Anda di halaman 1dari 26

Dental Material

” Laporan Praktikum”
DISUSUN OLEH
SEPSI ALIYA WIDI
NIM. PO7125121002
KELAS : A
SEMESTER : 2
DOSEN PENGAMPU :
Ismalayani,SKM,M.Kes
drg. Nur Adiba Hanum,M.kes
drg. Andrey Sastrawijaya
Nurbaiti,S.Pd
Tati Agustina, SKM
Gusretika Ramsi,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan kepada Allah SWT atas rida dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan hasil Laporan Dental Material

Tidak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
praktikum Dental Material yang yang telah membimbing dan membantu kami dalam
proses penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-
teman yang telah membantu baik secara moral maupun material sehingga makalah ini
dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam laporan yang
disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari
pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke
depannya.

Palembang, 18 Juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Fletcher..........................................................................................................................5
B. ZOE (Zinc Oxide Eugenol)............................................................................................7
C. GIC (Glass Ionomer Cement)......................................................................................10
D. Fuji VII........................................................................................................................13
E. Cement Elite.................................................................................................................16
F. Amalgomer...................................................................................................................18
G. Alginate.......................................................................................................................21
BAB III PENUTUP............................................................................................................24
Kesimpulan :.....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................25

3
BAB II

PENDAHULUAN

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Masalah kesehatan gigi dan mulut masih perlu diperhatikan, karena pernyakit
gigi dan mulut masih menjadi masalah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satu
penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat terutama pada anak-anak ialah
karies gigi .

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan,
dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fissura, dan daerah interproximal) meluas ke arah
pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu permukaan
gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari
email ke dentin atau ke pulpa (Ika Arizka Nur Fitri dalam Tarigan, 2016). Masalah karies
gigi masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa
dibiarkan hingga parah karena akan mempengaruhi kualitas hidup dimana mereka akan
mengalami, rasa sakit, dan ketidaknyamanan (Ika Arizka Nur Fitri dalam Ngantung dkk.,
2015). Jika karies gigi ini dibiarkan tanpa diatasi maka akan terjadi beberapa komplikasi

4
seperti timbulnya peradangan dan nanah pada gusi, abses pada jaringan gusi dan otot,
peradangan pada tulang rahang bahkan kematian. pada tulang rahang,

Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi agar gigi
bisa kembali ke bentuknya semula dan bisa kembali berfungsi dengan baik. Dengan
menutup lubang gigi menggunakan tambalan, maka jalan masuk bakteri akan tertutup,
sehingga bisa menghentikan kerusakan gigi lebih lanjut (Ika Arizka Nur Fitri dalam
Ramadhan, 2010).

Dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan bahan cetak dilakukan untuk


mendapatkan cetakan negatif dari jaringan rongga mulut. Hasil cetakan ini akan digunakan
untuk membuat model studi maupun model kerja untuk mendukung penetapan rencana
perawatan. Sampai saat ini, bahan cetak yang sering digunakan untuk membuat model
studi adalah alginat .Dokter gigi menggunakan bahan cetak alginat karena memiliki banyak
kelebihan, diantaranya manipulasi mudah dan tidak memerlukan banyak peralatan, relatif
tidak mahal, dan nyaman bagi pasien.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fletcher
1. Pengertian fletcher
Pengertian Fletcher ialah tumpatan yang digunakan untuk menutup kavitas
yang sifatnya sementara sampai diganti dengan tumpatan yang tetap permanen.
(Sudirman dan Achmad,1985).
2. Bahan :
a. flether powder
b. flether liquid
c. Cotton pellet
d. Alkohol

5
Flether powder dan flether liquid Alkohol

Cotton pellet

3. Alat
a. Mixing slab
b. Cement spatel
c. Pincet
d. Plastic filling instrument

4. Komposisi Fletcher:
a. Puder/Bubuk:
1) Zn sulfat 112 bagian
2) Zn oxide 100 bagian
3) Mastix 7,5 bagian (Siti Sulastri,2017)
b. Cairan
1) Alkohol 196 gram

6
2) Aquadest 65 gram
3) Gummie arabicum 25 gram
4) Fenol 1 tetes(Siti Sulastri,2017)
5. Kegunaan Fletcher
a. Sebagai tumpatan sementara yang termudah,termurah tetapi juga terapuh
b. Penggunaan yang sering untuk melekatkan crown sementara.
(Purwanto,2016)
6. Persiapan :
a. Lepaskan aksesoris yang ada ditangan dan di jari jari tangan.
b. Pasang handscoon agar bahan tambalan tidak berkontak langsung dengan
kulit.
c. Gunakan masker agar terhindar dari iritasi dari bahan tambalan.
d. Gunakan jas lab agar terhindar dari kecelakaan kerja.
e. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat bahan tambalan.
7. Cara kerja
a. Bubuk dan cairan diletakkan pada mixing slab
b. Lakukan pengadukan dengan menggunakan cement spatula
c. Konsistensi seperti pasta
d. Letakkan semen didalam kavita menggunakan plastis filling instrument
e. Bersihkan sisa penambalan bila ada.(Erwin, 2022).
8. Hasil :
Hasil yang baik yaitu bahan tambalan yang tidak terlalu encer dan tidak terlalu
keras, bahan tambalan yang tidak tertinggal di mixing slab pada saat dicoba
untuk ditempelkan, serta permukaan sekitar kavita bersih dari sisa bahan
tambalan sehingga hasilnya tampak rapi.

Before After
9. Kesimpulan :

7
Fletcher ialah tumpatan yang digunakan untuk menutup kavitas yang sifatnya
sementara sampai diganti dengan tumpatan yang tetap permanen.Hasil yang
baik untuk fletcher yaitu bahan tambalan yang tidak terlalu encer dan tidak
terlalu keras.

B. ZOE (Zinc Oxide Eugenol)


1. Pengertian ZOE (Zinc Oxide Eugenol)
Semen gigi ZOE (Zinc Oxide Eugenol) merupakan semen gigi berbahan dasar
Zinc Oxide dengan campuran liquid eugenol yang memiliki sifat mekanik yang
rendah dibandingkan semen gigi yang lain.(Alwiyah, 2013).
2. Komposisi puder
a. Zinc Oksida (Zn O)= 69%
b. Resin putih = 29,3%
c. Magnesium Oksida(MgO) dalam jumlah yang kecil, bahan ini bereaksi
dengan eugenol dengan cara yang sama dengan zinc oksida.
d. Zinc Asetat(CH₃COO)₂ atau garam lainnya) dalam jumlah hingga 1%,
memperbaiki kekuatan.
3. Komposisi Cairan
a. Eugenol, merupakan terutama minyak cengkeh 85%
b. Minyak olive, dalam jumlah hingga 15%
c. Kadang-kadang diberi asam asetat/cuka sebagai akselerator
4. Bahan :
a. Powder zinc oxide eugenol
b. Liquid eugenol
c. Alkohol
d. Gigi berkaries
e. Cotton pellet

Alkohol Powder zinc oxide eugeno dan Liquid eugenol

8
Cotton pellet
5. Alat :
a. Mixing slab
b. Cement spatel
c. Plastic filling instrument
d. Cement stopper
e. pincet

6. Kegunaan ZOE
a. Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen
b. Sebagai basis dan pelapik
c. Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan pulpotomi
d. Penutup luka bedah periodontal (Lailiz Zulva dalam Phillips, 2015)
7. Kelebihan semen ZOE antara lain:
a. Mengurangi rasa nyeri pulpitis
b. Memiliki sifat antimikroba
c. Mencegah cedera pulpa
d. Mengurangi sensitivitas gigi setelah perawatan
8. Kekurangan semen ZOE : Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan (Lailiz
Zulva,2015).
9. Persiapan :
a. Lepaskan aksesoris yang ada ditangan dan di jari jari tangan.
b. Pasang handscoon agar bahan tambalan tidak berkontak langsung
dengankulit.

9
c. Gunakan masker agar terhindar dari iritasi dari bahan tambalan.
d. Gunakan jas lab agar terhindar dari kecelakaan kerja.
e. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat bahan tambalan.
10. Cara kerja
a. Letakkan 1 sendok takar puder zinc Oksid semen di atas mixing slab.
b. Teteskan 1 tetes cairan eugenol di sebelah serbuk zinc oksid semen
c. Perbandingan Zinc Oksid semen dengan cairan eugenol = 4 : 1 atau 6 :1
d. Puder zinc Oksid ditarik ke arah cairan, diaduk dengan cara memutar
sampai homogen sampai didapatkan konsistensi seperti dempul.( Siti
Sulastri,2017).
11. Hasil :
Hasil yang baik yaitu bahan tambalan yang tidak terlalu encer dan tidak terlalu
keras, bahan tambalan yang tidak tertinggal di mixing slab pada saat dicoba
untuk ditempelkan, serta permukaan sekitar kavita bersih dari sisa bahan
tambalan sehingga hasilnya tampak rapi.

Before After
12. Kesimpulan :
ZOE merupakan semen gigi berbahan dasar Zinc Oxide dengan campuran
liquid eugenol yang memiliki sifat mekanik yang rendah dibandingkan semen
gigi yang lain.

C. GIC (Glass Ionomer Cement)


1. Pengertian
bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya terdiri dari likuid yang
merupakan gabungan air dengan polyacid (Asam poliakrilat, maleat,itakonat,
tartarat) dan bubuk berupa fluoroaluminosilicate glass (Siti Sulastri, dalam
Anang, Mariati.2017).
2. Komposisi

10
a. Powder :
yaitu larutan dasar asam kalsium aluminosilikat glass yang mengandung
fluoride. Ini dibuat dengan mencampur silika + alumina + kalsium fluoride,
metal oksida dan metal fosfat pada 1100 o -1500o C kemudian tuangkan
lelehan ke pelatlogam atau ke dalam air. Glass yang terbentuk dihancurkan,
digiling dan ditumbukmenjadi bubuk 20-50. Ukuran tergantung kebutuhan.
Campuran dapat terurai olehasam karena adanya ion Al+3 yang bisa dengan
mudah dapat masuk ke dalamjaringan silika. Ini adalah sifat yang
memungkinkan pembentukan semen. Fungsidari masing-masing komponen
diantaranya adalah :
1) Alumina : meningkatkan opasitas
2) Silika : meningkatkan translusensi
3) Fluoride : meningkatkan to fusi, antikariogenesitas, meningkatkan
translusensi, meningkatkan waktu kerja, meningkatkan kekuatan
b. Cairan : Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan
konsentrasi sekitar 10% (Fatimah,Lystiantica, 2018).
3. Bahan :
a. Gigi berkaries
b. Liquid fuji IX
c. Powder fuji IX
d. Alkohol
e. Cotton pellet

Liquid fuji IX dan Powder fuji IX cotton pellet

11
Alkohol
4. Alat :
a. Paper slab
b. Plastic fillng instrument
c. Semen stopper
d. Agate staple
e. pincet

5. Keuntungan
a. warna serupa dengan gigi
b. hasil tambalan halus dan licin, tidak mengiritasi pulpa dan jaringan mulut
lainnya
c. manipulasi sederhana dan singkat sehingga sangat baik digunakan untuk
anak-anak
d. panas pada waktu pengerasan sangat rendah koefisien ekspansi termalnya
sama dengan jaringan gigi
e. pengerutan saat setting minimal.
f. dapat mencegah micro leakage dan terbentuknya plak.(Astuti
Noviyani,2012).
6. kerugian
a. ph kurang dari 3 dalam jangka waktu yang lama
b. Nilai tensile rendah, oleh karena itu harus cukup di dukung oleh dentin yang
sehat

12
c. Nilai kekuatan kompresif rendah sehingga pengunaannya terbatas dengan
tekanan oklusi yang rendah ( Astuti Noviyani,2012).
7. Persiapan :
a. Lepaskan aksesoris yang ada ditangan dan di jari jari tangan.
b. Pasang handscoon agar bahan tambalan tidak berkontak langsung
dengankulit.
c. Gunakan masker agar terhindar dari iritasi dari bahan tambalan.
d. Gunakan jas lab agar terhindar dari kecelakaan kerja.
e. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat bahan tambalan.
8. Cara Kerja
a. Sendok powder diletakkan pada glass slab. Dengan spatula bubuk dibagi
menjadi 2 bagian yang sama banyak.
b. Letakkan satu tetes liquid disebelah powder
c. Botol cairan dipegang sebentar dalam keadaan horizontal untuk
mengeluarkan udara dari bagian ujungnya, lalu dengan posisi vertical
teteskan 1 tetes liquid pada glass slab bila perlu botol ditekan sedikit tetapi
cairan jangan tertekan keluar
d. Cairan disebarkan dengan spatula pada suatu permukaan sebesar 1,5 cm
e. Pertama campur ½ bagian dari powder
f. Gerakan menggulung sehingga partikel-partikel powder secara perlahan
terbasahi
g. Aduk dengan kuat sambil menjaga agar adukannya tetap berupa satu
kesatuan massa
h. Pengadukan harus selesai dalam 20-30 detik tergantung jenis glass ionomer
yang dipakai
i. Hasil yang baik adalah licin seperti permen karet (Fatimah Hadiyati, 2014).
9. Hasil :
Hasil yang baik yaitu bahan tambalan tercampur sempurna,homogen, serta
bahan tadi tercampur pulen seperti nasi. Bahan tambalan pun tidak terlalu encer
dan tidak terlalu keras, bahan tambalan yang tidak tertinggal di mixing slab
pada saat dicoba untuk ditempelkan, serta permukaan sekitar kavita bersih dari
sisa bahan tambalan sehingga hasilnya tampak rapi.

13
Before After

10. Kesimpulan :
merupakan bahan tambal glass ionomer yang dikembangkan secara khusus
untuk mengembangkan teknik ART dengan kekuatan tekan yang lebih besar
dan ketahanan pemakaian lebih baik yang memungkinkan dipakai pada gigi
belakang.

D. Fuji VII
1. Pengertian Fuji VII
Fuji VII adalah bahan semen ionomer kaca yang memiliki pelepasan fluor
lebih tinggi daripada semen ionomer kaca yang lain .(Sri Lestari,2015).
2. Bahan :
a. Gigi berkaries
b. Liquid GC FUJI VII
c. Powder GC FUJI VII

Liquid GC FUJI VII dan Powder GC FUJI VII Alhokol

14
Kapas

3. Alat :
a. Paper slab
b. Agate spatel
c. Sonde
d. Pincet

Paper Slab

4. Sifat dan manfaat:


a. Melepaskan fluoride dan strontium kadar tinggi untuk meningkatkan
kemampuan remineralisasi
b. Konsistensi mengalir menjamin keefektifan perlekatan yang tinggi terhadap
permukaan gigi
c. Merupakan glass ionome konvensional tanpa penambahan resin
d. Cocok untuk situasi klinis di mana sulit didapatkan control saliva.
e. Kecepatan pengerasan yang berwarna pink dapat dipercepat dengan
penyinaran 40 detik dengan unit VLC halogen.( Siti Sulastri, 2017).
5. Persiapan :
a. Lepaskan aksesoris yang ada ditangan dan di jari jari tangan.
b. Pasang handscoon agar bahan tambalan tidak berkontak langsung dengan
kulit.
c. Gunakan masker agar terhindar dari iritasi dari bahan tambalan.

15
d. Gunakan jas lab agar terhindar dari kecelakaan kerja.
e. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat bahan tambalan.
6. Cara Kerja
a. Persiapkan bahan bahan
b. Ambil powder secukupnya,lalu letakkan diatas paper slab
c. Tuangkan liquid diatas paper slab, letakkan disebelah powder dan bagi
powder menjadi 3 bagian
d. Campur sedikit demi sedikit powder dan liquid ,diaduk dengan cara melipat
atau memutar menggunakan agate spatel
e. Aduk sampai powder seperti susu kental manis
f. Ambil tambalan dengan plastic filling instrument dan letakkan bahan
tambalan tadi kedalam kavita.
7. Hasil :
Bahan tambalan yang baik yaitu bahan yang terbentuk seperti susu kental
manis, serta permukaan sekitar kavita bersih dari sisa bahan tambalan sehingga
hasilnya tampak rapi.

Before After

8. Kesimpulan :
Fuji VII adalah bahan semen ionomer kaca yang memiliki pelepasan fluor
lebih tinggi daripada semen ionomer kaca yang lain.hasil tambalan yang
baik untuk Fuji VII yaitu bahan yang terbentuk seperti susu kental manis, serta
permukaan sekitar kavita bersih dari sisa bahan tambalan sehingga hasilnya
tampak rapi.

E. Elite
1. Pengertian

16
Zinc oxide phosphate cemen adalah merupakan semen yang paling sering di
gunakan dalam bidang kedokteran gigi semen ini terdiri dari bubuk dan cairan
yang sangat mudah dalam mencampurnya. (Nurfadillah.Burhan,2011).
2. Komposisi:
a. Puder:
1) Utama adalah zinc oksida
2) Dapat dijumpai magnesium oksida sampai sekitar 10%
3) Kadang-kadang terdapat sejumlah kecil oksida lain/garam, logam
(fluorida).
b. Cairan atau liquid:
1) Asam fosfat dalam air sekitar 30-40% air
2) Sering terdapat zinc &/aluminium phosphat/Al₃ (PO)₄ yang terbentuk
dari larutnya zinc oxida/Al OH (al.hidroksida) di dalam cairan.
3. Bahan :
a. Zinc Oxide Phosphat Cement
b. semen seng fosfat (Puder dan cairan)
c. Gigi berkaries

Alkohol

Kapas

4. Alat :
a. Mixing slab

17
b. Cement spatel
c. Plastic filling instrument

5. Kegunaan
a. Sebagai bahan restorasi tunggal maupun gabungan dengan bahan lain
b. Sebagai pengisi saluran akar
c. Sebagai basis kavitas.
d. Sebagai sementasi alat ortho, logam ,resin, keramik
e. Sebagai tumpatan sementara
6. Persiapan :
a. Lepaskan aksesoris yang ada ditangan dan di jari jari tangan.
b. Pasang handscoon agar bahan tambalan tidak berkontak langsung dengan
kulit.
c. Gunakan masker agar terhindar dari iritasi dari bahan tambalan.
d. Gunakan jas lab agar terhindar dari kecelakaan kerja.
e. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat bahan
7. Cara Kerja
a. Letakkan 1 sendok takar serbuk semen/ Zinc Oxid Phosphat cement di atas
mixing slab.
b. Teteskan 1 tetes cairan di sebelah serbuk semen,Serbuk semen dibagi
menjadi 3 bagian ,Serbuk bagian pertama ditarik ke arah cairan, diaduk
dengan cara memutar pada area yang luas
c. Demikian seterusnya puder ditambahkan ke cairan sedikit demi sedikit.
d. Proses pencampuran sampai keadaan homogen, berubah seperti susu kental
manis dan selesai dalam 1–11/2 menit.
e. Untuk keperluan cavity lining, adonan kental seperti dempul dan untuk
tujuan penyemenan adonan semen encer.

18
f. Setelah semuanya tercampur dengan sempurna,ambil bahan tersebut
menggunakan plastic filling instrument dan letakkan ke dalam kavita.
8. Hasil :
Hasil yang baik yaitu bahan tambalan yang tidak terlalu encer dan tidak terlalu
keras, tidak tertinggal di mixing slab pada saat dicoba untuk ditempelkan serta
tercampur sempurna seperti susu kental manis, serta permukaan sekitar kavita
bersih dari sisa bahan tambalan sehingga hasilnya tampak rapi.

Before After
9. Kesimpulan :
Zinc oxide phosphate cemen adalah merupakan semen yang paling sering di
gunakan dalam bidang kedokteran gigi semen ini terdiri dari bubuk dan cairan
yang sangat mudah dalam mencampurnya.

F. Amalgomer
1. Pengertian amalgomer
Amalgomer adalah GIC posterior yang diperkuat dengan keramik yang
memiliki kekuatan tekan, lentur, dan tarik yang mendekati kekuatan
amalgam. (Krishna Prasada,2020).
2. Bahan:
a. Powder
b. Liquid

19
Powder dan liquid
3. Alat:
a. Paper slab
b. Mixing slab
c. Pinset
d. Cotton pellet
e. Agate spatel
f. Plastic filling instrument
g. Sonde

Paper slab Cotton pellet

4. Persiapan :
a. Lepaskan aksesoris yang ada ditangan dan di jari jari tangan.
b. Pasang handscoon agar bahan tambalan tidak berkontak langsung dengan
kulit.
c. Gunakan masker agar terhindar dari iritasi dari bahan tambalan.
d. Gunakan jas lab agar terhindar dari kecelakaan kerja.
e. Siapkan alat alat yang akan digunakan untuk membuat bahan tambalan
5. Cara Kerja
a. Takar powder amalgomer menggunakan semen spatel dan letakkan diatas
paper slab.
b. Teteskan liquid diatas mixing slab 1:1

20
c. Aduk powder dan liquid menggunakan agate spatel diatas paper slab
dengan cara menekan dan memutar sampai bahan tersebut menjadi pulen.
d. Setelah bahan tadi tercampur dengan sempurna dan homogen, kumpulkan
bahan tadi di pinggir paper slab.
e. Ambil bahan tadi menggunakan plastic filing instrument dan letakkan
didalam kavita
f. Selanjutnya tekan menggunakan semen stopper untuk meratakan bahan
tersebut.
5. Hasil :
Hasil yang baik yaitu bahan tambalan tercampur sempurna,homogen.serta bahan
tadi tercampur pulen seperti nasi.

Before After

6. Kesimpulan :
Amalgomer adalah GIC posterior yang diperkuat dengan keramik yang memiliki
kekuatan tekan, lentur, dan tarik yang mendekati kekuatan amalgam. 

G. Alginate
1. Pengertian Alginate
Alginate merupakan bahan cetak hidrokoloid ireversibel elastis yang digunakan
untuk membuat cetakan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kawat, cetakan
pre-eliminasi primer untuk gigi tiruan penuh, cetakan orthodontik.
2. Bahan
a. Alginate

21
b. Air
c. serbuk gips

Alginate Gips
3. Alat
a. Rubber bowl
b. Spatula
c. Cetak rahang

Spatula Rubber bowl

Cetak rahang
4. Komposisi
a. Sodium alginate 18%, sebagai pembentuk hidrogel
b. Kalsium sulfat dihidrat 14%, sebagai penyedia ion kalsium
c. Sodium fosfat 2%, sebagai control waktu kerja
d. Potasium sulfat 10%, sebagai setting model
e. Pengisi tanah diatom 56%, sebagai control konsistensi

22
f. Sodium silikon fluoride 4%, sebagai control pH
5. Cara Kerja alginate
a. Ambil serbuk alginate secukupnya sesuai kebutuhan , dituang ke dalam
rubber bowl,rubber bowl harus dalam kondisi kering, tidak boleh kena
air/cairan lain
b. Hidupkan air keran ,masukkan air sedikit demi sedikit ke dalam serbuk
alginat sambil diaduk secara cepat dengan cara menekan spatula pada
dinding mangkuk karet dan diputar perlahan. Pengadukan dilakukan selama
30 detik.
c. Tuangkan adonan alginat ke dalam cetakan rahang bawah yang telah
disediakan kemudian ratakan permukaan adonan dengan spatula
d. Kemudian Masukkan kedalam rahang bawah pasien
e. Lakukan hal yang sama untuk menyetak rahang atas
6. Cara kerja gips
a. Ambil gips secukupnya sesuai kebutuhan , dituang ke dalam rubber
bowl,rubber bowl harus dalam kondisi kering, tidak boleh kena air/cairan
lain
b. Hidupkan air keran ,masukkan air sedikit demi sedikit ke dalam gips
sambil diaduk secara cepat dengan cara menekan spatula pada dinding
mangkuk karet dan diputar perlahan. Pengadukan dilakukan selama 30
detik.
c. Tuangkan adonan gips ke dalam cetakan rahang bawah yang telah ada
cetakan alginate kemudian ratakan permukaan adonan dengan spatula
d. Lakukan hal yang sama untuk menyetak rahang atas
e. Tunggu sampai 1 hari untuk dapat membukak hasil cetakan gigi
7. Hasil :
Hasil cetakkan yang baik yaitu hasil cetakkan gigi tercetakkan dengan
sempurna dan rapi.

23
Rahang atas Rahang Bawah

BAB III

PENUTUP

24
Kesimpulan :

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Masalah kesehatan gigi dan mulut masih perlu diperhatikan, karena pernyakit
gigi dan mulut masih menjadi masalah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satu
penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat terutama pada anak-anak ialah
karies gigi.Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi agar
gigi bisa kembali ke bentuknya semula dan bisa kembali berfungsi dengan baik. Dengan
menutup lubang gigi menggunakan tambalan, maka jalan masuk bakteri akan tertutup,
sehingga bisa menghentikan kerusakan gigi lebih lanjut.Dalam bidang kedokteran gigi,
penggunaan bahan cetak dilakukan untuk mendapatkan cetakan negatif dari jaringan
rongga mulut. Hasil cetakan ini akan digunakan untuk membuat model studi maupun
model kerja untuk mendukung penetapan rencana perawatan. Sampai saat ini, bahan cetak
yang sering digunakan untuk membuat model studi adalah alginat .

DAFTAR PUSTAKA

25
Sudirman dan Achmad .1985.Pengaruh Perbandingan Bubuk Dan Cairan Terhadap
Kelarutan Tumpatan Sementara Eletcher Dalam Larutan Ph 4· Diakses pada 18 juni
2022.
Sulastri, S.2017.Bahan Ajar Keperawatan Gigi Dental Material.Dikases pada 18 juni 2022.
Purwanto.2016.Guru Pembelajaran Modul Paket Keahlian Keperawatan Gigi. Diakses
pada 18 juni 2022.
Erwin.2022. Tambalan Sementara Fletcher,Hydraulic,Temporary Filling. Diakses pada 18
juni 2022.
Alwiyah. 2013. Pengaruh Variasi Magnesium Oxide (MgO) Terhadap Karakteristik Semen
Gigi modifikasi Nano Zinc Oxide Eugenol (ZOE).Diakses pada 18 juni 2022.
Alwiyah. 2013..Fungsi,Manipulasi,Indikasi dan Kontra Indikasi, Kelebihan dan
Kekurangan Kegunaan Semen ZOE.Diakses pada 18 juni 2022.
Fatimah.2018. Gambaran Penambalan Gic (Glass Ionomer Cement) Pada Poli Gigi
Puskesmas Tanjung Batu.Diakses pada 18 juni 2022.
Noviyani, A . 2012. Glass Ionomer Cement. Diakses pada 18 juni 2022.
Lestari, S., Annisa, K., & Hidayatul, F. (2015). Kebocoran Tepi Restorasi Semen Ionomer
Kaca Dengan Bahan Fuji® Ii, Fuji® vii (White) Dan Fuji® vii (Pink).
STOMATOGNATIK-Jurnal Kedokteran Gigi , 9 (1), 23-27.
Burhan, N. 2011. Konservasi Gigi Zinc Oxide Phosphate Cement.Diakses pada 18 Juni
2022.
Prasada, K., & Vidhyadhara, HT (2020). Evaluasi komparatif penyerapan dan kelarutan
Amalgomer CR dan bahan restoratif Cention N-An studi in vitro.Diakses pada 18
Juni 2022.

26

Anda mungkin juga menyukai