Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

Nama : Heni Tarida


Npm : 1510070110014

Pertanyaan :
1. Jelaskan proses radang terjadi.

Radang merupakan suatu reaksi jaringan tubuh terhadap jejas (cedera). Respon
peradangan adalah salah satu mekanisme pertahanan alam paling penting dan
merupakan respon tubuh terhadap luka jaringan.
Radang dapat dibagi menjadi radang akut dan radang kronis. Radang akut merupakan
respon langsung dan dini terhadap agen penyebab terjadinya jaringan. Respon ini
berlangsung relatif singkat, hanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Sel-sel yang terlibat dalam proses radang akut yaitu sel polimorfonuklear/PMN
(neutrofil, eosinofil, basofil) dan makrofag. yang menyebabkan terjadinya radang akut
adalah (1). Infeksi (bakteri, virus, fungi dan parasit); (2).Trauma (termal, radisasi,
bahan kimia dan lain-lain); (3). Nekrosis (injuri kimia dan fisik); (4) Reaksi imun
(reaksi hipersensitivitas). Radang akut terjadi apabila terdapat perubahan vaskular
yang ditandai oleh meningkatnya aliran darah sekunder yang menyebabkan dilatasi
arteriolar dan kapiler (eritema dan panas) (Greenberg MS, 2011).
Permeabilitas pembuluh darah meningkat, baik melalui sel inter- endothelial
dari venula atau sel injuri endotel langsung, menghasilkan cairan eksudat
ekstravaskular yang kaya protein (edema jaringan). Berbeda dengan radang akut,
radang kronis disebabkan oleh rangsangan yang menetap. Seringkali berlangsung
lama selama beberapa minggu atau bulan, keadaannya tidak begitu nyeri, dan bisa
mengarah pada pembentukan suatu drainase melalui sinus (Greenberg MS, 2011).

2. Manifestasi radang di rongga mulut.

 Tonsilitis : peradangan yang terjadi pada tonsil yang disebabkan oleh virus atau
bakteri sehingga tonsil menjadi bengkak, merah, melunak, dan memiliki bintik-
bintik putih di permukaannya (Anand B, 2014).

 Pulpitis : peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa adalah
bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah (Antika E,
2014).

 Gingivitis : peradangan pada gusi (gingiva) yang terjadi pada jaringan epitel
mukosa di sekitar cervical gigi dan prosesus alveolar. Gingivitis sering terjadi dan
bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi (Dyaningsih D, 2007)
 Periodontitis : suatu penyakit inflamasi destruktif pada jaringan penyangga gigi
yang disebabkan .oleh mikroorganisme spesifik yang menghasilkan kerusakan
lanjut ligamen periodontaldan tulang alveolar dengan terbentuknya poket, resesi
gingiva maupun keduanya (Saini R, 2010)

 Abses Periapikal

Ditandai dengan adanya pelebaran membran periodontal di daerah periapikal


sebagai akibat dari suatu peradangan. Dalam waktu yang singkat dapat juga
menyebabkan demineralisasi dari tulang alveolar dan sekitarnya sehingga terlihat
gambaran radiolusen yang meluas disekitar apeks dengan batas yang difus
(Grossman LI, 1995)

Sumber :

Greenberg MS, Glick M, Ship JA. 2011. Oral medicine. BC Decker. Ontario.153-
5

Anad B. 2014. Karakteristik Penderita Tonsilitis Kronis di RSUP Haji Adam


Malik Medan. Available from : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/5651

Antika E, Lesmana DP. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pulpitis Pada Gigi
dengan menggunakan metode certainty factor. Jurnal Ilmiah Inovasi, vol.14. Hal.
117-124.

Dyaningsih D. 2007. Pengaruh Pemaparan Entamoeba Gingivitis Terhadap


Jumlah Polimorfonuklear Neutrofil Pada Tikus Wistar Jantan dengan Radang
Gingiva. Fakultas Kedokteran Gigi Jember.

Saini R, Saini S, 2010. Periodontal disease. A risk factor to cardio vaskular


disease. Annuals of Cardiac Anasthesia. 13:2.159-161

Grossman LI, S Oliet CE. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek, terjemahan
Rafiah Abyono. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai