Anda di halaman 1dari 6

Coated Tongue

(Sri Dwi Mutiara-20194020064)

Abstrak
Coated tongue merupakan salah satu variasi normal yang sering ditemukan pada rongga mulut
pasien yang memberikan gambaran klinis seperti lidah yang ditutupi oleh selaput berwarna putih,
coklat, atau hitam. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini adalah kebersihan mulut yang
buruk, merokok, terdapatnya gigi tiruan, status periodontal dan kebiasaan diet. Terapi yang
paling efektif untuk kondisi tersebut adalah dengan menyikat lidah setiap hari. Penggunaan sikat
lidah dapat menghilangkan sel-sel keratin yang mati.

Pendahuluan deskuamasi melainkan terakumulasi pada


Dorsum lidah merupakan sebuah papila filiformis. Iritasi yang berkelanjutan
area yang besar untuk akumulasi mengakibatkan papila filiformis mengalami
mikroorganisme oral dan debris. Biofilm hipertropi dan pemanjangan sehingga lidah
terbentuk pada permukaan lidah, menjadi tampak berselaput atau berambut. Hal ini
sebuah struktur dinamis yang tersusun oleh akan mengakibatkan retensi makanan dan
bakteri, sel epithelial yang berasal dari pigmen. Keadaan lidah seperti inilah yang
mukosa, leukosit dari pocket periodontal, disebut dengan coated tongue (Langlais &
metabolit darah, dan nutrient yang berbeda. Miller, 1994)
Papila lidah terutama banyak terdapat pada Coated tongue merupakan suatu
dorsum lidah. Pada permukaan lidah kelainan lidah yang umum sekali terjadi,
terdapat lapisan pelindung yang disebut biasanya lebih banyak terjadi pada orang
dengan keratin. Dalam keadaan normal, dewasa karena adanya kumpulan epitel,
keratin pada permukaan dorsal lidah dapat makanan, dan debris microbial (Scully,
mengalami deskuamasi selama berfungsi, 2001). Coated tongue memberikan
dan keratin yang terdeskuamasi tersebut gambaran klinis seperti lidah yang ditutupi
diganti dengan keratin yang baru. Akan oleh selaput berwarna putih, coklat, atau
tetapi keseimbangan ini terganggu seperti hitam. Pewarnaan ini tergantung
yang diakibatkan pada penyebab diatas. dari pigmen yang masuk. Coated tongue
Akibatnya, keratin tidak mengalami biasanya melibatkan 2/3 posterior bagian
dorsum lidah (Greenberg & M, 2003). Laporan Kasus
Penelitian terdahulu oleh (Tornout, dkk., Seorang pasien wanita berusia 47
2013), menemukan bahwa faktor utama tahun datang ke RSGM UMY untuk
yang mempengaruhi kondisi ini adalah memeriksakan sariawannya. Berdasarkan
kebersihan mulut yang buruk, merokok, pemeriksaan objektif ditemukan lapisan
terdapatnya gigi tiruan, status periodontal selaput berwarna putih kekuningan pada
dan kebiasaan diet. dorsal lidah. Pasien tidak menyadari
Terapi yang paling efektif untuk keadaan lidahnya tersebut karna tidak
kondisi ini adalah dengan menyikat lidah pernah mengeluhkan rasa sakit atau tidak
setiap hari. Penggunaan sikat lidah dapat nyaman pada lidahnya. Pasien tidak
menghilangkan sel-sel keratin yang mati. mengetahui apakah dikeluarga ada yang
Membersihkan mulut secara rutin telah memiliki kondisi yang sama. Pasien
dilaporkan menjadi metode pencegahan menyikat gigi 2 kali sehari yaitu pagi setelah
yang paling utama dalam mencegah sarapan dan sore hari saat mandi, ketika
timbulnya lesi pada mukosa, karena menyikat gigi pasien tidak pernah
membersihkan lidah terbukti efektif membersihkan daerah lidah. Pemeriksaan
mengurangi bau mulut (Laskaris, 2006). klinis terlihat plak putih pada dorsal lidah
Juga dapat dengan menggunakan sikat gigi yang mudah dikerok dan tidak
untuk menyikat lidah bagian tengah dan meninggalkan area kemerahan, batas
belakang, yang merupakan tempat ireguler dan tidak menimbulkan rasa nyeri
utama berkumpulnya mikroba. Umumnya saat diswab.
orang mengabaikan membersihkan lidah Pada kasus ini, pasien didiagnosa
yang sebenarnya untuk self-cleansing. mengalami coated tongue. Diagnosa
Lesi ini dapat didiagnosis secara ditegakkan berdasarkan anamnesa pada
klinis. Beberapa klasifikasi untuk pasien dan diperkuat dengan ditemukannya
mengklasifikasikan dan mencetak lapisan selaput berwarna putih kekuningan pada
pada lidah. Klasifikasi Miyazaki digunakan dorsum lidah melalui pemeriksaan klinis.
untuk mengukur pelapisan lidah. Klasifikasi Pasien memiliki riwayat penyakit
Miyazaki digunakan karena statusnya hipotensi dan menstruasi yang tidak teratur.
didasarkan pada distribusi lapisan pada Saat ini pasien tengah melakukan terapi
permukaan dorsal lidah (Nir & Mel, 2011) hormon untuk melancarkan menstruasinya
atas saran dari dokter kandungan. Pasien rokok, ataupun permendapat terakumulasi
diberikan obat Primolut. Saat pasien datang, pada papilla filiformis ini (Greenberg & M,
pasien telah mengkonsumsi obat tersebut 2003). Lidah akan tampak berselaput
selama 2 bulan. atau berambut. Pada dasarnya, permukaan
dorsum lidah merupakan area yang biasanya
mengalami iritasi setiap harinya. Iritasi
dalam hal ini sering disebabkan diantaranya
oleh minuman panas atau makanan yang
keras atau kasar. Hal ini merupakan alasan
bahwa manusia memiliki dorsum lidah yang
memproduksi lapisan sel-sel mati protektif
yang disebut “keratin” (AAOMP, Coated
Tongue, 2005). Keratin yang dibentuk di

Gambar 1. Coated Tongue atas dorsum lidah akan terdeskuamasi


dantertelan pada saat makan. Pada keadaan
2 3 2 normal, jumlah keratin yang diproduksi
1 2 1 sebanding dengan keratin yang
1 1 1 terdeskuamasi. Keseimbangan tersebut dapa
tterganggu, dan kondisi ini dapat
menyebabkan coated tongue (Field &
Coated Tongue Indeks= 14/27 x 100%
Longman, 2003). Coated tongue
= 51,85% memberikan gambaran klinis seperti lidah
yang ditutupioleh selaput berwarna putih,
Diskusi
coklat, atau hitam. Pewarnaan ini tergantung
Coated tongue adalah kondisi dimana dari pigmen yang masuk. Coated tongue
terdapat biasanya melibatkan 2/3 posterior bagian
lapisan putih pada dorsum lidah. Kondisi ini dorsum lidah. Pada keadaan ini, papila
terjadi akibat keratin yang gagal filiformis mengalami pemanjangan dan
terdeskuamasi sehingga akan mengakibatkan kekurangan deskuamasi papilla. Oleh karena
papilla filiformis mengalami hipertrofi dan itu, lidah tampak tebal dan terbungkus
elongasi. Bakteri, sisa makanan, pigmentasi (Greenberg & M, 2003). Selaput putih
tersebut terjadi akibat debris makanan 2) Merokok, minum minuman beralkohol,
maupun lapisan mukosa, bakteria, dan gangguan lambung dan
partikel lainnya. Coated tongue atau juga saluran pencernaan, gangguan saluran perna
dikenal dengan istilah „furred tongue, pasan, serta demam tifoid juga dapat
Coated tongue akan menyebabkan menyebabkan lidah menjadi berselaput.
terjadinya penumpukan bakteri, bau mulut, Demam tifoid dapat menyebabkan
dan sensasi rasa pada lidah kurang peka hiposalivasi pada kelenjar saliva.
(Quirynen, 2004). Etiologi coated tongue Hiposalivasi ini mengakibatkan
bersifat idiopatik, dengan faktor predisposisi xerostomia pada rongga mulut, dimana prod
adanya lidah yang kurang bergerak, cairan uksi saliva berkurang, saliva berfungsi
saliva yang dihasilkan kurang, individe yang sebagai self cleansing, kurangnya produksi
memakan makanan yang lembut dan kurang saliva dapat mempermudah terjadinya
abrasif seperti pada pemakaian gigi tiruan, coated tongue.
penggunaan obat-obatan antibiotik dan 3) Keadaan tidak bergigi, diet makanan
agen-agen pengoksida yang terdapat pada lunak, oral hygiene yang buruk, berpuasa,
obat kumur, pasien yang mengalami febrile, dan xerostomia.
dehidrasi, oral hygiene yang buruk, Terapi yang paling efektif untuk
demam, lemah akibat penyakit kondisi ini adalah dengan menyikat lidah
sistemik, dan sakit parah juga sering setiap hari. Membersihkan mulut
mengalami kondisi ini (Greenberg & M, secara rutin telah dilaporkan menjadi metode
2003) (Laskaris, 2006). Beberapa faktor pencegahan yang paling utama dalam
yang dapat mengakibatkan timbulnya coated mencegah timbulnya lesi pada mukosa (MJ,
tongue (Greenberg & M, 2003): dkk., 1997). Oral hygiene tidak hanya
1) Penggunaan obat-obatan baik lokal dilakukan pada gigi atau jaringan keras
ataupun sistemik dapat rongga mulut namun juga jaringan lunak
menyebabkan perubahan pada flora normal mulut, salah satunya lidah. Peningkatan
rongga mulut. Termasuk penggunaan kebersihan rongga mulut dan melakukan
antibiotic sistemik, agen topikal yang pembersihan lidah dengan sikat gigi atau
bersifat mengoksidasi seperti hydrogen tongue scrapper dapat mengurangi
peroksida dan perborat. ketebalan lapisan selaput. Apabila coated
tongue disebabkan oleh oleh penyakit
sistemik, maka dengan mengobati penyakit sikat gigi berbulu lembut setiap selesai
sistemik tersebut, kondisi coated tongue menyikat gigi. Selain itu pasien dianjurkan
akan berkurang. Apabila akibat penggunaan untuk cukup asupan cairan dan
antibiotik atau kemoterapi, maka tidak mengkonsumsi diet sehat untuk menambah
diperlukan tindakan karena akan sembuh stamina. Pasien dianjurkan untuk melakukan
dengan sendirinya saat penggunaan kontrol ke RSGM UMY 1 minggu setelah
obat-obat tersebut dihentikan. Apabila akibat kunjungan pertama. Setelah kontrol, pasien
rokok/alkohol, kebiasaan harus dihilangkan. masih dianjurkan untuk melanjutkan
Minum banyak air putih dan makan buah- scraping lidah rutin 2 kali sehari.
buahan seperti apel, dan sayur-sayuran
seperti brokoli juga dapat membantu Kesimpulan
melepaskan debris putih dari lidah.
Coated tongue yang terjadi pada pasien
Berkumur dengan asam askorbat,
disebabkan karna adanya debris yang
mungkin akan membantu, terutama jika
menempel pada permukaan lidah yang tidak
dikombinasikan dengan menyikat lidah
pernah dibersihkan sehingga meninggalkan
(Field & Longman, 2003). Pada kasus ini,
plak putih pada dorsal lidah. Pasien
pasien didiagnosa mengalami coated tongue.
diinstrusikan untuk menjaga kebersihan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa
rongga mulutnya termasuk lidah dengan
pada pasien dan diperkuat dengan
menggunakan tongue scrapper atau bisa juga
ditemukannya selaput berwarna putih
menggunakan sikat gigi berbulu lembut.
kekuningan pada dorsum lidah
melalui pemeriksaan klinis. Faktor predispos
Daftar Pustaka
isi yang dialami pasien yaitu pasien jarang
membersihkan lidah. Terapi yang diberikan
AAOMP. (2005). Coated Tongue. Retrieved
pada pasien berupa oral hygiene instructions Mei 16, 2020, from www.aaomp.org
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
Field, A., & Longman, L. (2003). Tydesley's
dan mulut, cara menjaga kebersihan gigi dan Oral Medicine (5th ed.). Oxford
mulut, dan pemberian instruksi untuk University Press.
membersihkan lidah dengan menggunakan Greenberg, M., & M, G. (2003). Burkets of
tongue scraper yang dapat membantu Oral Medicine: Diagnosis and
membersihkan semua bakteri pada lidah atau Treatment (10th ed.). London: BC
Deckers Inc.
Langlais, R., & Miller, C. (1994). Atlas
Berwarna Kelainan Rongga Mulut
Yang Lazim. (B. Susetyo, Trans.)
Jakarta: Hipokrates.

Laskaris, G. (2006). Pocket Atlas of Oral


Disease (2nd ed.). New York:
Thieme.

MJ, N., TO, N., & Ainamo, A. (1997). Oral


Mucosal Lesions and Oral Hygiene
Habits in the home-living elderly.
Journal of oral rehabilitation, 24,
332-337.

Nir, S., & Mel, R. (2011). Breath Odors of


Oral Origin (Oral Malodor).
Springer Science&Business Media.

Quirynen, M. (2004). Impact of tongue


cleansers on microbial load and taste.
J Clin Periodontal.

Scully, C. (2001). Handbook of Oral


Diseases Diagnosis and
Management. New York: Thieme.

Tornout, M. V., Dadamio, J., Coucke, W., &


Quirynen, M. (2013). Tongue
coating: Related Factors. Journal of
Clinical Periodontology, 40, 180-
185.

Anda mungkin juga menyukai