Anda di halaman 1dari 16

"Interpretasi radiologi "

Surya Dimastiar
31102000083

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Imejing diagnostik kanker oral: prinsip interpretasi
pada radiograf dental, CT, CBCT,
MRI, dan USG

Latar Belakang
Rongga mulut merupakan bagian tubuh yange
penting dan merupakan pintu masuk sisteme
pncernaan. Penyakit yang mengenai ronggam
mulut mempengaruhi kesehatan umum. Salah
satu penyakit yang masih sulit diatasi hingga
saat ini adalah kanker rongga mulut atau
kanker oral
Tinjauan Modalitas imejing atau modalitas pencitraan
medis menyajikan gambaran kondisi jaringan
di dalam tubuh secara non-invasif dengan
Pustaka menerapkan prinsip interaksi antara jaringan
yang dicitrakan dengan sumber pencitraan
yang digunakan padao modalitas tersebut.

Dari sudut pandang radiodiagnostik, citra rongga


mulut merupakan area yaang penuha tantangan
untuk diinterpretasikan. Citra rongga mulut
seringkali mengalami keterbatasan akibat
superimposisie dengan artefak tumpatan amalgam
ataupun bendas asing lain yang terletak di area
intraoral maupunk etraoral, serta superimposisi
dengan gambaran mukosa pada sisi kontralateral
Modalitas Imejing
Sinar X
Teknologi imejing sinarXyang banyak
dipergunakan pada praktek dokter gigi
berupa radiografio konvensional (terdiri
dari teknik intraoral dank extraoral), CT
scan, dan CBCT. Radiografi sinar X dapat
mencitrakan kondisi jaringan keras
dengan baik, namun kurang ideal untuk
mencitrakan kondisi
jaringan lunak
Modalitas Imejing
Sinar X
Teknologi CT diterapkan pada praktek
kedokteran gigi sejak tahun 1990-an.
Terkait dengan paparan radiasi yang
relatif tinggi, maka penggunaan CT pada
praktek kedokteran gigi mulai digantikan
oleh teknologi cone beam computed
tomography (CBCT)
Pemeriksaan imejing tumor dan
kanker oral umumnya diawali Contoh Gambar
dengan pemeriksaan radiografik
onvensional, terutama pada kasus
masa jaringan lunak yang letaknya
superfisial. Radiografi konvensional
yang paling banyak dipergunakan
untuk mencitrakan tumor dan
kanker oral adalah radiografi
intraoral dan radiografi panoramik
(orthopantomography/OPG)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Gambaran tumor pada MRI


sangat variatif, tergantung
jenis sekuen yang digunakan.
Pengamatan menggunakan
beberapa sekuen MRI bertujuan
untuk membedakan jaringan
Pemeriksaanmedismenggunak yang mengalami malignansi
anMRI dimulai pada tahun dengan jaringan di sekitarnya
1980-an. Keunggulan utama yang sehat
MRI antara lain tidak
menggunakan radiasi pengion
serta sangat baik dalam
menyajikan citra jaringan
lunak
Kesimpulan
Imejing diagnostik merupakan bagian dari
protokol diagnosis dan perawatan pasien
kanker oral. Pengetahuan mengenai gambaran
kanker oral menggunakan berbagai modalitas
imejing sangat diperlukan oleh dokter gigi dan
radiolog terutama radiolog kedokteran gigi,
meskipun ketersediaan alat imejing modern di
Indonesia masih terbatas.
Gambaran kualitas dan
mutu radiograf
Latar Belakang
Pertimbangan kualitas gambar dalam
sebuah gambaran radiografi medis
sangat beragam dan kompleks. Seorang
dokter radiologi kedokteran gigi harus
bertanggung jawab untuk membaca
sebuah radiograf akan tetapi
kemampuan dasar untuk membaca
sebuah radiograf, semua dokter gigi
umum harus mampu melakukannya
dengan baik
Untuk dapat memahami apa itu kualitas

Tinjauan sebuah radiograf ada, maka akan dipaparkan


beberapa hal yang berhubungan dengan

Pustaka radiograf. Sinar-X yang sering digunakan untuk


pencitraan dibidang kedokteran gigi, memiliki
kemampuan menembus jaringan tubuh
manusia.

Hasil pemeriksaan radiograf yang


optimal dapat membantu dalam
menentukan diagnosis penyakit,
penentuan rencana perawatan dan
evaluasi dari hasil perawatan.
LENGKAP (COVEREGE OF THE ANATOMIC REGION OF
INTEREST).

Lengkap dalam hal ini merupakan sebuah


istilah yang menggambarkan keberadaan
Untuk memenuhi tujuan ini, kualitas sebuah radiograf, dimana didalamnya
radiograf ditentukan dari dalam terdapat informasi yang lengkap dari objek
yang akan dilihat
beberapa protokol penilaian yang
terbagi menjadi beberapa faktor,
seperti yang akan dijabarkan
KONTRAS
berikut :
Kontras adalah tingkat perbedaan kepadatan antara
dua area pada radiograf. Kontras antara berbaga
bagian gambar merupakan salah satu kriteria
penilaian kualitas dalam suatu gambaran, dimana
semakin besar kontrasnya maka semakin banyak fitur
yang terlihat
DENSITAS

Densitas radiograf merujuk pada derajat atau


gradasi kehitaman dari radiograf. Hal
tersebut bergantung pada jumlah paparan
radiasi yang mencapai daerah tertentu pada
Untuk memenuhi tujuan ini, kualitas film. Daerah yang sedikit atau tidak sama
sekali terkena paparan foton sinar-x akan
radiograf ditentukan dari dalam
tergambar abu-abu atau translusen pada
beberapa protokol penilaian yang radiograf
terbagi menjadi beberapa faktor,
seperti yang akan dijabarkan
KETAJAMAN
berikut :
merujuk pada kemampuan sinar-X untuk
memproduksi garis batas terluar yang
jelas. Ketajaman merupakan komponen
penting yang harus terpenuhi pada
radiograf.
DETAIL

merupakan kemampuan radiograf untuk


menampilkan perbedaan dari setiap bagian
anatomi. Hasil sebuah radiograf yang
mampu
Untuk memenuhi tujuan ini, kualitas memperlihatkan struktur yang kecil dari
organ yang difoto. Kriteria kualitas ini didapat
radiograf ditentukan dari dalam
jika pada ukuran objek besar ataupun kecil,
beberapa protokol penilaian yang detail yang dihasilkan dapat diamati dengan
terbagi menjadi beberapa faktor, baik dan jelas
seperti yang akan dijabarkan DISTORSI
berikut : Gambar yang terdistorsi tidak memiliki ukuran dan
bentuk yang sama dari objek asli pada radiograf
dikarenakan ketidaksamaan pembesaran dari
daerah yang berbeda pada objek yang sama. Hal
yang memengaruhi distorsi adalah penempatan
dan kesejajaran film atau angulasi sinar-X yang
tidak sesuai
RESOLUSI

suatu ukuran dari kemampuan untuk


membeda-bedakan objek satu dengan
lainnya. Resolusi berkaitan dengan
bermacam-macam densitas, suatu jarak
Untuk memenuhi tujuan ini, kualitas yang kecil terpisah suatu latar belakang
warna yang seragam untuk membedakan
radiograf ditentukan dari dalam struktur dan menghasilkan gambaran
beberapa protokol penilaian yang terpisah dari
terbagi menjadi beberapa faktor, objek kecil

seperti yang akan dijabarkan


berikut :
BRIGHTNESS

kemampuan radiograf untuk meningatkan


kecerahan, biasanya berhubungan dengan
prosesing, timer dan Kvp eksposur.
Kesimpulan
Penilaian kualitas atau mutu radiograf wajib
penuhi agar dapat dilakukan pembacaan dan
interpretasi yang baik dan minim kesalahan,
sehingga praktisi atau radiolog diharapkan
dapat menentukan diagnosis dengan tepat.
Terdapat 8 protokol penilaian kualitas yang
harus dipenuhi sebuah radiograf sebelum
dilakukan pembacaan, yakni kelengkapan,
kontras, detail, ketajaman, densitas, resolusi,
kecerahan dan distorsi
TERIMA KASIH
Ada Pertanyaan??

Anda mungkin juga menyukai