PENDAHULUAN
Karies dengan pola yang khas dan sering terjadi pada anak usia di bawah 6
tahun biasa disebut Early Childhood Caries (ECC). Definisi ECC menurut The
American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) adalah adanya satu atau lebih
karies (kavitas atau non kavitas), adanya gigi yang hilang karena karies pada gigi
desidui anak usia 0-71 bulan. Biasanya anak dengan ECC mempunyai kebiasaan
minum Air Susu Ibu (ASI) ataupun susu botol setiap hari dalam waktu yang lama dan
kadang dibiarkan sampai anak tertidur sepanjang malam. ECC biasanya
membutuhkan perawatan yang lama dan apabila tidak diobati dapat merusak gigi
anak dan berpengaruh pada kesehatan umum anak. Gambaran klinis ECC adalah
khas, kerusakan yang paling parah pada jenis karies ini biasanya terjadi pada keempat
gigi insisivus atas maksila karena posisi lidah pada saat anak menghisap susu meluas
menutupi gigi anterior mandibula sehingga pada regio insisivus mandibular karies ini
jarang terjadi.
Oleh sebab itu, berdasarkan uraian latar belakang di atas, disusunlah makalah
mengenai gigi rusak pada anak ini berdasarkan kasus pada modul sehingga kami
dapat belajar dan memperoleh lebih banyak informasi mengenai kasus tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka adapun rumusan
masalah yang kita peroleh yaitu :
1.
2.
3.
4.
BAB II
BATASAN TOPIK
2.1 Skenario
Seorang ibu membawa putrinya yang berusia 3,5 tahun ke klinik dokter gigi
untuk memeriksakan semua gigi anterior rahang atas yang berwarna kuning
kecoklatan. Ibu tersebut mengkhawatirkan jika gigi anaknya akan mengalami sakit
dan keropos. Menurut ibunya, anaknya mengkonsumsi susu formula sejak lahir.
2.2 Pertanyaan Tutorial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
kerusakan?
10. Bagaimana pemeriksaan klinis yang dilakukan untuk mendiagnosis kasus?
11. Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan? Jelaskan!
12. Jelaskan perawatan yang tepat untuk kasus pada skenario!
13. Bagaimana pencegahan karies pada anak?
14. Bagaimana dampak ECC jika tidak ditangani?
BAB III
PEMBAHASAN
Rampan karies
Definisi menurut Massler karies yang muncul tiba-tiba dan meluas karies
yang proses terjadinyasangat cepat terjadi dan tiba-tiba, secara progesive dan
melibatkan gigi anterior hingga molar kedua gigi susu. Penyebabnya adalah
II.
Nomenclature
Rampan caries
Nursing caries syndrome
Nursing bottle caries
Early childhood caries
Severe ECC (S-ECC) 10
Wyne (1991 ) membedakan 3 tipe ECC :
ECC tipe I ( ringan-moderate form) : adanya lesi karies pada molar dan/atau
insisivus ( biasanya terjadi pada usia 2-5 tahun )
ECC tipe II ( moderate form-severe form) : lesi karies pada bagian labial
dan palatal di insisivus maksila dan molar pertama.
ECC tipe III (severe form) : merusak hampir seluruhgigi, termasuk gigi
insisivus pada bagian mandibula, bentuk ini terjadi pada usia 3-5 tahun11
Rampant
1. Jenis karies yang muncul secara
tiba-tiba dan meluas dengan cepat
menuju pulpa, dan mempengaruhi
gigi yang biasanya tidak mudah
terkena karies.
2. Dapat ditemukan pada semua umur,
2. Hanya terjadi pada bayi dan anakanak
3. Awalnya mempengaruhi gigi
termasuk remaja
3. Dapat mempengaruhi semua gigi,
termasuk gigi insisivus mandibula
4. Multifaktorial
5. Perawatan berdasarkan:
Pembuangan lesi karies dan
pengurangan bakteri S. mutans.
Dilakukan restorasi untuk
penanganan jangka panjang.
Dilakukan follow up agar resiko
karies tetap rendah.
6. Dilakukan penyuluhan DHE pada
semua kalangan umut.
substrat
gigi/host
MO kariogenik
plaq
waktu3
Seperti karies pada umumnya, etiologi dari ECC terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Host
Gigi berperan sebagai host dimana mikroorganisme berkembang. Email yang
tipis pada gigi susu merupakan salah satu alasan mudahnya ECC terbentuk.
2. Mikroorganisme Patologis
gula
Sirup manis
Cokelat atau makanan manis lainnya
4. Waktu
Semakin lama anak tidur dengan botol susu dimulutnya, resiko karies semakin
kiri. Hal ini disebabkan karena turunnya flow saliva dan menurunnya refleks
menelan yang menyebabkan akumulasi karbohidrat dalam mulut yang
digunakan oleh mikroorganisme untuk membentuk asam dan menghasilkan
karies.
Selain keempat faktor diatas, pembentukan ECC juga dapat terbantu oleh faktor
predisposisi seperti:
-
ion
hydrogen
yang
ada
pada
kristal
hydroxyapatite
10
atas pada tahap kedua, sedangkan tahap satu dapat didiagnosa pada molar
sulung rahang bawah dan caninus sulung rahang atas.
4. Tahap keempat, ketika anak berusia 30 48 tahun, ditandai dengan frakturnya
mahkota insisivus sulung rahang atas akibat dari amelodentinal destruction.
Pada tahap ini, insisivus sulung rahang atas mengalami nekrosis dan molar
sulung rahang atas pada tahap 3. Molar permanen dan caninus sulung rahang
atas dan molar sulung rahang bawah pada tahap 2. Anak terkadang sudah
sangat menderita dengan adanya lesi ini, tetapi tidak mampu untuk
5. Anak terkadang sudah sangat menderita dengan adanya lesi ini, tetapi tidak
mampu untuk mengekspresikan rasa sakit tersebut. Ditandai dengan tidur
terganggu dan susah makan. 4
struktur gigi yang telah terkena karies. Diagnosis klinis lesi karies dan
restorasi dapat dilakukan apabila gigi pada keadaan bersih dan kering.
Gambaran klinis dari ECC dengan adanya opaque pada white spot dimana
pertama kali ada pada servikal 3 gigi anterior. Melibatkan permukaan oklusal
molar desidui atas, kaninus atas yang diikuti molar desidui bawah, kaninus
bawahdan insisivus bawah berkembang menjadi kekuningan dan lesi karies
kecoklatan. Pada S-ECC lesi berkembang untuk membuka jaringan pulpa dan
merusaknya yang diikuti oleh akar.7
Pemeriksaan penunjang
Gambaran radiologi dan teknik radiologi Bite wing radiografi
12
2. Perawatan Rumah :
Restorasi
1. White Spot Lesi Karies
13
menyikat gigi. Selain itu dapat juga menggunakan dental floss. Metode lain
untuk membersihkan plak dengan menggunakan obat kumur.
4. Fluoridasi
Pemebrian fluor yang teratur baik secara sistemik maupun lokal merupakan
hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi terjadinya karies. Ini terjadi
karena fluor dapat meningkatkan remineralisasi.
5. Topical Antimicrobial Therapy
Mengaplikasi topikal dari 10% providone-iodine setiap dua bulan sekali.
Dapat mengurangi resiko terkena ECC. Study mengusulkan providone-iodine
dapat menahan atau menghambat efek kolonisasi SM dalam mulut dan
mencegah dental karies. Bagaimanapun penggunaan providone-iodine
mempunyai efek bakterisidal yang kuat, sehingga bukan hanya virus
pathogen/bakteri yang di demolisis tapi flora normal dalam mulut juga. Jadi
penggunaan providone-iodine tidak seharusnya sering digunakan.
Sebuah penelitian menunjukkan saat kandungan ibu berusia 7 bulan dan rutin
berkumur dengan sodiumfluoride dan klorheksidin, kolonisasi bakteri pada
anak mereka terhambat sampai usia 4 bulan.
6. Casein Phosphopeptide-Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP)
Dapat menurunkan lesi karies dan meningkatkan aktivitas remineralisassi
secara in situ dan in vitro juga mencegah abrasif dan keasusan pada gigi
secara in vitro. Krim CPP-ACP itu leboh efektif dalam remineralisasi enamel
gigi primary dari
7. Dental Fluorosis
Penelitian menjelaskan bahwa fluoride varnish dapat membantu dalam
mencegah karies. Namun Fluoride varnish dapat membuat terjadinya
fluorosis. Bukti bahwa fluoride mempunyai keuntungan dalam mencegah
karies pada masa hamil dapat mengurangi karies ternyata tidak begitu benar.
Konsumsi Fluoride harus dibatasi hingga kurang dari 70mikron perhari.
Mengkonsumsi air dengan rendah kadar Fluoridenya di rekomendasikan
untuk digunakan selama kehamilan dan tidak boleh menggunakan suplemen
Fluoride pada bayi.
8. Melakukan Imunisasi
Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kita pada pencegahan inovatif
untuk mencegah karies gigi yaitu imunisasi karies, penggunaan sinar laser
(laser O2 dengan panjang gelombang) dan metode prob molekuler.
Penggunaan metode ini masih memerlukan perhatian khusus. Samapai
sekarang metode ini masih dikembangkan untuk dapat digunakan secara
klinis.
9. Kontrol berkala
Orang tua seharusnya sudah membawa anaknya melakukan kunjungan ke
dokter gigi secara berkala sejak anak berumur 12-15bulan.
10. Peran Pediatrik
Pencegahan dan pengendalian dari dental karies dapat dipromosikan oleh
dokter anak selain dokter gigi jika sudah dilatih dengan tepat. Pediatrik dapat
memberikan rekomendasi pencegahan ECC untuk ibu & pengasuh. Anak
dapat diperiksa oleh penyedia perawatan anak /dokter anak untuk tanda awal
karies, seperti adanya daerah putih sekitar gingiva/lubang-lubang yang
16
berwarna coklat pada pit & fissure. Deteksi karies gigi dan arahan tepat
perawatan gigi profesional untuk pengobatan dianggap sebagai tindakan
pencegahan sekunder. 14,15
3.10 Dampak jika ECC tidak ditangani
Dampak jika ECC tidak ditangani yaitu dapat menimbulkan rasa sakit,
bacteremia, gangguan mastikasi, dan keracunan akibat overdosis
analgesik
(acetaminophen) dalam jangka waktu penggunaan yang lama. yang diikuti dengan
maloklusi pada gigi permanen, gangguan bicara, gangguan kesehatan, kurangnya rasa
percaya diri. Selain itu, ECC juga dapat menyebabkan gangguan anak dalam
mendapatkan/menaikkan
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pengertian dental material digunakan pada dental praktik adalah sangat
penting untuk setiap operasi dental.Pada operatif dentistry, tujuan utama untuk
17
bahan restorasi adalah untuk mengembalikan struktur gigi yang telah hilang karena
karies, dipindahkan dengan operasi untuk treatment pada lesi kries dan hilangnya
struktur gigi karena atrisim abrasi, erosi, dan fraktur.Dengan bahan restorative,
gigi sebisa mungkin di restorasi untuk estetik, bentuk dan fungsi yang ideal.Pada
pengetahuan tentang dental material, penelitian pada bahan digunakan pada
berbagai cabang pada bidang kedokteran gigi telah selesai.Operative dentistry
pada material tersebut digunakan untuk restorasi yang mengubah dan
mempertahankan kesehatan baik pada pulpa dan sekitar jaringan.
Bahan restorasi komposit, amalgam dan glass ionomer kini marak digunakan
oleh masyarakat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan
kesehatan gigi dan mulut. Penggunaan bahan restorasi tersebut sesuai dengan
indikasinya dan masing-masing bahan tersebut memiliki karakteristik, kelebihan
serta kekurangan dari komposisi yang terkandung di dalamnya.
Perawatan restorasi pada gigi yang mengalami karies merupakan salah satu
alternative untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetik gigi yang rusak akibat
kecelakan,
penyakit
maupun
kesalahan
operator.
Perawatan
restorasi
18
perawatan yang harus dipatuhi oleh pasien sesuai dengan instruksi seorang dokter
gigi.
19
DAFTAR PUSTAKA
1
2) : 141-152
Early childhood caries: etiology. clinical consideration, consequences and
management
Journal of Dentistry,2011;17.
Cameron A C, Widmer R P. Handbook of pediatric dentistry, 3rd edition.
9. McDonald RE, Avery, Dean. Dentistry for the child and adolescent: dental
caries in child and adolescent. 8th ed. United States of America: Mosby Co;
2004. p.208
-210
10. Millett Declan, Welbury. Orthodontics and pediatric dentistry. London New
york: 2000.
p.85-88
21