Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL MODUL 1 BLOK 4 BAHAN CETAK

KELOMPOK 6 TUTOR: drg. Nelvi Yohana

KETUA: Aulina Refri Rahmi

SEKRETARIS: Cytha Nilam Chairani Audia Tria Putri

NAMA ANGGOTA: Dhira Pratiwi Anisa Rahmi Mulyati Dian Novita Zalerti Nurul Ikhsan Andriani Putri Athika Khairunnisa Tanti Apriani

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS 2013

A. Skenario 1 Want to know aja.. Maurer Mahasiswa FKG Unand menemani ibunya, Bu Retno (55 tahun) ke praktek dokter gigi untuk membuat bridge yang menggantikan gigi geraham kanan rahang bawah.Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan klinis dokter gigi melakukan pencetakan maksila dan mandibular bu Retno menggunakan sendok cetak dengan bahan alginate dan elastomer.Ternyata kedua bahan cetak tersebut memiliki komposisi dan struktur yang berbeda.Dokter gigi juga mengatakan pada maurer bahwa bahan cetak tidak hanya digunakan pada bagian prostodonsia tapi juga ortodonsia, endodentik, konservasi gigi dan lain-lain.Maurer sangat tertarik untuk mencari informasi syarat bahan cetak dan mengapa harus dilakukan percetakan dengan dua bahan.Bagaimana saudara menjelaskannya kepada maurer?

B. Langkah Seven Jumps 1. Mengklasifikasi terminologi yang tidak diketahui dan didefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi. 2. Menentukan masalah. 3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge. 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalah dan mencari korelasi dan interaksi antar masing masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi. 5. Menformulasikan tujuan pembelajaran. 6. Mengumpulkan informasi diperpustakaan, internet, dll. 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

C. Uraian Langkah 1 Mengklasifikasi terminology Bridge : Jembatan Gigi tiruan yang menghubungkan satu/dua mahkota klinis gigi asli yang hilang Elastomer : Bahan cetak yang mempunyai sifat elastis seperti karet Alginate : Suatu gel yang dipergunakan dalam percetakan gigi

Prostodonsia : Cabang ilmu kedokteran gigi yang menangani protesa gigi lepasan/ protesa cekat (Misalnya, Jembatan)

Ortodensia : Cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi yang sangat besar dan abnomalitas dentofasial serta perawatan perbaikannya

Endodontic : Cabang ilmu kedokteran gigi yang memusatkan perhatian pada jaringan pulpa gigi dan jaringan yang terikat dengannya

Konservasi gigi : Cabang ilmu kedokteran gigi konservatif yang mengurusi restorasi tiap-tiap gigi

Langkah 2 Menentukan masalah 1. Apa saja jenis bahan cetak? 2. Bagaimana struktur dan Komposi bahan cetak? 3. Apa saja syarat bahan cetak? 4. Mengapa dalam percetakan menggunakan dua bahan dalam pembuatan bridge? 5. Apa saja tujuan dan fungsi dari bahan cetak? 6. Apa applikasi bahan cetak pada tiap-tiap bidang di kedokteran gigi?

Langkah 3 Menganalisa masalah 1. Apa saja jenis bahan cetak? Bahan cetak dapat dikelompokkan berdasarkan pada cara bahan tersebut mengeras yaitu reversible dan ireversible. a. Reversible

Bahan ini melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan, tanpa terjadi perubahan kimia. Hidrokoloid reversibel dan kompoun cetak( campuran resin dan malam) termasuk dalam katagori ini. b. Ireversibel

Terjadi reaksi kimia, sehingga bahan tidak dapat diubah kembali ke keadaan semula pada klinik dokter gigi.misalnya hidrokoloid alginat, pasta cetak oksida seng eugenol (OSE) dan plaster of paris

Bahan cetak gigi menurut penggunaanya yaitu bahan cetak elastik dan bahan cetak tidak elastik. Bahan cetak gigi menurut Konsistensi yaitu bahan cetak mukokompresi dan bahan cetak Mukostatis. 2. Bagaimana struktur dan Kompossi bahan cetak? Hidrokoloid reveribel (Agar)

Mengandung lebih kurang 80% air dan selebihnya rumput laut Alginat 15% 16% 4%

Kalsium Sulfat Kalium alginate Oksida seng

Kalium titanium flourid 3% Tanah diatoma Natrium fosfat 60% 2%

3. Apa saja syarat bahan cetak? Pertama, bahan cetak tersebut harus cukup air untuk beradaptasi dengan jaringan mulut serta cukup kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut. Kedua selama di mulut, bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi benda padat menyerupai karet dalam waktu tertentu; idealnya waktu pengerasan total kurang dari tujuh menit. Akhirnya, cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut, dan dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang. 4. Mengapa dalam percetakan menggunakan dua bahan dalam pembuatan bridge? Untuk mendapatkan detail dari gigi yang akan dibuat gigi tiruan agar sesuai dengan ukuran yang asli digunakan elastomer. 5. Apa saja tujuan dan fungsi dari bahan cetak? Untuk membuat reproduksi negative pada gigi dan jaringan mulut yang kemudian di cor lalu menghasilkan study model/ working model sesuai kebutuhan. 6. Apa aplikasi bahan cetak pada tiap-tiap bidang di kedokteran gigi? Ortodonsi : dibuatnya cetak gigi geligi untuk menetapkan diagnose dan merancang rencana perawatan yang akan dilakukan

Prostodonsia : sebagai acuan dalam pembuatan gigi tiruan Langkah 4 Membuat skema BAHAN CETAK

Tujuan

Syarat

Klasifikasi

Macam-macam

Pengerasan

Penggunaan

Mekanik Komposisi Struktur

Reversible irreversible elastic non elastic mukostatis mukokompresi

Langkah 5 Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Tujuan Bahan Cetak 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Syarat Bahan Cetak 3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Klasifikasi Bahan Cetak 4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Struktur dan Komposisi Bahan Cetak

Langkah 6 Mencari Informasi Belajar Mandiri

Langkah 7 Sintesa dan uji informasi 1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Tujuan Bahan Cetak Material cetak/impression material merupakan material yang digunakan untuk mengambil cetakan dari rahang/jaringan mulut beserta gigi-giginya.. Pada saat pembuatan cetakan, material cetak dalam keadaan plastis ditempatkan pada sendok cetak, dimasukkan dalam mulut dan ditekan pada jaringan mulut dan setelah beberapa saat akan mengalami pengerasan.. Setelah dikeluarkan dari mulut, didapatkan hasil cetakan/reproduksi/bentuk negatif dari seluruh jaringan dalam mulut. Setelah dicor dengan dental stone lalu didapatkan bentuk positif dari rahang. Hasil reproduksi positif ini disebut model cast bila area dari jaringan mulut yang dicetak adalah luas, dan disebut die bila hanya 1 atau beberapa gigi preparasi saja yang dicetak.

2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Syarat Bahan Cetak Pertama, bahan cetak tersebut harus cukup air untuk beradaptasi dengan jaringan mulut serta cukup kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut. Kedua selama di mulut, bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi benda padat menyerupai karet dalam waktu tertentu; idealnya waktu pengerasan total kurang dari tujuh menit. Akhirnya, cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut, dan dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang.

Pasien 1. Rasa enak & tdk bau 2. Setting time pendek 3. Sendok cetak sesuai 4. Mudah dilepaskan / dikeluarkan 5. Non toxic

Dokter gigi 1. Mudah manipulasinya 2. Working time pendek 3. Mudah dilepaskan / dikeluarkan 4. Kualitasnya baik 5. Biaya murah 6. Mudah didisinfeksi

3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Klasifikasi Bahan Cetak Bahan cetak dapat dikelompokkan berdasarkan pada cara bahan tersebut mengeras yaitu reversible dan ireversible. a. Ireversible Terjadi reaksi kimia, sehingga bahan tidak dapat diubah kembali ke keadaan semula pada klinik dokter gigi.misalnya hidrokoloid alginat, pasta cetak oksida seng eugenol (OSE) dan plaster of paris mengeras dengan reaksi kimia, sedang bahan cetak elastomerik mengeras dengan polimerisasi. 1. Alginat Lama Penyimpanan Temperatur dan kontaminasi kelembaban udara merupakan 2 faktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bubuk alginate.Bahan cetak alginate dikemas dalam kantung tertutup secara individual dengan berat bubuk yang sudak ditakar untuk membuat satu cetakan, atau dalam kaleng besar yang tertutup rapat.

Proses gelasi Reaksi khas sol-gel dapat digambarkan secara sederhana sebagai reaksi alginate larut air dengan kalsium sulfat dan pembentukan gel kalsium alginate yang tidak larut.Kalsium sulfat cepat bereaksi untuk membentuk kalsium alginate tak larut air dari kalium atau natrium alginate dalam larutan cair.Produk kalsium alginate sangat cepat, oleh karena itu tidak tersedia waktu yang cukup untuk bekerja.Oleh karena itu perlu ditambahkan garam pemerlambat (retarder) seperti trinatrium untuk memperpanjang waktu kerja.

2. Zinc oksida eugenol Reaksi Kimia Mekanisme pengerasan bahan zinc oksida eugenol terdiri dari hidrolisis zinc oksid dan reaksi berikutnya antara zinc hidroksida dan eugenol untuk membentuk suatu gumpalan. Reaksi tersebut ditulis sebagai: Zn + H2O Zn(OH)2 Zn(OH)2 +2HE (asam, eugenol) ZnE2 garam (zinc eugenolte)+2H2O Air dibutuhkan untuk mengawali reaksi dan juga merupakan hasil samping dari reaksi.Jenis reaksi ini seringkali disebut otokatalitik.Ini adalah alasan mengapa reaksi lebih cepat terjadi pada lingkungan lembab. Reaksi pengerasan dipercepat dengan adanya zinc acetat dihidrat, yang lebih larut dibanding zinc hidroksida dan dapat memberi ion ion zinc lebih cepat. Asam asetik adalah suatu katalis yang lebih aktif untuk reaksi pengerasan dibanding dengan air, karena asam tersebut meningkatkan kecepatan pembentukan zinc hidroksida.Temperatur atmosper tinggi juga mempercepat reaksi pengerasan. Initial time, yang mencakup dari dimulainya pengadukan sampai cetakan diletakkan kedalam mulut dengan tepat bervariasi antara 3 sampai 6 menit.Waktu pengerasan akhir (final set) dimana bahan tidak bisa lagi dibentuk bervariasi 10 (untuk pasta tipe I/keras) sampai 15 menit (tipe II/lunak). Faktor-faktor yang mempengaruhi setting time bisa saja dikendalikan oleh produsen produk tersebut, namun sebagai operator yang berhubungan langsung dengan aplikasi bisa saja mengendalikan setting time tersebut seperti:

Penambahan sejumlah kecil bahan accelerator atau beberapa tetes air pada eugenol sebelum mencampur pasta dapat memperpendek setting time. Mendinginkan spatula dan lempeng pengaduk bisa memperpanjang setting time. Menambahkan minyak dan malam tertentu selama pengadukan, seperti zaitun dll dapat memperpanjang setting time. Namun tindakan ini bisa mengurangi kekakuan bahan dan adukan tidak homogen.

Mengubah rasio kedua pasta Memperpanjang waktu pengadukan, akan memperpendek setting time. Kedua pasta tersedia dalam warna yang berbeda . Pasta dengan

perbandingan yang benar (biasanya sama panjang/ 1:1) dicampur pada slab/mixing pad dengan spatel flexible sampai diperoleh warna yang homogen. Pasta bisa diperoleh dengan menekan kedua pasta dengan panjang yang sama masing-masing dari tiap tube. Biasanya diaduk pada kertas tahan minyak ataupun lempeng kaca pengaduk. Bahan ini biasanya dipergunakan dalam bagian tipis (2-3 mm) sebagai cetakan akhir.Cetakan dengan zinc oksid eugenol dapat dilakukan dengan menggunakan sendok khusus yang sangat rapat atau menggunakan basis gigi tiruan yang ada terutama basis gigi tiruan yang hendak di-relining.Bahan ini dapat kompatibel dengan bahan model dental stone. Pasta dapat dikeluarkan dari stone dengan cara melunakkannya dalam air suhu 600. Desinfeksi yang disarankan untuk zinc oksid eugenol adalah 2% alkaline glutaraldehyde solution Properti dan Sifat fisika, mekanis zinc oksid eugenol Pasta dengan konsistensi tebal atau viskositas tinggi dapat menekan jaringan, sementara bahan yang tipis dan cair menghasilkan cetakan negatif dari jaringan dalam kondisi istirahat dengan sedikit atau tanpa tekanan.Pada keadaan apapun, pasta cetak harus homogen.Semakin berat konsisitensi bahan, kekuatannya semakin besar. Bahan cetak zinc oksid eugenol tersedia dalam 2 tipe yaitu: tipe I viscositas tinggi, bisa menekan jaringan dan setting time pendek. Tipe II lebih encer dari tipe I, tipe ini bisa merekam jaringan tanpa atau dengan tekanan kecil.

Flow

Aliran pasta setelah pengadukan memungkinkan (cukup) untuk mengaliri dan membentuk/ mencatat detail cetakan jaringan, dan aliran akan berkurang dengan bertambahnya waktu seiring dengan setting time. Kestabilan Dimensi

Tidak terdapat perubahan dimensional selama proses setting, atau kalau pun ada hanya sedikit (<0,1%) Rigidity dan Strength.

Bahan cetak ini tidak boleh fraktur atau rusak ketika dikeluarkan dari dalam mulut. Compressive strength 7 Mpa selama 2 jam setelah pengadukan. Pertimbangan Biologi

Pasta yang mengandung eugenol dapat mengiritasi, memberi rasa gatal, atau rasa seperti terbakar dan rasanya tetap lengket sehingga banyak pasien

menganggapnya tidak menyenangkan, sehingga bibir pasien biasanya diolesi vaselin (petroleum jelly) terlebih dulu. Bila sensasi berlebihan pada pasien bisa digunaka zinc oksid non eugenol. Detail Reproduksi

Dapat mencatat detail permukaan dengan akurat karena flow yang baik. Keuntungan Stabilitas dimensi Bagus permukaan akurat dan detail mempunyai working time yang cukup dapat merekam jaringan mulut tanpa kerusakan Mucostatic

Kekurangan Bahan ini tidak elastic hingga tidak dapat mencatat daerah undercut Hanya set cepat di bagian tipis Eugenol alergi pada beberapa pasien

3. Elastomer Tanpa Air Secara kimia terdapat 4 jenis : polisulfida, slikon polimerisasi kondensasi, silikon polimerisasi tambahan, polieter. Merupakan sistem 2 komponen yang dikemas dalam bentuk pasta. Kedua pasta yang berbeda warna dikeluarkan dalam panjang yang sama pada kertas pengaduk dan diaduk dengan spatula sampai terbentuk warna homogen. 1. Bahan cetak polisulfid Yaitu bahan cetak elastomerik yang paling sedikit kekakuannya.Kelenturan ini denagn tekanan minimal, memiliki ketahanan tertinggi terhadap robekan. Biokompatibilitas Polisulfid mempunyai hasil hitung kematian sel yang terendah (kurang memiliki efek pada kehidupan sel). Keuntungan 2. Waktu kerja lama Tebukti akurat Ketahanan robek tinggi Sedikit hidrofibik Harga tidak mahal Wakktu penyimpanan lama Memerlukan sendok cetak perseorangan Harus diisi dengan stone secepatnya Berpotensi terhadap distorsi yang nyata Aroma mengganggu pasien Kotor dan menimbulakan noda pada pakaian Hasil pengisian berikutnya kurang akurat Bahan Cetak Silikon Kondensasi Elastisitas

Kerugian

Lebih ideal daripada polisulfid.Menunjukkan deformasi permanen minimal dan dapat kembali ke bebtuk semula dengan cepat bila direnggangkan.Bila terlalu kaku. Biokompatibilitas

Silkon dapat diterima secara biologis sehingga tidak menyebabkan masalah Keuntungan 3. Tersedia waktu kerja dan waktu pengerasan yang cukup Aroma menyenangkan dan tidak menimbulkan bercak Memiliki ketahan robek yang cukup Memiliki sifat elastik yang dikeluarkan Distorsi lebih sedikit ketika dikeluarkan Cukup akurat jika langsung dituang Kestabilan dimensi buruk Berpotensi pada distorsi yag nyata Metode puttywash merupakan teknik yang sensitif Sedikit lebih mahal Bahan Cetak Silikon dengan Reaksi Tambahan Elastisitas

Kerugian

Merupakan bahan bersifat elastis paling ideal.Distorsi ketiak mengeluarkan melalui underkut umumnya tidak terjadi. Biokompatibilatas Bahaya tertinggalnya sebagian bahan sirna mengeluarkan cetakan dapat dihindari dengan penanganan bahan yang tepat dan pemeriksaan tepi cetakan secara cermat untuk tidak ada daerah yang sobek.Benda asing dari bahan cetak dapat menyebabkan inflamasi gingiva yang parah dan mungkin salah diagnosis pada kunjungan berikutnya. Keuntungan Waktu pengerasan lebih pendek Mudah diaduk alat otomatis Kekuatan robek sedang Kakuratan amat tinggi Distorsi tidak terdeteksi ketika dibuka Bila hidrofilik, amat sesuai dengan gypsum

Kerugian Terbentuknya gas hidrogen pada beberapa bahan Bahan hidrofilik tetap memerlukan penanganan hati- hati dan lingkungan amat kering Lebih mahal, khususnya alat pengaduk otomatis. Bahan Cetak Polieter Elastisitas

4. -

Bahan yang paling keras tidak termasuk bahan puty viskositas tinggi kurang elastik dibanding vinyl polysixane Biokompatibilitas Dermatitis kontak akibat polieter.Namun penelitian akhir- akhir ini menunjukkan tidak ada efek sitoksik yang berhubungan dengan katalis imin yang terjadi berasal dari bagia bahan cetak yang tertinggal di dalam sulkus. Keuntungan Waktu kerja dan pengerasan cepat Terbukti akurat Ketahanan sobek cukup Kurang hidrofibik Distorsi kurang Waktu penyimpanan lama Cukup akurat jika dituangkan langsung Kestabilan dimensi buruk Bersih, tetapi rasa tidak enak Keras, sehingga meliputi permukaan undecut Sedikit lebih mahal Dapat diisi ulang

Kerugian

b.

Reversibel

Bahan ini melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan, tanpa terjadi perubahan kimia. Hidrokoloid reversibel dan kompoun cetak( campuran resin dan malam) termasuk dalam katagori ini. 1. Agar (hidrokoloid reversibel) Proses Gelasi Proses gelasi merupakan suatu proses pengerasan hidrokoloid reversible. Perubahan fisik sol-gel dipengaruhi oleh perubahan temperature. Namun untuk perubahan dari gel menjadi sol diperlukan titik didih yang lebih tinggi (temperature liquefaction = 70-100 derajat). Biasanya sol berubah menjadi gel pada suhu 37-50 derajat.Temperature gelasi dipengaruhi oleh beberapa factor termasuk berat molekul, kemurnian agar, dan rasio terhadap

komposisinya.Ketidaksamaan temperature gelasi dan temperatu pendinginan inilah yang menyebabkan agar dapat digunakan sebagai bahan cetak dalam kedokteran gigi. Keakuratan Bahan Cetak Agar Bahan Cetak Reversibel adalah bahan cetak paling akurat. Untuk mencapai keakuratan tersebut perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya : Kekentalan sol Kekentalan merupakan pertimbangan paling penting dalam keberhasilan memanipulasi bahan.Bahan tidak boleh terlalu encer sehingga mengalir keluar sendok cetak, terutama saat mencetak rahang bawah.Sebaliknya, bahan tidak boleh terlalu kental, sehingga sulit menembus semua detail gigi-geligi dan jaringan lunak. Sifat Viskoelastik Hubungan tegangan regangan dari bahan hidrokoloid berubah begitu besarnya beban berubah.Sifat ini menunjukkan perlunya mengeluarkan cetakan dari dalam mulut dengan cepat. Karena apabila pengeluaran cetakan dari dalam mulut secra perlahan, diputar atau diungkit akan menyebabkan terjadi distorsi. Distorsi selama gelasi Daya reproduksi

Sifat ini mewakili kemampuan untuk membuat die duplikat dari serangkaian cetakan. Untuk teknik die gandi, dibuat satu cetakan dan kemudian dipotongpotong menjadi die individual untuk gigi yang akan dipreparasi. 2. Kompoun Kompoun adalah bahan cetak yang bersifat rigid, reversible dengan perubahan fisikal. Dengan pemanasan compound menjadi melunak dan kondisi dingin akan mengeras. Bahan cetak ini digunakan untuk mencetak edentolus pasien, juga bisa digunakan dalam konservasi gigi untuk mencetak single tooth. ADA spesifikasi membagi compound menjadi 2 tipe : a. Tipe I : Impression Compound/ High fusion compound (60-65o)

Tipe ini mempunyai viskositas yang tinggi.Biasanya digunakan sebagai bahan cetak pada edentolus pasien.Cetakan dibuat pada sendok cetak individual untuk membuat cetakan fungsional/akhir. Bisa juga digunakan untuk mencetak single tooth b. Tipe II:Tray Compound/ Low fusion compound (50-55o)

Tipe ini mempunyai viskositas yang rendah Sifat termal. Pelunakan dengan panas adalah suatu persyaratan dalam penggunaan

compound.Kegunaannya ditentukan oleh respon terhadap perubahan temperature dalam lingkungan sekitarnya. Temperatur fusi. Temperature fusi adalah batas temperature yang menunjukkan penurunan sifat plastis (bahan dalam proses pendinginan). Di atas temperature ini bahan yang dilunakkan tetap bersifat plastis sementara cetakan dibuat.Jadi, setiap detail jaringan mulut lebih mudah diperoleh.Begitu sendok cetak dimasukkan ke dalam mulut, sendok cetak harus ditahan secara kuat pada posisinya sampai cetakan mendingin di bawah temperature fusi.Pada keadaan apapun, cetakan tidak boleh diganggu atau dikeluarkan sampai bahan tersebut mencapai temperature mulut. Konduktivitas termal dari bahan ini adalah rendah, sehingga perlu waktu tambahan untuk memperoleh pendinginan dan pemanasan yang sempurna dari bahan compound.Adalah penting bahwa bahan lunak merata pada saat sendok

cetak dimasukkan dan dingin menyeluruh dalam sendok cetak sebelum cetakan dikeluarkan dari mulut. Biasanya air dingin dapat disemprotkan pada sendok cetak ketika di dalam mulut, sampai compound mengeras merata sebelum dikeluarkan. Kegagalan memperoleh bahan yang mengeras sempurna sebelum dikeluarkan, dapat menghasilkan distorsi besar pada cetakan. Aliran. Setelah compound melunak, dan selama periode dicetakkan ke jaringan mulut, bahan harus dengan mudah mengalir untuk menyesuaikan dengan jaringan sehingga setiap detail dan tanda-tanda dalam mulut terpindahkan secara akurat. Di lain pihak, bila jumlah aliran pada temperature mulut terlalu besar, distorsi dapat terjadi ketika cetakan dikeluarkan dari mulut. Distorsi Relaksasi dapat terjadi baik selama waktu yang boleh dikatakan amat singkat atau dengan peningkatan temperature.Hasilnya adalah kerusakan atau distorsi cetakan. Untuk meminimalkan distorsi, prosedur paling aman adalah melakukan pendinginan bahan cetak dengan seksama sebelum dikeluarkan dari mulut dan membuat hasil cor atau die secepat mungkin setelah cetakan diperoleh, sedikitnya dalam waktu satu jam. Keuntungan Bahan cetak dapat digunakan kembali (pada pasien yang sama) pada kasus yang terjadi kesalahan Ketidakakuratan dapat diperbaiki kembali tanpa bahan cetak yang baru Akurasi dapat ditingkatkan dengan menyala bahan permukaan Bahan ini cukup baik untuk mendukung cetakan itu sendiri terutama

di bagian tepi (peripheral), yang tidak akanmudah patah meski tanpa didukung oleh sendok cetak. Kerugian Sulit mendapatkan rekaman secara detail karena high viskositas Menekan jaringan (mucocompression) Berubah karena kecilnya stabilitas dimensi Sulit dikeluarkan dari mulut bila ada beberapa daerah undercut

Kemungkinan bisa terjadi overextension terutama didaerah peripheral

Bahan cetak gigi menurut penggunaanya yaitu bahan cetak elastik dan bahan cetak tidak elastik. a. Bahan cetak elastik

Dapat secara akurat memproduksi dengan baik strutur keras maupun lunak dari rongga mulut, termasuk underkut dan celah proksimal. Meskipun bahan ini dapat dipakainuntuk mencetak pasien tanpa gigi, kebanyakan digunakan untuk membuat model cor untuk gigi tiruan sebagian cekat atau lepasan serta untuk unit restorasi tunggal. b. Bahan cetak tidak elastik

Beberapa bahan cetak menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui underkut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan. Bahan cetak tidak elastis ini digunakan untuk semua cetakan sebelum ditemukan agar . Meskipun bahan cetak ersebut sudah tidak digunakan lagi untuk pasien bergigi, bahan tidak elastik ini memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan pasien tak bergigi

Bahan cetak gigi menurut Konsistensinya yaitu Bahan cetak mukostatis : encer sehingga saat ditekankan pada rahang pergeseran/penekanan pada Bahan cetak mukokompresi lebih kental sehingga ketika ditekankan pada rahang jaringan menyebabkan penekanan jaringan tidak menyebabkan

4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Struktur dan Komposisi Bahan Cetak 1) Agar (hidrokoloid reversibel) Agar merupakan salah satu jenis koloid hidrofilik organic yang diekstrat dari rumput laut jenis tertentu. Terdapat dalam konsentrasi 8% - 15%, bergantung pada sifat bahan yang dimaksud.Kandungan utamanya adalah air (>80%).Untuk

memperkuat gel, biasanya ditambah sedikit boraks.Namun sayangnya boraks merupakan salah satu jenis retarder terbaik untu pengerasan gypsum.Kandungan air yang berlebih dalam agar juga dapat memperlambat pengerasan gypsum.Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan pengaruh air dan boraks pada gel, ditambahkan sedikit kalium sulfat.Kalium sulfat merupakan zat pemercepat pengerasan gypsum.Beberapa bahan pengisi juga diberikan, seperti tanah diatoma, tanah liat, silica, malam, karet dan serbuk kakuk serupa. Zat lain seperti timol dan gliserin juga ditambahkan untuk menjadi bakterisit dan bahan pembuat plastic. 2) Alginate Alginat merupakan hidrokoloid ireversibel yang komponen utamanya adalah salah satu alginate larut air seperti natrium, kalium, atau alginate trietanolamin. Alginate yang dicampur air akan membentuk sol dengan cepat. Besar berat molekul alginate bervariasi, semakin besar berat molekul maka kekentalan sol akan bertambah. Biasanya ditambahkan bahan pengisi seperti tanah diatoma yang berfungsi sebagai penambah kekerasan dan kekuatan gel alginate.Oksida seng juga merupakan bahan pengisi yang mempengaruhi sifat fisik serta waktu pengerasan gel. 3) Bahan Cetak Elostomerik Tanpa Air a. Bahan cetak polisulfid Pasta basis mengandung polimer polisulfid, bahan pengisinya yang cocok(seperti lithopone dan titanium dioksida) untuk memberikan kekuatan yang diperlukan, bahan pembentuk sifat plastik(seperti dibutil phtlat) untuk menghasilkan kekentalan yang tepat bagi pasta, sulfur 0,5%. Untuk menungkatka reaksi yang disebut sebagai pasta katalis atau aselator reaksi mengandung timah dioksid yang menghasilkan sifat warna cokelat gelap. b. Bahan Cetak Silikon Kondensasi Dikemas sebagai pasta basis dan katalis atau cairan dengan kekentalan rendah. Karena polimer silikon merupakan suatu cairan,silikon koloidal / logam oksida ukuran mikro ditambahkan sebagai pengisi untuk membetuk suatu pasta. Pengaruh pengisi terhadap kekuatan adalah hal yang lebih

penting untuk suatu elastomer silikon dibanding cetakan yang lainnya. Bhan denagn kekentalan tinggi(putty, seperti dempulan) dikembangkan untuk mengatur pengerutan polimerisasai yang besar dari bahan cetak silikon kondensasi c. Bahan Cetak Silikon dengan Reaksi Tambahan Vinyl polysiloxane encer dan agak kental dikenas dalam dua pasta, bahan putty dikemas dalam dua toples yang terdiri dari bahan basis denagn kekentalan tinggi dam bahan katalis. Bahan havy, body dan putty telah dimodifikasi untuk menggunakan alat pengaduk otomatis. d. Bahan Cetak Polieter Karet polieter dipasok berupa dua pasta Basis Polimer polieter, suatu silika koloidal sebagai pengisi, dan suatu bahan pembuat plastik seperti glikoeter/ ftalat. Pasta aselator Alkil sulfonat aromatik sebagai tambahan terhadap bahan pengisi, waktu kerja dan pengerasan, kecepatan pengerasan polieter kurang sensitif terhadap perubahan temperatur.

Daftar Pustaka

Anusave, Kenneth J. 1996. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.Edisi 10. Jakata: EGC Ogston, R. F.J Harty. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai