Anda di halaman 1dari 37

Gabungan

ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017







PERWATAN PEDODONTI



WAJIB DILAKUKAN SETIAP MENJAWAB SOAL
PERAWATAN
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan pasien (lepas sepatu + menggunakan polibib)
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd seluruh
permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece lowspeed pd
seluruh permukaan gigi (skeling bila perlu)
6. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual dan bukal
(RB)
























Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PREMEDIKASI – DOSIS OBAT


Contoh kasus Alasan:
Anak laki2 usia 7 tahun datang berat 20kg, diantar − Pada Ro radiolusen pada bifurkasi bukan
ibunya ke poli gigi, dengan keluhan belakang bawah kiri berarti PERFORASI bifurkasi
sakit, berdenyut sejak beberapa hari yg lalu. − Perforasi bifurkasi à ekstraksi dilanjutkan
• Gejala dan keadaan: Bengkak pipi kiri, demam, dengan SM
sakit, tidak ada alergi − Benih gigi baru mencapai 1/3 servikal
• EO: Asimetris wajah, pada pipi kiri • Restorasi akhir: SSC
• IO : 75 à Kavitas menutupi seluruh permukaan
oklusal, KMP
• Pemeriksaan klinis: Sondasi (-), Perkusi (+), Goyang PEMILIHAN OBAT
derajat 2
• Ro: KMP, Radiolusen bifurkasi, resorpsi di akar gigi Cara hitung dosis obat
sulung 1/3 apikal. Pertumbuhan benih gigi tetap Usia
penggantinya baru mencapai 1/3 servikal < 8 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑁 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
× 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
tahun 𝑁 + 12
TULISKAN DIAGNOSIS DAN VERBALKAN > 8 𝑁
× 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
Diagnosis: SELULITIS yang disebabkan oleh gigi 75 tahun 20
dengan Karies Mencapai Pulpa Non Vital
∗ Kenapa selulitis? Karena pada kasus pembengkakan R/ Amoxicillin 250mg/5ml Syr. Fl. No. I
pada EO. S 3.d.d. 1 Cth
∗ Pembengkakan IO à dentoalveolar abcess Bayi 𝑁 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛)
× 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
150
BB 𝑁 𝑘𝑔
× 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠
RENCANA PERAWATAN GIGI 75 70
Kalau ditanya rencana perawatan à JAWAB LENGKAP!
Obat yang digunakan untuk anak
perawatan 1. Amoxicillin:
emergency Amoxicillin 250mg/5ml syr fl no.I
rencana perawatan
S 3 d d 1 cth.
perawatan
lanjutan Sediaan:
• <6thn = 125mg/5ml
• >6thn = 250 mg/5ml
1. Perawatan emergency dosis maksimal: 30-50mg/kgBB/hari
• Premedikasi dengan antibiotic, analgetik- 2. Antibiotik lain yang dapat digunakan
antiinflamasi (NSAID) • Linkomycin, Clindamycin 150/300mg à anak2
Pemberian obat lihat kasusnya 150mg (yang dipilih)
− Kalau sakit aja bisa kasih Paracetamol 3. Parasetamol: dosis terapi adalah 10mg/kgBB
(analgesic) • dosis maksimal 10-15mg/kgBB
− Kalau ada radang juga , kasih yang ada efek 4. Ibuprofen: dosis terapi 10mg/kgBB
antiinflamasi dan analgesic (NSAID) • dosis maksimal 5-10mg/kgBB
− Pilihan obat yg ada demam, radang, dan 5. Lidokain 2% à 20mg/ml
sakit à IBUPROFEN • 1 ampul = 2.0ml. 1 carpul = 1.8ml
− Jika ada alergi à bisa kasih Natrium • Dosis maksimum = 4.4mg/kg
Diklofenak a. 1 ampul = 2.0ml/ampul x20 mg/ml =
− Asam mefenamat gak boleh utk anak2 40mg/ampul
sebelum usia 12 tahun b. 1 carpul = 1.8ml/ampul x 20mg/ml =
• Drainase / trepanasi 36mg/ampul
− tidak dilakukan insisi EO karena masih akut • 4.4mg/kg x berat badan anak = 4.4mg/kg x 23kg
à drainase melalui pembukaan atap pulpa = 101.2 mg
− sudah ada fluktuasi à baru boleh insisi • Sehingga, dosis maks anak dengan berat badan
drainase EO 23kg adl 101.2mg / 40mg/ampul = 2.5 ampul
2. Perawatan lanjutan 6. Kalium / Natrium Diklofenak
• Perawatan lanjutan Cataflam oral drops:
PSA / Pulpektomi Non Vital
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

Dosis: PENULISAN RESEP


• Anak usia 6 - 14 tahun: 1.5-2 mg/kg berat Ditulis pasa kertas resep dengan obat GENERIK (jangan
badan sehari. mereknya) dan harus lengkap.
• Obat diberikan dalam 2-3 dosis terbagi
tergantung tingkat keparahan. Contoh:
• Dosis maksimal 100 mg per hari (dosis awal
maksimal 150 mg sehari pada hari pertama). R/ Syr Amoxicilin 250 mg fL No.I
Obat diberikan dalam dosis terbagi dan dengan ∫ 3 d. d. cth. 1
durasi pemberian obat sesingkat mungkin. ----------------------------------------------------- paraf
R/ Syr Ibuprofen 100 mg fL No.I
∫ 3 d. d. cth. 1
----------------------------------------------------- paraf
R/ Natrium Diklofenak drop fL No. I
∫ 3 d. d. 20 tetes/drop
----------------------------------------------------- paraf


pro:
usia:


* sebelum penulisan resep à hitung dosis
maksimal dulu













Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PIT AND FISSURE SEALANT


Fissure sealant 5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece
Indikasi: lowspeed pd seluruh permukaan gigi (tanpa pasta
• Gigi posterior yang mempunyai pit dan fisura dalam gigi / pasta non-fluor)
dan sempit 6. ISOLASI (jangan lupa!) gigi ___ pada permukaan
• Tidak terdapat karies lingual dan bukal
• Pasien yang memiliki karies tinggi pada gigi sulung 7. Mengeringkan gigi dengan 3-way syringe
dengan diperkiraan gigi permanent akan karies 8. Aplikasi dentin conditioner dengan cotton pellet
• Gigi dimana antagonisnya terdapat karies yang pada gigi yg akan dilakukan FS
mempunyai bentuk morfologi hampir sama 9. Bilas / cuci dan keringkan gigi
• Gigi posterior dimana terdapat karies oklusal pada 10. Mengaduk GIC.
gigi sebelahnya a. Pada paper pad, bubuk diambil dgn sendok,
tetes cairannya dgn cara horizontal lalu vertikal,
Kontraindikasi b. aduk dengan spatula semen yang plastik
• Gigi karies sampai konsistensi PASTA
• Gigi partial eruption c. cara aduk: gerakan memutar/melipat?
• Gigi dewasa (erupsi > 4 tahun) 11. Ambil dengan ball applicator plastic (kl ga ada pake
sonde)
Bahan: Bisa pake GIC tipe 7/ kompomer / komposit 12. Aplikasi pada seluruh daerah
(flowable, bukan PACKABLE) a. RB à fissure oklusal dan pit bukal,
b. RA à fissure oklusal dan palatal
TAHAP PEKERJAAN 13. CEK OKLUSI pake articulation paper. Yg terlalu
1. Persiapan alat dan bahan
tinggi boleh diasah
2. Persiapan pasien
14. Olesi dengan varnish
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove
15. Kontrol dan poles 24h kemudian
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd
seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
(cek botol tulisannya apa)





Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

TOPICAL APPLICATION FLUOR



KASUS FLUOR
biasanya dikombinasi dengan soal behavior
Yg hrs dilakukan untuk mengelola behavior pasien sblm CPP-ACP
dilakukan TAF à tell show do (casein phosphopeptide-amorphous calcium
- Apa yg akan dilakukan? phosphate)
- Menggunakan apa? 1. Bersihkan dan keringkan gigi
2. Aplikasikan pada permukaan gigi dengan
TAHAP PEKERJAAN menggunakan jari yang kering atau cotton roll dan
7. Persiapan alat dan bahan biarkan 3 menit
8. Persiapan pasien 3. Ratakan di dalam mulut pasien dengan menggunakan
9. Persiapan operator: gunakan masker dan glove lidah à lalu tunggu 1-2 menit
10. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd 4. Minta pasien untuk tidak pakai makan/minum/kumur
seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak selama 30 menit
11. Profilaksis menggunakan brush + handpiece 5. Bisa juga dilakukan dengan custom tray
lowspeed pd seluruh permukaan gigi
12. Pilih tray / sendok cetak yg benar / sesuai dengan
pasien CPP ACP: Casein Phosphopeptide Amorf Calcium
13. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual dan Phosphate crème
bukal (RB) APF Gel: Acidolated phosphate fluoride
14. Keringkan gigi dengan 3-way syringe
15. Pasang saliva ejector
16. Masukan TAF/flour pd 1/3 tinggi sendok cetak/tray
RA + RB
17. Pasang dan instruksikan untuk gigit selama 1 menit
(saliva ejector tetap didalam mulut)
18. Setelah selesai à lepas tray à buang sisa past fluor
yg berlebih dgn cotton roll
19. Instruksikan pasien untuk meludah
20. Instruksi pasien à jgn kumur, jgn makan, jgn minum
selama 30 menit





Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PREVENTIVE RESIN RESTORATION



Indikasi: 6. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual dan
Kareis superfisial dengan diagnosis Karies Email pd gigi bukal (RB)
permanen muda 7. Pembuangan seluruh jaringan karies dengan metal
bur lowspeed atau excavator tajam pada pit and
Tipe fissure
1/A à terbatas pd email 8. Keringkan dengan 3-way syringe
2/B à sampai dentin bagian atas 9. Aplikasi lining (jika perlu) dengan GIC / Ca(OH)2
3/C à sampai dentin dalam sehingga membutuhkan 10. Aplikasi ETSA pada kavitas atau NRC menggunakan
liner/pelindung pulpa microbrush pd kavitas
11. ETSA à bilas dan keringkan dengan 3-way syringe
bahan tumpat: 12. Aplikasi bonding menggunakan microbrush pada
kompomer kavitas dan beri sedikit semprotan angin lalu light
• Flowable à untuk tipe 1 cure
• Packable à untuk tipe 2 atau 3 13. Aplikasi kompomer pada kavitas lalu light cure
14. Cek oklusi dan artikulasi dengan articulating paper
• Lining dengan GIC / Ca(OH)2
15. Polishing and finishing dengan rubber pointed/cup

low speed
TAHAP PEKERJAAN

1. Persiapan alat dan bahan

2. Persiapan pasien
Non rinse conditioner
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove
NRC à terdiri dari 2 asam organic
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd
• Asam Maleat à sebagai bahan kondisioner
seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
• Asam Itakonat à sebagai priming agent yang mampu
5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece
mengadakan kopolimerisasis dgn prime and bond, NT
lowspeed pd seluruh permukaan gigi
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

STAINLESS STEEL CROWN


Indikasi: − palatal à 0.3cc


• Kerusakan luas (karies besar, cusp kena, gigi k. Cek numbness dgn punggung pinset
anterior) 7. Cek oklusi
• Setelah perawatan pulpa a. Midline RA RB
• Restorasi pencegahan (hindari kegagalan dengan b. Hub cusp fossa
amalgam, hindari karies berlanjut) 8. Pembuangan karies à pake metal bur dipasang
• Gigi yang tidak sempurna bentuknya (linear pada handpiece lowspeed atau excavator tajam
hipoplastik, amelogenesis imperfekta, sampai karies bersih
dentinogenesis imperfect, mhypoplastic, 9. PREPARASI
hypocalcified, molar tetap, meningkatkan vertikal a. Preparasi proximal (boleh oklusal / prox dl)
dimensi) − Menggunakan tapered fissure bur highspeed
• Space maintainer − Bur tegak lurus
• Severe bruxism − Tarik kearah bukal lingual
• Perbaikan pada penderita − Hasil:
• Molar sulung yang fraktur ∗ Kontak hilang
∗ Tidak ada bahu / subgingiva tdk boleh
ada hambatan
∗ Kurang lebih prep sebanyak 1mm
KASUS ∗ Tidak boleh kena gigi tetangga
− Untuk karies dentin yang melibatkan cusp atau ∗ Prep sejajar marginal ridge
karise pada > 2 permukaan − Cek titik kontak dengan sonde dari bukal –
− Kompomer tidak bs menggantikan cusp lingual
b. Preparasi oklusal
TAHAP PEKERJAAN − Buat guiding groove dengan bur silindris
1. Persiapan alat dan bahan highspeed dengan kedalaman 1 – 1,5mm
2. Persiapan pasien pada fissure gigi
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove − Reduksi oklusal mengikuti guiding groove
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd dengan silindrical / fissure bur highspeed
seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak tanpa merubah anatomi
5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece − Periksa oklusi à gigitkan dan lewati sonde
lowspeed pd seluruh permukaan gigi à tdk boleh ada hambatan
6. ANASTESI c. Preparasi bukal dan lingual jika prominen
a. Posisi pasien dan posisi operator (bentuk feather edge finish line)
b. Tell-show-do d. Pembulatan sudut 30 – 45° (bevel pada
c. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual permukaan oklusal dan semua line angle)
dan bukal (RB) 10. PEMILIHAN MAHKOTA SSC
d. Asepsis daerah kerja dgn povidone iodine dan a. Pemilihan mahkotak SSC (tunjukkan crown dan
cotton pellet sebut angka crown) dengan syarat:
e. Keringkan dengan 3-way syringe − Seukuran lebar mesio-distal
f. Aplikasi anastesi topical dengan cotton pellet pd − Menutupi seluruh mahkota gigi
area insersi jarum à harus berkontak dgn − Tidak boleh longgar dan tidak terputar
mukosa selama 2-3 menit − Cusp terbesar: cusp mesiobukal
g. Anastesi dgn teknik infiltrasi dgn jarum 26/27 G − Cusp terkecil: cusp distobukal
h. Insersi jarum pd mukobukal fold menghadap b. Trimming mahkota SSC
tulang 45 derajat − Masukan dan tandai crown dengan
i. Lakukan aspirasi à negative à deponir/deposit sonde/excavator tajam/spidol untuk
scr perlahan 1cc menandai bata trimming
j. Anastesi daerah lingual pd daerah − Menggunakan gunting khusus SSC posisi
− permukaan gerak + ga gerak (lingual) à melengkung menghadap keluar
aspirasi à deponir 0.5cc − Pertahankan bentuk anatomi servikal saat
− daerah interdental tegak lurus sumbu gigi → trimming
aspirasi à deponir 0.3cc tiap sisi − Tidak boleh terputus
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

− Haluskan tepi yang tajam dengan bur stone ∗ Hub cusp to fossa dan hub midline tidak
hijau lowspeed boleh berubah
c. Try in g. Poles à semua tepi servikal dengan rubber
− Crown harus masuk 1mm sub gingiva merah lalu rubber hijau low speed
− Mukosa tidak boleh pucat 11. SEMENTASI
− Tinggi crown harus sesuai dengan gigi a. Menggunakan GIC tipe 1
sebelahnya b. Pada paper pad, bubuk diambil dgn sendok,
d. Contouring tetes cairannya dgn cara horizontal lalu
− Tang no 114 (Johnson) /137 (Gordon) vertikal,
c. Perbandingan bubuk:cairan = 1:2
d. Aduk dengan spatula semen yang plastik
sampai homogen dan konsistensi PASTA
e. Cara aduk: gerakan melipat
f. Dengan plastis filling instrument plastic à
masukan semen ke SSC
g. Insersi SSC dari lingual didorong ke bukal
h. Buang sisa semen
− Pd servikal pakai sonde
− Pd proximal pakai floss
i. Cek oklusi lagi
− Tonjol di bagian dalam mahkota pada − Tidak boleh ada open bite / peninggian gigit
seluruh bagian (jangan terbalik! Jangan − Hub cusp to fossa dan hub midline tidak
terlalu ditekan) boleh berubah
− Lakukan antara 1/3 tengah dan 1/3 servikal 12. Kontrol 1 minggu kemudian
e. Crimping
− Tang no. 417 (unitech)

*CARA ADUK
Bahan Cara
GIC Fissure sealant Melipat sampai
GIC tipe 1 (sementasi) konsistensi pasta
GIC tumpatan Melipat sampai

− Adaptasi / undercut di servikal
dempul
f. Retensi / adaptasi ZnF Memutar melebar
− Insersi dari lingual – bukal dengan tekanan sampai dempul
jari à harus ada bunyi “klik” ZnOE Melipat sampai
− Cek servikal dengan sonde (harus tepat pada konsistensi
subginggiva 1mm dan tidak ada jarak/space dempul
antara gigi dan SSC)
− Cek oklusi
∗ Tidak boleh ada open bite
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PULPOTOMI

Indikasi: 9. Pembukaan atap pulpa dengan diamond round bur
• Gigi sulung/permanen muda dengan pulpa terbuka highspeed, dengan gerakan intermitten
• Vital 10. Rapikan OUTLINE FORM dengan diamond fissure bur
• Sehat highspeed
• Perforasi karena karies / trauma / saat ekskavasi 11. Cek pembukaan atap pulpa (sudah sempurna / belum)
seluruh jaringan lunak/dentin lunak dengan sonde à tidak ada lagi bagian yang
tersangkut
Kontra indikasi 12. Amputasi jaringan pulpa pd kamar pulpa sampai
• Adanya pembengkakan akibat peradangan pulpa dengan batas orifice dengan excavator tajam,
• Goyang patologik longshank dan steril
• Sakit spontan 13. Irigasi aquades (liat tulisan pada syringe)
• Perkusi (+), Palpasi (+) 14. Kontrol pendarahan dengan cotton pellet steril
selama 3-5 menit
• Sakit saat tidur malam
15. Pendarahan berhenti à lanjutkan dengan palikasi
• Perdarahan >>> setelah amputasi pulpa
formokresol

a. Teteskan formokresol pada glassplate

b. Ambil dengan cotton pellet
Contoh kasus:
c. Peras cotton pellet dengan cotton roll sampai
Seorang anak laki, usia 4 tahun keluhan gigi belakang
kering
berlubang dan sakit jika terselip makanan. (Sakit jika
16. Masukkan kapas formokresol yang sudah diperas
hanya ada rangsangan). Namun rasa sakit hilang jika
kedalam kavitas sampai dasar pulpa mengenasi
makanan dibersihkan.
orifice selama 5 menit
• IO: gigi 55 Karies Dentin dengan dasar kavitas lunak
a. Warna pulpa menjadi coklat à pulpa sudah
• Terjadi perforasi atap pulpa pada saat pembersihan
terfiksasi
karies
17. Aduk bubuk zinc oxide + larutan eugenol diatas glass
• Ro: Karies Mencapai Pulpa dan tidak ada radiolusen
plate dengan gerakan melipat sampai konsistensi
pada apical (gigi masih vital), tidak ada pelebaran lig
dempul
periodontal (tidak ada peradangan), resorpsi akar
18. Aplikasikan ke dasar kamar pulpa dengan plastis filling
mesial distal mencapai 1/3 apikal akar
instrument

19. Rapihkan à ZnOE harus menutupi seluruh dasar
RENCANA PERAWATAN
kamar pulpa dengna ketebalan 1-2mm
PULPOTOMI dengan Formokresol (harus sebut
20. Ambil bubuk zinc fosfat dengan sendok, dibagi
bahannya!)
menjadi 4. Aduk diatas glassplate dengan gerakan
Gigi sulung bisa pakai formokresol
memutar melebar hingga konnsistensi dempul
(memutar melebar untuk mendistribusikan panas)
VERBALKAN DAN PERAGAKAN SECARA BERURUTAN 21. Ambil ZnF dengan plastic filling instrument, masukkna
PROSEDUR YANG LENGKAP, TAHAP, ALAT, DAN BAHAN! ke dalam kavitas diatas ZnOE dan rapihkan dengan
(Tahap ini, pakai alat / bahan ini, posisi, dan gerakannya semen stopper. ZnF harus menutupi seluruh ZnOE
bagaimana) dengan ketebalan 1-2mm
22. Letakkan kapas / cotton pellet
TAHAP PEKERJAAN 23. Tumpatan sementara dengan dentorit / ZnOE yang
1. Persiapan alat dan bahan dirapihkan dengan burnisher
2. Persiapan pasien 24. Instruksi
3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove 25. Restorasi akhir: SSC
4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd
seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece lowspeed
pd seluruh permukaan gigi
6. ISOLASI
7. ANASTESI
8. Pembuangan karies dengan metal bur lowspeed dan
ekskavator tajam
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PULPEKTOMI

Tujuan:
preventif, dipertahankan dalam keadaan non patologis Contoh kasus:
sampai dengan exfoliasi normal (gigi sulung). Pada gigi Seorang anak usia ___ tahun, diantar ibunya ke klinik
permanen muda, untuk mempertahankan dan gigi dengan keluhan gigi bawah belakang berlubang
dilanjutkan pertumbuhan akar dan mempertahankan besar. Gigi tsb sakit BERDENYUT (TIDAK MUNGKIN
gigi di dalam susunan PULPOTOMI).

- IO: Karies besar, pulpa terbuka
* Bila tidak dirawat, bisa è abses, granuloma, kista,
- Sondasi (+) à vital
osteomyelitis, gangguan perkembangan normal dan
- Perkusi (+) à ada keterlibatan jar. periapikal dan
erupsi gigi terganggu, dan efek pada sistemik
periodontal

- Palpasi (+) à ada keterlibatan jar. Periapical
Penilaian sebelum perawatan
- Ro: pelebaran lig. periodontal
• Kesehatan umum:
− hemophilia DIAGNOSIS:
− leukemia KMP VITAL dengan Periodontitis Apikalis
− jantung kongenital atau acquired heart disease
(gagal membersihkan jaringan terinfeksi dapat RENCANA PERAWATAN:
menyebabkan subacute bacterial endocarditis PULPEKTOMIà karena ini vital
oleh streptococcus beta hemolitikus A). pada * PSA / pulpektomi non vital à untuk gigi non vital
keadaan ini, sebaiknya dilakukan indirect pulp
capping dan menghindari perawatan pulpa. TAHAP PEKERJAAN
− diabetes mellitus (penyembuhan yang buruk) 1. Persiapan alat dan bahan
− immunodeficiency (penyembuhan yang buruk) 2. Persiapan pasien
• Penilaian mulut dan sikap orang tua 3. Persiapan operator: gunakan masker dan glove
− Positif 4. Oleskan disclosing solution dgn cotton pellet pd
− Negative à lakukan DHE + motivasi à gagal à seluruh permukaan gigi untuk pemeriksaan plak
cabut (perlu ronsen) 5. Profilaksis menggunakan brush + handpiece
∗ Ekstraksi harus mempertimbangkan lowspeed pd seluruh permukaan gigi
compensating extraction, pencabutan pada 6. ISOLASI gigi bagian bukal dan labial (RA), lingual
rahang berlawanan, sisi sama dan bukal (RB)
7. Buang karies dengan metal bur / ekskavator
8. Pembukaan atap pulpa dengan round diamond bur
Indikasi highspeed à gerakkan: intermitten
• Gigi sulung dengan infeksi melebihi kamar pulpa 9. Rapikan outline form dengan diamond fissure bur
pada gigi vital highspeed à periksa apakah ada yang nyangkut
• Partial nekrosis atau NV dengan sonde
• Instrumen dapat masuk sepanjang SA 10. Khusus PULPEKTOMI VITAL :
• Resorbsi akar < 1/3 apikal a. Pemotongan pulpa pada kamar pulpa dengan
• Belum kehilangan tulang penyangga ekskavator tajam, longshank, dan steril
• Resorbsi interna tapi belum perforasi akar b. Pengangkatan jaringan pulpa dengan jarum
• Lanjutan dari pulpo yang gagal ekstirpasi (barbed broach) à diputar 180
• Goyang < derajat 2 tp dukungan tulang baik derajat dan tarik sampai jaringan pulpa
tersangkut di jarum ekstirpasi.
Kontra indikasi c. Irigasi aquades à masih berdarah pasca
• Kelainan di periapikal ekstirpasi
• Kegoyangan patologik 11. Ukur panjang kerja dengan K-File
• Resorbsi akar gigi luas * PK: Foto Ro – 1 mm; ukur dengan endo gauge
• Resorbsi interna 12. Preparasi biomekanik tiap saluran akar dengan K-
• Perforasi bifurkasi File dengan gerakan sirkumferensial, sampai
• Kesehatan umum buruk didapatkan dentin yang bersih (JANGAN SEBUT
• Infeksi telah mengenai benih gigi tetap SAMPAI K-FILE NOMOR BERAPA)
• Pasien tidak koop * Tujuan preparasi: membersihkan sal. akar.
13. Setiap pergantian jarum diirigasi dengan aquades +
rekapitulasi
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

14. Keringkan sal. akar dengan paper point 3. Masukkan ZnOE konsistensi dempul dengan hand
15. Sterilisasi sal. akar dengan CHKM / Cresophene plugger à kondensasi ke dalam semua saluran akar
(lihat yang disediakan) dibalurkan ke cotton pellet 4. Bersihkan kelebihan bahan yang terdapat di dasar
steril à diperas dengan cotton roll, letakkan cotton kamar pulpa
pellet pada kamar pulpa. 5. Berikan semen basis : Zn Fosfat à aduk dengan
16. TS dengan dentroit, diambil dengan plastic filling, gerakan memutar melebar à konsistensi dempul
lalu aplikasikan ke kavitas. Rapikan dengan 6. Ambil dengan plastic filling lalu masukkan ke kavitas
burnisher. kemudian rapikan
7. TS dan kontrol 1 minggu kemudian untuk dilakukan
OBTURASI restorasi crown SSC
Bahan : Zinc Oxide Eugenol (diaduk menjadi 2
konsistensi à pasta dan dempul) PULPEKTOMI SINGLE VISIT
Konsistensi pasta sebagai : sealer Single visit pulpektomi dapat dilakukan bila
Konsistensi dempul sebagai bahan pengisi saluran akar perdarahan tidak terkontrol pada pemotongan pulpa
1. Aduk bubuk Zn Oxide dengan Liquid Eugenol à saat pulpotomi (gigi vital).
Konsistensi pasta dan dempul Tahapan = pulpektomi konvensional tanpa sterilisasi sal
2. Masukkan ZnOE konsistensi pasta ke dalam saluran akar à langsung obturasi
akar sebagai sealer


Medikamen untuk ROM (Rotation of Medication)
CRESOPHEN CHKM
mengurangi inflamasi periradikular dan rasa sakit,
EFEK iritan rendah dan reaksi terhadap apical rendah
eliminasi eksudat apical
parachlorophenol, timol, champor, chlorophenol (memusnahkan MO), kampher (efek
ISI dexamethasone (antiinflamasi & bakterisid antimikroba, mengurangi iritan dari
kuat) chlorophenon), menthol (vasokonstriktor)

Syarat bahan pengisi SA gigi sulung:


• harus bisa diresorpsi
• tidak merangsang jar. periapikal (gigi tetap)
• antiseptic mudah dimasukkan dalam saluran akar
• bila perlu mudah diambil kembali
• radiopak
• tidak merubah warna
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

EKSTRAKSI

TAHAP PEKERJAAN b. Fiksasi tulang alveolar dengan tangan kiri
1. Persiapan alat dan bahan c. Insersi forceps seapikal mungkin sampai
2. Operator melakukan tell-show-do mendapat fulcrum (melewati CEJ) à gerakan
a. Hindari kata sakit, nyeri, suntik, darah gigi secara rotasi ke kanan dan kiri sampai
b. jangan tunjukkan alat-alat suntik seperti jarum, longgar (untuk gigi RA Anterior) à ekstraksi
spuit, bahan tidak boleh ditunjukkan d. Dab / bersihkan luka dengan tampon / kassa
3. Persiapan pasien: posisi pasien e. Instruksikan untuk gigit tampon selama 15 – 30
4. Persiapan operator: pemakaian masker dan gloves, menit
posisi operator (posisi penyuntikkan RA RB: jam 7- f. Instruksi untuk tidak mengigit bibir, memainkan
8) daerah bekas luka dengan jari / lidah, jangan
5. Asepsis daerah kerja dengan povidone iodine makan makanan panas / pedas.
6. Keringkan dan isolasi dengan cotton roll
7. Anestesi topikal diaplikasikan dengan cotton pellet
/ cotton bud pada bagian mukosa / tempat yang EXO BLOK pada anak di bawah 8 tahun
akan diinsersikan jarum. Bahan berkontak dengan 1. Dari gigi dm1 – dm2 – telusuri sampai ke belakang,
mukosa selama kurang lebih 2 menit. agak naik dan mendapat line oblique eksterna, agak
8. Persiapan anestesi sedikit ke medial (ada retromolar) à didaptkan line
a. Jarum dan bahan tidak boleh terlihat oleh oblique interna
pasien 2. Dari sisi kontra lateral, dari antara dm1 dan dm2,
b. Jarum dalam keadaan tertutup saat dioper dari sisi yang bersebrangan à insersi jarum di depan
asisten ke dokter, melewati belakang pasien. jari yang sudah difiksasi
9. Prosedur anestesi dengan teknik INFILTRASI 3. Ubah arah, insersi, teruskan dan ditelusuri, kurang
a. Regangkan daerah mukosa bergerak dan tidak lebih sampai ½ jarum
bergerak dengan menarik bagian labial 4. Perbedaan gigi anak di atas 10 tahun dan
b. Insersi jarum pada mukosa bergerak dan tidak dibawahnya (Pada derajat kemiringan)
bergerak, bevel menghadap tulang membentuk Pada anak di bawah 8 tahun àforamen mandibula
sudut 45 derajat, diarahkan ke apeks gigi yang ada di bawah garis oklusi à Jadi membentuk sudut
dituju 30 derajat
c. Aspirasi (-) à deponir / deposit larutan anestesi 5. Aspirasi, depositkan sebanyak 1 cc utk n. alveolaris
PERLAHAN sebanyak 1 cc inferior
d. Insersi jarum ke daerah palatal à arahkan 6. Tarik separuhnya, aspirasi, depositkan sebanyak 0,5
jarum 1 cm dari tepi gingiva yang dituju (setinggi cc utk n.lingualis
apeks gigi yang dituju), bevel menghadap tulang 7. Infiltrasi daerah bukal
45 derajat , aspirasi, deposit sebanyak 0,2 cc –
0,3 cc / sampai mukosa memucat.
e. Tunggu 3-5 menit, cek numbness dengan PENCABUTAN GIGI POSTERIOR RB
menggunakan punggung pinset
1. Pilih tang 90 derajat
10. Pemilihan tang
* Beak tajam à untuk mahkota
a. Anterior: lurus
2. Lepaskan perlekatan gigi dengan gusi dengan bein
b. Radix : tertutup
3. Insersi tang seapikal mungkin melewati CEJ
c. Mahkota : terbuka
4. Gerakan: luksasi ke bukal dan lingual, sampai
11. Prosedur pencabutan
longgar, baru ekstraksi
a. Lepas perlekatan mukosa dengan gigi
5. Gigit tampon – instruksi sama dengan exo anterior
menggunakan bein










Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

Mahkota Radiks
Anterior Molar Ujung beak tertutup

Rahang atas


untuk posterior RA: bayonet
Untuk anterior RA: lurus

Rahang bawah

DOSIS ANASTESI
Contoh
Berapa dosis lidocaine pada anak dengan BB 14 kg?
Diketahui lidocaine 2% à 20 mg/ml
1 ampul à 1,8ml dan 2ml

Ampul 1,8 ml Ampul 2,0 ml
Dosis lidocaine dalam 1,8ml/ampul x 20 mg/ml = 2ml/ampul x 20mg/ml =
1 ampul 36 mg/ampul 40 mg/ampul
Dosis max orang = 4,4 mg/kg 4,4 mg/kg x BB anak = 4,4mg/kg x 14kg = 61,6mg
61,6mg 61,6 mg
Dosis max anak BB 14 kg
36mg/ampul = 1,7 ampul 40 mg/ampul = 1,5 ampul

Tambahan
Gerakan gigi anterior Gerakan gigi posterior
Luksasi perlahan labio lingual, sedikit rotasi, Luksasi perlahan buko lingual, penarikan dengan
penarikan minimal kekuatan yang disesuaikan
• Kontrol perdarahan dengan tampon à gigit 15 menit
• Perdarahan berkepanjangan diberi teabag
• Pasien tidak koop à dimasukkan gel foam, jahit dengan benang dexon
• R/ Analgesik à bila sakit
Pasca ekstraksi
• R/ AB à bila ada infeksi berat, daya tahan pasien << , pembedahan yang luas
• Pasien dengan penyakit jantung à konsul ke dokter à beri AB sblm dan sesudah exo
• Instruksi pada pasien dan ortu: tidak boleh kumur2, korek luka, gigit2 bibir & lidah,
makan makanan panas dan pedas
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

SPACE MAINTAINER

SPACE MAINTAINER INDIKASI PERAWATAN
• Alat untuk mencegah maloklusi dengan ALD Perawatan
mempertahankan ruang akibat > 0 Observasi
pencabutan/hilangnya gigi sulung/tetap dini agar 0 Space maintainer
tidak berubah -1 sampai -3 Space regainer
• Tujuan: mencegah penyempitan ruang akibat < -3 Interseptive orthodontik
kehilangan dini gigi sulung & diharapkan gigi tetap Kekurangan Korektif orthodontik
pengganti dapat erupsi sempurna sesuai ruang yang ruangan parah +
tersedia kelainan skeletal

Indikasi:
• Kehilangan dini gigi sulung posterior & gigi RENCANA PERAWATAN
pengganti masih lama erupsi (Ro) 1. Foto radiograf panoramic dan foto klinis (EO + IO)
• Kehilangan dini gigi sulung anterior > 1 gigi 2. Pencetakan model studi
bersebelahan (estetis & psikologis) pd anak < 4 3. Penghitungan ruangan dan membuat desain
tahun 4. Pencetakan model kerja
• Pencabutan dini gigi M1 5. Pas malam
• Kongenital missing/agenesis P1, P2 6. Penyelesaian dan try in akrilik
7. Intrsuksi
Kontraindikasi: 8. Kontrol, syarat
• Tidak ada jaringan tulang alveolus di atas mahkota a. Kecekatan SM
gigi yang akan erupsi b. Cek oklusi
• Ruang yang ada lebih besar dari ukuran mesiodistal c. Cek gigi permanen yg akan erupsi
gigi pengganti d. Keluhan
• Pasien butuh perawatan orto di masa mendatang e. Kondisi gigi penyangga dan gingiva
• Benih gigi tetap tidak ada à diharapkan f. Kondisi keutuhan SM
penutupan ruang
MACAM SPACE MAINTAINER
Alat yang digunakan untuk mempertahankan ruang
CARA MENGHITUNG RUANG pada lengkung rahang akibat pencabutan/hilang gigi
1. Di kertas mika / transparan à jiplak FC model sulung dini. Dibagi 3:
2. Buat garis midline RA + RB 1. Lepasan (removable)
3. Buat garis imaginer (lengkung gigi) 2. Semi Cekat (semi-fixed) à band/crown & crib loop
a. RA à posterior: garis pd fossa/groove, anterior: SM, distal shoe
antara singulum dan insisal 3. Cekat (Fixed) à lingual arch SM (RB), nance holding
b. RB à posterior: pd cusp bukal, anterior: insisal appliance (RA)
4. Lipat kertas transparan à cek oklusi
5. Garis imajiner RA + RB seharusnya ketemu Cara jawab desain:
6. Hitung ruang sesuai Moyers PEMBUATAN SPACE MAINTAINER RA / RB
a. Ukur Σ 2 1 | 1 2 ( jumlah total lebar gigi 42 41 31 1. Removable / fixed / semi fixed
32) 2. Desainnya (cribloop? Distalshoe? dll)
b. Sesuaikan dengan tabel moyers untuk prediksi 3. Aktif / pasif
jarak gigi 3 4 5 RA dan RB 4. fungsional / non fungsional
c. Ukur jarak gigi 2 – 6 setelah diperbaiki 5. uni / bilateral

1. Lepasan


7. Tentukan rencana perawatan + desain
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

• Tujuan
• Terdiri dari − Mempertahankan panjang lengkung gigi pada
− Plat akrilik kasus kehilangan dini gigi dm bilateral
− Elemen gigi − Mencegah mesial tipping/rotasi M & lingual
− Cengkram: Labial bow + Adam’s clasp / C clasp / tipping gigi I
ball clasp • Terdiri dari:
• Keuntungan: − Crown/band pada kedua sisi penyangga kiri dan
− mengembalikan fungsi pengunyahan dan bicara kanan
− alat mudah dibersihkan à cocok untuk pasien − Kawat lengkung lingual dipasang sepanjang
OH buruk permukaan lingual gigi2 & disolder pada
− dapat dikombinasikan dengan cengkram permukaan lingual masing2 crown/band kiri &
− baik untuk mengganti beberapa gigi yang hilang, kanan

terutama kehilangan gigi bilateral Nance holding appliance
• Kerugian: tidak nyaman bagi pasien
• Indikasi:
− Kehilangan banyak gigi sulung
− Pemulihan fungsi kunyah
− Perbaikan estetik (gigi sulung ante)
− Tidak ada benih gigi pengganti (agenesis)
− Mencegah berkembangnya kebiasaan buruk


2. Cekat
• Indikasi:
− Hilang gigi sulung posterior secara dini pada
kedua sisi rahang (bilateral simetris)
− Gigi I permanen sudah erupsi
− Pasien ga koop
• Kelebihan (+)
− Posisi tidak berubah
Untuk Rahang Atas. Kawat tidak menyentuh bagian
− Mempertahankan panjang dan bentuk rahang
palatal. Hanya dibentuk sesuai lengkung palatum
yg sdh baik
anterior
− Mencegah gigi poste bergerak ke ante
• Tujuan: mencegah kontak antara kawat & bagian
• Kekurangan (-)
insisal gigi I RB
− Tdk mencegah ekstrud gigi antagonis
− Tdk mengembalikan fungsi pengunyahan 3. Semi Cekat
− Tidak halangi erupsi gigi tetap Band/crown & crib loop SM

Lingual arch
Untuk Rahang Bawah. kehilangan gigi bilateral simetris
(hanya 1 gigi kiri kanan), untuk menghilangkan
kebiasaan buruk.


• Terdiri dari:
− band/crown sesuai ukuran gigi penyangga yang
disemen pada gigi penyangga
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

− crib bagian kawat yang terlentang sepanjang


ruang tidak bergigi, berkontak dengan gigi
tetangga dan bentuknya mengikuti lengkung
rahang
− loop disolder pada band, terentang pada ruang
tidak bergigi dan berkontak dengan gigi
penyangga. Loop sama besar dengan benih gigi
tetap, menyinggung gigi sebelahnya, letak loop
dibawah keliling terbesar gigi tetangga, jarak
loop ke gingiva 1 mm, loop melengkung sesuai • Indikasi : kehilangan dm2 sebelum gigi molar tetap
alveolar ridge yang hilang. pertama erupsi (ditutupi gingiva tetapi tidak
• Indikasi: kehilangan dini gigi pada satu sisi, tertutup tulang alveolar) à mempertahankan
kehilangan dini dm2 setelah distal shoe dilepas ruang dan mencegah gigi molar tetap pertama
• Kelebihan (+) bergerak ke anterior/mesial, dan sebagai peuntun
− Mudah dan bentuk loop bisa disesuaikan erupsi molar tetap pada posisi normal.
− Murah • Kelebihan (+)
− Waktu singkat − Menjaga ruang untuk P2
− Erupsi tidak terhalang − Mencegah migrasi M1 ke anterior
• Kekurangan (-) − Penuntun erupsi M1 pada posisi normal
− Tidak kembalikan fungsi pengunyahan • Kerugian:
− Tidak mencegah ekstrusi gigi antagonis − mudah patah
• Prosedur pembuatan: − tidak fungsional
− Pilih band yang besarnya sesuai gigi penyangga, − memerlukan pemeriksaan yang teliti
lakukan pencetakkan − pasien harus diawasi selama pemakaian alat ini.
− Pindahkan band pada cetakan sebelum mencor • Terdiri dari:
cetakan dengan stone. Band/crown harus − Cincin dan penahan distal pada gigi dm2 hilang
melekat pada model kerja dini, M1 belum erupsi
− Selanjutnya: buat loop & patri loop pada − Hanya ditutupi gingiva, tidak tertutup tulang
band/crown alveolar
− Cara buat loop: − Band di semen pada dm1
∗ Alat2: tang potong, band adaptor, band − Kawat logam SS meluas ke distal di atas gusi
remover, band seater, tang 3 jari, tang − Ujung awat pada daerah tidak bergigi di atas
Gordon, model kerja permukaan mesial M1 yang belum erupsi/soket
∗ Pembuatan loop dengan tang 3 jari, potong distal gigi dm2
¶ Lebar loop = besar benih gigi permanen • Prosedur pembuatan
¶ Panjang loop = menyinggung gigi − Pilih band sesuai gigi penyangga
sebelahnya − Cetak rahang sebelum dm2 diexo
¶ Letak loop: dibawah keliling terbesar gigi − Pindahkan band pd cetakan
tetangga, jarak loop ke gingival 1,5mm − Cor cetakan dengan gips
¶ Bentuk loop: melengkung sesuai bentuk − Model kerja dipasang pada okludator
alveolar ridge gigi hilang
− Sebelum disemen, dicoba dalam mulut dulu − Ro à ukur jarak mesial M1 ke distal dm1
untuk memastikan alat bersandar pasif di gigi & − Pindahkan hasil ukuran ke model kerja, tandai
tidak ganggu oklusi dengan pensil
− Model kerja dikerik untuk buat parit bentuk
Distal Shoe segitiga siku2 (±1mm) di bawah mahkota gigi
M1 yang belum erupsi
− Distal kawat dibengkokan membentuk U kea rah
gusi hingga masuk parit tsb
− Sepotong band difiksasi dengan solder perak,
melancip ke bawah membentuk mata pisau
− Ujung kawat bebas disolder pada bukal dan
lingual band, lepas, poles



Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PERAWATAN GIGI PERMANEN MUDA


GIGI PERMANEN MUDA TERAPI PULPA VITAL
• dentin lbh tipis dan lbh berporus drpd gigi mature • Tujuan:
• inervasi sensoris blm terbantuk sempurna − Meredakan pulpitis
(terbentuk sempurna saat apeks sudah terbentuk − Mencegah kerusakan lebih lanjut dan inflamasi
sempurna) pulpa
• kemampuan reparative sgt baik à msh bnyk aliran • Meliputi:
pem darah pd tubuli dentin − Indirect pulp capping
• respon thdp cedera: − Direct pulp capping
− dentin primer − Pulpotomy
− dentin sekunder à terbentuk jika ada tekanan − Pulpectomy
berlebih (msh fisiologis) • Keberhasilan perwatan diperngaruhi oleh:
− dentin tersier à terbentuk jika ada cedera − Tipe cedera
(karies). à + jarak lesi dgn pulpa dan – − Usia pasien
permeabilitas dentin − Ukuran dan lokasi eksposur pulpa
Cedera ringan Cedera berat − Prosedur klinis
• odontoblast • odontoblast-like cell − Integritas dan resotrasi permanen
bertahan à membentuk • Prinsip perawatan: APEKSOGENESIS
• dentin reaksioner dentin reparative − Perawatan didesain untuk mempertahankan
terbentuk • diskontinuitas hub pulpa daerah apical à pembentukan apeks dpt
• kelanjutan tubular tubukar diselesaikan
dan hub dagn • ↓↓ permeabilitas
matriks dentin INDIRECT PULP CAPPING
primer msh ada • Indikasi:
− Karies dalam
− Tdk ada gejala klinis (blm reversible pulpitis)
PERIODE ERUPSI GIGI SULUNG
− Pd ro à tdk ada kelainan
Gigi Rahang Rahang atas
• Teknik à STEP WISE EXCAVATION
bawah
− Membugan sebagian besar karies
Insisif sentral dI1 6-12 bulan 8-13 bulan
− Aplikasi Ca(OH)2 + tumpat znoe
Insisif lateral dI2 6-12 bulan 8-13 bulan
− 8-24 minggu kemudian à buang sisa karies
Molar dm1 14-18 bulan 13-19 bulan
(excavasi ulang)
Kaninus dc 17-23 bulan 16-22 bulan
− Aplikasi Ca(OH)2 + znoe + restorasi tetap
Molar dm2 27-31 bulan 25-33 bulan
• Manajemen karies dalam
• Gigi sulung tumbuh lengkap pd umur 2,5 – 3 tahun − Excavasi partial
• Permulaan tumbuh nya tunas gigi pada 6 minggu ∗ Seal harus baik karena single visit
intra uterine
∗ Sbgian besar karies dibuang à lgsg tumpat
• Apeks gigi sulung menutup + 1thn tetap

∗ Lakukan perawatan antimirkobial (u/
PERIODE ERUPSI GIGI PERMANEN
sterilisasi affected dentin)
Gigi Rahang bawah Rahang atas ¶ Ozone fumigation
I1 6-8thn 6-8 thn ¶ Photo-activated disinfection (PAD)
I2 6-8 thn 6-8thn ¶ Resin antimikrobial
M1 6-7 6-7 − Excavasi serial
C 9-11 10-12 ∗ Multi visit
P1 9.5-12 9.5-11.5 ∗ Tunggu 8-24 minggu baru tumpat tetap
P2 9.5-12 9.5-11.5 − Mengaktifkan dentinogenesis reparative :
M2 11-13 11.5-12.5 ∗ Agen bioaktif TGF-β pd kedalaman preparasi
M3 17-21 17-21 kavitas
• Apeks gigi permanen menutup + 3-4thn



Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

DIRECT PULP CAPPING − PULPOTOMI PARTIAL (jika pendarahan <5


• Indikasi: menit)
− Trauma / karies pinpoint (<1mm) à pulpa ∗ Anastesi + isolasi
terexpose iatrogenik ∗ Pengambilan jar inflamasi 1-3 mm
− Pulpa vital (tdk degenerasi / supurasi) ∗ Hemostasis à dipicu dgn penekanan
− Tdk ada gejala klinis mnggunakan cotton pellet dilembabkan dgn
• Bahan yg digunakan: saline
− Ca(OH)2 ∗ Tutupi dgn Ca(OH)2 + ZnOE (dpt jg
− MTA menggunakan MTA)
• Teknik: ∗ Tumpat tetap
− Anastesi − PULPOTOMI PENUH (jika pendaraha >5 menit)
− Isolasi rubber dam ∗ Anastesi + isolasi
− Bersihkan karies dgn round carbide bur (dibantu ∗ Ambil jaringan pulpa sebatas CEJ (gigi
dgn caries detector dye) anterior) / orifis (gigi posterior)
− Atasi pendarahan dgn irigasi NaOCl (5,25–6%) ∗ Hemostasis dgn saline
slm 10-15 menit (tiap 3-4 menit diganti) ∗ Aplikasi Ca(OH)2 + ZnOE
− Aspirasi sisa NaOCl untuk cegah hemoragia ∗ GIC
(aspirasi dr lateral, jgn lgsg dr atas mahkota gigi) − Follow up:
− Bersihkan struktur gigi dgn kapas lembab (dgn ∗ 2 fase:
NaOCl) ¶ untuk melihat penyembuhan dan kondisi
Dengan Ca(OH)2 Dengan MTA asimptomatis
• Aplikasi Ca(OH)2 • Aplikasi MTA setebal ¶ untuk mengnali scr dini bila terjadi pulpa
• ZnOE + GIC 0,5-1mm nekrosis / infeksi sal akar
• Restorasi tetap • Letakkan kapas steril ∗ dilakukan 2-4 tahun untuk mengetahui
lembab diatas keberhasilan dgn EPT dan ro
permukaan MTA ∗ keberhasilan jika:
• Tumpatan sementara ¶ tdk ada gejalan klinis
• 12-48 jam kemudian à ¶ tdk ada kelainan periapikal pd ro
anastesi + rubber dam ¶ lanjutnya pembentukan akar
• Buang TS dan kapas − masih kontroversi apakah diperlukan perawatan
lembab PSA stlh apeks sdh terbentuk sempurna
• Tumpat tetap
• Bila MTA tdk mengeras
à pulpotomi TERAPI PULPA NONVITAL
• 2 pilihan perawatan:
− perawatan sal akar + bedah apical
∗ hindari pd anak2
∗ dinding apeks tipis à bedah > susah
PULPOTOMI ∗ tdk bs dilakukan jika akar msh terlalu pendek
• Definisi: à pd bedah, akar akan dipotong lebih
− Mengangkat sbgian pulpa yg terinfeksi pendek à dukungan periodontal ↓↓
− Menghilangan jar yg mengalami degenerasi dan − apeksifikasi + perawatan sal akar konvensional
inflamasi • apeksogenesis sudah tdk bs dilakukan à maka
− Meninggalkan jar pulpa yg sehat dilakukan APEKSIFIKASI
− Dilapisi dgn agen untuk memicu penyembuhan
daerah yg diamputasi à calcific barrier
− Sal akar tetap vital à agar apeks terbentuk
sempurna APEKSIFIKASI
• Indikasi: • Indikasi:
− Apeks blm terbentuk − gigi permanen muda non vital yg telah hilang
− Pulpa sehat (no inflamasi) terekspos < 48 jam kemampuannya untuk melanjutkan
sebesar > 1 mm pembentuka apeks
− Tanpa gejala − pd ro à akar msh terbuka (bandingkan dgn gigi
• Teknik: kontralateral)
• Prinsip:
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

− saluran akar yg bersih diberikan bahan untuk ∗ Access opening


menginduksi pembentukan barrier kalsifikasi / ∗ Penentuan PK
calcific repair pd apeks ∗ Preparasi biomekanis
− keberhasilan dipengaruhi oleh debridement dan ∗ Keringkan sal akar
seal ∗ Medikasi dgn Ca(OH)2
• Teknik ∗ 7 hari kemudian, keluarkan Ca(OH)2
− APEKSIFIKASI KONVENSIONAL ∗ Aplikasikan MTA 1-3mm dari ujung akar dgn
∗ Access opening ketebalan 4-5mm
∗ Penentuan PK ∗ Letakan kapas diatas MTA + TS
∗ Preparasi biomekanis ∗ Kunjungan berikutnya, bongkar TS
∗ Irigasi dgn saline / NaOCl ∗ Keluarkan kapas dan periksa MTA sdh
∗ Keringkan sal akar mengeras / blm
∗ Medikasi antibakteri / Ca(OH)2 ∗ Kl blm mengeras à ulang
Sampai pembenihan negatif ∗ Kl sudah mengeras à tumpat tepat
∗ Pengisian dengan Ca(OH)2 murni • Follow up
∗ Lapisi dgn kapas + ZnOE + ZnF − 6 bln stlhperawatan à ro apakah ada

penutupan apeks
− ARTIFICIAL APICAL BARRIER
− kl apeks sdh terbentuk à PSA konvensional

Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PERILAKU ANAK

TAHAP KEMATANGAN PERILAKU ANAK DI LINGKUNGAN PERAWATAN GIGI
1. Umur 2 tahun è pra kooperatif MENURUT WRIGHT
• 12-1000 kata saja, bermain sendiri (solitary play) 1. Mampu bekerja sama
• Memberi pengertian objek harus dengan • Santai, hanya sedikit takut
menyentuh • Termasuk dalam kategori 3 frankl
• Takut gerakan tiba – tiba dan harus ditemani • Dapat dirawat dengan pendekatan
ortu (kata kunci) 2. Kurang mampu bekerja sama
2. Umur 3 tahun è me too age • Anak yang sangat muda, tidak bisa komunikasi
• Umur ikut ikutan, setengah mandiri • Tahap pra kooperatif (< 2thn)
• Suka bercerita, peka pujian • Bersifat sementara
• Cenderung melakukan yang dilarang (kata 3. Berpotensi bekerjasama
kunci) • Anak dengan masalah perilaku, bisa sehat atau
3. Umur 4 tahun è why and how age cacat
• Mendengar penjelasan dengan penuh minat, • Perilaku bisa di modifikasi jadi cooperative
dapat menerima petunjuk lisan Dibagi menjadi 5:
• Dinamis dan banyak bicara a. Tidak terkontrol (uncontrolled)
• Menganggap serba bisa, rasa takut mulai − Anak 3-6 tahun
berkurang (kata kunci) − Reaksi marah hebat di ruang tunggu,
• Reaksi berlebih bila melihat suntik atau bekas INCORRIGIBLE (kata kunci)
darah − Air mata, nangis kenceng, menghentak,
4. Umur 5 tahun memukul à cemas akut
• Tidak begitu takut bila dipisahkan dari orang tua − Upaya memahami penyebab dapat
• Bangga pada barang barang yang dimiliki (kata mengatasi masalah
kunci) b. Menentang (defiant)
• Tingkatkan komunikasi dengan mengomentari − Semua umur (usia sekolah)
pakaian si anak − Tandanya: “saya tidak mau”, keras kepala,
5. Umur 6 tahun manja
• Semakin tidak tergantung orang tua − Pendekatan tegas/ terus terang untuk
• Mematuhi aturan meningkatkan perilaku
• Belajar menyesuaikan diri, dan mengatasi rasa − Pasif, tidak mau menjawab, memerosotkan
takut tubuh (kata kunci)
c. Malu malu (timid)
− Lebih mudah diatasi
KATEGORI PERILAKU MENURUT FRANKL − Berlindung dibalik orang tua, mengelak dan
Sangat • menolak perawatan ragu ragu waktu diberi petunjuk
negative • menangis dengan keras − Gagal perlawanan waktu dipisahkan
• enggan menerima perawatan − Merengek tapi tidak menjerit, menangis
• tanda negative tidak jelas tanpa air mata (kata kunci)
Negative
(diam, cemberut) − Kadang menutup mata
• tidak kooperatif − Penyebab: lingkungan teralu melindungi,
• dapat menerima perawatan takut dengan lingkungan asing
Positive • mau nurut dokter gigi dan d. Kooperatif tegang (tense)
mengikuti petunjuk − Pada laki laki 8-9 tahun, perilaku curiga
• mengadakan hubungan baik − Mau menerima perawatan tapi tegang
dengan dokter gigi − Suara bergetar, tangan berkeringat (kata
Sangat kunci)
• tertarik dengan prosedur
Positive
• tertawa dan menyukai − Menceritakan pengalaman secara
keadaan berlebihan
e. Merengek (whining)
− Mau dirawat tapi merengek
− Nangis terkendali, konstan, tidak teralu
keras (kata kunci)
− Sering mengeluh sakit, perlu kesabaran
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

MACAM-MACAM RASA TAKUT • mengubah pola pikir dengan perawatan yang


1. Rasa takut objektif tidak sakit.
• rangsangan tidak enak, rangsang fisik secara • Untuk yang sudah pernah ke dokter gigi
sensoris (dicium, diraba, didengar, dikecap, 7. Desentisasi: memulai perawatan dengan paling
dirasakan, dibaui) ringan ke berat
• mengalami sendiri, bersifat asosiatif 8. Modelling: menjadi model untuk ditunjukan ke
2. Rasa rakut subjektif teman-teman nya bahwa perawatan baik baik saja
• belum pernah mengalami sendiri 9. Mengurangi kecemasan ortu
• berdasarkan perasaan dan sikat yang di 10. Reinforcement: kasih imbalan kalau pasien anak
sugestikan nurut
11. Distraction: diajak bicara atau disuruh melihat jari
untuk mengalihkan perhatian
PENGELOLAAN PERILAKU ANAK à NON 12. Fading: dipangku ibu nya supaya mau dirawat. Lalu
FARMAKOLOGIK tangan anak di pegang ibu. Lalu kaki anak dipegang
1. Komunikasi ibu. Lama lama ibu nya menjauh dan keluar
nd
• verbal: dengan 2 language 13. Playful humor: diajak bercanda
• non verbal : sentuhan 14. Aversive conditioning: untuk umur 3-6 tahun.
2. Pengaturan suara: untuk anak bandel, suara Kontraindikasi untuk anak di bawah 3 tahun atau
dipertegas anak dengan cacat mental
3. Tell show do: the best way • HOME: hands on mouth exercise. Menutup
4. Second language/euphemism mulut pasien sambil meminta pasien untuk
5. Behavior shaping: reinforcement dan TSD menurut.
6. Retraining • Physical restraint: pampoose board, pediwrap

HANDICAPPED CHILD

SYNDROMA DOWN EPILEPSI
sudah pasti retardasi mental • Etiologi: ganguan paroksismal aktifitas listrik di
• Etiologi: trisomy 21. Mosaic, translokasi. dalam otak, sehingga menjadi rangsang abnormal
• Ekstraoral pada otak yang menimbulkan kejang pada tubuh
− Mongoloid face: badan pendek, leher pendek, • Tipe epilepsy:
kepala kecil. Muka bulat datar − Tipe idiopatik: tidak ada lesi pada struktur otak
− Hipermobilitas otot, sering meninggal karena yang jelas (genetic)
gagal jantung − Tipe simptomatik: ada keadaan patologis karena
• Intra oral anomaly perkembangan, trauma atau penyakit
− Maksila kurang berkembang, mandibular • Macam kejang
protrusive à kelas III − Ptit mal
− Open bite anterior, crossbite posterior ∗ Episode mendadak, hilang kesadaran singkat
− Hipotonus otot bibir dan makroglosia, (10 detik)
hipodonsia, mikrodonsia ∗ Ekspresi kosong, gerakan volunter tiba tiba
∗ Gigi menjadi spacing, prevalensi karies berhenti
rendah tapi penyakit periodontal tinggi − Grand mal
karena OH buruk ∗ Fase tonik: spasme tonus otot 10-30 detik
− Fissure tongue dan scalloped tongue, lalu diikuti fase klonik
taurodonsia ∗ Fase klonik kontraksi secara ritmik selama
− Perawatan: IQ tinggi bisa di rawat konservasi. IQ beberapa menit.
rendah harus anestesi umum di RS ∗ Saliva berbusa, muka merah pucat, dilatasi
− Perawatan syaraf merupakan kontraindikasi pupil, berkeringat, muntah dan kencing
mencapai selama 1 jam atau lebih
∗ Diikuti dengan fase stupor (recovery stage /
tidur)
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

• Terapi: dokter gigi mencegah lidahnya tergigit AUTISME


dengan plastic prop • Gangguan perkembangan komunikasi, interaksi dan
• Pasien ini sering minum Dilantin, phenobarbital, perilaku
phenytoin, carbamazepine dan valproic acid • Dipengaruhi oleh genetic dan lingkungan
• Lebih mudah komunikasi dengan gambar daripada
kata kata,
CEREBRAL PALSY • Dokter gigi, perawat, lingkungan, tidak boleh
• Gangguan sistim saraf pusat yang paling berat à diubah, harus rutin. Bicara harus pelan pelan, dan
gangguan dari neuromuskuler, retardasi mental, diulang
dan epilepsy • Pendekatan: TSD + reinforcement dan desentisasi
• Etiologi:
− lahir premature
− anoxia RETARDASI MENTAL
− keracunan kehamilan • Etiologi berupa faktor herediter atau lingkungan
− injuri traumatic − Lingkungan: gangguan prenatal, anoxia, trauma,
• Tipe cerebral palsy kelahiran, malnutrisi, encephalitis, cerebral
− Tipe spastik palsy
∗ hiperkontraksi otot, otot kaku, lengan • OH buruk, prevalensi karies tinggi
tungkai tidak dapat digerakan secara pasif
(kata kunci)
∗ Pasien sulit buka mulut IQ Tingkat kelemahan Borderline
− Tipe athetosis 85-70 Borderline Lambat belajar
∗ kontraksi otot involunter, wajah 69-55 Ringan (mild) Mampu didik
membungkuk, sulit bicara
54-40 Sedang (moderate) Mampu latih
∗ Sulit dilakukan perawatan
39-25 Berat Dependent
− Tipe ataxia
Sangar berat Totally
∗ hilangnya koordinasi motoric, gangguan <24
(profound) dependent
keseimbangan dan melangkah tidak terarah.

Sulit duduk tegah
∗ Sulit duduk di kursi gigi Menurut WHO:
− Tipe rigid Umur
∗ resistensi terhadap gerakan pasif dan IQ Kategori
mental
retardasi mental
50-69 Mild subnormality 8-12 tahun
− Tipe tremor
∗ mengenai seluruh tubuh dengan gerakan 20-49 Moderate subnormality 3-7 tahun
ritmik konstan
0-19 Severe subnormality 0-2 tahun
− Mix / gabungan
• Manifestasi oral: karies tinggi, penyakit periodontal
tinggi, OH buruk, hypoplasia email, makoklusi
karena tonus otot tinggi.





Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

TRAUMA

PENATALAKSANAAN TRAUMA KLASIFIKASI TRAUMA ELLIS & DAVEY
1. Salam sapa pasien
2. Anamnesis à Alo anamnesis
• 5 W + 1 H
• History of Patient & Injury
• Sejak kapan kejadiannya?
• Dimana?
• Mengapa bisa terjadi?
• Bagaimana kejadian itu bisa terjadi?
• Sudah pernah diobati atau belum?
• Gigitan terganggu atau tidak
3. Cek tanda vital
• CABD à Circulation – Airway – Breathing –
Disability
• Circulation à cek nadi arteri carotis, radialis,
brakialis
• Airway à bebaskan jalan napas, kalo suara

napas ada yg nyangkut berarti ada obstruksi
KELAS 1 – FRAKTUR EMAIL
jalan napas à head tilt, chin lift
• Fraktur < 2 mm (2 mm batas DEJ)
• Breathing à RJP, napas buatan ( 12-20x press
• Tdk perlu perawatan emergency
chest, cpr 2 kali)
• PERAWATAN
• Disability à GCS (Glassgow Coma Scale)
− Fraktur kecil à recontouring / asah supaya ga
− 0 -7 à Buruk
tajam pd bagian yg fraktur à tunggu 6-8
− 8 – 11 à Sedang minggu stlh trauma untuk pastikan pulpa tdk
− 12 – 15 à Baik menderita
4. Debridement à periksa ada benda asing/tidak
− Gigi vital dan pulpa sehat stlh 8 minggu à
5. Periksa Ekstraoral
tumpat GIC / kompomer untuk estetik
• Ada krepitasi/ tidak à palpasi
• Ada laserasi/ tidak à visual
• Ada pembengkakan/tidak à visual KELAS 2 – FRAKTUR EMAIL DAN DENTIN (pulpa tidak
• Ada hematoma/tidak à visual terbuka)
• Ada Echimosis/tidak à visual • Dentin terexpose à gigi sensitif
• Wajah simetris/tidak à visual • Tidak ada pink spot
• Ada abrasi/ tidak à visual • Macam:
6. Periksa Intraoral − Horizontal à seluruh tepi insisal kena
• Ada disharmoni oklusi/tidak à visual − Diagonal à sprit kavitas kls 4
• Ada Keterlibatan jaringan lunak/tidak à visual • PERAWATAN
• Ada Socket/tidak à palpasi − Tumpat:
• RO à ada efek ke benih tetapnya/tidak à ∗ Dentin lapisi Ca(OH)2 untuk perlindungan
visual pulpa + TS à tunggu 8 minggu
• Test vitalitas ∗ Pulpa sehat stlh 8 minggu à ganti tumpatan
tetap
¶ GIC (kurang baik)
¶ Kompomer (retensi > baik)
¶ SSC / celluloid crown

KELAS 3 – FRAKTUR MELIBATKAN PULPA
• Pulpa terexpose
• Rencana perawatan ditentukan dari

− Besarnya perforasi

− Keadaan pulpa

− Besarnya trauma (pd akar / jar penyangga)
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

• PERAWATAN KELAS 5 – AVULSI


Pada gigi permanen muda (open apex) EO Sukses
− Pulp capping <30menit 90%
∗ pinpoint <1mm 80-90menit 43%
∗ < 24jam (asumsi pulpa blm terkontaminasi) >90menit 7%
∗ Pulpa sehat • Storage media
∗ Akar belum terbentuk sempurna − Susu
∗ Tahap − Hank’s balanced salt solution
¶ Anastesi − Socket
¶ Aplikasi Ca(OH)2 (diharapkan terbentuk − Cell culture
dentinal bridge) atau MTA − Physiologic saline
¶ TS (GIC, SSC, kompomer) − Saliva
∗ Tujuan: agar bias melanjutkan proses • PERAWATAN EMERGENCY
apexogenesis − Replantasi
− Partial pulpotomi ∗ Pasien datang dan gigi masih ada àirigasi
∗ Kl pin point > 4 jam NaCl (saline) àsimpan di kasa lembab / kain
∗ Tahap basah
¶ Buka dari affected area dan diambil 2mm ∗ Cek soket
¶ Irigasi dan check pendarahan ∗ Anastesi
¶ Pendarahan kl terkontrol à aplikasi ∗ Buang dinding rusak dan dibentuk kembali
Ca(OH)2 dengan alat tumpul (burnisher) + irigasi
¶ Semen + tumpat ∗ Fiksasi / splinting
− Pulpotomy − Respon lig perio thdp replantasi
∗ Tahap ∗ Yg diharapkan: lig perio healing tanpa
¶ Opening resorpsi
¶ Amputasi hingga orifis ∗ Surface resorption à complete repair
¶ Irigasi + kontrol pendarahan
∗ Replacement resorption à ankylosis
¶ Formokresol
∗ Inflammatory resorption à gigi + tulang
¶ Basis + tumpat
resorpsi à jd jaringan inflamasi
Pada gigi closed apex
− 2 minggu paska replantasi dengan respon jar lig
− Direct pulp capping (u/ pin point expose < 24
perio baik
jam)
∗ pd closed apex à PSA
− Konvensional pulpektomi vital / non vital
∗ pd open apex à apeksifikasi

− gigi belum lepas saat pasien ke klinik

∗ jangan sentuh gigi pada bag akar (krn ada
KELAS 4 – NONVITAL karena benturan (concussion) à
sel-sel lig perio. Ambil gigi dengan kassa
diskolorasi
steril pd mahkota à masukkan pd storage
• Gigi non vital à tdk perlu perawatan emergency
media
kecuali sakit

• benturan langsung pada gigi à menekan dinding KELAS 6 – FRAKTUR AKAR
soket à kerusakan jaringan / ligament periodontal
• Lebih sering terjadi pada gigi dengan akar yang
• Ro: penebalan ligament periodontal terbentuk sempurna tertanam dalam tulang
• Gigi terasa sakit dan panjang dewasa (karena tulang anak lebih spongius, tulang
• PERAWATAN dewasa lebih kompak)
− Periodontitis à PSA + occlusal • Perkusi (+)
reduction/adjustment • Perhatikan status pulpa à bs terjadi dikolorisasi
− Splint à region anterior terbuka, bukan untuk jika pulpa non-vital
gigit • Bisa terjadi pada :
− Abses akut à drainase dari pulpa à biarkan
− 1/3 bagian apikal à prognosis baik
pulpa terbuka 24 jam + kasih antibiotic à kl
− 1/3 bagian tengah à prognosis baik
udah kronis bisa PSA
− 1/3 bagian servikal à paling jarang dan
− Abses kronis à PSA
penanggulangan sulit (stabilisasi sulit, bakteri
− Gigi permanen muda à apeksifikasi
menyusup) à sebaiknya exo

• PERAWATAN EMERGENCY
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

mengembalikan gigi à imobilisasi / splinting ∗ Reposisi dengan jari


selama 3 minggu à pengamatan ∗ Splitting (perhatian oklusi) 2 minggu
− kedua segmen berdekatan à prognosis baik
− kedua segmen terpisah à dekatkan dengan
manipulasi segmen koronal, imobilisasi, KELAS 8 – FRAKTUR SEBAGIAN BESAR MAHKOTA
profilaksis AB 1 minggu • PERAWATAN EMERGENCY
− Debridement
• Indikasi splint : − Anastesi
Avulsi, fraktur tulang alveolar, ekstrusi, − Fraktur di bawah gingival à gingivektomi /
luksasi (goyang, displacement, ada traksi dgn alat ortho
kerusakan jaringan perio), fraktur akar − Pulpa terexpose à perawatan pulp capping /
dengan displacement, intrusi pulpotomi / pulpectomy / PSA
• Kontraindikasi splint : − Kl PSA à post core + jaket porselem
Concussion, sublukasi (goyang sedikit, − Gagal / tdk bs direstorasi à exo
jaringan perio tidak atau rusak sedikit),
luksasi intrusive pada ortodonti
KELAS 9 – FRAKTUR PADA GIGI SULUNG
• PERAWATAN
KELAS 7 – DISPLACEMENT GIGI − Dentin sensitive kecil, pulpa normal à restorasi
• PERAWATAN EMERGENCY sederhana
− SUBLUKSASI (goyang) − Dentin terbuka lebar à tumpat sementara à
∗ Stabilisasi dan occlusal adjustment pulpa sembuh
∗ Splint < 2 minggu − Pulpa normal tetapi HP à indirect pulp capping
− LUKSASI LATERAL − Pulpa normal / sehat terbuka à direct pulp
∗ Anastesi capping (50% gagal gigi sulung)
∗ Reposisi dengan tekanan digital (jari) dan − Karies dalam à pulpa terbuka/infeksi
gaya minimal superficial korona pulpa à pulpotomi
∗ Stabilisasi − Karies dalam kena pulpa / tanda tanda
∗ Splinting 2-4 minggu degenerasi pulpa à pulpektomi
− INTRUSI − NP / keterlibatan furkasi ringan / apex ringan
∗ Gigi open apex tanpa kehilangan jaringan penyangga à
¶ Debridement dgn lar antiseptic à pulpektomi
observasi dl, bias terjadi re-erupsi sendiri − Fraktur akar
¶ Kl ga ada perubahan à alat ortho ∗ 1/3 apikal à observasi (kl abses à exo)
∗ Gigi close apex ∗ 1/3 tengah dan servikal à exo
¶ < 2mm à observasi − Fraktur mahkota akar à exo
¶ > 2mm à reposisi − Displacement
- Debridement
∗ Lateral à reposisi
- Anastesi
∗ Intrusi à observasi (exo kl merusak gigi
- Reposisi
permanen)
- Spinting 4 minggu
∗ Ekstrusi à anastesi, reposisi (exo kl goyang
− Ekstrusi
/ekstrusi parah, sudah hampir exfoliasi)
∗ Debridement
∗ Anastesi











Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

ODONTOGENESIS

ODONTOGENESIS • Kesalahan ada tahap ini mempengaruhi keadaan
2
• Pembentukan jumlah spesifik dari gigi dengan seperti geminasi, dan ameloblastoma
3
perbedaan bentuk dan ukuran yang dibedakan • Yang terbentuk pd bud stage:
menurut lokasi baik pada mandibular maupun − Pada minggu ke 5 akhir intra uterin: oral
maksila yang melibatkan 300 gen dengan cara epithelium stomodeum , ectomesenkim (bakal
mengirimkan sinyal molekul yang mengatur mandibular)
sekuens dan interaksi antara jaringan epitelium dan − Minggu ke 6 : dental lamina à pita dari sel-sel
mesenkim melalui berbagai tahap perkembangan. epitel yang tumbuh di ectomesenkim
• Proses pembentukan dimulai 5-6 minggu di dalam − Minggu ke 7 : dental placode à penebalan
intra uterin. lebih lanjut dari epitelium pada daerah bakal
• Lengkung mandibular fetal memiliki dental lamina gigi.
yang akan membentuk lamina dan buds untuk gigi

PROLIFERASI / CAP STAGE


sulung dan gigi permanen.
• Dimana sel ektomesenkim terus ber proliferasi dan
• Dental lamina secara lebih lanjut dimulai pada 5 2
pemadatan sel
anterior primary tooth buds dan succedaneous
permanent bud laminae, dan berakhir dengan 3 • Proliferasi dental lamina menjadi struktur kecil dan
posterior non-succedaneous permanent molar buds membulat yang terletak diatas daerah jaringan
2
(developing primary tooth lamina – successional konektif yang berkondensasi.
lamina – continuous general lamina – permanent • Minggu ke 8 : tooth bud à pertumbuhan lebih
third molar bud) lanjut dari epitelium menjadi jaringan konektif yang
3
berkondensasi.

HISTODIFFERENSIASI / BELL STAGE (EARLY)
STADIUM MORFOLOGI PEMBENTUKAN GIGI
1. Stadium tunas gigi
inisiasi
(bud stage)
2. Stadium topi
proliferasi
(cap stage)
3. Stadium bell
histodiferensiasi
(bell stage)
4. Stadium pembentukan
morfodiferensiasi
akar (crown stage)


TAHAP PEMBENTUKAN GIGI


INISIASI / BUD STAGE • Minggu ke 14
3

• Tahap pembentukan gigi yang dimulai dari 6 • Perubahan sel secara histologis
minggu intra uterine. • outer enamel epitelium membentuk ameloblast.
• Menentukan jumlah gigi. • Bagian tepi mesoderm yang berhadapan dengan
• Terjadi proliferasi sel ektomesenkim di 10 tempat ectoderm membentuk odontoblast
2

pada RA dan 10 tempat pada RB • pertumbuhan lebih lanjut dari organ enamel
• Jaringan ectoderm akan membentuk enamel. menjadi struktur berbentuk bell (bell-shaped)
Ectoderm menekan karena adanya tekanan darah. dengan 4 lapisan berbeda yang melapisi bagian atas
Tekanan ini membentuk enamel epitelium dental papilla, yang memiliki bentuk atau outline
berbentuk dome shape. Semua dinamakan sebagai sesuai dengan benih gigi yang akan tumbuh
tooth germ, atau benih gigi (morfodiferensiasi)
• Jaringan mesoderm membentuk dentin. Di dalam • komponen gigi
mesoderm terdapat mantle dentin (yang akan − Enamel Organ à terbentuk dari oral ectoderm
membentuk dentin) dan serat korkoff untuk dan dental lamina (epithelium) dan akan
membentuk pulpa. membentuk enamel; yang menjadi beberapa
• Lamina basalis: jaringan diantara ectoderm dan lapisan pada tahap cap dan bell.
mesoderm − Dental Papilla à terbentuk dari ectomesenkim;
− Semua dinamakan sebagai tooth germ, atau zona kondensasi sel-sel dibawah enamel organ
benih gigi dan akan membentuk dentin dan pulpa
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

− Dental Sac à jaringan fibrosa dari dan outer epithelium yang membentuk bilayered
3
ectomesenkim dan akan membentuk root sheath yang menginduksi pembentukan akar
sementum, ligament periodontal dan tulang • Gangguan pada fase ini à warna enamel lebih opak
2
alveolar (kualitas berkurang, kuantitas tdk terpengaruh)

MORFODIFFERENSIASI / LATE BELL STAGE / CROWN


STAGE
3
• Minggu ke 18
• Mahkota sudah terbentuk
2
• Pembentukkan bentuk dan ukuran gigi

APOSISI
• Pembentukan enamel
berarah dari dalam
keluar
• Pembentukan dentin
2
dari luar kedalam
• Pembentukan mahkota
oleh dentinogenesis
dan amelogenesis
dengan adanyan
deposisi dari protein
dentin (kolagen) dan protein enamel (amelogenin)
dan dimulai dari proses kalsifikasi; preameloblas,
inner enamel epithelium, yang menginduksi sel
berdekatan dari dental papilla menjadi odontoblast
yang membentuk matriks dentin yang menginduksi ERUPSI
preameloblast menjadi ameloblas yang • Terjadi bila 2/3 dari panjang akar sudah terbentuk,
2
memproduksi matriks enamel atau 1/3 tengah panjang akar
• Minggu 20 -24 (Early Appositional Stage) à • akar terbentuk seiring dengan erupsi gigi; epithelial
dentinogenesis dan amelogenesis root sheath menginduksi odontoblas untuk
• Umur 3 bulan (late apposition) à amelogenesis membentuk dentin akar dan kemudian
komplit, enamel sudah terbentuk, dan memungkinkan sel-sel tersebut mengalami
3
dentinogenesis berlanjut. disintegrasi dari dental sac menjadi cementoblast,
• Gangguan pada fase ini dapat menyebabkan kemudian bergabung menjadi satu kesatuan
peletakan matrix yang tidak rata (kuantitas dengan dentin untuk memproduksi matriks
2
berkurang) tetapi kualitas enamel tetap baik sementum yang akan terkalsifikasi menjadi

cementum; sel-sel dari dental sac juga
KALSIFIKASI
berkontribusi membentuk periodontal ligament.
• Fase yang mengeraskan enamel matrix dari reaksi 3
(umur 3 bulan)
terhadap presipitasi garam kalsium. Bahan dasar

yang sudah ditelakan sebelumnya akan mengeras ATRISI



2
selapis demi selapis RESORPSI
• Maturasi à Penyelesaian pembentukan mahkota • Terjadi bila ada peningkatan jumlah osteoklas yang
karena adanya proses deposisi dari enamel dan terpicu oleh tekanan dari benih gigi tetap
dentin yang membentuk kalsifikasi; pada bagian
servikal dan merupakan perpanjangan dari inner



Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017





Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

DENTAL HEALTH EDUCATION



Jelaskan ke pasien + orang tua 3 hal kelainan paling − Makanan yang memicu produksi saliva à self
penting: karies, penyakit periodontal, dan maloklusi cleansing
• Untuk menghilangkan sisa makanan nempel pd gigi
Tujuan: meningkatkan pengetahuan dan kesadaran sebaiknya kumur air setelah makan
ortu dan anak tentang pentingnya menjaga kesehatan

Time
gigi dan mulut pada usia dini agar terjadi perubahan
• Mikroorganisme membutuhkan waktu untuk
perilaku yang baik sehingga derajat kesehatan gigi
demineralisasi permukaan gigi, maka waktu harus
anak-anak meningkat
di potong dengan:

− Sikat gigi 2 kali sehari (sebelum tidur dan pagi
Materi:
setelah makan)
1. Jelasin proses karies: host, substrat,
− Pola makan diatur. 3x sehari, pagi siang malam
mikroorganisme, waktu
− Makan snack diatur, yaitu 2 jam setelah
2. Makanan yang baik dan tidak
3. Cara sikat gigi yang benar − Rajin minum air putih setelah makan/minum
4. Kontrol periodik ke dokter gigi, dengan atau tanpa manis
keluhan • Remineralisasi makanan setelah 20-30 menit à
maka tdk dianjurkan sikat gigi sebelum 20-30 menit
JELASKAN PROSES TERJADINYA KARIES setelah makan karena remineralisasinya belum

sempurna
Host • Kontrol berkala ke dokter gigi untuk
• Jaga host agar tetap kuat & tidak mudah karies − Cegah lubang yang tidak disadari menjadi lebih
• Fluor: besar
− Sistemik à makanan dan minuman pasien − Untuk dilakukan TAF
− Topical
∗ Menyikat gigi dengan pasta gigi yg EDUKASI ANAK
mengandung Fluor (pada anak2 kandungan F • Ajari cara sikat gigi yang benar
nya beda dgn dewasa) − Dari merah ke putih, gerakan memutar pada
∗ CPP-ACP semua sisi gigi
∗ Rutin ke dokter gigi untuk dilakukan TAF dan − Gunakan disclosing solution untuk edukasi
fissure sealant pasien akan plak

Mikroorganisme − Tell show do cara sikat gigi dengan kaca


• Mikroorganisme merupakan bakteri yang dapat • Jelaskan dan hentikan bad habit pada anak (seperti
merusak permukaan gigi thumb sucking)
• Cara untuk menjaga gigi tetap bersih dari • Membuat oplosan air dan susu bila anak terus
mikroorganisme minum susu sebelum tidur
− Sikat gigi yang baik dan benar dengan gerakan • Lap dengan kasa basah pada gigi bayi sebelum tidur
memutar bila minum susu sebelum tidur
− Menghindari sharing sikat gigi atau alat makan

− Menghindari transfer makanan dari mulut ibu
PRINSIP PERAWATAN GIGI ANAK
Substrate
• Makanan /minuman yang sebaiknya dihindari
− Makanan karbohidrat tinggi Perawatan preventif
− Makanan lengket Prinsip perawatan
− Makanan / minuman manis (permen, coklat, Total Patient Care
minum soda, teh manis, susu)

− Susu botol TOTAL PATIENT CARE
∗ Sering menjadi penyebab karies pd anak Perwatan holistic (dental dan sistemik scr keseluruhan)
∗ Walaupun susu tdk mengandung gula à terdiri dari
susu mengandung laktosa à karies 1. Control of disease
• Makanan yang sebaiknya dikonsumsi 2. Patient education and motivation
− Makanan tinggi serat (buah dan sayuran) 3. Development of host resistance
− Makanan tinggi protein 4. Restoration of function
5. Maintainance of oral health
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

RENCANA PERAWATAN (CALDWELL)


1. Temporary filling – emergency treatment
2. Removal of plaque and calculus Control of disease Macam pemeriksaan
3. Removal of tooth • Sondasi + chlor etil
4. DHE Patient motivation and education = vitalitas
5. Fissure sealant • Perkusi = periapikal
Development of host resistance
6. TAF • Druksasi = lig
7. Permanent filling periodontal
- Space Maintainer Restoration of function • Palpasi = lesi pada
- Interceptive orthodontic treatment jaringan lunak
8. Periodical checking Maintenance of oral health


DIAGNOSIS GIGI SULUNG
Keadaan Sond. Perk. Druk Chlor Palp. Diagnosa Rencana Perawatan
CS – – – + – KE GIC/ kompomer
GIC/ kompomer/ SCC
CM + – – + – KD (karies luas, > 2 permukaan,
melibatkan cusp)
CP ttp + – – + – KD GIC/SSC/ Amalgam
pulpektomi + SSC
+ – – + – KMP V (posterior), PSA + CRC
(anterior)
KMP V +
+ + + + +/–
periodontitis apikalis
CP tbk PSA + SSC (posterior)
– – – – – KMP NV
PSA + CRC (anterior)
PSA + SSC (posterior)
– + + – + KMP NV + DAAA
PSA + CRC (anterior)
PSA + SSC (posterior)
– + + – – KMP NV + DAAK
PSA + CRC (anterior)
WR – – – – +/– Radiks Ekstraksi
(wortel rest) – +/– +/– – +/– Eksfoliasi Ekstraksi


DAAA – dento alveolar abses akut DAAK – dento alveolar abses kronis
• Diagnosa • Diagnosa
− Pd ro ada pelebaran periodontal ligament, − Ga sesakit DAAA
− Perkusi, druksasi, digoyangkan (+) − DAAA dibiarkan à menjadi DAAK
− Tdk ada fistul − Ro: gambaran lebih jelas / tegas
− Slight fever − Lbh mungkin ada limfadenopati
• Perawatan: − Tampak FISTUL
− Premedikasi antibiotic + analgesic + • Perawatan:
antiinflamasi − Tdk perlu premedikasi kecuali pd pasiend gn
− Drainase (emergency treatment) penyakit sistemik (bacterial endocarditis jd
∗ Buka atap pulpa resiko) atau pasien immunocompromised
¶ Biarkan terbuka sampai (tutup kapas aja) − Drainase (bukan dari atap pulpa, tp dari jar
sampe tdk ada rasa sakit lunak)
¶ Opening trs drainase lgsg kering à boleh − Sterlisasi SA dengan perawatan saluran akar
tutup ts
∗ Lanjut dengan psa + restorasi (SSC)



Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

DIAGNOSIS GIGI TETAP


Keadaan Sond. Perk. Druk Chlor Palp. Diagnosa Rencana Perawatan
CS – – – + – PRR
Iritasi pulpa
CM – – – + – PRR
+ – – + – Komposit
Reversible pulpitis
CP ttp + – – + – Indirect pulp capping
Irreversible pulpitis
++ +/– – ++ – PSA / apesifikasi
CP tbk (+ polip pulpa)
– +/– +/– – +/– Nekrosis pulpa PSA
WR – +/– +/– – +/– Radiks Ekstraksi














































Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

KARIES

Modified Keys-Jordan diagram



DENTAL CARIES PATOGENESIS PERJALANAN KARIES
1. Cara kerja S .mutans 1. Penempelan bakteri SM pada pelikel permukaan
• Sukrosa membentuk fruktil transferase dan gigi 

glukosil transferase. 2. Akumulasi & kolonisasi SM 

− Fruktil transferase berlanjut membentuk 3. Bakteri SM dpt memetabolisme karbohidrat shg
fruktan dan asam. menghasilkan asam 

− Glukosil transferase membentuk glucan dan 4. Penurunan pH plak à suasana asam pada
berlanjut membentuk asam. permukaan gigi 

− Asam menyebabkan demineralisasi 5. Ion asam bereaksi dgn fosfat pd saliva dan plak
2. Perjalanan karies 6. Bila pH kritis (5.5) mulaI terjadi interaksi progresif
a. Dekalsifikasi dibawah permukaan email ion asam dgn fosfat pada HA (hidroksiapatit) 

b. White spot pada permukaan enamel terjadi 7. Dermineralisasi (larutnya HA pada permukaan
demineralisasi email gigi) 

c. Bila matrix hilang à tampak lesi lunak, kuning, 8. Jika penurunan pH terus berlanjut (demineralisasi >
sonde tersangkut à karies email remineralisasi) à kavitas makin dalam 

d. Respon pulpa membuat dentin di daerah 9. Bila pH dinetralkan (remineralisasi) dengan fluoride
tersebut hipermineralisasi dan sklerotik pada à membentuk fluoroapatit (FA) yg lebih 
resisten
daerah dimana terjadi demineralisasi email. terhadap asam (pH kritis 4.5) 

e. Dentin demineralisasi hanya ketika karies
berkontak dengan dentinoenamel junction
i. Dentin kuning lunak adalah dentin dengan
karies aktif
ii. Arrested lesion mempunyai warna dentin
gelap dan keras
f. Lesi karies tertutup perkembangannya lebih
cepat dari terbuka.
i. Lesi terbuka banyak variasi bakterià
progress lambat
ii. Lesi tertutup, banyak laktobasilus à
progress cepat sehingga reparative dentin
tidak cukup cepat


Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

Karies rampan • Pemilihan bahan restorasi tergantung:


• Karies yang muncul secara tiba-tiba pd 10 gigi − Derajat kerusakan
dalam 1 tahun − Usia
• Etiologi − Resiko karies
− OH buruk − Pertmbangan ruang di lengkung gigi
− Stress − Kooperatif pasien
− Saliva ≪ (akibat obat / radiasi) • Analisis diet:
• Anamnesis − Melihat kebiasaan minum cairan manis,
− Minum susu dari bottol/gelas? ∗ Bila jarak lebih dari 20 menit minum
− Sikat gigi berapa kali sehari? minuman manis terhitung skor 1
− Minum susu berapa kali sehari? ∗ Bila makan makanan atau permen lunak,
− Sering makan apa? Sering ngemil? terhitung 1
• DHE ke orang tua pasien ∗ Bila makanan permen keras, terhitung 3
− Hilangkan kebiasaan buruk − Total skor:
− Jangan minum susu langsung tidur, kumurkan ∗ 1 à karies risk ringan
dengan air putih dulu ∗ 2-7 à karies risk sedang
− Minum susu dengan gelas ∗ >7 à karies risk tinggi


RAMPAN KARIES (tambahan)

Pengertian rampan karies Pencegahan rampan karies
• Ditandai munculnya karies disekitar gigi seri atas 1. jaga OH
dan gigi geraham besar 2. Jangan biarkan anak sering makan makanan /
• Timbul dengan cepat, menyebar secara luas dan minuman terutama jus, susu formula.
menyeluruh sehingga cepat mengenai pulpa 3. Perkenalkan dan ajarkan pada anak minum dengan
• Karies pada gigi anterior bawah yang biasanya cup, gelas saat mulai menginjak usia 2 tahun
tahan terhadap karies. 4. Gunakan sedikit / tidak sama sekali memberikan
• Khas: terkenanya permukaan proksimal gigi gula pada makanan/minuman anak
incisivus (dentes insicivus) bawah, yang 5. Konsultasi ke dokter gigi à TAF jika perlu
berkembang hingga mengenai servikal, 6. pemeriksaan rutin ke dokter gigi

Tahap Perkembangan Rampan Karies Perawatan rampan karies
Tahap Awal 1. Trepanasi (melubangi atau pulpa sampai perforasi)
• warna putih seperti kapur pada bagian serviks dan pada kasus ganggren pulpa atau abses, lalu
proksimal gigi anterior atas à demineralisasi pada premedikasi (antibiotik, analgetik)
enamel àwhite spot 2. buang semua jaringan yang nekrotik sehingga
Tahap Kerusakan proses karies terhenti.
3. Anjuran untuk melakukan diet kontrol
• Lesi meluas ke dentin gigi anterior atas à kavitas
4. Tindakan preventif à fluor (pd pasta gigi anak /
• perubahan warna cokelat tua atau hitam
TAF)
disekeliling leher gigi.
5. Jaga OH
• Anak mengeluh sakit pada saat makan atau minum
6. Sikat gigi 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan
dingin.
malam sebelum tidur) dgn sikat berbulu halus dan
Tahap Lesi Dalam
basah dapat digosokkan lembut ke gigi anak.
• Lesi meluas ke pulpa gigi anterior maksila,

• tahap ini dicapai dalam waktu 10sampai 14 bulan,

• sering ada keluhan rasa sakit
Tahap Traumatik
• terjadi karena diabaikannya gejala dari tahap
sebelumnya,
• tekanan ringan dapat menyebabkan fraktur pada
gigi.



Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

RAMPAN KARIES BABY BOTTLE CARIES


• Lesi putih
• 2 anterior : 1 posterior
• 4 anterior RA • Cara pemberian, frekuensi lama
• RA & RB • RB anterior tidak karies
• Th: • Th:
o DHE à kontrol diet o DHE ibu & hilangkan kebiasaan buruk
Pasien datang, suruh ortu catat pola makan 1 o Minum jangan sampai tidur
minggu à buang karies à TS à datang lagi à o Biasakan minum air putih setelah minum susu
kontrol à kontrol diet à DHE à TAF à o Konsistensi susu diencerkan
kontrol periodik o Biasakan minum susu dengan gelas
o Ekskavasi seluruh karies media dan melakukan
TS


INTERPRETASI RADIOGRAFI
Sebutkan karies apa, sampai seberapa kenanya
1. Karies di mahkota gigi
(1/3 koronal, 2/3 koronal, dll.)

2. Radiolusensi di furkasi Meluas sampai seberapa

3. Resorpsi akar mesial/distal Mencapai bag apa (1/3 bag.akar, 2/3 bag.akar, dll)

4. Pembentukan benih gigi tetap Sudah seberapa, posisi bagaimana

RADIOLUSENSI PADA GIGI SULUNG DAN GIGI TETAP

Gigi sulung Gigi tetap

Radiolusen biasanya pd furkasi à lantai pulpa pd gigi
Radiolusensi biasanya tjd pada bag.periapikal à bila
sulung tipis à produk inflamasi (pus) mudah bocor ke
radiolusensi pd bifurkasi prognosis buruk
furkasi

























Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

PENYAKIT PERIODONTAL

GINGIVITIS
Lokal Eruptif
Marginalis SISTEMIK

Hiperplastik
• Gingivitis skorbutik
Sistemik Skorbutik
− sakit sekali (kata kunci)
Pubertas
− perdarahan spontan dan gigi goyang pada
Pellagrous daerah bergigi berwarna biru.
Diabetic − Terjadi hanya pada daerah bergigi (kata kunci).
Logam Berat − Etiologi à kekurangan vit C.
Hiperplastik dilantin
− Harus dilakukan pemeriksaan darah.
Leukemia
− Terapi
Gingivitis spesifik Infeksi vincent’s (anug)
∗ Vit C dosis tinggi (500-1000mg 1 hari)
Papilon – Le Fevre Syndrome
∗ tingkatkan OH.
Gingivitis karena Primary herpetic
∗ gingivektomi bila parah
virus gingivostomatitis

• Gingivitis pubertas
∗ Interdental membulat
LOKAL (simple gingivitis) ∗ Etiologi:
Etiologi: Iritasi lokal seperti plak dan debris, kalkjulus, tepi ¶ Lokal: plak, kalkulus
karies kasar, tepi tambalan kurang sempurna ¶ Sekunder: perubahan hormone estrogen

• Gingivitis eruptif: • Gingivitis pellagrous:


− Etiologi karena − sakit konstan, peradangan gingiva.
tekanan gigi erupsi − Tepi gingiva nekrosis berbau busuk mirip
dan akumulasi plak vincents disease (kata kunci).
− terasa sakit − Banyak kalkulus.
− sensitive pada − Etiologi à karena kekurangan Niasin (vit B
perabaan kompleks) dan makanan mengandung protein

− hipersalivasi
• Gingivitis diabetic:
− terlihat benjolan
− sangat sakit
berwarna kebiruan (kata kunci)
− nekrotik
− balita / preschool
− mikroorganisme mudah berkembang disertai
• Gingivitis marginalis gingivitis, periodontitis akuT dan nekrosis
− Tidak sakit gingiva
− mudah berdarah − Terapi : meningkatkan OH, kontrol gula darah

− peradangan pada tepi free gingiva dan papilla • Keracunan logam berat
gingiva
− logam seperti merkuri, timah, bismuth, perak.
− OH buruk (kata kunci)
− Tidak ada radang gusi (kata kunci)
− Terapi: hilangkan faktor inisiasi, jaga OH, sikat
− gusi warna biru hitam karena keracunan logam
gigi dengan benar
berat

• Gingivitis hiperplastik
• Gingivitis hiperplastik
− peradangan pada tepi gingiva sampai
− Penyebab: obat Dilantin à obat epilepsy (kata
hiperplastis pada region C kiri sampai C kanan
kunci)
bagian anterior.
− tidak sakit
− Papilla gingiva berbentuk seperti jamur
− gingiva menjadi keras
menutupi mahkota
− OH buruk
− Tidak sakit, merah
− biasa pada gigi depan saja
− terjadi pada mentally retarded, anak yang

bernafas melalui mulut (kata kunci) dan OH • Gingivitis leukemik:


buruk. − kanker paling umum pada anak anak
− Terapi: protesa pd malam hari untuk hilangkan − Gingiva merah kebiruan, hipertrofi, mudah
BMM, gingivoplasti, vestibular screen berdarah
Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

− disertai keadaan sistemik seperti petecchiae, ∗ Berbentuk kawak dan pseudomembrane


ecchymosis pada mukosa, demam, malaise, keabu abuan (kata kunci).
nyeri pada tulang / persendian ∗ Erosi disertai rasa sakit dan bau mulut

− pada kulit terlihat memar
• Papillon lefevre syndrome
− macam leukemia
− kelainan genetic autosomal resesif yang jarang,
∗ Acute lymphoblastic leukemia: prognosis
karena malfungsi gen cathepsin C.
baik, paling umum
− menyebabkan hyperkeratosis pada telapak
∗ Acute myeloid leukemia : prognosis buruk
tangan dan telapak kaki (keratoderma
∗ Chronic myelogenous leukemia
palmoplantar) (kata kunci) dan lutut.
∗ Chronic lymphocytis leukemia
− Periodontitis parah pada gigi sulung atau gigi
− Terapi: sikat gigi extra lembut, flossing, gunakan campur (resorpsi tulang alveolar horizontal pd
kasa bersih. Tidak blh dilakukan skeling
seluruh gigi dan poket dalam)

− Menyebabkan eksfoliasi premature

− Berdarah saat menyikat gigi
SPESIFIK
− Terapi
• ANUG / infeksi Vincent. ∗ antibiotic golongan tetrasiklin,
− Etiologi ∗ kontrol plak dan OH ketat.
∗ Radang bakteri endogen akut: Spirochaeta, ∗ Pemberian retinoid.
Barrelia vincentii, Bacili fusiformis ∗ Penanganan multidisiplin, pembuatan
∗ Trauma lokal + psikis protesa
∗ Gangguan gizi
∗ OH buruk
− Tidak menular GINGIVITIS KARENA VIRUS

− Terjadi karena proses nekrosis pada papilla
• Primary herpetic gingivostomatitis.
interdental dan gingiva marginalis.
− Pada papil
− Iritasi bersifat
− Stomatitis pada lidah dan bibir
∗ lokal (akumulasi plak, kalkulus)
− Terapi:
∗ sistemik (gangguan gizi, anemia, leukemia)
∗ Antivirus
∗ psikosomatis.
∗ Aloclair kumur
− gambaran klinis
∗ CHX

























Gabungan ringkasan + tambahan
Felita Clarissa H | 2017

KELAINAN JARINGAN LUNAK



KELAINAN BIBIR • Bermanifestasi dengan 3 pola :
1. Chelitis − Deskuamasi papilla filiformis
• Pd vermillion bibir akibat kontak / gigit-gigit − Area deskuamasi lebih tinggi, berwarna putih
bibir dan berbentuk cincin
− Deskuamasi papilla filiformis berbatas eritema
• Bibir kering à terbentuk kerak / sisik à
• Pengobatan : dikasi penjelasan, multivitamin, kalo
pecah perih atau sakit dikasi covering agent
• Demam dan rasa terbakar
2. Fisura angularis Fissure Tongue
• Lipatan epitelium pd sudut mulut • Variasi anatomi keadaan lidah yang terdiri dari
• Karena infeksi candida albicans fisura di daerah midline, dobel maupun multiple
• Mukosa putih seperti mutiara lalu berubah pada 2/3 anterior dari permukaan dorsal lidah.
menjadi kecoklatan • Penyebab : tidak diketahui. Berkembang karena
3. Cheilosis angularis adanya xerostomia
• Frekuensi : pria = wanita
• Sering diikuti perleche (chelitis angularis)
• Sering terjadi pada pasien down syndrome,
• Karena malnutrisi, kekurangan ridoflavin melkersson-rosenthal syndrome (fissure tongue,
(vitamin B2) cheilitis granulo-matosa, unilateral facial nerve
4. Oedema angioeurica paralysis)
• Benjolan secara tiba-tiba pada bibir • Pengobatan : instruksi motivasi edukasi (menjaga
• Bila ditekan tidak menumbulkan cekungan OH)
5. Kista retensi mukosa / mucocele
• Berbentuk seperti balon kecil yang diliputi Hairy Tongue / Lingual Villosa/ Coated Tongue
membrane mukosa tipis yang berisi cairan • Elongasi abnormal pada papilla filiformis yang
berhubungan dengan deposisi keratin pada lapisan
bening
korneum.
• Tidak sakit
• Pasien dengan yang melakukan terapi kanker,
infeksi C.albicans, iradiasi, oral hygiene buruk,
perubahan pH mulut, merokok. Dan penggunaan
KELAINAN LIDAH antibiotic.
1. Geographic tongue (benign migratory glossitis) • Hairy tongue bisa berwarna putih, kuning, hijau,
2. Fissure tongue/scrotal tongue coklat, hitam
3. Black hairy tongue • Pengobatan : sikat gigi dua kali sehari dengan pasta
4. Scalloped tongue gigi abarasive dapat mengeliminasi faktor
predisposisi.


Geographic Tongue (Benign Migratory Glossitis)
Scalloped Tongue
• Kondisi inflamasi dengan karakterisasi adanya pola
• Disebabkan karena adanya tekanan abnormal
irregular pada bagian dorsum lidah. Hanya kena
(pasien clenching atau bruxism)
daerah papilla filiformis
• Biasanya bilateral tapi bisa juga unilateral
• Frekuensi : perempuan dan dewasa muda.
• Pada kelainan genetic à down syndrome
• Penyebab : tidak diketahui, bisa karena stress
• Terapi : menghilangkan kebiasaan
defisiensi nutrisi, hormonal dan herediter

Anda mungkin juga menyukai