Anda di halaman 1dari 24

22 Juni 2021

DISKUSI
PULPOTOMI
Ilham Armada Sandhy 20194020006
Ratih Sekar Arum 20194020007
Nindya Ayu Hapsari 20194020011

Dosen Pembimbing : Drg Arya Adiningrat, Ph.D


Definisi
Pulpotomi adalah perawatan pengambilan jaringan
pulpa dari kamar pulpa yang mengalami infeksi dengan
meninggalkan jaringan pulpa pada saluran akar dalam
keadaan sehat dan vital, kemudian diikuti oleh penem-
patan bahan medikamen di atas orifice yang akan
membantu menstimulasi perbaikan atau memfiksasi
sisa jaringan pulpa pada saluran akar (Kennedy, 1992)

Tujuan perawatan pulpotomy adalah menghilangkan


seluruh jaringan pulpa yang terinfeksi sehingga dapat
mempertahankan gigi dari symptom yang mengganggu
terutama pada anak-anak (Kinirons, 2002)
Indikasi Pulpotomi
1. Perforasi pulpa karena proses karies atau proses mekanis pada
gigi sulung vital
2. Tidak ada pulptis radicular
3. Tidak ada rasa sakit spontan maupun menetap
4. Panjang akar minimal masih 2/3 Panjang keseluruhan
5. Tidak ada tanda-tanda resorbsi internal
6. Tidak ada kehilangan tulang interradicular (kelompokkan spesifik)
7. Tidak ada fistul
8. Perdarahan setelah amputasi pulpa berwarna pucat dan mudah
dikendalikan  hemostasis
9. Anak kooperatif
10. Anak dengan pengalaman buruk pencabutan
11. Apeks belum terbentuk sempurna

Kronologis Indikasi pulpotomy seperti apa ?


Kontraindikasi Pulpotomi
1. Sakit spontan
2. Sakit pada malam hari
3. Perkusi (+) sakit
4. Pembengkakan
5. Ada fistel
6. Mobilitas patologis
7. Resorbsi akar eksternal patologis yang luas
8. Resorbsi internal dalam saluran akar
9. Radiolusensi di daerah periapical dan interradicular
10. Kalsifikasi pulpa
11. Terdapat nanah pada tempat perforasi
12. Perdarahan tidak dapat dikendalikan dari pulpa yang terpotong
Jenis-jenis Pulpotomi
1. Pulpotomi Vital (ada berapa jenis?)
2. Pulpotomi Devital/ mumifikasi (devitalized
pulp amputation)
3. Pulpotomi Non Vital (Amputasi mortal)
Nanti nomor 2 dan 3 aku hapus gais, focus jawab
pertanyaannya aja dan seputar pulpotoi vital ya
Jurnal  tendencies, menggiring ,pakai textbook
1. Pulpotomi Vital
Pulpotomi Vital adalah pengambilan seluruh jaringan
pulpa bagian korona yang mengalami inflamasi dengan
melakukan anestesi, kemudian memberikan medika-
men di atas pulpa yang diamputasi agar pulpa bagian
radicular tetap vital. Pulpotomi vital umumnya dilakukan
pada gigi sulung dan gigi permanen muda. Pulpotomi
gigi sulung umumnya menggunakan Formokresol atau
glutaraldehid (Andlaw dan Rock, 1993; Kennedy, 1992)
Pulpotomi Vital
Indikasi Kontraindikasi
Gigi sulung dan gigi dewasa muda Rasa sakit spontan
vital, tidak ada tanda peradangan
pulpa dalam kamar pulpa
Terbukanya pulpa saat ekskavasi Perkusi dan palpasi (+)
jaringan karies/dentin lunak karena
prosuder pulp capping indirek ku-
rang
berhati-hati, factor mekanis selama
preparasi kavitas atau trauma gigi
dengan terbukanya pulpa
Gigi didukung minimal lebih dari Mobiliti patolgi
2/3 Panjang akar gigi
Tidak ada sakit spontan atau terus Radiolusen daerah periapical, kalsifikasi
menerus pulpa
Tidak ada kelainan patologis Perdarahan berlebihan setelah amputasi
maupun rontgenologis pulpa
Prosedur pulpotomi Vital
1. Persiapan alat dan bahan
Alat : Diagnostik set, ekskavator, diamond bur, contra angle
high speed, spuit injection, citoject
Bahan : Cotton pellet, cotton roll, povidone iodine, Pasta
formokresol, larutan anestesi, H2O2, aquadest, Zinc oxide
eugenol, Zinc phospat cement, tumpatan sementara (Cavit), GIC
tipe 2B. Bahan pulpotomy apa saja ? Kondisi seperti apa di-
pakainya? Cara penggunaannya dan sediannya?

2. Persiapan pasien (pengaturan posisi kerja)

3. Persiapan operator (baju klinik, sarung tangan, masker)

4. Melakukan tindakan asepsis pada daerah kerja dengan

5. mengulasi povidone iodine

6. Melakukan anestesi infiltrasi pada daerah kerja / regio gigi


Prosedur pulpotomi Vital

7. Pembukaan akses menggunakan round bur untuk membuka


dan menghilangkan atap pulpa sesuai dengan root map
serta menghilangkan jaringan karies pada ruang pulpa
8. Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril
cermati lagi ! Fungsinya ?
9. Melakukan kontrol perdarahan pulpa dengan aplikasi cotton
pellet di kamar pulpa sampai mencapai hemostasis diberi
apa ?
Prosedur pulpotomi Vital
10. Fiksasi jaringan menggunakan cotton pellet yang dicelupkan pada larutan
formocresol (cotton pellet tidak boleh terlalu basah), buang kelebihan larutan
pada kapas dan tempatkan pada kamar pulpa selama 3-5 menit, lalu angkat
dengan pinset.

11. Melakukan isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll

12. Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol : Manipulasi powder
: liquid 4:1 atau 6:1 sampai konsistensi kental pada glass plat diaduk dengan
spatel semen dan aplikasikan dengan ball applicator (setting time 3-4 menit)

13. Tumpat sementara

14. Foto rontgen pengisian pulpotomy

15. Jika pengisian sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan sementara dilepas
dan diaplikasikan basis zinc fosfat cement : manipulasi powder dan liquid
(Perbandingan 1 sendok takar powder dibagi 8 ,dengan liquid 1 tetes), 1
bagian powder ditarik ke arah liquid di atas glass plat diaduk memutar
perbagian 10 detik. Setting time 2-3 menit.
Prosedur pulpotomi Vital
16. Pengaplikasian GIC Tipe 2B dengan memanipulasi Powder : Liq-
uidnya 3:1 di atas glass plat menggunakan spatula dan diap-
likasikan pada kavitas

17. Cek traumatic oklusi dengan articulating paper


2. Pulpotomi Devital
Pulpotomi Devital adalah pengambilan seluruh jaringan
pulpa bagian korona yang telah dilakukan devitalisasi,
kemudian dengan pemberian pasta antiseptic jaringan
dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptic.

Crosscheck Kembali, apa tujuan sebenarnya? Apa rele-


vansi dgn alternatif treatment yang ada?
Pulpotomi devital
Indikasi Kontraindikasi
Kerusakan gigi bagian koronal yang
Gigi sulung pulpa vital terbuka
besar sehingga restorasi tidak mungkin
karena karies atau trauma
dilakukan

Pasien tidak dapat dilakukan


Infeksi periapical
anestesi

Adanya kelainan patologis pulpa klinis


Pasien perdarahan abnormal
maupun rotngenologis
misalnya hemofili

Pulpotomi vital sukar dilakukan


karena waktunya kurang dan pasien
tidak kooperatif
Prosedur pulpotomi devital
Kunjungan 1

1. Persiapan alat dan bahan


Alat : Diagnostik set, ekskavator, diamond bur, contra angle
high speed, spuit injection, citoject
Bahan : Cotton pellet, cotton roll, pasta formaldehid, H2O2,
aquadest, Zinc oxide eugenol, Zinc phospat cement, tumpatan
sementara, ChKM , GIC tipe 2B
2. Persiapan pasien
3. Persiapan operator
4. Isolasi daerah kerja
5. Pembukaan akses menggunakan round bur untuk
membuka dan menghilangkan atap pulpa sesuai den-
gan root map serta menghilangkan jaringan karies
pada kamar pulpa
Prosedur pulpotomi devital
6. Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest steril
dan keringkan
7. Meletakkan pasta devitalisasi yaitu pasta formaldehid di
atas pulpa yang terbuka menggunakan cotton pellet
8. Tutup kavitas dengan tumpatan sementara
9. Instruksi pasien control 1 minggu lagi
Prosedur pulpotomi devital
Kunjungan 2

1. Isolasi daerah kerja


2. Membuka tambalan sementara, cek pulpa masih vital atau
sudah non vital. Bila masih vital maka ulangi perawatan pada
kunjungan 1, bila sudah nonvital maka lakukan perawatan
selanjutnya
3. Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dan dibersihkan
4. Isolasi ulang daerah kerja dengan cotton roll
5. Sterilisasi 1 menggunakan ChKM/Cresophen
6. Kavitas ditutup tumpatan sementara
Prosedur pulpotomi devital
Kunjungan 3

1. Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara


2. Sterilisasi 2 dengan ChKM / Cresophen
3. Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara

Kunjungan 4

1. Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara


2. Pengisian ruang pulpa dengan pasta Zinc oxide eugenol
dan tumpat sementara
3. Foto pengisian pulpotomy
4. Jika sudah memenuhi ruang pulpa, tumpatan sementara
dilepas dan diaplikasikan basis Zinc phospat semen dan
restorasi permanen GIC
5. Cek traumatic oklusi dengan articulating paper
3. Pulpotomi Nonvital
Pulpotomi Nonvital adalah pengambilan jaringan
pulpa nekrotik yang terdapat dalam kamar pulpa,
kemudian dengan pemberian pasta antiseptic
jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam
keadaan aseptic

Tujuannya ?
Pulpotomi nonvital
Indikasi Kontraindikasi
Kerusakan gigi bagian koronal yang
Gigi sulung non vital akibat karies
besar sehingga restorasi tidak mungkin
atau trauma
dilakukan

Gigi sulung telah mengalami re-


sorpsi lebih dari 1/3 akar tetapi gigi
Infeksi periapical
masih diperlukan sebagai space
maintainer

Adanya kelainan patologis pulpa klinis


Gigi sulung patologik karena abses
maupun rotngenologis
akut (abses harus dirawat dahulu)
Prosedur pulpotomi nonvital
Kunjungan 1

1. Persiapan alat dan bahan


Alat : Diagnostik set, ekslavator, diamond bur, contra angle
highspeed, spuit injection, citoject, plastic filling
Bahan : Cotton pellet, cotton roll, H2O2, aquadest, Zinc ox-
ide eugenol, zinc phospat cement, tumpatan sementara,
GIC Tipe 2B
2. Persiapan pasien
3. Persiapan operator
4. Isolasi daerah kerja
5. Pembukaan akses menggunakan round bur untuk
membuka dan menghiangkan atap pulpa sesuai den-
gan root map serta menghilangkan jaringan karies
pada kamar pulpa
Prosedur pulpotomi nonvital
6. Melakukan irigasi dengan H2O2 3% dan aquadest
steril dan keringkan
7. Isolasi ulang daerah kerja menggunakan cotton roll
8. Sterilisasi 1 menggunakan ChKM/ Cresophen
9. Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara meng-
gunakan Cavit yang diaplikasikan dengan ball
applicator dan diadaptasi pada gigi, serta cek trau-
matic oklusi dengan Articulating paper
Prosedur pulpotomi nonvital
Kunjungan 2

1. Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara


2. Sterilisasi 2 dengan menggunakan ChKM/ Cresophen
3. Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara

Kunjungan 3

1. Isolasi daerah kerja dan membuka tambalan sementara


2. Pengisian ruang pulpa dengan pasta zinc oxide eugenol
dan tumpatan sementara
3. Foto pengisian pulpotomy , jika pengisian sudah
memenuhi ruang pulpa, tumpatan sementara dilepas dan
aplikasi basis zinc phospat cement dan restorasi perma-
nen GIC
4. Cek traumatic oklusi dengan articulating paper
Daftar Pustaka
• Andlaw, R. J., dan W. P. Rock. 1993. A Manual of Paedodontics. 3rd
edition. New York : Churchill Livingstone.
• Kennedy, D. B. 1992. Konservasi Gigi Anak. Diterjemahkan dari
Paediatric Operative Dentistry oleh N. Sumawinata dan S. H.
Sumartono. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• Martin Kinirons (2002) Paediatric Dentistry: A Clinical Approach,
Journal of Orthodontics, 29:4, 328-328.
 Baik, S dkk (2018). Pulpotomy vs. Pulpectomy Techniques,
Indications and Complications. International Journal of Community
Medicine and Public Health.Vol 5.
 Saleh, M. (2017). Perbandingan Tingkat Keberhasilan Perawatan
Pulpotomi dan Pulpektomi Pada Gigi Molar Sulung. Vol.16 No.2
 Bariah dan Suwelo IS. (2003).Perawatan Pulpotomi Mortal Satu
Kali Kunjungan Pada Molar Sulung Non Vital (Laporan Kasus). 699-
704.
 Annisa, T dkk. (2018). Biodentine pada Pulpotomi Vital Gigi
Sulung : Laporan kasus. Vol 1 . No 2.

Anda mungkin juga menyukai