Anda di halaman 1dari 40

CARIES DENTIS

PUTRI HARDYANTI
1310211142
D.3

ANATOMI GIGI

DEFINISI
Caries dentis adalah suatu penyakit progresif yg

reversibel dari jaringan keras gigi. Keadaan ini


disebabkan oleh kerja bakteri atas kabrohidrat yg dapat
difermentasikan yg terdapat dalam biofilm plak di
permukaan gigi. Ulah bakteri ini akan menyebabkan
terjadinya asam dan akan mendemineralisasikan jaringan
keras gigi yg akhirnya menyebabkan terjadinya proteolisis
dari komponen organik jaringan gigi.

EPIDEMIOLOGI
Karies merupakan penyakit yang paling sering dijumpai di

rongga mulut, di Indonesia lebih dari 90% penduduknya


menderita karies.
Prevalensi tinggi pada anak dengan ekonomi rendah &
negara berkembang.

ETIOLOGI
1. Faktor Host
Morfologi gigi (ukuran & bentuk gigi), struktur enamel,
faktor kimia dan kristalografis.
Pit & fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap
karies.
Permukaan enamel yg kasar menyebabkan plak mudah
melekat dan membantu perkembangan karies gigi.

2. Faktor Agen atau Mikroorganisme


Tiga bakteri yg sering menyebabkan karies gigi :
Streptococcus
Streptococcus mutans.
Actynomyces

Actynomyces visocus
Actynomyces naesundil.
Lactobacilus

3. Faktor substrat atau diet


Makanan dan minuman yang mengandung gula akan
menurunkan pH plak dengan cepat.
Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu.
Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu
30-60 menit.
4. Faktor waktu
Karies dianggap sebagai penyakit kronis.
Lamanya waktu yg dibutuhkan karies untuk berkembang
menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, yaitu 6-48 bulan.

FAKTOR RISIKO
1. Penghasilan pasien
2. Pengetahuan pasien mengenai kesehatan rongga

mulutnya
3. Sikap pasien terhadap perawatan kesehatan
4. Kelas sosial pasien
5. Tingkah laku pasien

KLASIFIKASI
Menurut

kedalamannya
1. Karies email /
superfisialis :
karies baru mengenai
enamel, sedangkan
dentin belum terkena.

2. Karies dentin / media :


karies sudah mengenai
dentin, tetapi belum
melebihi setengah dentin

3. Karies pulpa /
Profunda :
karies sudah mengenai
lebih dari setengah
dentin dan kadangkadang sudah
mengenai pulpa.

KLASIFIKASI
Menurut cepat penjalarannya
Karies akut
Karies kronis
Akut

Kronis

Warna lebih terang

Warna lebih gelap

Lunak, coklat kekuningan

Keras, coklat tua

Nyeri oleh rangsang panas, dingin

Tidak nyeri

Ngilu yang berat, tumpul dan lama

Ngilu yang ringan, tajam dan singkat

Perkembangan progresif

Perkembangan lambat

KLASIFIKASI
Menurut banyaknya bidang yg terkena
Karies simpel : mengenai 1 bidang (oklusal, palatal,
servikal)
Karies kompound : mengenai 2 bidang (mesioklusal,
distoklusal)
Karies kompleks : mengenai 3 bidang / lebih
(mesiodistoklusal).

KLASIFIKASI
Menurut tempat terjadinya
Karies pit dan fisur
Karies proksimal
Karies permukaan halus
Menurut mulai terjadinya
Karies primer : karies yg terjadi pertamakali pada gigi
Karies sekunder : karies yg terjadi di sekeliling tumpatan
yg tidak baik
Karies sentral : karies yg terjadi dimulai dari pulpa, karena
gigi atrisi sehingga pulpa hampir terbuka

PATOGENESIS
Permukaan gigi disikat
pembentukan film, mula-mula sbg pelikel (sifatnya lengket)
bakteri mudah melekat pada biofilm
kombinasi antara densitas yg meningkat dari biofilm, populasi
bakteri, tekanan O2
terbentuk lingkungan yg kariogenik

DIAGNOSIS
Perlu pencahayaan yang baik dan gigi yang kering dan bersih.

Jika banyak plak, maka harus dibersihkan terlebih dahulu


Setelah gigi sudah kering maka tiap kuadran gigi diisolasi
dengan gulungan kapas agar pembasahan oleh saliva dapat
dicegah.
Gigi harus betul-betul kering dan pengeringannya biasanya
dengan udara yang disemprotkan perlahan-lahan.
Untuk menentukan tanda awal karies diperlukan penglihatan
tajam. Pemeriksaan tanda awal karies diperlukan sonde yang
tajam sampai terasa menyangkut. Hal ini jangan dilakukan pada
lesi karies yang masih baru karena sonde tajam akan merusak
lesi karies yang masih baru dan sonde akan membawa bakteri
ke dalam karies sehingga penyebaran karies akan semakin
cepat.

PENATALAKSANAAN
- Pembersihan jaringan gigi yg terkena karies & penambalan

(restorasi). Bahan tambal yg digunakan bermacam-macam,


misalnya resinkomposit (penambalan dengan sinar dan
bahannya sewarna gigi), glassionomer cement, kompomer,
atau amalgam (sudah mulai jarang digunakan).
- Pada lubang gigi yg besar dibutuhkan restorasi yg lebih
kuat, biasanya digunakan inlay atau onlay, bahkan mungkin
mahkota tiruan.
- Pada karies yg sudah menyenai jaringan pulpa, perlu
dilakukan perawatan saluran saraf.
- Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat
diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutan.

PROGNOSIS
Baik jika belum mengenai saraf dan dilakukan

penanganan dengan cepat.

PULPITIS
PUTRI HARDYANTI
1310211142
D.3

DEFINISI
Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa dentis yg dapat

terjadi karena karies atau produk bakteri mencapai


rongga pulpa yg kemudian menyebabkan infeksi.

EPIDEMIOLOGI
Pria = wanita
Biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja
Bisa terjadi pada gigi susu dan gigi permanen
Terjadi pada 6% penduduk di seluruh dunia

ETIOLOGI

KLASIFIKASI

Hiperemia pulpa (pulpitis reversible)


Merupakan radang pulpa dini.
Permulaan radang yg ditandai bertambahnya jumlah

aliran darah ke dalam ruang pulpa akibat jejas.


Bersifat reversible : dpt sembuh sendiri dgn
menghilangkan rangsang penyebabnya.
Gejala : nyeri yg tdk tajam & tdk spontan (karena
rangsang panas, dingin).
Kavitas dalam, mendekati pulpa.
Px radiologis: pulpa normal, sondasi & termal (+), perkusi
& palpasi (-).
Dd : pulpitis akut, pulpitis kronis.

Pulpitis (pulpitis ireversible)


Pulpitis akut
Pulpitis akut serosa
- Radang pulpa lanjut
- Gejala: nyeri tajam, spontan, terus-menerus, datang hilang,
menjalar, nyeri saat berbaring & mengunyah
Pulpitis akut supurativa
- Kelanjutan dari pulpitis serosa
- Jalan keluar produk radang terhambat sehingga kerusakan

jar.pulpa meluas.
- Terjadi pengumpulan pus (mikroabses).
- Gejala mirip dgn p.a.serosa, tapi lebih hebat, terlihat dari
penampilan pasien yg tampak lesu.

Pulpitis (pulpitis ireversible)


Pulpitis kronis
Pulpitis kronis ulserativa
- Kelanjutan dari pulpitis akut.
- Drainase produk radang lancar karena kamar pulpa terbuka lebar.
- Terdapat ulkus
- Gejala mirip p.akut, tapi tdk begitu hebat, terjadi saat ulkus
terdorong masuk ke kavitas.
Pulpitis kronis hiperplastika / pulpitis granulomatosa
- Terdapat tonjolan jaringan granulomatosa yg keluar dari kamar

pulpa.
- Gejala mirip p.k.ulserativa, terjadi hanya pada saat polip
terdorong masuk ke kavitas.

KLASIFIKASI
Berdasarkan sifat eksudat yang keluar dari pulpa:
1. Pulpitis akut serosa : Secara struktur, jaringan pulpa sudah tidak

dikenali lagi, tetapi sel-selnya masih terlihat jelas. Pulpitis akut


dibagi menjadi pulpitis akut serosa parsialis yang hanya
mengenai jaringan pulpa di bagian kamar pulpa saja dan pulpitis
akut serosa totalis jika telah mengenai saluran akar.
2. Pulpitis akut fibrinosa : Banyak ditemukan fibrinogen pada
pulpa.
3. Pulpitis akut hemoragi : Di jaringan pulpa terdapat banyak
eritrosit.
4. Pulpitis akut purulenta : Terlihat infiltrasi sel-sel masif yang
berangsur berubah menjadi peleburan jaringan pulpa.
Bergantung pada keadaan pulpa, dapat terjadi
pernanahandalam pulpa.

KLASIFIKASI
Berdasarkan ada tidaknya gejala :
1. Pulpitis simtomatis
. Pulpitis ini merupakan respons peradangan dari jaringan
pulpa terhadap iritasi, dengan proses eksudatif
memegang peranan.
. Rasa sakit timbul karena adanya peningkatan tekanan
intrapulpa.
. Rasa sakit ini berkisar antara ringan sampai sangat hebat
dengan intensitas tinggi, terus menerus, dan berdenyut.
. Rangsangan panas akan menyebabkan sakit, sebaliknya
rasa sakit berkurang dengan adanya rangsang dingin

2. Pulpitis asimtomatis
Merupakan proses peradangan yang terjadi sebagai
mekanisme pertahanan dari jaringan pulpa terhadap
iritasi dengan proses proliferasi berperan di sini.
Tidak ada rasa sakit karena adanya pengurangan dan
keseimbangan tekanan intrapulpa

DIAGNOSIS
1. Pulpitis reversibel yaitu peradangan pulpa awal sampai
sedang akibat rangsangan
Anamnesa
Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin
Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus
Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Px objektif
Ekstra oral : tidak ada pembengkakan
Intra oral :
- Perkusi tidak sakit
- Karies mengenai dentin
- Pulpa belum terbuka

2. Pulpitis ireversibel yaitu radang pulpa ringan yg baru dapat juga yg


sudah berlangsung lama.
Pulpitis ireversibel terbagi menjadi :
a. Pulpitis ireversibel akut : peradangan pulpa lama atau baru,
ditandai dengan rasa nyeri akut yg hebat
Anamnesa
. Nyeri tajam yg spontan yg terjadi terus-menerus menjalar ke
belakang telinga.
. Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yg sakit.
Px objektif
. Ekstra oral : tidak ada kelainan
. Intra oral :
-. Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan
-. Pulpa terbuka bisa juga tidak

b. Pulpitis ireversibel kronis yaitu peradangan pulpa yg


berlangsung lama.
Anamnesa
Gigi sebelumnya pernah sakit.
Rasa sakit bisa hilang timbul secara spontan.
Nyeri tajam menyengat bila ada rangsangan seperti : panas,
dingin, asam, manis.
Penderita masih bisa menunjukan gigi yg sakit.
Px objektif
Ekstra oral : tidak ada pembengkakan
Intra oral :
- Karies profunda, bisa mencapai pulpa bisa tidak

TERAPI
Berikan analgetik bila perlu :
- Paracetamol 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa
- Paracetamol 3 x 250 mg/hari pada anak-anak
Bila sudah ada peradangan jaringan periapikal, berikan antibiotik

selama 5 hari :
- Amoksisilin 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa
- Amoksisilin 3 x 250 mg/hari pada anak-anak
Bila penderita alergi terhadap golongan penisilin, maka dibrikan :
- Tetrasiklin 3 x 500 mg/hari selama 5 hari pada orang dewasa
- Eritromisin 3 x 250 mg/hari selama 5 hari pada anak-anak

Jika pulpitis diketahui pada stadium dini, maka

penambalan sementara (6-8 minggu) yang mengandung


obat penenang saraf bisa menghilangkan nyeri.
Jika terjadi kerusakan pulpa yg luas dan tidak dapat
diperbaiki, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri
adalah mencabut pulpa.

PROGNOSIS

REFERENSI
Pickard Manual Konservasi Restoratif, Edisi 9
http://fk.uns.ac.id/static/resensibuku/Imunopatobiogenes

is_granuloma_periapikal_pada_gigi_karies.pdf
#
http://
www.slideshare.net/DedyPurnama1/pulpitis-irreversibel

Anda mungkin juga menyukai