Anda di halaman 1dari 2

PENJARINGAN PESERTA DIDIK BARU

KELAS 1,7 DAN 10


No. Dokumen : C/VII/SOP/03/2016/122
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit: Maret 2016
Halaman :2/4

Puskesmas USMAN, SKM


Riau Silip NIP.19600928
198603 1 006

1. Pengertian a. Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari


pelayanan kesehatan yang bertujuanuntuk mendeteksi didni siswa
yang memiliki masalah kesehatan agar sefera mendapatkan
penanganan sedini mungkin.
b. Penajringan kesehatan dilakukan pada peserta didikbarukelas 1
SD, 7 SMP dan 10 SMA yang meliputi pemeriksaan status gizi
melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran),
pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut, pemeriksaan kebersihan
perorangan (rambut, kulit dan kuku) pemeriksaan laboratorium
untuk anemia dan pengukuran kebugaran jasmani. Selain itu pada
peserta didik tingkat SMPdan SMA juga dilakukan skrining
melalulikuesioner mengenai keadaan kesehatan umum, kesehatan
mental remaja, intelegensia dan reproduksi melalui self
assesment serta bahanedukasi/konseling.
2. Tujuan a.Permasalahan kesehatan peserta didik terdeteksi secara didni.
b. Tersdianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
kesehatan peserta didik,maupun untuk dijadikan
pertimbangan dalam menyusun program pembinaan
kesehatan sekolah.
c.Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi program pembinaan peserta didik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Riau Silip No. 188.04/007/PKM-RS/KES 2016 Tentang
Kebiajakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan No. 75 No. 14 Tentang Pemberdayaan
Masyarakat
2. Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja,
Kementerian Kesehatan 2016
3. SKB 4 Menteri No. 1/U/SKB; No16067/Menkes/SKB/VII/2003;No
MA/230 A/2003; No 26 Thn 2003 tgl 23 Juli 2003 tentang
pembinaan 7 Pengembangan UKS
5. Alat dan a. Alat :
Bahan 1. Timbangan berat badan (timbangan injak)
2. Microtoise (alat ukur tinggi badan )
3. Kaca mulut
4. Sonde
5. Kartu snellen
6. Buku ishara(buta warna)
7. Senter
8. Otoscope
9. Formulir pemeriksaan
10. Formulir rujukan
6. Langkah- 1. Pemeriksaan keadaan umum
langkah Penilaian kedaaan umum peserta didik dimaksudkan untuk menilai keadaan
fisik secara umum, yang meliputi hygine perorangan dan indikasi kelainan
gizi yang dapat dinilai dengan melihat rambut warna kusam dan atau
mudah dicabut, bibir kering, pecah-pecah dan mudah berdarah, sudut mulut
luka, pecah-pecah dan kulit tampak pucat keriput.
2. Penilaian status Gizi
Untuk menilai status gizi anak dapat dilakukan pemriksaan secara klinis,
riwayat asupan makanan, ukuran tbuh (antropometri) dan penunjang
(laboratorium).
3. Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan kesehatan Gigidan Mulut secara klinis yang sederhana
bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut peserta didik
dan menentukan prioritas sasaran untuk dijadikan pertimbangan dalam
menyusun program kesehatan gigi dan mulut di sekolah pemeriksaan yang
dilakukan meliputi
a. Keadaan rongga mulut
b. Kebersihan mulut
c. Keadaan gusi
d. Keadaan gigi
4. Pemeriksaan indera penglihatan dan pendengaran
Pemeriksaan indera penglihatan dan pendengaran adalah pemeriksaan yang
dilakukan setiap awal tahun ajaran baru(penjaringan) untuk mengetahui
adanya kelainan tajam penglihatan dan kelainan tajam pendengaran serta
kelainan organik pada mata dan telinga siswa baru. Selanjutnya pada tengah
tahun dilakukan pemeriksaan ualng (berkala) untuk menindak lanjuti hasil
pemeriksaan sebelumnya menilai perbaikan atau koreksi yang dilakukan.
5. Pemeriksaan Laboratorium
6. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
7. Pengukuran kebugaran jasmani
7. Diagram Alir --
8. Unit Terkait 1. Laboratorium
9. Dokumen Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja,
Terkait Kementerian Kesehatan 2016

Anda mungkin juga menyukai