Model studi
PERSYARATAN BAHAN CETAK
Pembuatan model rahang adalah tahap yang penting dalam
kedokteran gigi karena pada model rahang atau die tersebut dokter
gigi akan merancang dan membuat konstruksi dari alat yang akan
dibuatnya (protesa, alat ortho dsb) karenanya model rahang maupun
die ini harus akurat, memuat semua detil detil halus rongga mulut
karenanya bahan cetak yang digunakan dalam kedokteran gigi harus
dapat mencetak detil-detil halus rongga mulut secara akurat. Menurut
Victoria A Marker dalam Kenneth J Anusavice (tahun 2004) untuk
menghasilkan suatu cetakan yang akurat bahan cetak yang
digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Harus cukup cair sehingga dapat beradaptasi dengan jaringan mulut
dan dapat mencetak detil-detil yang halus.
Harus cukup kental sehingga dapat diletakkan pada sendok cetak yang
menghantarkan bahan cetak ke mulut
Selama dalam mulut bahan tersebut harus berubah menjadi elastis
(mengeras menjadi benda padat menyerupai karet dalam waktu
tertentu) sehingga dapat dengan mudah dilepaskan dari rongga mulut
tanpa berubah bentuk atau robek.
Dimensi bahan tersebut harus tetap stabil sampai dilakukan
pengecoran dengan gips.
Bahan cetak tidak beracun dan tidak merangsang jaringan
suatu cetakan yang akurat bahan cetak yang digunakan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
Harus cukup cair sehingga dapat beradaptasi dengan jaringan mulut
dan dapat mencetak detil-detil yang halus.
Harus cukup kental sehingga dapat diletakkan pada sendok cetak yang
menghantarkan bahan cetak ke mulut
Selama dalam mulut bahan tersebut harus berubah menjadi elastis
(mengeras menjadi benda padat menyerupai karet dalam waktu
tertentu) sehingga dapat dengan mudah dilepaskan dari rongga
mulut tanpa berubah bentuk atau robek.
Dimensi bahan tersebut harus tetap stabil sampai dilakukan
pengecoran dengan gips.
Bahan cetak tidak beracun dan tidak merangsang jaringan
Baunya dapat diterima oleh pasien
Waktu pengadukan dan pengerasannya cukup.
SENDOK CETAK (IMPRESSION TRAY)
Sendok cetak (tray) berfungsi sebagai pembawa bahan cetak ke dalam
rongga mulut dan menahannya agar tetap stabil selama pencetakan.
Sendok cetak harus kaku untuk mencegah terjadinya distorsi atau
perubahan bentuk pada saat pencetakan.
Sendok cetak terdiri dari :
Sendok cetak sediaan atau siap pakai (stock tray)
buatan pabrika yang dapat langsung dipakai
ada yang dapat dipakai lagi dan ada yang langsung dibuang atau
disposible.
Ada yang berlubang-lubang (perforated) dan tidak berlubang-lubang (non
perforated).
Berdasarkan bentuknya adalah sendok cetak untuk rahang tak bergigi
(edentulous tray), sendok cetak untuk rahang bergigi sebagian (partial
edentulous tray) dan sendok cetak untuk rahang bergigi penuh (dentulous
tray).
Macam stock tray
Sendok cetak pribadi (individual tray)
Adalah sendok cetak yang khusus dibuat untuk tiap pasien/individu.
Biasanya dibuat pada model kerja di laboratorium, dari akrilik atau resin
atau dengan cara melapisi sendok cetak siap pakai dengan bahan
cetak elastomer yang konsistensinya dempul (silikon/pvs) . Digunakan
terutama pada pencetakan rahang yang tidak bergigi
Koloid
Koloid berbeda struktur, susunan maupun reaksinya dari benda
padat, gas maupun benda cair sehingga kadang kala disebut wujud
benda yang keempat.
Koloid merupakan campuran heterogen seperti suspensi tetapi
mempunyai ukuran partikel yang lebih kecil antara solusi dan
suspensi
Pengertian ”Larutan (solusi)” adalah campuran antara zat padat
dalam suatu media (pendispersi) yang homogen contohnya lar
gula dalam air (pendispersi), tidak ada pemisahan visual
maupun fisik antara gula dan air.
Pengertian ”Suspensi” adalah campuran antara zat padat dalam
suatu media (pendispersi) yang heterogen, dimana molekul zat
padatnya lebih besar.
Suatu koloid yang medium pendispersinya adalah air disebut
hydrokoloid.
Koloid dapat berada dalam keadaan sol ataupun gel.
Sol adalah keadaan bila koloid berwujud cairan kental,
Gel adalah fase dimana koloid berwujud seperti agar-agar
Sol dapat diubah menjadi bentuk gel dengan cara:
Menurunkan atau menaikkan suhu.
Proses reversible. Bila dipanaskan gel akan berubah menjadi sol,
sedangkan bila suhu diturunkan akan berubah menjadi gel.
Bahannya disebut hydrokoloid reversible
contohnya agar.
Dengan reaksi kimia
Proses dari sol ke gel menggunakan reaksi kimia sehingga gel tidak
dapat berubah kembali mjd sol. Proses irreversible -
bahan hydrokoid irreversible
contoh bhn yaitu alginat.
Sifat Umum dari Gel
Gel dapat menahan tekanan yang cukup besar khususnya tekanan
geser tanpa mengalir asalkan tekanan diaplikasikan dengan cepat.
Pada struktur hidrokoloid sebagian besar volume gel terdiri atas air
(sebagai medium pendispersi). Gel dapat kehilangan air melalui
penguapan dari permukaan atau mengeluarkan eksudat cairan dimana
air yang keluar bukanlah air murni biasanya bersifat asam atau basa
tergantung dari komposisi gel. Proses ini disebut proses sineresis.
Bila gel disimpan dalam air maka gel tersebut akan menyerap air
disebut proses imbibisi.
Proses sineresis menyebabkan pengerutan sedangkan imbibisi
menyebabkan pemuaian cetakan sehingga harus dihindarkan.
Karenanya cetakan harus segera dicor atau ditempatkan pada medium
dengan kelembaban yang tinggi.
BAHAN CETAK HYDROKOLOID REVERSIBLE
Di Indonesia jarang dipakai pada pasien karena dianggap kurang
hygienis,
lebih banyak dipakai di laboratorium untuk pembuatan frame
denture (gigi tiruan kerangka logam.
Ulangi prosedur diatas sampai sendok cetak penuh dengan lapisan yang
homogen dan tinggalkan bahan sedikit pada bagian posterior.
Haluskan permukaan alginate dengan jari yang lembab.
Sendok cetak yang terisi siap dicetakkan.
Tahap 4. Pembersihan & Desinfeksi.
Cuci cetakan dibawah air dingin mengalir untuk menghilangkan saliva
dan darah.
Masukkan cetakkan kedalam plastik yang memakai seal.
KEGUNAAN
Mencetak pada pembuatan mahkota dan jembatan, inlay, GTSL dengan
daerah gerong sangat dalam.
A. POLYSULFIDA
Komposisi
Pasta basis : -Polimer polisulfid
-Lithophone & Titanium dioksid
-Dibutyl phatalat
-Sulfur 0,5%
Pasta katalis : -Akselerator
Keuntungan:
Sangat akurat
Dimensi stabil
Tidak menyusut (shrinkage)
Tidak mudah sobek (high tear resistance)
Tidak ada rasa dan tidak berbau
Kerugian:
Sangat sensitif terhadap kandungan sulfur yang dapat
menghambat proses pengerasan,misalnya sarung tangan yang
terbuat dari lateks serta berbagai isolator karet yang terbuat dari
lateks -asam oleik atau stearik
B. SILIKON (POLYSILOXANE DAN POLYVINAL SILOXANE)
Komposisi:
Pasta dasar : polimer silikon dan bahan pengisi
pasta katalis: alkoksi orto-silikat Tu organo hidrogen siloksan)
Keuntungan:
Sangat akurat
Dimensi stabil
Tidak menyusut (shrinkage)
Tidak mudah sobek (high tear resistance)
Tidak ada rasa dan tidak berbau
C. POLYVINAL SILOKSAN
Keuntungan:
Sangat akurat
Dimensi stabil
Tidak menyusut (shrinkage)
Tidak mudah sobek (high tear resistance)
Tidak ada rasa dan tidak berbau
Lama penyimpanan mencapai 2 tahun( asal ditutup rapat)
Kerugian :
Harganya mahal
D. POLYETHER
Komposisi
Pasta basis :-Polimer polieter
-Suatu silika koloida
-Glikoleter atau ftalat
Pasta katalis:-Alkil sulfonat aromatik
Keuntungan:
mudah digunakan
Tidak sensitif terhadap perubahan temperature
Kerugian:
Baunya tidak enak
Mudah sobek
Bahan cetak sering tertinggal pada sulkus gingiva yang dapat
menimbulkan efek sitotoksik
CARA MANIPULASI
A. Bahan Cetak berbentuk PASTA
Tahap 1. Persiapan bahan
Keluarkan pasta basis pada pad sesuai dengan kebutuhan.
Keluarkan pasta katalis dengan panjang yang setara dengan pasta basis
dan letakkan disebelahnya tetapi jangan mengenainya.
Tahap 2. Pengadukkan
Ambil katalis dengan spatula dan tambahkan pada pasta basis.
Aduk kedua pasta selama 10 detik dengan gerakan memutar.
Kemudian aduklah dengan gerakan menekan..
Lanjutkan mengaduk sehingga bahan homogen, tidak ada garis–garis
warna yang berbeda (total waktu pengadukan 45 – 60 detik)
Tahap 3.
Pengisian sendok cetak & Syringe
Tahap 4. Pembersihan & Desinfeksi
Cuci cetakan dibawah air mengalir
Masukkan cetakan dalam kantung plastik kemudian disemprot
desinfektan, seal ditutup tunggu 10 menit.
Bersihkan sisa bahan pada spatula
B. Bahan cetak berbentuk Dempul (Putty)
Teknik manipulasi paling baik dengan meremas- remas bahan memakai jari
sampai bahan homogen,(sebelum melakukan manipulasi sebaiknya periksa
terlebih dahulu komposisi bahan apabila bahan tersebut sensitf terhadap
bahan lateks sebaiknya janganmenggunakan sarung tangan dari lateks atau
tidak menggunakan sarung tangan sama sekali. bila tidak menggunakan
sarung tangan cuci bersih tangan terlebih dahulu menggunakan sabun anti
mikroorganisme
BAHAN CETAK NON ELASTIS
KOMPON
Sifat:
Non elastis distorsi bila dikeluarkan dari daerah gerong
Termoplastis
Kurang menghantarkan panas
Koefisien muai termis tinggi mengerut waktu pendinginan
Tidak berbau dan tidak beracun
Waktu pengerasan cukup lama
Komposisi:
Campuran resin alami spt shelac + colophany + malam
Bahan pengisi (talk, kapur)
Bahan pelumas/lubrican (as. Stearat, stearin)
Klasifikasi:
Type I: titik leleh rendah (lower fusing)
untuk mencetak edentulous dan inlay/uplay.
Berupa lembaran dengan tebal 4 – 5 cm
Type II: titik leleh tinggi (higher fusing)
Dipakai sebagai bahan sendok cetak yang cukup kaku untuk menahan
bahan cetak
lain.
Contohnya :untuk membuat custom tray (sendok cetak pribadi)