PUTRI HARDYANTI
1310211142
D.3
ANATOMI GIGI
DEFINISI
Caries dentis adalah suatu penyakit progresif yg
EPIDEMIOLOGI
Karies merupakan penyakit yang paling sering dijumpai di
ETIOLOGI
1. Faktor Host
Morfologi gigi (ukuran & bentuk gigi), struktur enamel,
faktor kimia dan kristalografis.
Pit & fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap
karies.
Permukaan enamel yg kasar menyebabkan plak mudah
melekat dan membantu perkembangan karies gigi.
Actynomyces visocus
Actynomyces naesundil.
Lactobacilus
FAKTOR RISIKO
1. Penghasilan pasien
2. Pengetahuan pasien mengenai kesehatan rongga
mulutnya
3. Sikap pasien terhadap perawatan kesehatan
4. Kelas sosial pasien
5. Tingkah laku pasien
KLASIFIKASI
Menurut
kedalamannya
1. Karies email /
superfisialis :
karies baru mengenai
enamel, sedangkan
dentin belum terkena.
3. Karies pulpa /
Profunda :
karies sudah mengenai
lebih dari setengah
dentin dan kadangkadang sudah
mengenai pulpa.
KLASIFIKASI
Menurut cepat penjalarannya
Karies akut
Karies kronis
Akut
Kronis
Tidak nyeri
Perkembangan progresif
Perkembangan lambat
KLASIFIKASI
Menurut banyaknya bidang yg terkena
Karies simpel : mengenai 1 bidang (oklusal, palatal,
servikal)
Karies kompound : mengenai 2 bidang (mesioklusal,
distoklusal)
Karies kompleks : mengenai 3 bidang / lebih
(mesiodistoklusal).
KLASIFIKASI
Menurut tempat terjadinya
Karies pit dan fisur
Karies proksimal
Karies permukaan halus
Menurut mulai terjadinya
Karies primer : karies yg terjadi pertamakali pada gigi
Karies sekunder : karies yg terjadi di sekeliling tumpatan
yg tidak baik
Karies sentral : karies yg terjadi dimulai dari pulpa, karena
gigi atrisi sehingga pulpa hampir terbuka
PATOGENESIS
Permukaan gigi disikat
pembentukan film, mula-mula sbg pelikel (sifatnya lengket)
bakteri mudah melekat pada biofilm
kombinasi antara densitas yg meningkat dari biofilm, populasi
bakteri, tekanan O2
terbentuk lingkungan yg kariogenik
DIAGNOSIS
Perlu pencahayaan yang baik dan gigi yang kering dan bersih.
PENATALAKSANAAN
- Pembersihan jaringan gigi yg terkena karies & penambalan
PROGNOSIS
Baik jika belum mengenai saraf dan dilakukan
PULPITIS
PUTRI HARDYANTI
1310211142
D.3
DEFINISI
Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa dentis yg dapat
EPIDEMIOLOGI
Pria = wanita
Biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja
Bisa terjadi pada gigi susu dan gigi permanen
Terjadi pada 6% penduduk di seluruh dunia
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
jar.pulpa meluas.
- Terjadi pengumpulan pus (mikroabses).
- Gejala mirip dgn p.a.serosa, tapi lebih hebat, terlihat dari
penampilan pasien yg tampak lesu.
pulpa.
- Gejala mirip p.k.ulserativa, terjadi hanya pada saat polip
terdorong masuk ke kavitas.
KLASIFIKASI
Berdasarkan sifat eksudat yang keluar dari pulpa:
1. Pulpitis akut serosa : Secara struktur, jaringan pulpa sudah tidak
KLASIFIKASI
Berdasarkan ada tidaknya gejala :
1. Pulpitis simtomatis
. Pulpitis ini merupakan respons peradangan dari jaringan
pulpa terhadap iritasi, dengan proses eksudatif
memegang peranan.
. Rasa sakit timbul karena adanya peningkatan tekanan
intrapulpa.
. Rasa sakit ini berkisar antara ringan sampai sangat hebat
dengan intensitas tinggi, terus menerus, dan berdenyut.
. Rangsangan panas akan menyebabkan sakit, sebaliknya
rasa sakit berkurang dengan adanya rangsang dingin
2. Pulpitis asimtomatis
Merupakan proses peradangan yang terjadi sebagai
mekanisme pertahanan dari jaringan pulpa terhadap
iritasi dengan proses proliferasi berperan di sini.
Tidak ada rasa sakit karena adanya pengurangan dan
keseimbangan tekanan intrapulpa
DIAGNOSIS
1. Pulpitis reversibel yaitu peradangan pulpa awal sampai
sedang akibat rangsangan
Anamnesa
Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin
Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus
Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Px objektif
Ekstra oral : tidak ada pembengkakan
Intra oral :
- Perkusi tidak sakit
- Karies mengenai dentin
- Pulpa belum terbuka
TERAPI
Berikan analgetik bila perlu :
- Paracetamol 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa
- Paracetamol 3 x 250 mg/hari pada anak-anak
Bila sudah ada peradangan jaringan periapikal, berikan antibiotik
selama 5 hari :
- Amoksisilin 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa
- Amoksisilin 3 x 250 mg/hari pada anak-anak
Bila penderita alergi terhadap golongan penisilin, maka dibrikan :
- Tetrasiklin 3 x 500 mg/hari selama 5 hari pada orang dewasa
- Eritromisin 3 x 250 mg/hari selama 5 hari pada anak-anak
PROGNOSIS
REFERENSI
Pickard Manual Konservasi Restoratif, Edisi 9
http://fk.uns.ac.id/static/resensibuku/Imunopatobiogenes
is_granuloma_periapikal_pada_gigi_karies.pdf
#
http://
www.slideshare.net/DedyPurnama1/pulpitis-irreversibel