Anda di halaman 1dari 8

Macam-macam bahan irigasi

1. NaOCL 2.5 %

2. Hidrogen Peroksida (H2O2)

3. EDTA ( Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid)

4. Chlorhexidine
1. NaOCL
 Digunakan dengan konsentrasi 0.5%-5.25% (Paling umum 0,5% dan 1%)

Keuntungan Kerugian
• Memiliki sifat antimikroba dan • Toksitas terhadap jaringan sehat
bleaching action dapat meningkat sesuai dengan
• murah dan mudah digunakan kenaikan konsentrasi
• semakin tinggi konsentrasi, • Tidak mampu menghilangkan
semakin tinggi kemampuan smear layer karena kurangnya efek
melarutkan material organik dan terhadap material anorganik
efektivitas antibakteri
2. H2O2 (Hidrogen Peroksida)
 Digunakan dengan konsentrasi 1%- 30%

Kelebihan: Kekurangan :
• Tidak dapat menembus
Membersihkan debris dengan struktur gigi yang lebih dalam
melepaskan Onn (onascent) yang seperti tubuli dentin dan
menghasilkan buih bila berkontak dengan saluran akar tambahan
jaringan vital • Sudah jarang digunakan
karena On (onascent) yang
Antimikroba (Membebaskan oksigen
terlepas menyebabkan
yang dapat mematikan mikroorganisme
tekanan yang membesar
anaerob)
pada saluran akar yang
menutup, pembengkakan
dan rasa sakit
3. EDTA (Ethylendiamin Tetraacetic
Acid)
Kekurangan Aplikasi
Efek anti bakteri rendah 5-10 ml EDTA disemprotkan ±5 menit diikuti
dengan irigasi menggunakan NaOCl.

Kelebihan
• Membersihkan smear layer, jika
penggunaannya dikombinasikan
dengan NaOCl berperan sebagai
pelarut material anorganik.
• Memudahkan penetrasi desinfektan
jauh ke dalam saluran akar.
4. Chlorhexidine
Penggunaan
- Larutan 2% sebagai irigasi saluran akar
- Larutan 0,2% mengendalikan aktivitas plak
- Lebih efektif terhadap bakteri gram +

Kelebihan
◦ Pasien lebih nyaman (tidak berbau dan menyebabkan warna putih pada
pakaian)
◦ tidak mengiritasi jaringan periapikal
◦ Kemampuan antimikroba yang baik

Kekurangan
◦ Tidak dapat melarutkan sisa jaringan
nekrotik
Cara penggunaan bahan irigasi

 Larutan yang keluar diserap


dengan kasa
 Keringkan saluran akar
dengan paper point

Menggunakan syringe yang telah


Larutan disemprotkan hati-hati
dibengkokkan, gunakan rubber stop
tanpa tekanan, gunakan jari
pada jarum untuk mencegah cairan
telunjuk agar tekanan lebih
irigasi melewati apeks gigi
terkontrol
Kombinasi yang sering digunakan
Sodium hipoklorit dan EDTA
Sodium hipoklorit dan klorheksidin

Hal yang penting diperhatikan dari kombinasi larutan:


1. Penggunaan NaOCL sebagai irigasi utama selama preparasi mekanis berlangsung
2. Larutan EDTA hanya digunakan setelah preparasi selesai diikuti NaOCL sebagai pembilas akhir
3. CHX juga dianjurkan sebagai pembilas akhir setelah dikeringkan terlebih dahulu karena
kombinasi NaOCL dan CHX dapat membentuk endapan merah kecoklatan yang tidak dapat
larut.
Referensi
1. Haapasalo M,Wei Qian.Irrigant and intracanal medicament. In: Ingle JI, Bakland JK,
Baumgartner JC. Ingle’s endodontics. 6th Ed. BC Decker Inc, Hamilton; 2008. p.922-1011.
2. Pitt Ford TR, Rhodes JS, Pitt Ford HE. Endodontics problem- solving in clinical practice.
London. UK: Martin Dunitz Ltd 2002;p 111-120.

Anda mungkin juga menyukai