BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep diri seseorang sangat bergantung pada penilaian dan respon orang
lain terhadap kita. Hurlock menyatakan bahwa konsep diri sebenarnya ialah
konsep seseorang tentang siapa dirinya. Konsep ini merupakan bayangan cermin,
yang ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan
reaksi orang lain terhadapnya ( Masruroh, 2007).
4
5
a. Keluarga
Konsep diri dibentuk dan dipengaruhi paling umum oleh keluarga.,
seperti orang tua melalui tindakan atau ucapan apakah perilaku kita baik atau
uruk, cerdas atau bodoh, cantik atau jelek dan sebagainya. Mereka ini diebut
signifikan other, yang membentuk konsep diri kita.
b. Orang lain
Jika seseorang diterima orang lain, dan disenangi karena keadaan dirinya,
maka orang tersebut akan cenderung bersikap menghormati dan menerima
dirinya. Sebaliknya bila orang lain selalu meremehkan, menyalahkan dan
menolak individu tersebut, maka dia akan cenderung tidak menyenangi dirinya
6
sendiri. Tidak semua orang mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita.
Ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan diri
kita. Orang lain yang sangat penting seperti keluarga, orang lain yang dengan
mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari merekalah, secara perlahan-
lahan kita membentuk konsep diri kita.
Menurut Sudarma (2008) menyatakan bahwa konsep diri positif dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu
tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima
pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang
lain.
Menurut Sudarma (2008) menyatakan bahwa ciri konsep diri negatif, yaitu:
a. Menganut nilai ego-sentris
Yang menonjol dalam diri penganut nilai ini adalah sifat yang
mementingkan diri sendiri dengan segala kebutuhan dan kepentingannya.
Mereka hanya taat kepada norma-norma sosial dan norma-norma kelompok
apabila ada pimpinan yang kuat, keras, dan mampu menuntut ketaatan
terhadap norma-norma yang telah ditetapkan. Pada umumnya orang-orang
yang menganut nilai demikian akan mau diajak bekerja sama dengan orang
lain dalam kelompok apabila yang bersangkutan yakin bahwa dengan kerja
sama kebutuhan dan kepentingan pribadinya dapat terpenuhi.
1. Peka terhadap kritik, . Orang ini sangat tidak tahan kritik yang
diterimanya dan mudah marah atau naik pitam, hal ini berarti dilihat
dari faktor yang mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat
mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang
salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha
untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang
memiliki konsep diri negatif cenderung menghindari dialog yang
terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan
berbagai logika yang keliru
2.6 Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Komunikasi merupakan usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari
individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Kurang lebih 70% dari
waktu bangun, kita gunakan untuk berkomunikasi. Keberhasilan seseorang
pun dapat dilihat dari keterampilannya dalam berkomunikasi. Kurangnya
komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Tujuan manusia
berkomunikasi adalah untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi
efektif. Dengan kata lain, menyampaikan apa yang ada di pikiran
komunikator, agar sama dengan apa yang dipikirkan oleh pihak komunikan
(Cangara, 2004).
a. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang
individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan
umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu
bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi
melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran
(awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh
komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling
berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka
sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui
proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang
yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek
(Cangara, 2004).
15
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang
melibatkan dan berlangsung dengan orang lain atau kelompok orang
untuk berkomunikasi secara tatap muka (Cangara, 2004).