TEKNIK PENGAMBILAN
RADIOGRAFIK , BERBAGAI
PEMROSESAN FILM RONTGEN
NAMA KELOMPOK
1. Voltase. Voltase merupakan ukuran kualitas dari energi listrik yang melewati tabung sinar-x.
2. Miliampere. Ini merupakan ukuran dari jumlah energi listrik yang melewati tabung sinar-x.
Untuk radiografi kedokteran gigi digunakan 10-15mA.
3. Posisi kepala pasien.
4. Film atau Reseptor yang Digunakan.
5. Posisi film.
6. Jarak Target Film.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM
PEMBUATAN RADIOGRAFI INTRAORAL (2)
7. Jarak Film terhadap Objek. Jarak objek ke film harus sedekat mungkin.
8. Arah dan Sudut Penyinaran. Penyinaran harus diarahkan tegak lurus dengan
aksis panjang gigi, yang idealnya juga lurus terhadap film.
9. Waktu Penyinaran. Waktu penyinaran untuk ultra speed film adalah ¼ detik
kecuali untuk molar adalah 3/8 detik.
FAKTOR PENYEBAB DARI KEGAGALAN
DALAM PEMBUATAN RADIOGRAFI
KHUSUSNYA FOTO INTRAORAL
1. Kesalahan Pasien Ketidaknyamanan, Sandaran Kepala, Tersedak, Cacat pasien.
2. Kesalahan Film Kesalahan Penempatan Film, Penempatan Film Terbalik,
Pembengkokan Film, Bidang oklusal miring.
3. Kesalahan Angulasi Vertikal dan Horizontal
4. Kesalahan Pemusatan Sinar
5. Kesalahan dalam Pemaparan Pengaturan waktu, Paparan yang lebih atau kurang,
Pemaparan Ganda (double exposure)
FAKTOR PENYEBAB DARI KEGAGALAN
DALAM PEMBUATAN RADIOGRAFI
KHUSUSNYA FOTO INTRAORAL (2)
6. Gambaran Radiografi yang tidak Terdefenisikan
7. Kesalahan Objek
8. Kesalahan yang Disebabkan oleh Hal Lain Kesalahan yang
disebabkan oleh hal lain dapat disebabkan karena masalah
mekanis seperti kegagalan listrik, kerusakan genset, kegagalan
untuk mengaktifkan mesin, dan hal mekanis lainnya.
TEKNIK PEMROSESAN FILM RONSEN
DEVELOPMENT (DEVELOPING)
Development adalah tahap pertama dari pengolahan film. Pada tahap ini
terjadi perubahan dari hasil penyinaran. Perubahan yang terjadi adalah
butir-butir perak halida didalam emulsi yang telah mendapat penyinaran
berubah menjadi logam silver, perubahan menjadi logam silver inilah
yang berperan dalam terjadinya penghitaman pada bagian-bagian yang
terpapar sinar-x sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima film.
TEKNIK PEMROSESAN FILM RONSEN
PEMBILASAN (RINSING)
Setelah proses pembangkitan, digunakan untuk mencuci atau membilas
film. Pembilasan digunakan untuk menghilangkan developer atau
pengembang dari film dan memberhentikan proses pengembangan. Pada
waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan
pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi
filmnya.
TEKNIK PEMROSESAN FILM RONSEN
FIKSASI (FIXING)
Tujuan dari tahap fiksasi ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan
yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film.
Pada proses ini juga diperlukan pengerasan untuk memberi
perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat dari
penyerapan uap air.
TEKNIK PEMROSESAN FILM RONSEN
PENCUCIAN (WASHING)
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam
air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar air yang
digunakan selalu dalam keadaan bersih.
PENGERINGAN(DRYING).
Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi.
Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah
dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu
udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.
KEGAGALAN TEKNIK PENGAMBILAN RADIOGRAFIK
APIKAL TERPOTOG
Film Creasing
Film Bending
Phalangioma
Double Exposure
Movement
Reserved Film
Underdeveloped Film
Overdeveloped Film
Reticulation of Emultion
Developer Spots
Fixer Spots
Yellow-Brown Stains
Developer Cut-off
Fixer Cut-off
Overlapped Film
Fingerprint Artefak
Scratched Film