4 SURYA
Histologis:
- Kerusakan kolagen di dlam ligament periodontal
dan tulang alveolar
- Neutrophil meningkat di epitel & poket periodontal
& plasma sel meningkat di jaringan ikat
Advanced - Osteklastik resorpsi tulang dimulai & tulang yang
Lesion sebelumnya menjadi mekanisme pertahanan
berubah mencegah penyeberan bakteri ke dalam
tulang
SUMBER:
• Patel VP, Kumar S, Patel A . Periodontal Abscess. Journal of
Clinical and Diagnostic Re search 2011 Apr, Vol - 5(2):404 - 9
• Herrera, David; dkk. (2017). Acute periodontal lesions (periodontal
abscesses and necrotizing periodontal diseases) and endo‐periodontal
lesions. J Clin Periodontal
mekanisme gingivitis
a. Tahap pertama
Plaque yang terdapat pada gigi dekat gusi menyebabkan gusi menjadi merah (lebih tua dari
merah jambu), sedikit membengkak (membulat, dan bercahaya, tidak tipis dan berbintik
seperti kulit jeruk), mudah berdarah ketika disikat (karena adanya luka kecil pada poket gusi),
tidak ada rasa sakit.
b. Tahap kedua
Setelah beberapa bulan atau beberapa tahun peradangan ini berlangsung. Plaque dapat
menyebabkan serabut paling atas antara tulang rahang dan akar gigi membusuk, dan ini
diikuti dengan hilangnya sebagian tulang rahang pada tempat perlekatan. Poket gusi juga
menjadi lebih dalam dengan penurunan tinggi tulang rahang, gusi tetap berwarna merah,
bengkak dan mudah berdarah ketika disikat, tetapi tidak terasa sakit.
c. Tahap ketiga
Setelah beberapa bulan tanpa pembersihan plaque yang baik, dapat terjadi tahap ketiga. Saat
ini akan lebih banyak lagi tulang rahang yang rusak dan gusi semakin turun, meskipun tidak
secepat kerusakan tulang.gusi menjadi lebih dalam (lebih dari enam mm), karena tulang
hilang, gigi menjadi sakit, goyang dan kadang-kadang gigi depan mulai bergerak dari posisi
semula. Kemerahan, pembengkakan, dan perdarahan masih tetap seperti sebelumnya, dan
tetap tidak ada rasa sakit.
d. Tahap keempat
Tahap-tahap ini biasanya terjadi pada usia 40-an atau 50-an tahun, tetapi
terkadang dapat lebih awal. Setelah beberapa tahun lagi tetap tanpa pembersihan plaque yang
baik dan perawatan gusi, tahap terkhir dapat dicapai, sekarang kebanyakan tulang di sekitar
gigi telah mengalami kerusakan sehingga beberapa gigi menjadi sangat goyang, dan mulai
sakit, pada tahap ini merupakan suatu tahap gingivitis yang di biarkan, sehingga gingivitis
terus berlanjut ketahap paling paling akut yaitu periodontitis.
-.Tanda-tanda gingivitis
Menurut Wikipedia (2014) gingivitis merupakan tahap awal dari penyakit
- Akibat gingivitis
Menurut Srigupta ( 2004 ), Gingivitis yang tidak segera ditangani maka dapat mengakibatkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Perdarahan pada mulut bisa dikarenakan begitu banyak faktor, gingivitis biasanya
menyebabkan perdarahan pada gingiva yang sering dihiraukan atau sering dilalaikan
b. Periodontitis adalah keradangan yang menyerang jaringan periodontal yang lebih besar
(ligament periodontal, cementum dan tulang alveolar)
Pemeriksaan radiografi:
Dapat mengungkapkan penampilan normal, pelebaran ruang ligamen
periodontal (PDL) atau derajat tertentu kehilangan tulang radiografi dari gigi
yang terlibat dalam kasus-kasus dengan poket periodontal yang sudah ada
sebelumnya
LEARNING ISSUE LBM 1 4.4 SURYA
3 Abses periapikal o Pembentukan eksudat purulen yang melibatkan pulpa dan jaringan gigi
o sekitar puncak gigi
o Terletak di atas puncak akar
o Gigi non vital
o Karies besar dengan keterlibatan pulpa
LEARNING ISSUE LBM 1 4.4 SURYA
4 Peri-Endo :
o Penyakit periodontal yang parah dengan poket yang dalam yang dapat
o melibatkan furkasi
o Kehilangan tulang yang parah hingga ke apeks yang menyebabkan
infeksi pulpa
o Gigi non vital yang sehat atau direstorasi minimal
o Adanya kantong dalam yang sempit
Endo-Perio:
o Infeksi pulpa menyebar melalui kanal lateral ke dalam jaringan
periodontal
o Gigi biasanya non-vital dengan radiolusensi periapikal
LEARNING ISSUE LBM 1 4.4 SURYA
Gambar 2. Gambar ekstra oral tampak samping pembengkakan didaerah inferiororbicularisoris mengecil
(tanda panah merah).
Gambar 3. A. Gambar radiografi tidak ada gambaran radiolusen pada apikal gigi anterior, B. Gambar intra
oral tidak ada fistula pada gingiva
Referensi :
Patel PV, Sheela Kumar G, Patel A. Periodontal abscess: A review. J Clin Dagnostic
Res. 2021;5(2):404–9.
Newman GM, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Newman and carranza's
clinical periodontology. 13th Ed. China: Elsevier. 2018. Pp. 62,112
Yousefi Y, Meldrum J, Jan AH. Periodontal Abscess. [Updated 2021 Aug 20]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing: 2022.
1. JAWAB : Kesehatan gigi dan mulut (oral health) memiliki arti bebas dari rasa nyeri
kronik pada rongga mulut dan wajah, kanker rongga mulut dan tenggorokan, luka
pada rongga mulut, kelainan konginetal seperti bibir atau palatum sumbing, penyakit
periodontal, kerusakan dan kehilangan gigi, dan penyakit atau gangguan lainnya yang
mempengaruhi rongga mulut (Puspita, 2017). Mulut merupakan jendela utama
masuknya berbagai bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara umum yang perlu
diperhatikan. Kesehatan gigi dan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan
tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk fungsi
bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri. Penilaiaan OHI-S tergantung dari adanya
debris dan kalkulus yang
Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah yang sering
dialami pertumbuhan dan perkembangan remaja.Kebersihan gigi dan mulut
yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya inflamasi gingiva.Penelitian
inibertujuan untuk mengetahui pengaruh status kebersihan gigi dan mulut
(OHI-S) terhadap status gingiva (GI) pada siswa SMP PSM Kota
Bukittinggi.Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan
cross sectional. Subyek penelitian 66 siswa SMP PSM kota Bukittinggi yang
diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
LEARNING ISSUE LBM 1 4.4 SURYA
Perawatan abses periodontal pada umumnya tidak berbeda dengan perawatan infeksi
pada gigi. Secara prinsip,penanganannya dapat berupasecara lokal dan perawatan lanjutan
yang sesuai setelah keadaan daruratnyaterkontrol.Penatalaksanaan pasien dengan abses
LEARNING ISSUE LBM 1 4.4 SURYA
periodontal dapat dibagimenjadi tiga tahap, yaitu (1) penatalaksanaan segera, (2) penatalaksaan
awal, (3) perawatan definitif.
1) penatalaksanaan segera
Tahap pertama yaknipenatalaksanaan yang bersifatsegera atau keadaan darurat
infeksi. Penanganan inidisertai dengan terapi antimikroba. Penatalaksanaan segera
tergantung dari tingkat keparahan dari infeksi dan tanda/gelaja lokal. Pada kondisi yang
tidak terlalu parah penggunaan obat analgesikdan antimikroba dapat menghentikan gejala
sistemik, trismus, dan penjalaran infeksi.Antibiotik diberikan secukupnya sesuai dengan
derajat keparahan dari infeksi. Antibiotik yang dapat digunakan yaitu
Phenoxymethylepinicillin 250-500 mg, Amoxycilin 250-500 mg, Metronidazole 200-400 mg.
2) penatalaksaan awal
Penatalaksanaan awal dilakukan atas dasar terdapat abses akut tanpa keracunan
sistemik, lesi residual setelah perawatan keracunan sistemik, dan pada abses periodontal
kronis. Penatalaksanaan awal terdiri dari:
1) Insisi dan drainase, sebelum insisi dilakukan irigasi abses terlebih dahulu dengan
menggunakan larutan salin, serta dilakukan pemeriksaan benda asing yang ada didalam
poket periodontal.
2) Lakukan skeling dan root planning untuk membersihkan daerah abses.
3) Operasi periodontal dapat dilakukan untuk mendapatkan drainase langsung melewati
dasar poket, terutama bila terdapat cacattulang secara vertikal yang dalam dan
membersihkan kalkulus sub gingiva yang dalam.
4) Penggunaan obat antibiotik secara sistemik, dosis tinggi dengan durasi pendek
dianjurkan, tetapi prosedur drainase dan skeling subgingiva harus dilakukan setelah
terapi antibiotik selesai. Antibiotik sistemikyang direkomendasikanyaitu
Phenoxymethyl penicillin 250-500 mg, Amoxxycillin/augmentin 250-500 mg, dll.
5) Instruksi oral hygiene.
3) perawatan definitive
Perawatan definitif dilakukan setelah perawatan awal selesai untuk mengembalikan
fungsi, estetik, dan mempertahankan kesehatan jaringanperiodonsium pasien. Perawatan
definitif dilakukan tergantung dari kebutuhan pasien.
LEARNING ISSUE LBM 1 4.4 SURYA