Anda di halaman 1dari 5

ILMU PENYAKIT MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS VARIASI NORMAL

(Bifid Tongue & Coated Tongue)

Oleh:

Nama : Astrid Dwi Satti

NIM : J014201012

Dokter : Prof. Dr. drg. Harlina, M.Kes


A. BIFID TONGUE
1. Definisi
Lidah bifid atau sumbing (glossoschissis) adalah lidah dengan alur atau
belahan yang memanjang di sepanjang ujung lidah. Ini adalah hasil dari fusi yang
tidak sempurna dari tunas lidah bagian distal. Lidah bifid mungkin merupakan
kelainan yang terisolasi dan juga dilaporkan terkait dengan diabetes. Dilaporkan ada
dua bayi dengan lidah bifid yang lahir dari ibu penderita diabetes. Bayi tersebut juga
tercatat mengalami malformasi lain, termasuk celah palatum dan polidaktili.
Deformitas gabungan dari palatum dan lidah diduga merupakan manifestasi dari
berbagai tipe kelompok heterogen dari sindrom oral-wajah-digital[1]
2. Etiopatogenesis
Lidah berkembang selama minggu keempat kehidupan intrauterine, yang
berasal dari pembengkakan median, yaitu tuberkulum impar di lantai faring dan dua
pembengkakan lingual lateral bergabung dengan struktur pusat ini. Struktur lingual
lateral ini tumbuh dengan cepat hingga menutupi tuberkulum impar untuk membentuk
dua pertiga anterior lidah. Saat proses ini terganggu, tip lidah terbagi secara
longitudinal untuk yang tertentu jarak sehingga menimbulkan celah lidah / lidah bifid.
Itu terjadinya lidah bifid tanpa adanya yang lain kelainan orofasial merupakan entitas
langka dengan sendirinya dan biasanya mendapat perhatian lebih lama dibandingkan
dengan itu terlihat terkait dengan sindrom tertentu[2]
3. Gambaran Klinis
Celah median dari bibir bawah ke manubrium sterni, lidah pecah-pecah, tidak
adanya tulang hyoid dan celah dari manubrium sterni. Lokasinya berada pada bagian
tenag anterior.[2]
4. Penatalaksanaan

B. COATED TONGUE
1. Definisi
Coated tongue merupakan kondisi klinis yang terjadi pada bagian permukaan lidah yang
ditutupi oleh suatu selaput pseudomembran yang terjadi akibat penumpukan debris atau sisa
makanan, selsel keratin yang tidak terdeskuamasi, dan dapat ditemukan adanya
mikroorganisme seperti bakteri maupun jamur. Kondisi coated tongue sering menyebabkan
pasien datang ke dokter gigi atau puskesmas dengan keluhan utama bau mulut. [3]
2. Etiopatologi
Coated tongue Tertutupnya bagian dorsum lidah oleh suatu lapisan yang
berwarna putih kekuningan/kecoklatan yang mengandung debris/sisa makanan,
ataupun mikroorganisme/ flora normal mulut yang didukung oleh kebiasaan
mengkonsumsi makanan lunak (karena telah mengalami kehilangan gigi),
dipengaruhi pula oleh perubahan fisiologis rongga mulut, seperti berkurangnya
produksi saliva ataupun akibat konsumsi obat-obatan yang secara tidak langsung
berpengaruh pada produksi saliva dan ekosistem rongga mulut.[3]
Kondisi coated tongue sering menyebabkan pasien datang ke dokter gigi atau
puskesmas dengan keluhan utama bau mulut. Penelitian terdahulu oleh Van Tornout,
et al, (2013), menemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini
adalah kebersihan mulut yang buruk, merokok, terdapatnya gigi tiruan, status
periodontal dan kebiasaan diet.[3]
Coated tongue adalah hasil dari beberapa faktor predisposisi seperti diet lunak,
asupan air lebih sedikit, asupan serat lebih sedikit dan juga obatobatan, dimana ini
merupakan faktor risiko pembentuk debris pada permukaan dorsal lidah. [4]
Pelapisan atau proses coating terjadi secara alami pada lidah oleh karena sel-sel epitel
terkelupas pada permukaan lidah. Namun, kegagalan dalam proses fisiologis ini dapat
menyebabkan lidah dapat terlihat seperti memiliki lapisan plak tipis pada permukaan dorsal
lidah atau yang disebut sebagai coated tongue. Coated tongue sering ditemukan terutama
pada individu yang mengkonsumsi makanan lunak.[4]
3. Gambaran Klinis[4]
Coated tongue biasanya tampak
putih akibat adanya lesi
pseudomembran tetapi mungkin
tampak berbeda karena makanan
kromogenik. Misalnya, mereka bisa berwarna cokelat atau kuning. Sebagian besar, lapisan
terkonsentrasi pada sisi posterior lidah
4. Penatalaksanaan
American Dental Association juga merekomendasikan pembersihan lidah
untuk menjaga kesehatan mulut. Dalam rangka mengurangi biofilm lidah dan
mencegah bau mulut, maka dapat digunakan instrumen yang spesifik (tongue
scraper) atau sikat gigi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tongue scraper
efektif mengurangi ketebalan tongue coating dan terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap jumlah koloni bakteri anaerob sebelum dan sesudah penggunaan tongue
scraper.[5]
DAFTAR PUSTAKA

1. Spiegel ED. Bifid Tongue, a Rare Congenital Malformation, Is a Prenatal Clue for Secondary Cleft
Palate. J Ultrasound Med 2012; 31:505–509.
2. Kumar SJ, Nikhil M, Madhu P, Sivan P. Isolated congenital bifid tongue. National Journal of
Maxillofacial Surgery.2010:1(2): 187-9
3. Nanan Nuraeny, et all. Edukasi Dan Evaluasi Terhadap Kondisi Coated Tongue Bagi Kader Kesehatan
Puskesmas Ujung Berung Indah. J. Pengabdian Masyarakat Feb 2017:1(1))24-7
4. Ragunathan M, Herawati E, Epsilawati L. Gambaran klinis dan faktor predisposisi dari coated tongue
pada mahasiswa gigi klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Jurnal Radiologi
Dentomaksilofasial Indonesia 2019; 3(3); 17-20
5. Hamdini Hamid, et all. Efektivitas penggunaan tongue scraper terhadap penurunan indeks tongue
coating dan jumlah koloni bakteri anaerob lidah. J Dentofasial Feb 2011:10(1): 32-5

Anda mungkin juga menyukai