Anda di halaman 1dari 13

Rangkuman Diagnosis Lengkap dan Rekam Medis (Nowak, 2019)

Kunjungan pertama ke dokter gigi  6 bulan setelah erupsi gigi pertama (I central RB)

RAHANG ATAS GIGI SULUNG GIGI PERMANEN


Insisif Sentral 8 – 12 bulan 7 – 8 tahun
Insisif Lateral 9 – 13 bulan 8 – 9 tahun
Caninus 16 – 22 bulan 11 – 12 tahun
Premolar I 10 – 11 tahun
Premolar II 10 – 12 tahun
Molar I 13 – 19 bulan 6 – 7 tahun
Molar II 25 – 33 bulan 12 – 13 tahun
Molar 3 17 – 21 tahun
RAHANG BAWAH GIGI SULUNG GIGI PERMANEN
Insisif Sentral 6 – 10 bulan 6 – 7 tahun
Insisif Lateral 10 – 12 bulan 7 – 8 tahun
Caninus 17 – 23 bulan 9 – 10 tahun
Premolar I 10 – 11 tahun
Premolar II 11 – 12 tahun
Molar I 14 – 18 bulan 6 – 7 tahun
Molar II 23 – 31 bulan 11 – 13 tahun
Molar 3 17 – 21 tahun

 Tujuan perawatan oral pada bayi


 Karies gigi belum sempat berkembang
 Bad habbit belum hingga tahap memberikan kerugian
 Armamentarium seluruh tindakan preventif masih tersedia

1. Pemutusan siklus karies anak usia dini


2. Mengganggu mikroflora berbahaya
 Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara S.mutans saliva ibu dan risiko
infeksi bayi  ibu dengan kadar S. mutan tinggi  anak kadar S.mutan yang
tinggi pula
 Pengasuh anak akan menyebarkan virulensi penularan microflora melalui ciuman,
berbagi peralatan makan dan makanan, dan kontak lain
 Strategi pencegahan  penekanan mengani pentingnya menjaga kesehatan RM
bagi anak dan konseling diet rendah gula, paparan fluor yang memadai, dan
praktik kesehatan mulut yang efektif.
3. Manajemen bad habbit
Konseling kepada orang tua selama kunjungan
4. Membangun dental home/perawatan di rumah
 AAPD  hubungan berkelanjutan antara dokter gigi dan pasien
 Dental home selambat”nya pada usia 12 bulan
 Menurunkan biaya perawatan
5. Pemberian perlindungan fluoride yang optimal
 Pasta gigi berflupride dan fluoride varnish  Langkah efektif pencegahan karies
anak usia dini
 Twetman dan Dhar24 menganggap penggunaan pasta gigi berfluoride setiap hari
yang dimulai segera setelah erupsi gigi pertama sebagai praktik pencegahan klinis
terbaik untuk karies anak usia dini.
 AAPD  penggunaan pasta gigi berfluoride < seukuran beras atau seukuran beras
untuk anak-anak usia 3 tahun ke bawah.
6. Membimbing orang tua untuk antisipasi

 Konsep kesehatan mulut infant


1. Manajemen risiko
 Identifikasi faktor” yang diketahui terkait kondisi atau penyakit untuk tujuan
diagnosis, pencegahan, atau pengobatan lebih lanjut
 Pedoman manajemen risiko AAPD:
a. Pengobatan proses terjadinya penyakit bukan hasil dari penyakit
b. Memberi pemahaman tentang faktor penyakit kepada px tertentu dan
membantu diskusi mengenai pencegahan individu
c. Mengindividualisasikan, memilih, dan menentukan frekuensi perawatan
preventif dan restorative untuk px
d. Mengantisipasi perkembangkan dan keseimbangan karies
 Menghilangkan faktor risiko individual !!!
 Domain utama penentu kesehatan: faktor genetik dan biologis, lingkungan sosial,
lingkungan fisik, perilaku kesehatan, dan perawatan gigi dan medis.
 Tabel 12.4 penilaian risiko karies oleh AAPD  untuk mengidentifikasi faktor
risiko perkembangan karies gigi pada anak sejak lahir hingga usia 5 tahun.
Tabel protokol manajemen karies untuk anak usia 1 sampai 2 tahun:
2. Manajemen antisipatif  pelengkap penilaian risiko
 Konseling proaktif yang membahas perubahan fisik, emosional, psikologis, dan
perkembangan signifikan yang akan terjadi pada anak selama interval antara
kunjungan pengawasan kesehatan.
 Contoh : diskusi tentang peringatan tentang kemungkinan trauma gigi yang sering
terjadi saat bayi belajar berdiri dan berjalan.
 Topik yang harus dibahas dalam kelompok usia ini meliputi perkembangan mulut,
kecukupan fluoride, kebiasaan nonnutrisi, diet dan nutrisi, kebersihan mulut, dan
pencegahan cedera.
3. Pengawasan kesehatan  diluar kunjungan setiap 6 bulan

 Kesehatan mulut bayi dan anak sebagai proses diagnostic


 Model medis menggunakan pendekatan bertahap mulai dengan keluhan utama,
anamnesis, pemeriksaan fisik, kelainan diagnosis, dan rencana pengobatan.
 Riwayat kesehatan diganti dengan riwayat berbasis risiko terfokus yang ditujukan
untuk faktor predisposisi kondisi gigi.
 Diagnosis banding diganti dengan profil risiko yang bersifat individual bagi anak.

 Elemen kunjungan kesehatan mulut bayi


1. Manajemen risiko
 Fokus pada riwayat/elemen historis
a. Faktor perinatal
b. Diet dan nutrisi
c. Kecukupan fluor
d. Kebersihan mulut
e. Pencegahan cedera
f. Perkembangan mulut
 Pertanyaan diet dan nutrisi harus fokus pada menyusui, penggunaan botol dan
cangkir sippy (gelas isap) dan transisi ke cangkir terbuka, frekuensi minuman dan
makanan ringan yang dimaniskan dengan gula, dan diet khusus.
 Formular penilaian risiko kesehatan mulut bayi
a. Riwayat kesehatan
Meskipun para ahli telah menyimpulkan bahwa prematuritas tidak
mempengaruhi seorang anak pada peningkatan risiko karies gigi, beberapa
anak berat lahir rendah menerima diet khusus, gigi hipoplastik, dan
memiliki cacat perkembangan yang menempatkan mereka pada risiko yang
lebih tinggi.

2. Pemeriksaan Lisan dan Penilaian Faktor Risiko Klinis


Pemeriksaan oral pada bayi:
 Penggunaan kursi gigi tidak perlu dan paling tidak disukai.
 Orang tua berpartisipasi sebagai pelajar dan immobilizer.
 Pengajaran tentang rongga mulut berlangsung selama proses pemeriksaan.
 Anak mungkin menangis, hal ini mungkin menguntungkan/berguna.
- Pemeriksaan yang disukai bayi adalah posisi knee to knee
3. Profil risiko
Dari data historis dan klinis yang diperoleh dari orang tua dan anak, dokter gigi
dapat membuat profil risiko menggunakan enam bidang panduan antisipatif yang
sama yang dibahas sebelumnya. Orang tua harus diberikan penjelasan dan
prognosis tentang bagaimana faktor risiko tertentu dapat mempengaruhi kesehatan
mulut anak mereka.
4. Panduan antisipatif
Pelajari tabel 14.2 dan 14.5
- Tentang pertumbuhan gigi dan pencegahan karies
- Gejala erupsi gigi: Iritasi gingiva, iritabilitas, dan drooling (3 ini yang paling
sering), demam, diare, gangguan tidur.
- Jika gejala erupsi kuat dan persisten  konsultasi dengan drg
- Diskusi dengan orang tua tentang mainan tumbuh gigi yang aman yang terbuat
dari bahan tidak beracun harus dilakukan.
- Orang tua harus disarankan untuk tidak menggunakan produk tumbuh gigi
yang mengandung benzokain  methemoglobinemia (mengurangi jumlah
oksigen yang dibawa dalam aliran darah dan dapat mengakibatkan kematian,
dalam kasus yang paling parah).
- Memberikan alasan untuk perilaku yang diminta, terutama yang dianggap
tidak menarik atau sangat melelahkan, sangat membantu.
- Menggunakan bahasa yang informatif dan tidak mengendalikan sambil
menghindari arahan yang menekan seperti "Anda harus" atau "Anda harus"
meningkatkan kepatuhan orang tua.
- Penyedia harus mengakui perspektif orang tua tentang tantangan perawatan
kesehatan dan menerima ekspresi pengaruh negatif dan penolakan mereka
terhadap pesan kesehatan yang disampaikan.
 Perencanaan Perawatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Dalam kasus yang jarang, mungkin ada komponen ortodontik atau kraniofasial pada
kunjungan kesehatan mulut bayi, seperti yang terjadi pada anak dengan celah bibir atau
langit-langit mulut atau kelainan kraniofasial yang signifikan. Pasien-pasien ini harus dirujuk
ke tim kraniofasial untuk manajemen dan diikuti secara rutin oleh dokter gigi perawatan
primer untuk kebutuhan kesehatan mulut dasar. Orang tua sering mengungkapkan minatnya
pada perkembangan oklusal dan mungkin mendesak dokter gigi untuk mendiskusikan
kebutuhan ortodontik di masa depan. Pertumbuhan sulit diprediksi pada usia ini, tetapi dokter
gigi harus mengambil kesempatan untuk mendiskusikan erupsi, jarak, dan oklusi dengan
orang tua sebagai bagian dari panduan antisipatif.

Nonnutritive Sucking Habits

Dokter gigi harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana dan
mengapa kebiasaan mengisap yang tidak bergizi berkembang, bagaimana
pengaruhnya terhadap struktur mulut, dan durasi perilaku kebiasaan yang dapat
menyebabkan bahaya.
a. Asal-usul Kebiasaan Nonnutritive Sucking Habits
- Diyakini muncul dari kebutuhan psikologis terutama akan nutrisi
- Bayi yang berkembang secara normal memiliki dorongan biologis yang
melekat untuk mengisap.
- Merupakan respons adaptif yang sering dihargai dan menjadi kebiasaan yang
dipelajari tanpa manifestasi psikologis.
- Persistensi mengisap > 3 tahun (fase oral)  mencerminkan gangguan
psikologis yang menunjukkan ketidakmampuan untuk mengelola stres atau
kecemasan.
- Jika kebutuhan mengisap bayi tidak terpenuhi di payudara, jari-jari bayi akan
digunakan sebagai pengganti.
b. Prevalensi Kebiasaan Nonnutritive Sucking Habits
- 90% anak” menghisap jari mereka selama tahun pertama kehidupan
- Rata-rata anak-anak menghentikan pada usia 2-3 tahun dan cenderung dari
keluarga yang berpendidikan/berpenghasilan tinggi
- Kebiasaan mengisap ibu jari dan jari lebih cenderung bertahan lebih lama
daripada kebiasaan dot (karena tekanan/ejekan teman sebaya di masa kanak-
kanak).
- Durasi (lamanya waktu keterlibatan)
- Frekuensi (jumlah yang dilakukan per hari)
- Intensitas (kekuatan yang terkait pola menghisap)
- Orang tua harus diinstruksikan untuk membatasi waktu dot di mulut bayi dan
menghindari penggunaannya sepanjang hari.
c. Efek dan Mekanisme Kebiasaan Mengisap Nonnutrisi pada Gigi
- Penelirian 2960-an menyebutkan efek menghisap jari:
1) Berkurangnya overbite
2) Peningkatan overjet
3) Protrusi I RA
4) Penyempitan lebar lengkung posterior RA
- Kebiasaan sucking berhub dg maloklusi yang lebih tinggi pd gigi sulung  C
dan M Klas II, openbite ante, peningkatan overjet, penyempitan lebar
lengkung RA, peningkatan lebar lengkung RB  mengakibatkan crossbite
posterior
- Kebiasaan digitasi  peningkatan overjet, openbite ante
- Kebiasaan pacifier  crossbite posterior dan hubungan C Klas II
- Openbite cenderung akan sembuh jika dot dihentikan
- Crossbite cenderung akan bertahan jika kebiasaan berhenti
- Mekanisme dot:
Dot meluas lebih jauh ke dlm mulut  memaksa lidah ke bawah  tekanan
lateral ke luar terhadap RB  menghisap akan mengaktifkan otot” sekitar
mulut  tekanan pipi dan kekuatan medial yang lebih besar pada RA 
memperlebar lengkung RB dan mempersempit lengkung RA  crossbite
posterior
- Mekanisme menghisap jari/ibu jari:
Beban lengan  tekanan ke depan dan sedikit ke atas + tekanan ke belakang
dan ke bawah bawa I RB  peningkatan overjet dan openbite.
- Risiko otitis media akut  lebih tinggi pada anak” yg menggunakan dot
- Penggunaan dot adalah penanda kesulitan menyusui, berkurangnya motivasi
untuk menyusui, dan pilihan orang tua untuk memberi susu botol daripada
penyebab sebenarnya dari penyapihan dini.
d. Rekomendasi
- Dot berkepanjangan selama 4 tahun  efek oklusi pada gigi sulung
- 60 bulan  pada periode gigi bercamput
- Tidak direkomendasikan untuk dihentikan sebelum 12 – 24 bulan
- Penghentian selambat”nya pada usia 36 bulan
- Kebiasaan menghisap jari  maloklusi yang lebih parah daripada dot dan
lebih sulit diatasi, penggantian kebiasaan menghisap jari dari dot tidak
dianjurkan.
 Office Readiness for Infant Oral Health
- Komponen besar dapat dilakukan oleh petugas tambahan selain drg
- Tidak secara rutin menggunakan peralatan yang sama utk px yg lebih tua
- Lokasi pemeriksaan bisa di dalam ruang operatory, ruang konferensi atau
ruang bermain yang cukup terang dan nyaman
- Radiografi sebagai pengecualian di Sebagian besar kunjungan bayi
- Catatan gigi masih diperlukan tapi dapat disingkat. Namun, esensi dari riwayat
medis dan gigi, catatan pemeriksaan, rencana perawatan, dan catatan kemajuan
tetap ada.
 Tanggung Jawab Profesional Nondental Mengenai Kesehatan Mulut Bayi
- Dokter anak, dokter, dan praktisi perawat  melayani anak” dalam 3 tahun
pertama kehidupan dari pada professional gigi
- Berperan dalam pencegahan primer sejak dini dalam kehidupan anak dan
membangun kebiasaan kesehatan mulut yang positif seumur hidup.
- Mereka harus menyadari sifat infeksi dan menular dari bakteri yang
menyebabkan karies anak usia dini, faktor risiko karies, metode penilaian
risiko kesehatan mulut, panduan antisipatif, dan waktu yang tepat untuk
intervensi dan rujukan yang efektif.
- AAPD membuat formulir penilaian risiko karies untuk digunakan khusus oleh
para profesional kesehatan. Formulir penilaian risiko karies ini dimaksudkan
untuk membantu penyedia layanan kesehatan nondental dan orang tua
memahami faktor-faktor yang berkontribusi atau melindungi anak kecil dari
karies.

- Dokter gigi juga dapat meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan tidak
hanya dengan mengobati penyakit gigi, tetapi juga dengan secara proaktif
mengenali pelecehan anak, mencegah cedera traumatis melalui bimbingan
antisipatif, dan mencegah obesitas dengan konseling diet longitudinal dan
pemantauan status berat badan.
- Dokter gigi dapat memiliki peran penting dalam menilai status imunisasi,
tonggak perkembangan (yaitu, keterampilan motorik halus/kasar, bicara,
bahasa, interaksi sosial) untuk keterlambatan potensial, kecacatan seperti
gangguan spektrum autisme, dan rujukan yang tepat ke layanan terapeutik.

Anda mungkin juga menyukai