Anda di halaman 1dari 13

OTITIS MEDIA AKUT (OMA)

No. Dokumen : /PKM-T/SOP/2023


No. Revisi :
SOP Tgl. terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/3
Ttd
PUSKESMAS Mulyadi, SKM,MKM
TANGSE Nip.19759172007011003

Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga, tuba custahius, antrum mastoid, dan
1. Pengertian
sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnose dan terapi kasus
otitis media akut.
3. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tangse No :/PKM-T/SK/2023
tentang pelayanan klinis yang berorientasi pasien.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2016 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

5. Alat dan Bahan Senter

Gejala OMA adalah;


6. Prosedur
Langkah- 1. Anak gelisah atau ketika sedang tidur tiba-tiba terbangun,menjerit sambil
langkah memegang telinganya.
2. Demam dengan suhu tubuh tinggi dan kadang-kadang sampai kejang.
3. Kadang-kadang disertai dengan muntah dan diare.
Tanda OMA adalah:
1. Oma stadim oklusi tuba.
Pemeriksaan otoskopik tampak membrane timpani suram, repleks cahaya
memendek dan menghilang.
2. Oma stadium supurasi.
Keluhan dan gejala klinis bertambah berat.
Pemeriksaan otoskopik tampak membrane timpani menonjol keluar (bulging)
da nada bagian yang berwarna pucat kekuningan.
3. Oma stadium hiperemis.
Pemeriksaan otoskopik tanpa membrane timpani hiperemis dan udem serta
reflex cahaya.
4. Oma stadium perforasi.
Anak yang sebelumnya gelisah menjadi lebih tenang, demam berkurang, pada
pemerisaan otoskopik tanpa cairan diliang telinga yang berasal dari telinga.
Membran timpani berforasi.
5. Oma stadium resolusi.
Pemeriksaan otoskopik tidak ada secret/ kering dan membrane timpani
berangsur menutup.
Konseling dan edukasi.
1. Untuk bayi/anak, orang tua dianjurkan untuk memberikan Asi minimal 6 bulan
sampai 2 tahun.
2. Menghindarkan bayi/anak dari paparan asap rokok.
7, Bagan Air
Pengkajan Awal Kinis Anamnesa Pemeriksaan Fisik

Penatalaksanaan Penegakan Pemeriksaan


/Recana Terapi Diagnosis Klinis Penunjang

Konseling dan Kriteria


Edukasi Rujukan

1. Kondisi Pasien
8. Hal hal yang
perlu di 2. Pengunaan APD Lengkap
perhatikan 3. Dokumentsi Lengkap

- Poli umum
9. Unit Terkait
- Poli KIA/KB
- Ruang Tindakan Gawat Darurat
- Pustu
a. Rekam medik
10. Dokumen terkait
b. Buku register
c. Blanko resep

11. Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai di berlakukan
rekaman historis
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) PENYULUHAN
PENYAKIT INFEKSI PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA (SMP)
PUSKESMAS TANGSE

I. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen dari kesehatan dari kesehatan umum yang berperan
penting dalam fungsi pengunyahan, fungsi bicara dan kecantikan.ketiga fungsi tersebut sangat penting dalam
menunjang tumbuh kembang anak(Dep. Kes.R.I.1996).
Hasil riset kesehatan Dasar Nasional,(Riskesdas) Tahun 2007,menyebutkan bahwa 23,4% ,penduduk
Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut ,dan hanya 29,6 % peduduk di antara nya yang
menerime perawatan dan pengobantan dari tenaga kesehatan gigi.
Hal ini mengindifikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliaraan
gigi dan mulut yang di temukan di masyarakat,masih berkisah penyakit yang menyerah jaringan karies gigi
dengan indeks DMF-T Nasional sebesar 4,85 (Depkes RI.2008 )
Anak usia sekolah dasar tergolong kedalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.Untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut,pemerintah melalui Departemen kesehatan telah melakukan berbagai upaya
pendekatan pelayanan kesehatan yaitu : promotif,prefentif,kuratif dan rehabilitative secara terpadu dan
berkesinambungan.Upaya ini di wujudkan dalam program kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah
( UKGS).pelaksanaan kegiatan ukgs di laksanakan sesuai visi puskesmas tangse yaitu inovatif (memberikan
pelayan yang inofatif bagi kalangan anak sekolah,dan tepat sasaran sesuai dengan Tata Nilai UPT puskesmas
tangse yang telah di tetapkan yaitu : cekatan,informative,professional,akurat,handal,optimal,responsive,dan
efien.
Menyikat gigi pagi dan malam dengan pasta gigi yang berflouride dapat mengurangi pertumbuhan kuman
sebesar 50% di malam hari, itu arti nya dapat mengurangi terjadinya gigi yang berlubang yang dapat
membentuk kerusakan gigi anak.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan laporan Surve Kesehatan Rumah Tangga (SKRT ) Depkes RI 2001,diatara penyakit
yang di keluhkan dan yang tidak di keluhkan,prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah tertinggi
meliputi 60% penduduk.Di Indonesia sebanyak 89% anak dibawah 12 tahun menderita penyakit gigi
dan mulut.penyakit gigi dan mulut,akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan,proses tumbuh
kembang bahkan masa depan anak.
Rasa sakit gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka dan akan berpegaruh pada prestasi
belajar hingga hilang nya masa depan anak
Usaha kesehatn gigi sekolah di tujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut siswa sekolah dasar di sekolah binaan.UKGS menyelenggarakan program promotif berupa
pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut,program preventif berupa siakt gigi masal,di tunjang
dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu yang memerlukan perawatan
kesehatan gigi dan mulut.Karna itu,pemberian pengetahuan dan pembentukan prilaku yang baik dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut,berupa kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah,perlu ditanamkan
sedini mungkin terutama pada anak –anak usia sekolah dasar,dimana pada usia tersebut anak –anak
sudah dapat menyerap materi dengan mudah serta dapat mandiri dan mebentuk prilaku yang baik dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut a sebagai investasi bagi kesehatan tubuh di masa mendatang.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
1. Meningkatkan wawasan,pengetahuan ,ketrampilan, dan pemahaman tentang cara menyikat gigi
yang benar menurut kesehatan pada siswa TK,SD,MIN,SMP dan SMA.
2. Tercapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal
B. Tujuan Khusus
1. Siswa memahami bagaimana cara menyikat gigi yang benar murut kesehatan
2. Siswa memahami kapan harus menyikat gigi,berapa kali sehari menyikat gigi dan memahami pasta
gigi apa yang sebenarnya di gunakan.
3. Siswa memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan makanan apa saja yang boleh dim
akan dan yang tidak boleh dimakan untuk pecengahan gigi dan mulut
4. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan menyikat gigi yang benar

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar sebagai prosedur menjaga kebersihan
rongga mulut
b. Melakukan praktek sikat gigi masal pada murid SD /MIN
c. Meminta tanda tangan kepala sekolah sebagai bukti pendukung kegiatan
d. Mengisi buku tamu
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
a. Melaksanakan koordinasi dengan tim UKGS
b. Membuat surat pemberitauan dan kegiatan SD/MIN
c. Mempersiapkan alat dan bahan di puskesmas
d. Mendatangin lokasi /sekolah bersama tim dan berkoordinasi dengan kepala sekolah/guru
e. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut: penyuluhan di dalam kelas dengan metode ceramah
dan demontrasi
f. Koordinasi dengan kepala sekolah /guru untuk melakukan praktek sikat gigi
g. Melakukan dokumentasi pada saat pelaksanaan sikat gigi
h. Meminta tanda tangan kepala sekolah: di kantor guru/kepala sekolah
i. Mengisi buku tamu sekolah: di kantor guru /kepala sekolah

VI. SASARAN
Siswa/siswi SD/MIN kelas IV di wilayah kerja puskesmas tangse
VI. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan penyuluhan sikat gigi masal di laksanakan pada bulan april 2018 dan didanai oleh BOK

No NAMA SD/MI TANGGAL


1 SDN 1 TANGSE 02 - 04 - 2018
2 SDN 2 TANGSE 03 – 04 - 2018
3 SDN 3 TANGSE 04 - 04 - 2018
4 SDN ALU LHOK 05 - 04 - 2018
5 SDN KRUENG MERIAM 06 - 04 - 2018
6 SDN BLANG TEUGOH 09 - 04 - 2018
7 SDN UJUNG PEUNALOM 10 - 04 - 2018
8 SDN PEUNALOM 2 11 - 04 - 2018
9 SDN TANJONG BUNGONG 1 12 – 04 - 2018
10 SDN TANJONG BUNGONG 2 16 - 04 - 2018
11 SDN PAYA GUCI 17 - 04 - 2018
12 SDN NEUBOK BADEUK 1 18 - 04 - 2018
13 SDN NEUBOK BADEUJ 2 19 - 04 - 2018
14 SDN PULO SEUNONG 20 - 04 - 2018
15 MIN PULO KAWA 23 - 04 - 2018

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evluasi di lakukan oleh Tim Audit Internal puskesmas tangse terhadap ketepatan pelaksanaan
kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan pelaksanan kegiatan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus di susun pada tiap akhir kegiatan dan di evaluasi oleh
TIM AUDIT puskesmas tangse kabupaten pidie

SURAT KETERANGAN TIDAK MENUNTUT BIAYA DAN

TIDAK MENINGGALKAN TUGAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Cut Rumani, AMK.

NIP : 19761010200701 2001

Pangkat/ Golongan : Penata / III c

Jabatan : Staf Puskesmas Tangse

Alamat : Desa Blang Jeurat.Kec Tangse Kab. Pidie

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya selama mengikuti pendidikan ke jenjang S1 ( Profesi Ners )

Pada SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes ) Medikal Nurul Islam Sigli tidak akan menuntut biaya apapun

dan tidak meninggalkan tugas kedinasan sehari-hari yang dibebankan kepada saya.

Demikian surat pernyatataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak mana pun.

Kepala Puskemas Tangse Tangse, 26 Juli 2018


Faisal.SKM Cut Rumani
Nip. 19761231 200701 1 012 Nip. 19761010 200701 2 001

OTITIS MEDIA AKUT (OMA)

No. Dokumen : 440 /PKM-T/SOP/2018


No. Revisi :
SOP Tgl. terbit : 2 Januari 2018
Halaman : 1/3
Ttd
PUSKESMAS Faisal, SKM
TANGSE Nip.19761231 200701 1 012

Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga, tuba custahius, antrum mastoid, dan
12. Pengertian
sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

13. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnose dan terapi kasus
otitis media akut.
14. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tangse No:/PKM-T/SK/2018 tentang
pelayanan klinis yang berorientasi pasien.

15. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2016 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

16. Alat dan Bahan Senter

Gejala OMA adalah;


17. Prosedur
Langkah- 4. Anak gelisah atau ketika sedang tidur tiba-tiba terbangun,menjerit sambil
langkah memegang telinganya.
5. Demam dengan suhu tubuh tinggi dan kadang-kadang sampai kejang.
6. Kadang-kadang disertai dengan muntah dan diare.
Tanda OMA adalah:
6. Oma stadim oklusi tuba.
Pemeriksaan otoskopik tampak membrane timpani suram, repleks cahaya
memendek dan menghilang.
7. Oma stadium supurasi.
Keluhan dan gejala klinis bertambah berat.
Pemeriksaan otoskopik tampak membrane timpani menonjol keluar (bulging)
da nada bagian yang berwarna pucat kekuningan.
8. Oma stadium hiperemis.
Pemeriksaan otoskopik tanpa membrane timpani hiperemis dan udem serta
reflex cahaya.
9. Oma stadium perforasi.
Anak yang sebelumnya gelisah menjadi lebih tenang, demam berkurang, pada
pemerisaan otoskopik tanpa cairan diliang telinga yang berasal dari telinga.
Membran timpani berforasi.
10. Oma stadium resolusi.
Pemeriksaan otoskopik tidak ada secret/ kering dan membrane timpani
berangsur menutup.
Konseling dan edukasi.
18. Untuk bayi/anak, orang tua dianjurkan untuk memberikan Asi minimal 6 bulan
sampai 2 tahun.
19. Menghindarkan bayi/anak dari paparan asap rokok.

20. Hal hal yang


perlu di
perhatikan

21. Unit Terkait


- Poli umum
- Poli KIA/KB
- Pustu
d. Rekam medik
22. Dokumen terkait
e. Buku register
f. Blanko resep

23. Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai di berlakukan
rekaman historis
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) PENYULUHAN
PENYAKIT INFEKSI PADA SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA (SMP)
PUSKESMAS TANGSE

III. PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen dari kesehatan dari kesehatan umum yang berperan
penting dalam fungsi pengunyahan, fungsi bicara dan kecantikan.ketiga fungsi tersebut sangat penting dalam
menunjang tumbuh kembang anak(Dep. Kes.R.I.1996).
Hasil riset kesehatan Dasar Nasional,(Riskesdas) Tahun 2007,menyebutkan bahwa 23,4% ,penduduk
Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut ,dan hanya 29,6 % peduduk di antara nya yang
menerime perawatan dan pengobantan dari tenaga kesehatan gigi.
Hal ini mengindifikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliaraan
gigi dan mulut yang di temukan di masyarakat,masih berkisah penyakit yang menyerah jaringan karies gigi
dengan indeks DMF-T Nasional sebesar 4,85 (Depkes RI.2008 )
Anak usia sekolah dasar tergolong kedalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.Untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut,pemerintah melalui Departemen kesehatan telah melakukan berbagai upaya
pendekatan pelayanan kesehatan yaitu : promotif,prefentif,kuratif dan rehabilitative secara terpadu dan
berkesinambungan.Upaya ini di wujudkan dalam program kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah
( UKGS).pelaksanaan kegiatan ukgs di laksanakan sesuai visi puskesmas tangse yaitu inovatif (memberikan
pelayan yang inofatif bagi kalangan anak sekolah,dan tepat sasaran sesuai dengan Tata Nilai UPT puskesmas
tangse yang telah di tetapkan yaitu : cekatan,informative,professional,akurat,handal,optimal,responsive,dan
efien.
Menyikat gigi pagi dan malam dengan pasta gigi yang berflouride dapat mengurangi pertumbuhan kuman
sebesar 50% di malam hari, itu arti nya dapat mengurangi terjadinya gigi yang berlubang yang dapat
membentuk kerusakan gigi anak.

IV. LATAR BELAKANG


Berdasarkan laporan Surve Kesehatan Rumah Tangga (SKRT ) Depkes RI 2001,diatara penyakit
yang di keluhkan dan yang tidak di keluhkan,prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah tertinggi
meliputi 60% penduduk.Di Indonesia sebanyak 89% anak dibawah 12 tahun menderita penyakit gigi
dan mulut.penyakit gigi dan mulut,akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan,proses tumbuh
kembang bahkan masa depan anak.
Rasa sakit gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka dan akan berpegaruh pada prestasi
belajar hingga hilang nya masa depan anak
Usaha kesehatn gigi sekolah di tujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut siswa sekolah dasar di sekolah binaan.UKGS menyelenggarakan program promotif berupa
pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut,program preventif berupa siakt gigi masal,di tunjang
dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu yang memerlukan perawatan
kesehatan gigi dan mulut.Karna itu,pemberian pengetahuan dan pembentukan prilaku yang baik dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut,berupa kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah,perlu ditanamkan
sedini mungkin terutama pada anak –anak usia sekolah dasar,dimana pada usia tersebut anak –anak
sudah dapat menyerap materi dengan mudah serta dapat mandiri dan mebentuk prilaku yang baik dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut a sebagai investasi bagi kesehatan tubuh di masa mendatang.

III. TUJUAN
C. Tujuan Umum :
3. Meningkatkan wawasan,pengetahuan ,ketrampilan, dan pemahaman tentang cara menyikat gigi
yang benar menurut kesehatan pada siswa TK,SD,MIN,SMP dan SMA.
4. Tercapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal
D. Tujuan Khusus
5. Siswa memahami bagaimana cara menyikat gigi yang benar murut kesehatan
6. Siswa memahami kapan harus menyikat gigi,berapa kali sehari menyikat gigi dan memahami pasta
gigi apa yang sebenarnya di gunakan.
7. Siswa memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan makanan apa saja yang boleh dim
akan dan yang tidak boleh dimakan untuk pecengahan gigi dan mulut
8. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan menyikat gigi yang benar

VIII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


e. Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar sebagai prosedur menjaga kebersihan
rongga mulut
f. Melakukan praktek sikat gigi masal pada murid SD /MIN
g. Meminta tanda tangan kepala sekolah sebagai bukti pendukung kegiatan
h. Mengisi buku tamu

IX. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


j. Melaksanakan koordinasi dengan tim UKGS
k. Membuat surat pemberitauan dan kegiatan SD/MIN
l. Mempersiapkan alat dan bahan di puskesmas
m. Mendatangin lokasi /sekolah bersama tim dan berkoordinasi dengan kepala sekolah/guru
n. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut: penyuluhan di dalam kelas dengan metode ceramah
dan demontrasi
o. Koordinasi dengan kepala sekolah /guru untuk melakukan praktek sikat gigi
p. Melakukan dokumentasi pada saat pelaksanaan sikat gigi
q. Meminta tanda tangan kepala sekolah: di kantor guru/kepala sekolah
r. Mengisi buku tamu sekolah: di kantor guru /kepala sekolah

X. SASARAN
Siswa/siswi SD/MIN kelas IV di wilayah kerja puskesmas tangse
VI. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan penyuluhan sikat gigi masal di laksanakan pada bulan april 2018 dan didanai oleh BOK

No NAMA SD/MI TANGGAL


1 SDN 1 TANGSE 02 - 04 - 2018
2 SDN 2 TANGSE 03 – 04 - 2018
3 SDN 3 TANGSE 04 - 04 - 2018
4 SDN ALU LHOK 05 - 04 - 2018
5 SDN KRUENG MERIAM 06 - 04 - 2018
6 SDN BLANG TEUGOH 09 - 04 - 2018
7 SDN UJUNG PEUNALOM 10 - 04 - 2018
8 SDN PEUNALOM 2 11 - 04 - 2018
9 SDN TANJONG BUNGONG 1 12 – 04 - 2018
10 SDN TANJONG BUNGONG 2 16 - 04 - 2018
11 SDN PAYA GUCI 17 - 04 - 2018
12 SDN NEUBOK BADEUK 1 18 - 04 - 2018
13 SDN NEUBOK BADEUJ 2 19 - 04 - 2018
14 SDN PULO SEUNONG 20 - 04 - 2018
15 MIN PULO KAWA 23 - 04 - 2018
XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evluasi di lakukan oleh Tim Audit Internal puskesmas tangse terhadap ketepatan pelaksanaan
kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan pelaksanan kegiatan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus di susun pada tiap akhir kegiatan dan di evaluasi oleh
TIM AUDIT puskesmas tangse kabupaten pidie

SURAT KETERANGAN TIDAK MENUNTUT BIAYA DAN

TIDAK MENINGGALKAN TUGAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Cut Rumani, AMK.

NIP : 19761010200701 2001

Pangkat/ Golongan : Penata / III c

Jabatan : Staf Puskesmas Tangse

Alamat : Desa Blang Jeurat.Kec Tangse Kab. Pidie

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya selama mengikuti pendidikan ke jenjang S1 ( Profesi Ners )

Pada SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes ) Medikal Nurul Islam Sigli tidak akan menuntut biaya apapun

dan tidak meninggalkan tugas kedinasan sehari-hari yang dibebankan kepada saya.

Demikian surat pernyatataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak mana pun.

Kepala Puskemas Tangse Tangse, 26 Juli 2018


Faisal.SKM Cut Rumani
Nip. 19761231 200701 1 012 Nip. 19761010 200701 2 001

Anda mungkin juga menyukai