Anda di halaman 1dari 18

Case Report

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT

“PENATALAKSANAAN PADA FISSURE TONGUE”

Oleh:

KETUA : HENI TARIDA (19-013)

SEKRETARIS : BELINDA NASIA (19-001)

MODERATOR : MILDA FAHRAINI (19-008)

PENYAJI : DEA AUDINA S (19-018)

Pembimbing : Dr. drg. Utmi Arma, MDSc

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG 2020
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS

“Penatalaksanaan pada Fissure Tongue”

Yang diajukan dan disusun oleh

kelompok satu

Yang telah diseminarkan di hadapan pembimbing pada tanggal 18 Oktober 2019

Dan telah dinyatakan TUNTAS dengan memenuhi syarat

Padang, 23 januari q2020


Pembimbing

(Dr. drg. Utmi Arma, MDSc )

2
ABSTRAK

Latar belakang: Fissure tongue adalah kondisi yang relatif umum terjadi,
yang tampak berupa alur-alur atau fisura linear pada dorsum lidah. Lidah berfisur
(fissure tongue) merupakan kondisi yang asimtomatik, dan biasanya terlihat pada
beberapa populasi. Etiologi fissure tongue belum diketahui, tetapi herediter
memegang peranan penting. Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau
mungkin terlihat lebih jelas ketika usia lanjut. Tujuan: mengetahui bagaimana
penatalaksanaan pada pasien fissure tongue. Kasus: Pasien perempuan berusia 26
tahun datang ke RSGM dengan keluhan terdapat celah pada permukaan lidahnya
sejak 5 tahun yang lalu dan pernah merasakan sakit. Penatalaksanaan:
Penatalaksanaan pada kasus ini dilakukan berupa diberikan resep obat. Meskipun
demikian, pasien diberikan KIE dengan menginstruksikan untuk menjaga kebersihan
rongga mulut dan lidahnya dengan cara menggosok lidah karena kemungkinan
bakteri dan sisa makanan akan masuk dan terjebak ke celah lidahnya tersebut.
Apabila pasien ada keluhan maka diberikan terapi farmakologis seperti analgetik jika
pasien merasakan sakit dan anti fungi jika terdapat infeksi jamur. Kesimpulan:
Fissure tongue adalah kondisi yang relatif umum terjadi, yang tampak berupa alur-
alur atau fisura linear pada dorsum lidah. Lidah berfisur (fissure tongue) merupakan
kondisi yang asimtomatik, dan biasanya terlihat pada beberapa populasi. Etiologi
fissure tongue belum diketahui, tetapi herediter memegang peranan penting.
Penatalaksanaan pada kasus ini dilakukan berupa diberikan resep obat. Meskipun
demikian, pasien diberikan KIE dengan menginstruksikan untuk menjaga kebersihan
rongga mulut dan lidahnya. Apabila pasien ada keluhan maka diberikan terapi
farmakologis seperti analgetik dan anti fungi jika terdapat infeksi jamur.

3
ABSTRACT

Introduction: Fissure tongue is a relatively common condition, which


appears as a linear groove or fissure on the dorsum of the tongue. Fissure tongue is
an asymptomatic condition, and is usually seen in some populations. The etiology of
the fissure tongue is unknown, but hereditary plays an important role. This condition
is hereditary, seen at birth, or may appear more clearly when old age. Purpose:
knowing how the therapy of fissure tongue in patients. Case: A 26-year-old female
patient came to RSGM complaining that there was a gap in the surface of her tongue
since 5 years ago and had never felt pain until now. Management:
Management in this case is not done because this is a normal variation. Even so, the
patient was given IEC by instructing him to maintain the cleanliness of the oral cavity
and his tongue by rubbing the tongue because of the possibility of bacteria and food
scraps going in and trapped into the opening of the tongue. If the patient has a
complaint, pharmacological therapy such as analgesia is given if the patient feels
pain and anti fungi if there is a fungal infection. Conclusion: Fissure tongue is a
relatively common condition, which appears as a linear groove or fissure on the
dorsum of the tongue. Fissure tongue is an asymptomatic condition, and is usually
seen in some populations. The etiology of the fissure tongue is unknown, but
hereditary plays an important role.Management in this case is not done because this
is a normal variation. Nevertheless, the patient is given communication, information
a nd education by instructing him to maintain the cleanliness of the oral cavity and
his tongue. If the patient has a complaint, pharmacological therapy such as analgesic
and anti fungi is given if there is a fungal infection.

4
PENDAHULUAN

Lidah berfisur (fissure tongue) adalah kondisi yang asimtomatik, dan biasanya

terlihat pada beberapa populasi. Kedalaman fissur berkisar dari 2 hingga 4mm.

Diagnosis lidah berfisur didasarkan pada pemeriksaan klinis, jarang dilakukan

biopsi.6 Penatalaksanaan pada pasien harus di intruksikan untuk menyikat celah lidah

guna untuk meminimalkan akumulasi sisa makanan dan infeksi bakteri.1

Fissure tongue adalah kondisi yang relatif umum terjadi, yang tampak berupa

alur-alur atau fisura linear pada dorsum lidah.1 Sedangkan menurut (Widayado dan

Nugroho 2017) lidah berfisur adalah variasi dari anatomi lidah normal yang terdiri

atas satu fisura garis tengah, fisura ganda atau fisura multiple dengan berbagai

kedalaman yang terdapat pada permukaan dorsal dari dua per tiga anterior lidah.

Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, tetapi lidah berfisur barangkali merupakan

suatu proses perkembangan dan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya

usia. Sebagian besar laporan dalam literatur menunjukkan prevalensi lidah berfisur

sekitar 10-20%, meskipun dengan variasi yang berbeda.2 Untuk itu pada laporan

kasus ini akan dibahas mengenai penatalaksanaan apa saja yang dilakukan pada

pasien yang memiliki fissure tongue.

5
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Fissure Tongue

Fissure Tongue (lingua plicata) adalah kondisi asimptomatik yang ditandai

dengan alur dan celah pada permukaan dorsal lidah dengan berbagai kedalaman

.Lidah berfisur adalah variasi dari anatomi lidah normal yang terdiri atas satu fisura

garis tengah, fisura ganda atau fisura multiple dengan berbagai kedalaman yang

terdapat pada permukaan dorsal dari dua per tiga anterior lidah. Penyebabnya tidak

diketahui secara pasti, tetapi lidah berfisur barangkali merupakan suatu proses
5
perkembangan dan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia. Lidah

berfisur adalah kondisi yang relatif umum terjadi yang tampak berupa alur-alur atau

fisura linear pada dorsum lidah.1 Lidah berfisur (lingua plicata) adalah varian normal

yang umum atau tanda usia permukaan lidah, yang tidak memerlukan pengobatan.

Lidah berfisur adalah kondisi jinak yang asimtomatik, dan biasanya terlihat pada

beberapa populasi. Kedalaman fisur berkisan 2 hingga 6 mm. Diagnosis lidah berfisur

didasarkan pada pemeriksaan klinis, jarang dilakukan biopsi. 6

Etiologi Fissure Tongue

Etiologi fissure tongue belum diketahui, tetapi herediter memegang peranan

penting. Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau mungkin terlihat

lebih jelas ketika usia lanjut. Merokok juga merupakan faktor predisposisi dari

banyak lesi mukosa oral termasuk fissure tongue dengan kondisi tertentu. Faktor lain

yang berkaitan dengan fissure tongue adalah hiposalivasi yang terkait dengan usia.

Manusia penderita trisomi 21 sering memperlihat fissure tongue sejak kecil. Selain itu
6
fissure tongue dapat terjadi pada pasien yang memakai gigi tiruan lepasan serta dalam

kasus psoriasis atau yang mengikuti terapi onkologi.3

Gambaran Klinis Fissure Tongue

Secara klinis fissure tongue dapat mempunyai penampilan yang bervariasi.

Pada beberapa keadaan tampak alur yang mencolok di garis tengah dan beberapa alur

lateral yang bercabang-cabang. Pada keadaan lain tampak adanya alur multipel

begelombang dan tidak teratur. Fissur tongue seringkali mempunyai kedalaman 2-

4mm dan lebar yang bervariasi yang semakin menyempit menekati bagian tepi.

Terdapat pulau-pulau papila diantara fisura yang terlihat kering, atrofik, atau

geograik.1

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada kasus ini pasien diberikan KIE dengan

menginstruksikan untuk menjaga kebersihan rongga mulut dan lidahnya dengan cara

menggosok lidah karena kemungkinan bakteri dan sisa makanan akan masuk dan

terjebak ke celah lidahnya tersebut.1 Apabila pasien ada keluhan maka diberikan

terapi farmakologis seperti analgetik jika pasien merasakan sakit dan anti fungi jika

terdapat infeksi jamur.

LAPORAN KASUS

Pasien perempuan berusia 26 tahun datang ke RSGM dengan keluhan terdapat

celah pada permukaan lidahnya sejak 5 tahun yang lalu dan tidak pernah merasakan

sakit sampai sekarang. Hasil pemeriksaan intra oral terlihat pada lidah terdapat celah

7
yang multiple. Diagnosa pada kasus ini adalah fissure tongue dengan diagnosa

banding . Penatalaksanaan pada kasus ini pasien hanya diberikan komunikasi,

informasi, edukasi mengenai kondisi lidahnya dan bagaimana cara menjaga

kebersihan rongga mulut dan lidah .

Gambar 1. Gambar Fissure Tongue pada pasien

DATA MAHASISWA

Tindakan yang
Hari/tanggal Kasus Operator
dilakukan
1. Anamnesa
Kamis, Fissure 2. Pemeriksaan 1. Heni Tarida
04-Sep-2019 Tongue klinis 2. Milda Fahraini
3. Pemberian KIE 3. Dea Audina
4. Belinda Nasia

8
A. ANAMNESIS

1. DATA RUTIN

1. Nama : Izzati Hasan

2. Umur : 26 tahun

3. No. Induk Kependudukan :-

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Suku / Ras : Minang

6. Agama : Islam

7. Pekerjaan : Mahasiswa

8. Status : Menikah

9. Alamat Rumah : Jalan Korong Gadang Kuranji RT/RW

001/01510.

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan lidah retak-retak, makanan sering tersangkut
pada lidah sehingga lidah terasa kotor dan bau mulut.
b. Keluhan Tambahan
1. Pasien merasa lidahnya sakit sudah sejak 1 tahun yang lalu
2. Sakitnya belum pernah diobati.
3. Lokasi sakitnya hanya pada bagian dorsum lidah saja.
4. Pasien juga merasa sakit pada lidahnya saat pasien demam.
5. Sakit yang dirasakan pasien hilang timbul.
6. Jika pasien makan pedas dan minum panas lidahnya terasa sakit.
9
7. Jika minum dingin pasien merasa lidahnya tidak sakit lagi.

3. RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK : Disangkal


4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : Disangkal
5. RIWAYAT SOSIAL PEKERJAAN : Disangkal

B. PEMERIKSAAN KLINIS
I. PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL

a. Lymphnode : Tidak teraba dan tidak sakit


II. PEMERIKSAAN INTRA ORAL
1. Intra Oral
a. Gingiva : Normal
b. Lidah :

Gambar 2. Gambaran klinis dorsum lidah pasien

1. Terdapat celah-celah dengan kedalaman ± 2 mm


2. Lokasi pada permukaan dorsum lidah.
3. Jumlah celah multiple disertai selaput berwarna putih kekuningan
sesuai dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita
4. Dapat dikerok dan tidak meninggalkan bekas merah.

10
c. Mukosa mulut : Normal
d. Dasar mulut : Normal
e. Gigi :
KM KS

X KS KS X

Keterangan :
KS : Karies Superficial
KM : Karies Media
X : Missing

C. DIAGNOSA
Fissure Tongue

D. DIAGNOSA BANDING
Sindrom Sjorgen, geographic tongue.

E. PENATALAKSANAAN PADA KASUS INI


Penatalaksanaan pada kasus ini pasien harus di intruksikan menjaga rongga

mulutnya agar tetap bersih dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pada saat

sikat gigi bagian lidahnya juga ikut disikat berguna untuk meminimalkan akumulasi

sisa makanan dan infeksi bakteri.

11
PEMBAHASAN

I. Definisi

Fisur-fisur pada bagian dorsal lidah sangat bervariasi pada tiap orang. Istilah
lidah berfisur dipakai untuk menunjukkan adanya fisur-fisur yang nyata.
Beberapa istilah lain dari fissure tongue yaitu scrotal tongue, plicated tongue,
lidah beralur dan fissure lingual. Fisure tongue adalah variasi dari anatomi lidah
normal yang terdiri atas satu fisura, fisura ganda, atau fisura multiple pada
permukaan dorsal dari dua pertiga anterior lidah. Kondisi ini tidak terlalu
membahayakan, tapi sewaktu-waktu dapat menimbulkan perih dan nyeri pada
lidah.9

Fissure tongue merupakan varian umum dari lidah yang memiliki banyak
alur atau celah pada dorsum lidah. Tingkat prevalensi bervariasi di daerah
geologi yang berbeda: itu dilaporkan 0,6% di Afrika Selatan, 27,7% di
Brazil, 5,71% di selatan India. Hal ini terjadi di seluruh dunia dengan tidak ada
kecenderungan untuk ras tertentu. Prevalensi berdasarkan jenis kelamin
dilaporkan lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki, sementara studi
epidemiologi di Iran melaporkan prevalensi laki-laki lebih tinggi dibanding
wanita.10

II. Etiologi Fissure Tongue

Etiologi fissure tongue tidak diketahui, namun berhubungan dengan faktor


herediter. Kondisi ini asimtomatis, kecuali bila sisa-sisa makanan terkumpul di
dalam fissure, dapat menyebabkan iritasi fokal, sensitif terhadap makanan
pedas, dan menimbulkan halitosis yang terkadang diikuti dengan rasa agak
perih atau tidak nyaman seperti agak nyeri. Selain itu juga dihubungkan dengan
kelainan proses perkembangan dan bertambah banyak dengan bertambahnya
usia. Kekerapan terjadinya fissure tongue adalah laki-laki dan perempuan.11

12
III. Gambaran Klinis Fissure Tongue

Secara klinis Fissure tongue ini mempunyai pola atau corak yang sangat
bervariasi, mulai dari simetris sampai ireguler. Pola tersebut antara lain dapat
tranversal dan oblique. Tetapi pola yang paling banyak ditemui adalah fisure
atau alur sepanjang antero-posterior disertai alur-alur kecil yang memencar.
Kedalaman dari alur tersebut ada yang dangkal dan bahkan dalam (2-6 mm).
Apabila terselip atau masuknya sisa makanan ke dalam fisure atau alur tersebut
maka akan terjadi proses akumulasi yang selanjutnya menyebabkan iritasi dan
inflamasi. Hal ini akan memicu timbulnya coated tongue atau lidah berselaput
yaitu penampilan klinis pada dorsum lidah yang tampak seperti tertutup oleh
suatu lapisan biasanya berwarna putih atau warna lain sesuai dengan jenis
makanan dan minuman yang dikonsumsi. Selaput ini terdiri dari papila
filiformis yang memanjang sehingga memberikan gambaran seperti selaput
tebal pada lidah dan akan menahan debris serta pimen yang berasal dari
makanan, minuman, rokok, dan permen.13

A B

Gambar 3. a) fissure tongue (dokumentasi pribadi), b) fissure togue.

IV. Diagnosa Banding Fissure Tongue


1. Sindrom Sjogren
Syndrom sjorgen merupakan penyakit autoimun yang mempengaruhi
kelenjar saliva dan lakrimal, menghasilkan pengurangan saliva dan air mata.
Manifestasi di rongga mulut dapat berupa xerostomia (mulut kering) yang

13
terjadi karena pengurangan saliva menyebabkan mukosa menjadi eritematous.
Pasien mengeluh mulutnya tidak nyaman, bibir pecah-pecah dan kering, dan
secara umum kehilangan papilla filiformis dan fungiformis yang terjadi pada
dorsum lidah. Penatalaksanaanya dengan meredakan simptomxerostomia dan
menghilangkan infeksi kandida dengan anti jamur, serta mencegah timbulnya
karies dan penyakit periodontal.14

Gambar 4. Syndrom Sjogren14

2. Geographic tongue
Fissure tongue seringkali berhubungan dengan geographic tongue, 20%
penderita fissure tongue juga mengalami geographic tongue. Namun, fissure
tongue dengan papila filiformis yang normal tidak berhubungan dengan
geographic tongue. Sering kali, pasien tidak menunjukkan gejala; Namun,
beberapa pasien melaporkan sensitivitas peningkatan untuk makanan panas dan
pedas. Etiologi dan patogenesis geographic tongue masih kurang dipahami.
Geographic tongue mempengaruhi laki-laki dan perempuan dan dicatat untuk
menjadi lebih menonjol pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak.
Manifestasi klasik geographic tongue merupakan daerah eritema, dengan atrofi
papila filiform lidah, dikelilingi oleh serpiginous, putih perbatasan,
5hiperkeratosis.15

14
Gambar 5. Geographic tongue.15

V.Perawatan Fissure Tongue


Perawatan fissure tongue tidak ada yang dapat dilakukan. Namun, hanya
bersifat komunikasi, informasi, dan edukasi kepada pasien. Pasien diberi
penjelasan bahwa kondisi ini merupakan variasi normal dari lidah walaupun
tidak semua orang mengalaminya dan jika tidak menjaga akan menjadi
ketidaknormalan ketika kebersihan rongga mulut tidak dijaga. Kemudian juga
mengedukasi kepada pasien untuk rajin menggosok bagian punggung lidah
dengan sikat gigi yang halus supaya sisa makanan tidak masuk ke dalam celah
dan jika terjadi inflamasi atau iritasi dapat diberikan antiinflamasi dan analgetik.
Dianjurkan mengkonsumsi obat kumur untuk mengatasi bau mulut serta rutin
memeriksakan gigi dan mulut kedokter gigi minimal 1x6 bulan.

KESIMPULAN

Fissure tongue adalah kondisi yang relatif umum terjadi, yang tampak berupa

alur-alur atau fisura linear pada dorsum lidah. Lidah berfisur (fissure tongue)

merupakan kondisi yang asimtomatik, dan biasanya terlihat pada beberapa populasi.

Etiologi fissure tongue belum diketahui, tetapi herediter memegang peranan penting.

Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau mungkin terlihat lebih jelas

ketika usia lanjut. Penatalaksanaan pada kasus ini pasien diberikan KIE dengan

15
menginstruksikan untuk menjaga kebersihan rongga mulut dan lidahnya dengan cara

menggosok lidah karena kemungkinan bakteri dan sisa makanan akan masuk dan

terjebak ke celah lidahnya tersebut. Apabila pasien ada keluhan maka diberikan terapi

farmakologis seperti analgetik jika pasien merasakan sakit dan anti fungi jika terdapat

infeksi jamur.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Langlais, Robert. P., Craig S. Miller., Jill S. Nield-Gehrig. 2015. Atlas


Berwarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan. Jakarta: EGC.

2. Christen A, Swanson B. Oral hygiene. a history of tongue scraping and

brushing. J Am Dent Assoc 1978; 96: 215–9.

3. Field, A dan L. Longman. 2003. Tyldesley's Oral Medicine. 5th ed . New


York : Oxford University Press.

4. Greenberg dan Glick. 2008. Burket’s Oral Medicine: Diagnosis and

Treatment. 11thed. Ontario: BC Decker Inc.

5. Widayagdo, A dan Nugroho, C. 2017. Indonesian oral health journal. Vol. 2

No. 1. hlm. 9-16.

6. Bhaat, Z, Hamid, R, Wani, B, dan Chalkoo, A., 2018. Fissured Tongue: A

cross-sectional Study. International Journal of Applied Dental Sciences. Vol.

4 No.3. hlm. 133-135.

7. Wongko, Sunny., 2013, Papila Lidah dan Kuncup Kecap. Jurnal Biomedik.
Vol. 5. No.3. hlm.S40-42.

8. Danser, MM et al. Tongue coating and tongue brushing: a literature review .


Int J Dent Hygiene.

9. Pindborg, J.J. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Binarupa Aksara. Hal:
222-3, 262-3.

10. M Rathee, A Hooda, A Kumar. 2009. Fissure Tongue:. Laporan Kasus dan
Tinjauan Pustaka. Internet Journal of Nutrition and Wellness.Volume 10

17
Nomor 1.Afriza, D. 2011. Manifestasi Penyakit Sistemik di Rongga Mulut.
Universitas Baiturrahmah. Hal: 183-4.

11. Bakar, Abu. 2012. “Kedokteran Gigi Klinis”. Yogyakarta : Quantum. Hal 33.

12. Scully, C. and Cawson, R.A. 2012. Atlas Bantu Kedokteran Gigi : Penyakit
Mulut. Alih Bahasa : Lilian Yuwono. Hipokrates. Jakarta. Hlm: 113-114, 119-
120, 139-140

13. Critchlow WA, Chang D. Cheilitis granulomatosa: a review. Head Neck


Pathol. 2014 Jun. 8 (2):209-13. [Medline].

14. Fox R, et al. Classification and diagnosis of Sjogren's syndrome.


http://www.uptodate.com/home. Accessed April 15, 2014.

15. Alikhani M, Khalighinejad N, Ghalaiani P, Khaleghi MA, Askari E, Gorsky


M. Immunologic and psychologic parameters associated with geographic
tongue. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol. 2014 Jul. 118 (1):68-
71. [Medline].

18

Anda mungkin juga menyukai