Anda di halaman 1dari 9

Diskusi

Stomatitis Aphtous Reccurent


Sri Dwi Mutiara
20194020064
DPJP: Dr. drg. Ana Medawati, M.Kes
Identitas Pasien

Nama : Nn.R

Usia : 23th

RM : 046258

Jenis kelamin: Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Yogyakarta
Pemeriksaan
Subjektif
Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke RSGM UMY pada tanggal
08/02/2021 dengan keluhan bagian dalam pipi sebelah kiri terasa sakit.
Keluhan tersebut dirasakan sejak 4 hari yang lalu dan mengganggu saat makan
dan menggosok gigi. Keluhan yang dirasakan pasien diawali saat pasien tidak
sengaja menggigit pipinya karna mengunyah terlalu kuat. Munculnya sariawan
tanpa didahului demam, sebelumnya sekitar 3 bulan sekali terkadang pasien
juga merasakan sariawan tersebut dilokasi yang sama. Saat ini pasien masih
merasakan tidak nyaman sehingga membuat pasien hanya mengunyah disisi
kanan. Pasien mengatakan ketika sariawan, sembuh paling lama 7 hari dan
biasanya sariawan akan cepat timbul Ketika tergigit dan ketika sedang stress.
Pasien belum memeriksakan keluhan tersebut ke dokter gigi dan tidak
menggunakan obat untuk mengurangi keluhan tersebut. Pasien sikat gigi 2x
sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Ayah pasien memiliki
riwayat penyakit diabetes melitus. Ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik.
Pemeriksaan
Objektif

Terdapat lesi ulserasi pada mukosa buccal sebelah kiri, berbentuk bulat
berjumlah satu, dengan ukuran kurang lebih 1 mm, dasar ulkus berwarna
putih kekuningan dengan tepi kemerahan (haloerythemathous).
Assessment dan Treatment

Assesment Treatment

Dx: Stomatitis Aftosa Rekuren


tipe Minor
1. KIE
ddx: Ulkus traumatikus
2. Observasi
Prognosis: Baik, apabila faktor
predisposisi dihindari.
KIE
• K: Menyampaikan kepada pasien bahwa kondisi yang dikeluhkan pasien yaitu
stomatitis aptosa rekuren tipe minor; kondisi pasien bukan penyakit menular serta
bukan merupakan keganasan dan dapat disembuhkan.
• I: Menjelaskan kepada pasien bahwa keadaan tersebut dapat sembuh dengan
sendirinya, dalam 5-7 hari dan factor predisposisi seperti stress dan bagian gigi
malposisi yang runcing dan tajam sehingga mengenai pipi dan dihilangkan.
• E: Memberikan edukasi kepada pasien terkait cara penggunaan medikasi dan
instruksi serta tata cara menjaga kebersihan rongga mulut. Kemudian
mengedukasi pasien untuk menyikat gigi dengan hati-hati dan menghindari daerah
yang sedang luka.
KLASIFIKASI SAR
KESIMPULAN

Kondisi yang dialami pasien


merupakan SAR tipe minor yang
disebabkan oleh adanya faktor
predisposisi seperti stress psikologis
dan trauma akibat malposisi gigi.
Prognosis pada kasus ini akan baik
jika pasien dapat meminimalisir faktor
yang dapat memicu timbulnya ulcer.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai