benih gigi tetap tidak ada à diharapkan f. Kondisi keutuhan SM
penutupan ruang
MACAM SPACE MAINTAINER
Alat yang digunakan untuk mempertahankan ruang
CARA MENGHITUNG RUANG pada lengkung rahang akibat pencabutan/hilang gigi
1. Di kertas mika / transparan à jiplak FC model sulung dini. Dibagi 3:
2. Buat garis midline RA + RB 1. Lepasan (removable)
3. Buat garis imaginer (lengkung gigi) 2. Semi Cekat (semi-fixed) à band/crown & crib loop
a. RA à posterior: garis pd fossa/groove, anterior: SM, distal shoe
antara singulum dan insisal 3. Cekat (Fixed) à lingual arch SM (RB), nance holding
b. RB à posterior: pd cusp bukal, anterior: insisal appliance (RA)
4. Lipat kertas transparan à cek oklusi
5. Garis imajiner RA + RB seharusnya ketemu Cara jawab desain:
6. Hitung ruang sesuai Moyers PEMBUATAN SPACE MAINTAINER RA / RB
a. Ukur Σ 2 1 | 1 2 ( jumlah total lebar gigi 42 41 31 1. Removable / fixed / semi fixed
32) 2. Desainnya (cribloop? Distalshoe? dll)
b. Sesuaikan dengan tabel moyers untuk prediksi 3. Aktif / pasif
jarak gigi 3 4 5 RA dan RB 4. fungsional / non fungsional
c. Ukur jarak gigi 2 – 6 setelah diperbaiki 5. uni / bilateral
1. Lepasan
7. Tentukan rencana perawatan + desain
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
• Tujuan
• Terdiri dari − Mempertahankan panjang lengkung gigi pada
− Plat akrilik kasus kehilangan dini gigi dm bilateral
− Elemen gigi − Mencegah mesial tipping/rotasi M & lingual
− Cengkram: Labial bow + Adam’s clasp / C clasp / tipping gigi I
ball clasp • Terdiri dari:
• Keuntungan: − Crown/band pada kedua sisi penyangga kiri dan
− mengembalikan fungsi pengunyahan dan bicara kanan
− alat mudah dibersihkan à cocok untuk pasien − Kawat lengkung lingual dipasang sepanjang
OH buruk permukaan lingual gigi2 & disolder pada
− dapat dikombinasikan dengan cengkram permukaan lingual masing2 crown/band kiri &
− baik untuk mengganti beberapa gigi yang hilang, kanan
terutama kehilangan gigi bilateral Nance holding appliance
• Kerugian: tidak nyaman bagi pasien
• Indikasi:
− Kehilangan banyak gigi sulung
− Pemulihan fungsi kunyah
− Perbaikan estetik (gigi sulung ante)
− Tidak ada benih gigi pengganti (agenesis)
− Mencegah berkembangnya kebiasaan buruk
2. Cekat
• Indikasi:
− Hilang gigi sulung posterior secara dini pada
kedua sisi rahang (bilateral simetris)
− Gigi I permanen sudah erupsi
− Pasien ga koop
• Kelebihan (+)
− Posisi tidak berubah
Untuk Rahang Atas. Kawat tidak menyentuh bagian
− Mempertahankan panjang dan bentuk rahang
palatal. Hanya dibentuk sesuai lengkung palatum
yg sdh baik
anterior
− Mencegah gigi poste bergerak ke ante
• Tujuan: mencegah kontak antara kawat & bagian
• Kekurangan (-)
insisal gigi I RB
− Tdk mencegah ekstrud gigi antagonis
− Tdk mengembalikan fungsi pengunyahan 3. Semi Cekat
− Tidak halangi erupsi gigi tetap Band/crown & crib loop SM
Lingual arch
Untuk Rahang Bawah. kehilangan gigi bilateral simetris
(hanya 1 gigi kiri kanan), untuk menghilangkan
kebiasaan buruk.
• Terdiri dari:
− band/crown sesuai ukuran gigi penyangga yang
disemen pada gigi penyangga
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
PERILAKU ANAK
TAHAP KEMATANGAN PERILAKU ANAK DI LINGKUNGAN PERAWATAN GIGI
1. Umur 2 tahun è pra kooperatif MENURUT WRIGHT
• 12-1000 kata saja, bermain sendiri (solitary play) 1. Mampu bekerja sama
• Memberi pengertian objek harus dengan • Santai, hanya sedikit takut
menyentuh • Termasuk dalam kategori 3 frankl
• Takut gerakan tiba – tiba dan harus ditemani • Dapat dirawat dengan pendekatan
ortu (kata kunci) 2. Kurang mampu bekerja sama
2. Umur 3 tahun è me too age • Anak yang sangat muda, tidak bisa komunikasi
• Umur ikut ikutan, setengah mandiri • Tahap pra kooperatif (< 2thn)
• Suka bercerita, peka pujian • Bersifat sementara
• Cenderung melakukan yang dilarang (kata 3. Berpotensi bekerjasama
kunci) • Anak dengan masalah perilaku, bisa sehat atau
3. Umur 4 tahun è why and how age cacat
• Mendengar penjelasan dengan penuh minat, • Perilaku bisa di modifikasi jadi cooperative
dapat menerima petunjuk lisan Dibagi menjadi 5:
• Dinamis dan banyak bicara a. Tidak terkontrol (uncontrolled)
• Menganggap serba bisa, rasa takut mulai − Anak 3-6 tahun
berkurang (kata kunci) − Reaksi marah hebat di ruang tunggu,
• Reaksi berlebih bila melihat suntik atau bekas INCORRIGIBLE (kata kunci)
darah − Air mata, nangis kenceng, menghentak,
4. Umur 5 tahun memukul à cemas akut
• Tidak begitu takut bila dipisahkan dari orang tua − Upaya memahami penyebab dapat
• Bangga pada barang barang yang dimiliki (kata mengatasi masalah
kunci) b. Menentang (defiant)
• Tingkatkan komunikasi dengan mengomentari − Semua umur (usia sekolah)
pakaian si anak − Tandanya: “saya tidak mau”, keras kepala,
5. Umur 6 tahun manja
• Semakin tidak tergantung orang tua − Pendekatan tegas/ terus terang untuk
• Mematuhi aturan meningkatkan perilaku
• Belajar menyesuaikan diri, dan mengatasi rasa − Pasif, tidak mau menjawab, memerosotkan
takut tubuh (kata kunci)
c. Malu malu (timid)
− Lebih mudah diatasi
KATEGORI PERILAKU MENURUT FRANKL − Berlindung dibalik orang tua, mengelak dan
Sangat • menolak perawatan ragu ragu waktu diberi petunjuk
negative • menangis dengan keras − Gagal perlawanan waktu dipisahkan
• enggan menerima perawatan − Merengek tapi tidak menjerit, menangis
• tanda negative tidak jelas tanpa air mata (kata kunci)
Negative
(diam, cemberut) − Kadang menutup mata
• tidak kooperatif − Penyebab: lingkungan teralu melindungi,
• dapat menerima perawatan takut dengan lingkungan asing
Positive • mau nurut dokter gigi dan d. Kooperatif tegang (tense)
mengikuti petunjuk − Pada laki laki 8-9 tahun, perilaku curiga
• mengadakan hubungan baik − Mau menerima perawatan tapi tegang
dengan dokter gigi − Suara bergetar, tangan berkeringat (kata
Sangat kunci)
• tertarik dengan prosedur
Positive
• tertawa dan menyukai − Menceritakan pengalaman secara
keadaan berlebihan
e. Merengek (whining)
− Mau dirawat tapi merengek
− Nangis terkendali, konstan, tidak teralu
keras (kata kunci)
− Sering mengeluh sakit, perlu kesabaran
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
HANDICAPPED CHILD
SYNDROMA DOWN EPILEPSI
sudah pasti retardasi mental • Etiologi: ganguan paroksismal aktifitas listrik di
• Etiologi: trisomy 21. Mosaic, translokasi. dalam otak, sehingga menjadi rangsang abnormal
• Ekstraoral pada otak yang menimbulkan kejang pada tubuh
− Mongoloid face: badan pendek, leher pendek, • Tipe epilepsy:
kepala kecil. Muka bulat datar − Tipe idiopatik: tidak ada lesi pada struktur otak
− Hipermobilitas otot, sering meninggal karena yang jelas (genetic)
gagal jantung − Tipe simptomatik: ada keadaan patologis karena
• Intra oral anomaly perkembangan, trauma atau penyakit
− Maksila kurang berkembang, mandibular • Macam kejang
protrusive à kelas III − Ptit mal
− Open bite anterior, crossbite posterior ∗ Episode mendadak, hilang kesadaran singkat
− Hipotonus otot bibir dan makroglosia, (10 detik)
hipodonsia, mikrodonsia ∗ Ekspresi kosong, gerakan volunter tiba tiba
∗ Gigi menjadi spacing, prevalensi karies berhenti
rendah tapi penyakit periodontal tinggi − Grand mal
karena OH buruk ∗ Fase tonik: spasme tonus otot 10-30 detik
− Fissure tongue dan scalloped tongue, lalu diikuti fase klonik
taurodonsia ∗ Fase klonik kontraksi secara ritmik selama
− Perawatan: IQ tinggi bisa di rawat konservasi. IQ beberapa menit.
rendah harus anestesi umum di RS ∗ Saliva berbusa, muka merah pucat, dilatasi
− Perawatan syaraf merupakan kontraindikasi pupil, berkeringat, muntah dan kencing
mencapai selama 1 jam atau lebih
∗ Diikuti dengan fase stupor (recovery stage /
tidur)
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
TRAUMA
PENATALAKSANAAN TRAUMA KLASIFIKASI TRAUMA ELLIS & DAVEY
1. Salam sapa pasien
2. Anamnesis à Alo anamnesis
• 5 W + 1 H
• History of Patient & Injury
• Sejak kapan kejadiannya?
• Dimana?
• Mengapa bisa terjadi?
• Bagaimana kejadian itu bisa terjadi?
• Sudah pernah diobati atau belum?
• Gigitan terganggu atau tidak
3. Cek tanda vital
• CABD à Circulation – Airway – Breathing –
Disability
• Circulation à cek nadi arteri carotis, radialis,
brakialis
• Airway à bebaskan jalan napas, kalo suara
napas ada yg nyangkut berarti ada obstruksi
KELAS 1 – FRAKTUR EMAIL
jalan napas à head tilt, chin lift
• Fraktur < 2 mm (2 mm batas DEJ)
• Breathing à RJP, napas buatan ( 12-20x press
• Tdk perlu perawatan emergency
chest, cpr 2 kali)
• PERAWATAN
• Disability à GCS (Glassgow Coma Scale)
− Fraktur kecil à recontouring / asah supaya ga
− 0 -7 à Buruk
tajam pd bagian yg fraktur à tunggu 6-8
− 8 – 11 à Sedang minggu stlh trauma untuk pastikan pulpa tdk
− 12 – 15 à Baik menderita
4. Debridement à periksa ada benda asing/tidak
− Gigi vital dan pulpa sehat stlh 8 minggu à
5. Periksa Ekstraoral
tumpat GIC / kompomer untuk estetik
• Ada krepitasi/ tidak à palpasi
• Ada laserasi/ tidak à visual
• Ada pembengkakan/tidak à visual KELAS 2 – FRAKTUR EMAIL DAN DENTIN (pulpa tidak
• Ada hematoma/tidak à visual terbuka)
• Ada Echimosis/tidak à visual • Dentin terexpose à gigi sensitif
• Wajah simetris/tidak à visual • Tidak ada pink spot
• Ada abrasi/ tidak à visual • Macam:
6. Periksa Intraoral − Horizontal à seluruh tepi insisal kena
• Ada disharmoni oklusi/tidak à visual − Diagonal à sprit kavitas kls 4
• Ada Keterlibatan jaringan lunak/tidak à visual • PERAWATAN
• Ada Socket/tidak à palpasi − Tumpat:
• RO à ada efek ke benih tetapnya/tidak à ∗ Dentin lapisi Ca(OH)2 untuk perlindungan
visual pulpa + TS à tunggu 8 minggu
• Test vitalitas ∗ Pulpa sehat stlh 8 minggu à ganti tumpatan
tetap
¶ GIC (kurang baik)
¶ Kompomer (retensi > baik)
¶ SSC / celluloid crown
KELAS 3 – FRAKTUR MELIBATKAN PULPA
• Pulpa terexpose
• Rencana perawatan ditentukan dari
− Besarnya perforasi
− Keadaan pulpa
− Besarnya trauma (pd akar / jar penyangga)
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
ODONTOGENESIS
ODONTOGENESIS • Kesalahan ada tahap ini mempengaruhi keadaan
2
• Pembentukan jumlah spesifik dari gigi dengan seperti geminasi, dan ameloblastoma
3
perbedaan bentuk dan ukuran yang dibedakan • Yang terbentuk pd bud stage:
menurut lokasi baik pada mandibular maupun − Pada minggu ke 5 akhir intra uterin: oral
maksila yang melibatkan 300 gen dengan cara epithelium stomodeum , ectomesenkim (bakal
mengirimkan sinyal molekul yang mengatur mandibular)
sekuens dan interaksi antara jaringan epitelium dan − Minggu ke 6 : dental lamina à pita dari sel-sel
mesenkim melalui berbagai tahap perkembangan. epitel yang tumbuh di ectomesenkim
• Proses pembentukan dimulai 5-6 minggu di dalam − Minggu ke 7 : dental placode à penebalan
intra uterin. lebih lanjut dari epitelium pada daerah bakal
• Lengkung mandibular fetal memiliki dental lamina gigi.
yang akan membentuk lamina dan buds untuk gigi
• Tahap pembentukan gigi yang dimulai dari 6 • Perubahan sel secara histologis
minggu intra uterine. • outer enamel epitelium membentuk ameloblast.
• Menentukan jumlah gigi. • Bagian tepi mesoderm yang berhadapan dengan
• Terjadi proliferasi sel ektomesenkim di 10 tempat ectoderm membentuk odontoblast
2
pada RA dan 10 tempat pada RB • pertumbuhan lebih lanjut dari organ enamel
• Jaringan ectoderm akan membentuk enamel. menjadi struktur berbentuk bell (bell-shaped)
Ectoderm menekan karena adanya tekanan darah. dengan 4 lapisan berbeda yang melapisi bagian atas
Tekanan ini membentuk enamel epitelium dental papilla, yang memiliki bentuk atau outline
berbentuk dome shape. Semua dinamakan sebagai sesuai dengan benih gigi yang akan tumbuh
tooth germ, atau benih gigi (morfodiferensiasi)
• Jaringan mesoderm membentuk dentin. Di dalam • komponen gigi
mesoderm terdapat mantle dentin (yang akan − Enamel Organ à terbentuk dari oral ectoderm
membentuk dentin) dan serat korkoff untuk dan dental lamina (epithelium) dan akan
membentuk pulpa. membentuk enamel; yang menjadi beberapa
• Lamina basalis: jaringan diantara ectoderm dan lapisan pada tahap cap dan bell.
mesoderm − Dental Papilla à terbentuk dari ectomesenkim;
− Semua dinamakan sebagai tooth germ, atau zona kondensasi sel-sel dibawah enamel organ
benih gigi dan akan membentuk dentin dan pulpa
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
− Dental Sac à jaringan fibrosa dari dan outer epithelium yang membentuk bilayered
3
ectomesenkim dan akan membentuk root sheath yang menginduksi pembentukan akar
sementum, ligament periodontal dan tulang • Gangguan pada fase ini à warna enamel lebih opak
2
alveolar (kualitas berkurang, kuantitas tdk terpengaruh)
APOSISI
• Pembentukan enamel
berarah dari dalam
keluar
• Pembentukan dentin
2
dari luar kedalam
• Pembentukan mahkota
oleh dentinogenesis
dan amelogenesis
dengan adanyan
deposisi dari protein
dentin (kolagen) dan protein enamel (amelogenin)
dan dimulai dari proses kalsifikasi; preameloblas,
inner enamel epithelium, yang menginduksi sel
berdekatan dari dental papilla menjadi odontoblast
yang membentuk matriks dentin yang menginduksi ERUPSI
preameloblast menjadi ameloblas yang • Terjadi bila 2/3 dari panjang akar sudah terbentuk,
2
memproduksi matriks enamel atau 1/3 tengah panjang akar
• Minggu 20 -24 (Early Appositional Stage) à • akar terbentuk seiring dengan erupsi gigi; epithelial
dentinogenesis dan amelogenesis root sheath menginduksi odontoblas untuk
• Umur 3 bulan (late apposition) à amelogenesis membentuk dentin akar dan kemudian
komplit, enamel sudah terbentuk, dan memungkinkan sel-sel tersebut mengalami
3
dentinogenesis berlanjut. disintegrasi dari dental sac menjadi cementoblast,
• Gangguan pada fase ini dapat menyebabkan kemudian bergabung menjadi satu kesatuan
peletakan matrix yang tidak rata (kuantitas dengan dentin untuk memproduksi matriks
2
berkurang) tetapi kualitas enamel tetap baik sementum yang akan terkalsifikasi menjadi
cementum; sel-sel dari dental sac juga
KALSIFIKASI
berkontribusi membentuk periodontal ligament.
• Fase yang mengeraskan enamel matrix dari reaksi 3
(umur 3 bulan)
terhadap presipitasi garam kalsium. Bahan dasar
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
Time
gigi dan mulut pada usia dini agar terjadi perubahan
• Mikroorganisme membutuhkan waktu untuk
perilaku yang baik sehingga derajat kesehatan gigi
demineralisasi permukaan gigi, maka waktu harus
anak-anak meningkat
di potong dengan:
− Sikat gigi 2 kali sehari (sebelum tidur dan pagi
Materi:
setelah makan)
1. Jelasin proses karies: host, substrat,
− Pola makan diatur. 3x sehari, pagi siang malam
mikroorganisme, waktu
− Makan snack diatur, yaitu 2 jam setelah
2. Makanan yang baik dan tidak
3. Cara sikat gigi yang benar − Rajin minum air putih setelah makan/minum
4. Kontrol periodik ke dokter gigi, dengan atau tanpa manis
keluhan • Remineralisasi makanan setelah 20-30 menit à
maka tdk dianjurkan sikat gigi sebelum 20-30 menit
JELASKAN PROSES TERJADINYA KARIES setelah makan karena remineralisasinya belum
sempurna
Host • Kontrol berkala ke dokter gigi untuk
• Jaga host agar tetap kuat & tidak mudah karies − Cegah lubang yang tidak disadari menjadi lebih
• Fluor: besar
− Sistemik à makanan dan minuman pasien − Untuk dilakukan TAF
− Topical
∗ Menyikat gigi dengan pasta gigi yg EDUKASI ANAK
mengandung Fluor (pada anak2 kandungan F • Ajari cara sikat gigi yang benar
nya beda dgn dewasa) − Dari merah ke putih, gerakan memutar pada
∗ CPP-ACP semua sisi gigi
∗ Rutin ke dokter gigi untuk dilakukan TAF dan − Gunakan disclosing solution untuk edukasi
fissure sealant pasien akan plak
KARIES
Modified Keys-Jordan diagram
DENTAL CARIES PATOGENESIS PERJALANAN KARIES
1. Cara kerja S .mutans 1. Penempelan bakteri SM pada pelikel permukaan
• Sukrosa membentuk fruktil transferase dan gigi
glukosil transferase. 2. Akumulasi & kolonisasi SM
− Fruktil transferase berlanjut membentuk 3. Bakteri SM dpt memetabolisme karbohidrat shg
fruktan dan asam. menghasilkan asam
− Glukosil transferase membentuk glucan dan 4. Penurunan pH plak à suasana asam pada
berlanjut membentuk asam. permukaan gigi
− Asam menyebabkan demineralisasi 5. Ion asam bereaksi dgn fosfat pd saliva dan plak
2. Perjalanan karies 6. Bila pH kritis (5.5) mulaI terjadi interaksi progresif
a. Dekalsifikasi dibawah permukaan email ion asam dgn fosfat pada HA (hidroksiapatit)
b. White spot pada permukaan enamel terjadi 7. Dermineralisasi (larutnya HA pada permukaan
demineralisasi email gigi)
c. Bila matrix hilang à tampak lesi lunak, kuning, 8. Jika penurunan pH terus berlanjut (demineralisasi >
sonde tersangkut à karies email remineralisasi) à kavitas makin dalam
d. Respon pulpa membuat dentin di daerah 9. Bila pH dinetralkan (remineralisasi) dengan fluoride
tersebut hipermineralisasi dan sklerotik pada à membentuk fluoroapatit (FA) yg lebih
resisten
daerah dimana terjadi demineralisasi email. terhadap asam (pH kritis 4.5)
e. Dentin demineralisasi hanya ketika karies
berkontak dengan dentinoenamel junction
i. Dentin kuning lunak adalah dentin dengan
karies aktif
ii. Arrested lesion mempunyai warna dentin
gelap dan keras
f. Lesi karies tertutup perkembangannya lebih
cepat dari terbuka.
i. Lesi terbuka banyak variasi bakterià
progress lambat
ii. Lesi tertutup, banyak laktobasilus à
progress cepat sehingga reparative dentin
tidak cukup cepat
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017
PENYAKIT PERIODONTAL
GINGIVITIS
Lokal Eruptif
Marginalis SISTEMIK
Hiperplastik
• Gingivitis skorbutik
Sistemik Skorbutik
− sakit sekali (kata kunci)
Pubertas
− perdarahan spontan dan gigi goyang pada
Pellagrous daerah bergigi berwarna biru.
Diabetic − Terjadi hanya pada daerah bergigi (kata kunci).
Logam Berat − Etiologi à kekurangan vit C.
Hiperplastik dilantin
− Harus dilakukan pemeriksaan darah.
Leukemia
− Terapi
Gingivitis spesifik Infeksi vincent’s (anug)
∗ Vit C dosis tinggi (500-1000mg 1 hari)
Papilon – Le Fevre Syndrome
∗ tingkatkan OH.
Gingivitis karena Primary herpetic
∗ gingivektomi bila parah
virus gingivostomatitis
• Gingivitis pubertas
∗ Interdental membulat
LOKAL (simple gingivitis) ∗ Etiologi:
Etiologi: Iritasi lokal seperti plak dan debris, kalkjulus, tepi ¶ Lokal: plak, kalkulus
karies kasar, tepi tambalan kurang sempurna ¶ Sekunder: perubahan hormone estrogen