VARIASI NORMAL
GEOGRAPHIC TONGUE
Disusun Oleh :
Haritsa Budiman
04074881820012
Dosen Pembimbing :
drg. Siti Rusdiana Puspadewi, M.Kes
1. Pendahuluan
kondisi peradangan jinak yang ditandai oleh bercak-bercak tidak teraturbuku merah
akibat adanya atropi pada papilla filiformis, terlihat sebagai daerah eritema, dan
umumnya terletak pada 2/3 dorsum lidah dan batas lateral pada lidah.1
kondisi yang berbahaya. Hingga saat ini belum diketahui etiologi lidah geografik
secara pasti.2
Keadaan ini terjadi pada sekitar 1% dari populasi manusia dengan wanita
dan dewasa muda paling sering mengalaminya. buku merah Prevalensi dari geographic
negara, seperti di Amerika 1-14%, Afrika Selatan 0,6%, Brazil 27,7% dan India
Selatan 5,71% [3]. Di Indonesia sendiri belum ada penelitian nasional mengenai
Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria diduga akibat
pengaruh hormonal pada wanita dan siklus kontrasepsi yang digunakan oleh
Wanita. Selain faktor hormonal, juga terdapat faktor-faktor lain yang dicurigai
sebagai penyebab munculnya lidah geografik seperti: stress dan defisiensi nutrisi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lidah geografik yang juga disebut juga dengan banyak istilah lain, seperti:
adanya atropi pada papilla filiformis, terlihat sebagai daerah eritema, dan
umumnya terletak pada 2/3 dorsum lidah dan batas lateral pada lidah.buku2 dan bukumerah
2.2 Prevalensi
dapat terjadi pada Wanita maupun pria. Namun, beberapa sumber menjelaskan
predileksi wanita sedikit lebih tinggi (2:1). Serta, Perubahan lidah lebih menonjol
Selatan 0,6%, Brazil 27,7% dan India Selatan 5,71% [3]. Di Indonesia sendiri
melaporkan bahwa banyak orang tua dan saudara kandung dari individu dengan
defisiensi nutrisi, dan faktor hormonal serta herediter dapat ikut berperan disini.3,
buku merah, bukubagus
Secara umum lidah geografik melibatkan ujung lidah, tepi lateral dan
dorsum lidah, namun cenderung meluas ke permukaan ventral. buku 2 Tampilan lesi
gambaran geografik seperti peta, oleh karena itu dengan lidah georafik (Gambar
21).buku merah
melingkat yang terbentuk dari papila filiform yang mengalami atrofi, pada tepinya
terdapat batas yang jelas dan tegas berwarna putih keratotik atau garis yang
mewakili papila filiform yang beregenerasi (Gambar 22). Bercak eritematosa ini
terjadi di banyak tempat di lidah.buku merah Dalam kondisi ini papila filiformis yang
beregenerasi dapat mengalami atrofi dalam beberapa hari dan membuat gambaran
lidah georafik dapat berpindah-pindah atau bermigrasi sekitar setelah 3-7 hari. buku4,
buku merah
Pada bagian erimatous, permukaan lidah tampak merah, halus, dan
Dapat juga dijumpai gabungan dari pola-pola diatas dan pola pada permukaan
lidah dapat berubah ukuran beserta lokasinya dari hari ke hari.buku merah
Pada tahap awal lesi geografik bersifat asimtomatik atau tidak ada gejala
dan lesi mungkin tidak diperhatikan oleh pasien.buku4,buku2 Tapi terkadang sensasi
terbakar mungkin terjadi hadir dan pasien menjadi sadar keadaan ini,buku4didukung
oleh beberapa sumber yang mengatakan bahwa individu dengan lidah geografik
hiperkeratosis, akantosis dan rete pasak yang ramping dan memanjang terlihat.buku2
Pasien harus diyakinkan bahwa walaupun ini adalah kondisi kronis atau
infeksi, atau dapat menular. Biopsi dapat dilakukan lesi ini merupakan keluhan
lebih lanjut, kita hanya perlu memberikan edukasi kepada pasien untuk selalu
menjaga kesehatan rongga mulutnya, misalnya dengan cara menyikat gigi dan
membersihkan lidah dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum
yang baik.
seperti: triamnicolone acetonide 0,1% untuk melapisi dan meringankan rasa sakit
pada lesi dua kali sehari pada pagi dan malam hari.6
BAB III
KESIMPULAN
seperti bercak/patch sebagai daerah eritema pada 2/3 dorsum lidah dan batas
lateral pada lidah dengan etiologi yang belum diketahui secara pasti 1,2,3,4,5, namun
kondisi ini merumakan variasi normal yang tidak berbahaya yang seringkali
DAFTAR PUSTAKA
1. Langlais RP, Miller CS, Gehrig JS. Color Atlas of Common Oral Disease.4th
Edition. EGC: Jakarta. 2009
2. Elisabeth, M., 2008. Prevalensi dan distribusi fissure tongue, geographic
tongue, median rhomboid gossitis dan hairy tongue pada pasien Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
berdasarkan usia dan jenis kelamin. Jakarta: Skripsi Sarjana pada FKG UI.
3. Gupta PV. Dental Disease Differential Diagnosis.1st Edition. Jaypee Brothers
Medical Publishers: New Delhi. 2008
4. Ongole R, Praveen BN. Textbook of Oral Medicine, Oral Diagnosis and Oral
Radiology. 2nd edition. Elsavier: Philadelpia. 2013
5. Damm N, Chi A. Color Atlas of Oral and Maxillofacial Diseases . Elsavier:
Philadelpia. 2018
6. Umarji HR. Concise Oral Medicine. 1st Edition. CBS Publishers & Distributors
Pvt. Ltd.: New Delhi. 2018
7. Ghom AG, Ghom SA. Text Book of Oral Medicine. 3th Editon. Jaypee: New
Delhi. 2014
8. Hidayatullah G, Prihanti AM. Laporan Kasus: Tatalaksana Median Rhomboid
Glossitis Pada Pasien Usia Lanjut. Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 15 No. 1
2018: 13-16