Seorang pasien laki-laki berusia 43 tahun datang ke drg di RSGM YARSI dengan keluhan lidah
terdapat bercak putih yang tidak terasa sakit. Pasien berusaha membersihkan bercal tersebut
dengan menyikat namun tidak dapat hilang. Pasien juga mengeluhkan bahwa lokasi bercak
berpindah tempat. Dokter gigi kemudian melakukan pemeriksaan klinis intra oral dan
menemukan lesi atrofi papila di dorsal lidah. Dokter menduga diagnosis kerja adalah Geographic
tongue yang merupakan varian normal jaringan lunak di rongga mulut.
Kata sulit
1. Geographic tongue
2. Atrofi
3. Lesi
Pengertian
1. Nama lain eritema margin, merupakan lesi jinak yang sering ditemukan terjadi pada lidah,
jarang terjadi pada bagian mukosa mulut lainnya.
2. Sebagai penurunan ukuran organ tubuh atau jaringan akibat penyakit kekurangan nutrisi,
cedera atau kurangnya penggunaan.
3. Suatu kelainan patologis pada jaringan yang menimbulkan gejala atau simptomatik.
PERTANYAAN
1. Apa etiologi dari geographic tongue?
2. Bagaimana perawatan dari geographic tongue?
3. Bagaimana gambaran klinis dari geographic tongue?
4. Apa diagnosis banding dari geographic tongue?
5. Apa gejala dari geographic tongue?
6. Bagaimana gambaran histopatologi dari geographic tongue?
JAWABAN
1. Etiologi geographic tongue adalah genetik, defisiensi nutrisi, psikosomatrik, dan hormonal
2. Perawatannya adalah aplikasi bahan anastesi lokal secara topikal bisa berupa lidokain atau
kortikosteroid, dan aplikasi topikal asam salisilat dan tretinoin
1
3. Lesi terlihat sebagai bercak depapilasi eritematosa, berbatas jelas, dikelilingi oleh tepi lesi
yang berwarna putih dan lebih tinggi sedikit dibandingkan sekitarnya. Multiple, biasanya
ditemukan pada dorsum lidah. Lesi ini bersifat asimtomatik, dapat muncul bersama fissure.
4. Diagnosis bandingnya adalah kandidiasis, lichen planus, psoriasis, sindrom reither, dan
mucous patch pada sifilis.
5. Gejalanya adalah seperti sakit terbakar, gatal pada daerah yang terkena, rasa yang tidak
nyaman, dan meningkatnya sensitifitas pada zat tertentu.
6. Tepi lesi hiperkeratosis-akantosis, dan pusat lesi adalah eritem, sel radang.
SKEMA
GAMBARAN GAMBARAN
KLINIS HISTOPATOLOGI
SASARAN BELAJAR
2
Geographic tongue atau eritrema migran, merupakan lesi jinak yang sering
ditemukan, terutama terjadi pada lidah, jarang terjadi pada bagian mukosa mulut
lainnya. Etiologinya masih belum diketahui, kemungkinan ada faktor genetic yang
berperan.1
1.1.5. Perawatan
Meyakinkan pasien bahwa kelainan tersebut tidak berbahaya.1
3
1.2. Granula fordyce
1.2.1. Etiologi
Granula Fordyce adalah kelenjar sebasea ektopik yang terjadi di mukosa mulut.
Etiologi dari lesi ini merupakan varian keadaan normal.1
1.2.5. Perawatan
Tidak diperlukan perawatan.1
1.3. Leukoedema
1.3.1. Etiologi
4
Leukoedema merupakan varian keadaan normal. Etiologi lesi ini terjadi akibat
peningkatan ketebalan epitel dan edema intraselular pada stratum spinosum.1
1.3.5. Perawatan
Tidak diperlukan perawatan.1
5
Fissure tongue dikenal dengan scrotal tongue atau plicated tongue adalah sebuah
kondisi variasi normal yang ditandai dengan terdapatnya celah dalam pada
dorsum lidah, dan umumnya tidak ada gejala sakit namun apabila ada sisa
makanan yang terjebak pada celah-celah tersebut pasien dapat mengeluhkan sakit
atau rasa terbakar pada lidahnya. Etiologi dari varian ini tidak dapat diketahui,
tetapi herediter memegang peranan penting. Kondisi ini merupakan herediter,
terlihat saat lahir atau mungkin menjadi lebih jelas ketika usia lanjut.2
1.4.4. Perawatan
6
Tidak membutuhkan perawatan yang spesifik, OH yang baik dalam kasus ini
sangat penting karena bakteri dan plak dapat ditemukan dalam celah-celah
tersebut sehingga menyebabkan halitosis. Bila pasien mengeluhkan rasa perih
pada daerah celah pada fissure tongue, lidah harus ditarik dan di ulas dengan
hidrogenperoxida 3% untuk menghilangkan debris.2
Tori berarti menonjol dalam bahasa latin merupakan eksostosis yang terbentuk
dari kortikal yang menebal dengan jumlah yang terbatas dari sumsum tulang, serta
tertutup oleh mukosa yang tipis dan sedikit vaskularisasi. Torus atau eksostosis
sebagai penonjolan tulang kongenital dengan karakter jinak mengarah pada
osteoblas yang berlebihan sehingga tulang menjadi menumpuk sepanjang garis
dari fusi palatum atau badan mandibula. Eksostosis yang paling sering ditemukan
pada manusia adalah torus palatinus dan torus mandibularis. Torus palatinus
seperti nodul dari tulang yang terjadi sepanjang midline dari palatum keras. Torus
mandibularis merupakan penonjolan tulang yang terletak pada aspek lingual dari
mandibular.1
Etiologi secara anatomis terdapat pembengkakan nodular yang terdiri dari
tulang lamelar normal, sekalipun lesi luas mungkin memiliki tulang cancellous
pada bagian tengahnya. Patogenesis dari penonjolan (eksostosis) ini masih
diperdebatkan, berkisar dari faktor genetik hingga lingkungan (seperti tekanan
7
kunyah). Penyebab eksostosis ini belum diketahui tetapi pada beberapa orang
diturunkan secara autosomal dominan.1
1.5.4. Perawatan
Tidak ada manajemen aktif yang wajib dilakukan. Bila mukosa yang melapisinya
tipis dan cenderung trauma, pasien mungkin membutuhkan antiseptik pencuci
mulut jika terdapat ulkus. Bila tidak ada keluhan, torus palatinus tidak
memerlukan perawatan. Namun pada pasien yang menggunakan gigi tiruan,
dilakukan tindakan bedah menggunakan conservative surgical excision.1
8
Linea alba merupakan alur horizontal pada mukosa setinggi bidang oklusal,
meluas dari lip commissure sampai gigi posterior, biasanya berhubungan dengan
tekanan,iritasi friksional, atau sucking trauma. Berupa garis putih yang lateral
akibat dari hyperkeratosis trauma jaringan dari hasil gesekan gigi yang
berdekatan dan sesuai dengan konfigurasi gigi di daerah ini . Gesekakn
gigi-gigi ini dapat menyebakan perubahan-perubahan epitel yang menebal dan
terdiri dari jaringan hiperkeratotik. Terjadi pada individu yang memiliki susunan
gigi yang posisinya tidak normal, patah, berjejal, atau keluar dari lengkung rahang
ke arah pipi sehingga menyebabkan pipi bagian dalam sering bergesekan dengan
gigi atau tidak sengaja tergigit maka lama- kelamaan dapat timbul garis putih.
Garis tersebut akibat friksi (gesekan) dengan gigi yang sesungguhnya hanya
merupakan pembentukan jaringan keratin yang berlebihan (disebut cheek biting).
Etiologinya, yaitu:1
a. Variasi dalam diet (pola makan) dan kebersihan mulut
b. Frekuensi kontak gesekan dengan makanan dan gigi
c. Efek dari merokok, tekstur makanan dan penyebab iritasi lainnya.
Iritasi---> penebalan epitel (hiperkeratotik)---> respon gesekan pada gigi
9
1.6.3. Gambaran histopatologi
Hiperkeratosis, edema intraseluler, inflamasi kronis ringan.1
1.6.5. Perawatan
Tidak memerlukan perawatan.1
1.7. Ankyloglossia
1.7.1 Etiologi
Etiologi dan faktor predisposisinya adalah frenulum merekat pada dasar mulut,
bisa juga pada gusi pada bagian lingual/ujung ventral.3
1.7.4. Perawatan
Pada kasus ringan tidak memerlukan perawatan, pada kasus berat bisa dilakukan
frenektomi.3
10
Etiologi dan faktor predisposisinya adalah kepribadian mudah cemas atau
neurosis. Sering terjadi pada wanita yang mudah cemas, terutama mereka dengan
gangguan psikologis lain, seperti sakit disfungsi TMJ.3
1.8.4. Perawatan
Hentikan kebiasaan.3
11
Terdapat lesi di daerah median dorsal lidah di anterior papilla sirkumvalata dan
tidak memiliki papilla filiformis. Biasa berwarna merah, putih/kuning, sering
dihubungkan dengan adanya candida. Etiologi dan faktor predisposisinya
diperkirakan karena kelainan tumbuh kembang, serta supresi imun dan pasien
terapi antibiotik spectrum luas memiliki prevalensi median rhomboid glossitis
lebih tinggi.3
12
Pembesaran pembuluh darah vena pada permukaan ventral lidah. Penyebabnya
adalah penyumbatan vena oleh benda asing internal seperti plak atau hilangnya
elastisitas dinding vaskuler akibat penuaan.1
1.10.4. Perawatan
Tidak ada perawatan yang diindikasikan tetapi jika berada di bibir, dan bukan
mukosa dibutuhkan surgery, cyrosurgery dan skleroterapi.1
13
Etiologinya karena genetik. Penyakit diturunkan secara autosomal dominan.1
1.11.5. Perawatan
Tidak diperlukan perawatan.1
14
Etiologinya tidak diketahui. Faktor predisposisi yang berperan adalah higiene
mulut yang buruk, obat kumur yang teroksidasi, antibiotika, merokok berlebihan,
terapi radiasi, stres emosional, infeksi bakteri dan spesies candida.1
1.12.5. Perawatan
Menghilangkan faktor predisposisi, menyikat lidah, menggunakan bahan
keratolitik lokal (asam trikloroasetat, podophyllin).1
1.13. Makroglosia
1.13.1. Etiologi
15
Makroglosia adalah kelainan lidah berupa ukuran lidah lebih besar dari normal.
Frekuensinya tidak diketahui secara pasti. Makroglosia sangat bervariasi, secara
umum dapat dibagi ke dalam dua golongan utama yaitu makroglosia dan pseudo
makroglosia. True makroglosia bisa kongenital (dibawa lahir) dan akuired
(didapat). Makroglosia dapat menyebabkan gangguan kesehatan umum seperti
kesulitan makan, menelan, bernafas, berbicara serta kelainan pada gigi dan
rahang.4
1.13.2. Gambaran klinis
Terdapat jejas di lidah. Akibat dari lidah yang terlalu besar
sehingga mulut susah di tutup dan sangat menyulitkan saat
makan. Hal ini dijumpai pada pasien wanita usia sekitar 13
tahun dimana keadaan ini telah di alami penderita sejak lahir.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan
fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal
(microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala (bagian kepala dari arah
depan ke belakang) mendatar.4
Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang
mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata
menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds).
Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas
jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun
kaki melebar. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput
16
(dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau
bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.4
1.13.3. Perawatan
Dapat dilakukan bedah.4
1.14.1. Etiologi
17
memberi jarak kenaikan tertentu untuk sumbing lidah/lidah
bifida. Terjadinya lidah bifida dengan tidak adanya kelainan
orofasial lainnya adalah entitas yang langka dengan sendirinya
dan biasanya menerima perhatian banyak kemudian
dibandingkan dengan yang terlihat dalam hubungan dengan
sindrom tertentu.5
1.14.4. Perawatan
Glofektomi.5
1.15. Pigmentasi
1.15.1. Etiologi
Pigmentasi adalah suatu variasi tertentu pada mukosa rongga mulut yang berupa
pigmentasi gelap. Umumnya dijumpai pada orang kulit gelap. Melanin adalah
pigmen yang memberikan warna pada kulit mata dan rambut. Melanin pada setiap
etnis atau ras mempunyai perbedaan dimana orang kulit putih mempunyai sedikit
melanin dari pada orang berkulit gelap. Pigmentasi tidak hanya terlihat pada kulit
gelap tetapi terlihat pada beberapa orang kulit putih, terutama pada orang
mediterania. Pigmentasi disebabkan bertambahnya jumlah sel melanosit.1
18
Pigmentasi kecoklatan sampai kehitaman dapat dilihat pada mukosa oral.1
1.16. Glossitis
1.16.1. Etiologi
Glossitis adalah suatu gangguan pada lidah yang diakibatkan adanya peradangan,
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan secara fisik pada lidah. Penyakit ini
menyebabkan bengkak dan membesar, berubah warna dan terjadi perubahan
19
struktur permukaan lidah bagian atas. Terjadinya glossitis dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik yang diturunkan dalam satu keluarga. Namun munculnya peradangan
pada lidah dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya reaksi alergi, penyakit
infeksi, mulut kering, malnutrisi, trauma pada mulut.1
1.17.5. Perawatan
Pada umumnya rasa nyeri dan gejala glossitis dapat hilang dengan sendirinya tanpa
pengobatan spesifik, namun dapat beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu seperti
konsumsi antibiotik, menjaga kesehatan mulut, hindari pemicu inflamasi seperti
merokok.1
1.17.1. Etiologi
20
Scalloped tongue adalah keadaan yang umum, ditandai oleh lekukan-lekukan pada
tepi lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral tetapi dapat unilateral atau
terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-geligi.6
Berupa lekukan pada lateral atau anterior lidah yang bersesuaian dengan lekukan-
lekukan gigi, lekukan tersebut berbentuk seperti kerang dan berwarna sama
dengan jaringan lidah normal atau dapat juga berwarna kemerahan dengan batas
garis putih pada kasus kontak yang terlalu erat dengan gigi geligi.6
1.17.3. Perawatan
21
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Laskaris, George. Atlas Saku Penyakit Mulut. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2013. p.
10-314.
2. M rathee, A Hooda, A Kumar. Fissure tongue: A Case Report and Review of
Literatur. The Internet Jurnal of Nutrition and Wellness. 2009; 1(10).
3. Cawson, r. a, scully, c..Atlas Bantu Kedokteran Gigi Penyakit Mulut. Jakarta:
Hipokrates; 1991. p. 22-4.
23
24