Anda di halaman 1dari 3

Learning Issue

Atrophic Glossitis
1. Definisi
Glositis atrofi merupakan penyakit pada lidah yang menyebabkan peradangan atau inflamasi,
kemudian memberikan penampilan warna lidah memerah dengan dorsum halus disertai rasa nyeri
dan terbakar (Djou and Wahyuni, 2019). Atrophic Glossitis dikatakan jika papilla fungiformis dan
filiformis pada dorsum lidah hilang sebanyak 50%. Hal ini disebabkan penderita yang defisiensi
nutrisi, seperti defisiensi B12, zat besi, asam folat, riboflavin, dan niasin (Djou and Wahyuni, 2019).

2. Etiologi
Ada banyak etiologi potensial untuk glositis. Ini termasuk:
1. Anemia:
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia pernisiosa Kekurangan 2-Vitamin B:
A. Vitamin B1
B. Vitamin B2
C. vitamin B3
D. Vitamin B6
E. Vitamin B9
F. Vitamin B12

2. Infeksi:
a. Viral: virus herpes, serta glositis pasca herpes
b. Bakteri: jarang pada pasien imunokompeten
c. Jamur: spesies Candida yang paling umum
d. Parasit: malaria, spirochetes

3. Obat:
a. penghambat ACE
b. Albuterol
c. Obat antimikroba organosulfur seperti (sulfanilamide, sulphathiazole)
d. Pil kontrasepsi oral
e. litium karbonat

4. Lainnya:
a. Faktor psikologis (gangguan konversi, kecemasan)
b. Paparan iritasi, misalnya alkohol, makanan pedas, dan tembakau.
c. Varian familial normal (lidah pecah-pecah, lidah geografis)
d. Iritasi mekanis (luka bakar, trauma gigi kronis)
e. Hidrasi buruk
f. Sindrom Down
3. Jenis
Ada beberapa jenis kelainan yang dapat terjadi pada lidah :
1. Glossitis: Glossitis adalah peradangan pada lidah yang dapat menyebabkan lidah menjadi bengkak,
merah, dan sakit. Beberapa penyebab glossitis antara lain infeksi, kekurangan nutrisi, atau reaksi alergi
terhadap makanan atau obat- obatan.
2. Lidah berwarna putih: Lidah berwarna putih dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi
jamur, infeksi bakteri, kekurangan vitamin atau mineral, atau penggunaan antibiotik yang berlebihan.
3. Glossodynia: Glossodynia adalah kondisi di mana lidah terasa nyeri atau terbakar, meskipun tidak ada
tanda-tanda peradangan atau infeksi. Penyebab glossodynia tidak diketahui dengan pasti, tetapi dapat
terkait dengan stres, depresi, atau perubahan hormonal.
4. Lidah pucat: Lidah pucat dapat menjadi tanda-tanda dari anemia atau kekurangan zat besi dalam
tubuh.
5. Lidah berbintik-bintik: Lidah berbintik-bintik dapat menjadi tanda-tanda dari gejala yang berhubungan
dengan penyakit tertentu, seperti scarlet fever atau sindrom Reiter.
6. Kanker lidah: Kanker lidah jarang terjadi, tetapi dapat menjadi kondisi yang serius. Gejala kanker lidah
antara lain nyeri, bercak putih atau merah pada lidah, dan kesulitan dalam menelan atau bicara.

JENIS JENIS GLOSSITIS

1. Lidah berbulu

Lidah berbulu adalah kondisi jinak yang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari papila
filiformis, yang biasanya muncul di lidah sebagai lapisan putih penuh atau sebagian di bagian depan lidah
yang terlihat seperti rambut putih tipis, oleh karena itu kondisi ini disebut berbulu. disebut lidah atau
"lidah berbulu" (Gambar 12.1). Lidah berbulu umum terjadi pada orang sehat yang merokok, bernapas
melalui mulut, atau memiliki kebersihan mulut yang buruk, pada orang dengan diet rendah serat, dan
juga pada orang yang mengalami dehidrasi dan demam.

2. Lidah Halus

Tampilan klinisnya berupa lidah yang tampak mengkilap dan halus yang meliputi hampir seluruh
permukaan lidah dan eritematus (istilah medis yang mengacu pada kondisi kulit yang meradang dan
berwarna kemerahan atau merah muda), biasanya penderita mengeluhkan sensasi terbakar atau nyeri
pada lidah. Lidah dapat tampak berwarna merah, pink, atau magenta

3. Lidah pecah-pecah/ Fissured Tongue


Kondisi lidah ini didapati lekukan tengah yang panjang dan dalam pada bagian dorsal lidah dengan
beberapa lekukan samping yang tidak beraturan. Celah dapat terjadi di tempat lain di dorsal lidah,
termasuk pada bagian samping. Celah yang terbentuk memungkinkannya sebagai tempat bakteri untuk
bertumbuh dan memperparah peradangan. Kondisi ini normal terjadi seiring bertambahnya usia. Celah
dapat terbentuk tanpa gejala kecuali meradang karena sisa makanan yang terperangkap dan
pertumbuhan bakteri yang berlebihan

4. Glossitis median rhomboid

Glossitis rhomboid median juga disebut kandidiasis kronis dan atrofi papipler sentral lidah. Hal ini jarang
ditemukan, pria terkena tiga kali lebih sering daripada wanita. Kondisi ini secara klinis muncul sebagai
plak berbentuk rhomboid/belah ketupat di lidah bagian tengah dengan perubahan permukaan berupa
hipertrofi atau atrofi (istilah medis yang mengacu pada penurunan ukuran atau jumlah sel, jaringan, atau
organ tubuh yang normalnya berkembang atau bertambah besar). Penderita mungkin mengeluhkan
sedikit sensasi terbakar di lidah saat makan makanan pedas, meski sebagian besar tidak menujukkan
gejala. Pada tampak klinis, terdapat bercak datar atau menonjol berbatas tegas berwarna merah hingga
merah- putih di garis tengah lidah. Permukaan lidah yang terkena terlihat halus.

5. Geographic tongue/ lidah geografis

Lidah geografis memiliki banyak nama lain termasuk glositis migrasi jinak, eritema migrans, dan glositis
areata migrans. Tampak klinis berupa bercak eritematosa dan putih di dorsum lidah. Bercak merah
kekurangan papila dan bersifat atrofi, sedangkan area putih memiliki papila normal atau hipertrofi.
Tambalan itu tidak beraturan dan berbatas tegas menyerupai peta. Biasanya plak bervariasi dalam lokasi
dan bentuk setiap jam hingga setiap hari. Kondisi lidah ini biasanya tidak ada gejala kecuali ada plak yang
menyerupai gambar peta pada permukaan lidah, 40% orang dengan lidah geografis mengalami fissured
tounge/lidah pecah pecah, ketika celah muncul, rasa sakit dapat terjadi jika meradang.

Daftar Pustaka

Nurfadilah, N., Supit, A. S., & Pangemanan, D. H. (2023). Atrophic Glossitis pada Defisiensi Nutrisi. e-
GiGi, 11(2), 252-257.

Afif, M. Y. N. (2023). Tatalaksana Penyakit Glositis Atrofi akibat Defisiensi Zat Besi dan Vitamin
B12. Lombok Medical Journal, 2(2), 156-159.

Anda mungkin juga menyukai