ABSTRAK
Praktisi dari ortodonsia dan periodonsia sering mendapatkan konsekuensi sebagai akibat dari kurangnya
pengetahuan yang komprehensif dari ilmu disiplin lain. Pendidikan gabungan telah menghasilkan kekayaan
pengetahuan mengenai manfaat terapi penyakit periodontal melalui kombinasi terapi dengan intervensi bedah
dan pergerakan gigi.1 Kasus-kasus penyakit periodontal tertentu dapat dirawat dengan mengkombinasikan
perawatan periodontal dan ortodontik, meliputi uprighting, ekstrusi, intrusi, rotasi, dan sejumlah gerakan
gigi lain. Hal ini penting bagi dokter gigi yang terlibat dalam terapi kombinasi untuk memiliki pengetahuan
yang komprehensif tentang terapi penyakit periodontal dan gaya mekanis dari ortodontik. Adanya penyakit
periodontal menyebabkan perlunya mengambil keputusan akhir yang ideal pada terapi ortodontik untuk
mendukung tercapainya tujuan terapi. Tekanan ortodontik yang ringan dan tercapainya oklusi yang fungsional
pada pasien periodontal kompromis merupakan target yang diharapkan untuk menjaga stabilitas jangka
panjang periodontal.
Kata kunci: perawatan ortodonti, penyakit periodontal
di seluruh permukaan bagian akar. Komponen utama periodontal ringan hingga penyakit periodontal yang
dari ligamen periodontal adalah serat kolagen lanjut bukan merupakan kontraindikasi perawatan
paralel, yang masuk ke sementum dari permukaan ortodontik. Akan tetapi kondisi dari jaringan
akar di satu sisi dan lempengan tulang yang padat periodontal harus dipikirkan secara seksama pada
yaitu lamina dura pada sisi yang lain. Serat-serat saat merencanakan perawatan ortodontik pada
pendukung ini berjalan dari sudut dan kemudian orang dewasa.3
melekat lebih jauh kearah apikal gigi ke tulang Keadaan periodontal yang sering ditemukan
alveolar yang berlekatan. Tatanan ini tentu saja pada perawatan ortodontik adalah dua jenis utama;
diharapkan untuk dapat menahan gigi selama fungsi (1) masalah pada mukogingiva, biasanya perlekatan
normal.3 gingival yang tidak baik, dan (2) lesi inflamasi pada
Meskipun sebagian besar area dari PDL gingiva atau periodonsium. Sebelum perawatan
ditempati oleh bundel serat-serat kolagen yang ortodontik, hal penting yang harus diperhatikan
mengkonstitusi perlekatan ligamen, 2 komponen adalah apakah attached gingival adekuat untuk
utama lain dari ligamen periodontal juga harus menahan tekanan ortodontik pada pergerakan gigi
dipertimbangkan. Komponen tersebut adalah (1) dan lesi inflamasi harus dalam keadaan terkontrol.
elemen seluler, yang termasuk sel mesenkim dan Pasien dewasa yang menjalani perawatan ortodontik
berbagai jenis elemen vaskuler dan neural, dan (2) harus telah dilakukan scaling yang hati-hati dengan
cairan jaringan. Keduanya memainkan peran yang jadwal yang dipercepat, biasanya frekuensinya dua
sangat penting dalam fungsi normal dan apabila kali lebih cepat dari pasien yang tidak melakukan
kemungkinan terjadi pergerakan gigi pada perawatan perawatan ortodontik. Dengan kata lain, seorang
ortodontik.3 pasien dewasa yang biasanya melakukan scaling dan
Respon untuk menindaklanjuti tekanan yang polishing setiap interval 6 bulan tanpa perawatan
besar; gaya yang berat akan menyebabkan nyeri, ortodontik, maka pada saat dilakukan perawatan
nekrosis pada elemen seluler di dalam PDL, dan ortodontik diharuskan melakukannya setiap 3 bulan,
fenomena dari undermining resorption pada tulang dan pada pasien yang biasanya dilakukan setiap 3
alveolar di dekat gigi yang terkena. Tekanan yang bulan maka pada perawatan ortodontik dilakukan
lebih ringan kompatibel dengan ketahanan sel-sel setiap 6 minggu.3
pada PDL dan remodeling dari soket gigi dengan Pada kasus-kasus tertentu perawatan ortodontik
frontal resorption yang relatif tidak menyebabkan dapat memberi manfaat bagi pasien periodontal
sakit. Pada praktek ortodontik, sebaiknya adalah kompromis, sehingga tindakan bedah dapat dihindari.
membuat gerakan gigi sebisa mungkin dengan Posisi gigi yang rapi lebih memungkinkan perawatan
resorpsi frontal, walau kita tahu bahwa beberapa kebersihan gigi, bila tidak dijaga akan memperparah
area dari PDL nekrosis dan undermining resorption keadaan periodontalnya.2
(resorbsi yang merusak) mungkin akan terjadi Terapi ortodontik memberi beberapa manfaat
meskipun sudah berusaha mencegahnya.3 pada pasien dewasa dengan masalah periodontal.
Oleh karena itu gaya yang digunakan tidak Beberapa hal di bawah ini, antara lain yang dapat
melebihi dari optimalnya gaya yang dapat diterima menjadi pertimbangan akan pentingnya kedua terapi
oleh PDL, kekuatan gaya untuk mendapatkan tersebut.
gerakan tipping sebesar 35-60 g, gerakan translasi
(bodily movement) sebesar 70-120 g, uprighting akar Aligning crowded atau malposisi gigi anterior pada
sebesar 50-100 g, rotasi sebesar 35-60 g, ekstrusi rahang atas dan rahang bawah pada pasien dewasa
sebesar 35-60 g dan intrusi sebesar 10-20 g.3 akan menjadi akses yang adekuat dan lebih baik
Perencanaan perawatan ortodontik pada pasien dalam membersihkan permukaan geliginya, sehingga
dewasa, manajemen terhadap jaringan periodontal bisa menjadi keuntungan luar biasa bagi pasien
pada pasien tersebut menjadi suatu pertimbangan yang rentan terhadap kehilangan tulang periodontal,
yang harus dipikirkan baik sebelum, selama dan terjadinya resesi gingiva atau tidak memiliki
sesudah perawatan ortodontik.4,5 ketangkasan yang cukup dalam menjaga kebersihan
Insiden dari penyakit periodontal timbul dengan mulut mereka.4,5
pesat pada kelompok populasi dewasa. Beberapa
studi telah mengindikasikan bahwa dari usia 30, Reposisi gigi vertikal secara ortodontik dapat
mayoritas pasien memiliki beberapa masalah pada memperbaiki gigi dengan beberapa jenis defek
jaringan periodontalnya, dan pada usia 40-an menjadi tulang pada pasien periodontal. Sering, gerakan gigi
lebih nyata bahwa 75% dari pasien-pasien tersebut dapat menghilangkan perlunya tindakan operasi
mengalami masalah jaringan periodontal. Penyakit resektif tulang.4,5
100 Yany Widyastuti, Yulianti Kemal: Perawatan ortodontik pada pasien periodontal kompromi
Gambar 5 Pasien ini awalnya memiliki insisivus sentralis rahang atas yang overlap (A), setelah
pengaturan awal ortodontik, tampak sebuah bukaan pada embrasure gingival antara kedua
insisivus sentralis (B), radiograf menunjukkan bahwa bukaan embrasur disebabkan karena
divergensi akar gigi insisivus (C), untuk memperbaikinya, braket di insisivus sentralis diubah
posisinya (D), akarnya digerakkan bersamaan, yang membutuhkan restorasi edge insisal setelah
perawatan ortodontik (E), karena kedua gigi mengalami keausan sebelum perawatan ortodontik.
ketika akarnya telah sejajar (F), kontak gigi mengarah ke gingival dan papila bergerak kearah
insisal, sehingga menutup bukaan pada embrasur gingiva.
memiliki bentuk resistensi yang cukup dan retensi
untuk akhir restorasi.4
PEMBAHASAN
Tujuan terapi periodontal adalah untuk
.Figure 6 Pasien kehilangan beberapa gigi kuadran mencegah berkembangnya penyakit dan untuk
posterior kiri rahang bawah (A), molar ketiga kiri menumbuhkan dukungan periodontal yang hilang.
rahang bawah mengalami defek pada furkasi klas III Selama bertahun-tahun, operasi open-flap, bahan
dan akarnya pendek (B), molar ketiga dicabut lalu graft (bone graft dan membrane graf) dan teknik
dipasang 2 implan di kuadran posterior kiri rahang regeneratif telah digunakan untuk mencapai tujuan
bawah (C), Implan digunakan sebagai jangkar untuk ini pada lesi periodontal dengan poket infrabony.
perawatan ortodontik (D) dan memperoleh kembali Penyakit periodontal lanjut dapat mengakibatkan
oklusi posterior kiri (E and F) migrasi patologis (ekstrusi) dan defek intraosseous.
Dalam situasi seperti itu, perawatan ortodontik
untuk erupsi digunakan sebagai persiapan restorasi mungkin menjadi pendekatan terapi yang dapat
pada akar. Dalam situasi seperti ini, erupsi akar diprediksi untuk mengembalikan gigi yang
memungkinkan persiapan mahkota tiruan yang bermigrasi, setelah selesai terapi periodontal.6
102 Yany Widyastuti, Yulianti Kemal: Perawatan ortodontik pada pasien periodontal kompromi
DAFTAR PUSTAKA
1. Bednar JR, Wise RJ. Clinical Approaches and evidence of success. Periodontal Therapy 1998:149-63.
2. Dannan A. Basics in periodontic-orthodontic interrelationships; a review. The Orthodontic CYBER
journal 2007:1-16.
3. Proffit WR. The biological basis of orthodontic therapy. contemporary orthodontic 2000:296-304.
4. Kokich VG. The role of orthodontic as an adjunct to periodontal therapy. Clin periodontol 2002:704-18
5. Mathews DP, Kokich VG. Managing treatment for the orthodontic patient with periodontal problems.
Seminars in Orthodontics 1997;3:21-38.
6. Mehta, Puri VK, Shetty S. Combined periodontic-orthodonticendodontic interdisciplinary approach in
the treatment of periodontally compromised tooth. J Indian Soc Periodontol 2010;14(2):139-43.
7. Closs LQ, Gomes SC, Opperman RV, Bertoglio V. Combined periodontal and orthodontic treatment in a
patient with aggressive periodontitis: a 9-year follow-up report. World J Orthodont 2010:291-7
8. Cirelli JA, Cirelli CC, Holzhausen M, Martins LP, Brandão CH. Combined periodontal, orthodontic, and
restorative treatment of pathologic migration of anterior teeth: a case report. The Int J Periodont &
Restor Dent 2006: 501-7