Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Endodontik
Perawatan endodontik merupakan perawatan atau tindakan yang
bertujuan untuk mempertahankan gigi vital maupun gigi non-vital agar tetap
dapat berfungsi di lengkung gigi.1 Pada umumnya, perawatan endodontik
dapat digolongkan menjadi 3 tahap (Gambar 1) meliputi preparasi
biomekanis saluran akar (pembersihan dan pembentukan), disinfeksi, dan
obturasi.4

Gambar 1. Tiga Tahap Perawatan Endodontik

Preparasi saluran akar dapat dilakukan melalui mekanisme


pembersihan dan pembentukan (cleaning and shaping). Mekanisme
pembersihan (cleaning) meliputi aksi mekanikal dan kemikal. Aksi
mekanikal dilakukan dengan menggunakan hand file, sedangkan aksi
kemikal dilakukan dengan bantuan larutan irigasi seperti natrium hipoklorit

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
6
(NaOCl), Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA), dan lain-lain.
Mekanisme pembentukan (shaping) dapat dilakukan dengan teknik Step
Back maupun Crown Down.10 Kehadiran larutan irigasi dapat membantu
melunakan jaringan anorganik dentin sehingga pembentukan saluran akar
lebih mudah dilakukan.5 Tahap preparasi didahului dengan melakukan
tindakan preparasi kavitas yang bertujuan untuk membuka jalan masuk
menuju kamar pulpa dari korona sehingga diperoleh jalan masuk ke dalam
saluran akar mencapai apikal. Tindakan preparasi meliputi: melebarkan,
membuat bentuk konus yang continue dari apeks membesar ke arah korona,
serta membersihkan saluran akar dari debris dan sisa-sisa jaringan nekrotik
(cleaning and shaping).2,13
Tahap kedua adalah disinfeksi yaitu melalui mekanisme irigasi dan
medikamen saluran akar. Irigasi merupakan metode terbaik untuk
menghilangkan sisa-sisa jaringan pulpa dan debris dentin selama
instrumentasi. Irigasi berguna untuk membuang material yang lunak,
nekrotik, serta terkontaminasi sebelum material tersebut semakin terdorong
masuk ke jaringan apikal pada saat instrumentasi.12 Tanpa irigasi,
instrumentasi menjadi tidak efektif karena kehadiran akumulasi debris.10
Efek yang maksimal selama dan setelah instrumentasi dapat dicapai melalui
penggunaan agen kelasi diikuti dengan pelarut jaringan. Metode yang paling
efektif untuk menghilangkan sisa-sisa komponen organik dan anorganik
dalam mengirigasi saluran akar adalah irigasi dengan menggunakan
Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA) diikuti natrium hipoklorit
(NaOCl).11 Selain itu, irigasi juga berfungsi untuk mengurangi jumlah
bakteri pada saluran akar yang terinfeksi dengan menggunakan larutan
antimikrobial. Setelah saluran akar bebas dari sisa-sisa jaringan pulpa,
debris dentin, dan mikroorganisme, saluran akar siap untuk dilakukan
pengisian (obturasi).10
Obturasi saluran akar dilakukan dengan cara mengisi saluran akar
yang kosong dengan material yang disebut gutta percha yang
dikombinasikan dengan siler. Obturasi yang kedap pada bagian apikal

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
7
bertujuan untuk mencegah keluarnya bakteri yang masih tertinggal di dalam
saluran akar keluar ke jaringan periapikal. Sedangkan obturasi pada bagian
koronal bertujuan untuk mencegah infeksi kembali rongga pulpa oleh
lingkungan rongga mulut.10

B. Irigasi
Pembersihan dan pembentukan saluran akar merupakan kunci utama
kesuksesan perawatan saluran akar. Oleh karena itu, irigasi memiliki peran
penting dalam perawatan endodontik. Selama dan sesudah instrumentasi,
larutan irigasi memfasilitasi pembersihan mikroorganisme, sisa jaringan,
dan serpihan dentin dari saluran akar melalui mekanisme pembilasan dan
pelarutan.5 Tanpa irigasi, instrumentasi menjadi tidak efektif akibat
terdapatnya akumulasi debris sehingga menyebabkan obturasi menjadi
kurang sempurna.10

1. Tujuan irigasi
Larutan irigasi diharapkan dapat membantu menghilangkan
debris, mengurangi friksi instrumen selama preparasi (lubrikan),
memfasilitasi pembersihan dentin, melarutkan jaringan anorganik
(dentin), berpenetrasi ke periferal saluran akar, melarutkan jaringan
organik (kolagen dentin, jaringan pulpa, biofilm), membunuh bakteri
dan jamur pada biofilm, membuka tubuli dentin dengan menghilangkan
smear layer, disinfeksi dan pembersihan area yang tidak dapat dicapai
instrumen endodontik, tidak mengiritasi atau menghancurkan jaringan
periapikal atau tidak memberikan efek sitotoksik, dan tidak
melemahkan struktur gigi.5,10
Larutan irigasi sebagai lubrikan diharapkan dapat memfasilitasi
friksi selama instrumentasi dengan membentuk lapisan perantara tipis
antara instrumen dengan dinding saluran akar sehingga mencegah
patahnya instrumen di dalam saluran akar dan membantu pembentukan
lintasan saluran akar mengerucut ke apikal.14,15

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
8
Larutan irigasi harus mampu memfasilitasi pembersihan debris
dentin dalam saluran akar sehingga mencegah akumulasi debris yang
dapat menghalangi obturasi. Namun, tidak ada larutan irigasi yang
memiliki tegangan permukaan cukup rendah untuk membasahi seluruh
sistem saluran akar tanpa bantuan apapun. Agar dapat membawa larutan
irigasi menuju bagian yang tepat, maka diperlukan penggunaan jarum
hipodermik dan syringe. Peletakan jarum yang dalam lebih
memungkinkan pada keadaan saluran akar yang lebar sebelum di
preparasi, namun beberapa kasus pada umumnya memerlukan preparasi
koronal awal untuk memfasilitasi aksesnya. Penggunaan jarum yang
kecil direkomendasikan untuk penempatan irigan yang lebih dalam,
tetapi dapat menyebabkan injeksi menjadi lebih lambat dan sulit karena
membutuhkan tekanan yang cukup tinggi dan harus terdapat ruang di
sekitar jarum untuk mencegah ekstrusi irigan ke jaringan periapikal.
Pada bagian apikal yang tidak terjangkau oleh jarum, terbentuk suatu
larutan irigasi yang jenuh dengan debris yang dapat menyebabkan
blokade atau halangan pada bagian apikal sehingga berujung pada
periodontitis apikalis. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, larutan
irigasi jenuh debris dapat dihilangkan dengan menggunakan file kecil
kemudian dicampur dengan larutan irigasi yang baru dari bagian
koronal. Proses ini disebut dengan rekapitulasi.14
Selama tahap pembersihan dan pembentukan, material organik
jaringan pulpa dan anorganik debris dentin saluran akar berakumulasi
pada dinding saluran akar membentuk lapisan iregular disebut smear
layer (Gambar 2A). Selain mengandung material organik dan
anorganik, smear layer juga mengandung mikroorganisme beserta
produk-produknya. Smear layer terletak superfisial dengan ketebalan 1
sampai 5 µm, dan debris dapat masuk ke dalam tubuli dentin dengan
kedalaman yang bervariasi. Komponen organik yang terdapat pada
smear layer dapat menginduksi pertumbuhan bakteri, menghambat
perlekatan bahan pengisi dengan dinding saluran akar sehingga

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
9
menyebabkan kebocoran.13 Apabila smear layer tidak dihilangkan, akan
terbentuk suatu lapisan antara dinding saluran akar dengan material
pengisi saluran akar sehingga mengurangi kekuatan perlekatan antara
keduanya. Dengan menghilangkan smear layer (Gambar 2B), tubulus
dentinal akan terekspos sehingga meningkatkan proses penetrasi bahan
pengisi ke tubulus dentinal serta meningkatkan proses adaptasi bahan
pengisi pada dinding saluran akar.10,16 Perlekatan yang baik antara
bahan pengisi dengan dinding saluran akar akan menciptakan obturasi
yang kedap sehingga mencegah bakteri masuk kembali dan
berkembang biak dalam saluran akar.3

A B

Gambar 2. A menunjukan smear layer yang terbentuk setelah instrumentasi.


B menunjukan smear layer yang telah dihilangkan setelah irigasi.

Lapisan smear layer ini dapat dihilangkan dengan melarutkan


material anorganik dan organik di dalamnya melalui prosedur irigasi.
Larutan irigasi akan mendemineralisasi dentin dan melarutkan material
anorganik smear layer dengan menggunakan larutan EDTA yang
mampu membentuk suatu larutan kalsium kelat dengan ion kalsium
dentin sehingga terjadi dekalsifikasi dentin.4 Sedangkan, kemampuan

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
10
larutan irigasi dalam melarutkan material organik dapat dijumpai pada
NaOCl melalui reaksi saponifikasi.17
Larutan irigasi yang baik harus mampu mengurangi jumlah
bakteri pada saluran akar yang terinfeksi dengan menggunakan larutan
antimikrobial. Fungsi larutan irigasi sebagai antimikrobial dapat
ditemukan beberapa larutan irigasi seperti NaOCl, chlorhexidine
(CHX), dan Mixture of Tetracycline, Acid and Detergent (MTAD) yang
secara aktif mampu membunuh mikroorganisme endodontik.5,10
Beberapa penelitian menunjukan bahwa intrumentasi biomekanik dan
irigasi dengan larutan antimikrobial saja tidak cukup untuk mematikan
mikroorganisme pada ruang pulpa yang nekrotik dan
merekomendasikan penggunaan agen antimikrobial sebagai disinfektan
intrakanal lainnya seperti fenol, klorin atau iodin, dan kalsium
hidroksida.10 Namun, prosedur disinfeksi saluran akar tidak mampu
mengeliminasi bakteri secara menyeluruh terutama pada anatomi
saluran akar yang rumit.18 Enterococcus faecalis yang tertinggal dapat
menyebabkan pembentukan biofilm yang sulit untuk dihilangkan.
Menurut hasil penelitian Dunavant et al, 1% dan 6% NaOCl merupakan
larutan irigasi yang paling efektif untuk mengeliminasi biofilm
dibandingkan dengan larutan irigasi lainnya seperti Smear ClearTM, 2%
Chlorhexidine, REDTA, dan BioPure MTADTM.19
Larutan irigasi dikatakan optimal apabila memiliki seluruh atau
sebagian besar sifat positif larutan irigasi di atas. Namun dalam
kenyataannya, tidak ada larutan irigasi yang dapat dikatakan optimal.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan perawatan yang maksimal
disarankan untuk melakukan kombinasi beberapa larutan irigasi.5

2. Keamanan dan keefektifan larutan irigasi pada apikal saluran akar


Prosedur irigasi harus memiliki keseimbangan antara 2 tujuan
dalam perawatan, yaitu keamanan dan keefektifan. Keseimbangan
antara kedua tujuan ini harus diperhatikan terutama pada penggunaan

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
11
natrium hipoklorit yang dapat menyebabkan inflamasi, ecchymoses,
hematoma, dan bahkan terkadang menyebabkan nekrosis dan
paresthesia apabila terjadi ekstrusi ke daerah periapikal (Gambar 3). Hal
ini dapat terjadi ketika ruang antara jarum dan dinding saluran akar
kurang atau terjepitnya jarum dalam saluran akar sehingga tidak
memungkinkan pengaliran larutan kembali ke koronal (Gambar 4) atau
terjadi saat melakukan irigasi pada bagian apikal saluran akar yang sulit
dicapai.20
Pembersihan mikroba pada apikal saluran akar merupakan kunci
penting dalam kesuksesan perawatan endodontik. Oleh karena itu,
untuk melakukan irigasi pada bagian apikal saluran akar yang aman dan
efektif, sebaiknya dokter gigi lebih memahami teori pergerakan dinamis
cairan serta mengikuti perkembangan teknik preparasi maupun alat atau
jarum irigasi yang inovatif.5,20

Gambar 3. Ekstrusi larutan irigasi natrium hipoklorit melalui


foramen apikal ke jaringan periapikal selama
prosedur cleaning and shaping.

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
12
Gambar 4. Diperlukan ruang yang cukup antara jarum
dan dinding saluran akar sehingga
memungkinkan pengaliran kembali larutan
ke arah koronal.

3. Macam-macam larutan irigasi


Kesuksesan perawatan saluran akar sangat dipengaruhi oleh
metode dan kualitas instrumentasi (teknik dan bahan), irigasi, disinfeksi
(bila diperlukan), dan obturasi saluran akar yang adekuat. Instrumentasi
endodontik, baik menggunakan teknik manual ataupun rotary, akan
membentuk smear layer dan sumbatan partikel organik dan anorganik
jaringan terkalsifikasi, elemen organik seperti debris jaringan pulpa,
mikroorganisme, dan sel darah dalam tubulus dentin.21
Walaupun kehadiran lapisan tersebut masih diperbincangkan
pengaruhnya terhadap tingkat kesuksesan perawatan endodontik, maka
dianggap penting untuk membahas tindakan yang dapat mencegah
pembentukan atau mengeliminasi lapisan ini. Beberapa larutan irigasi
telah digunakan untuk menghilangkan smear layer dan biofilm.21

a. Natrium Hypochlorite (NaOCl)


NaOCl efektif dalam melarutkan material organik (jaringan pulpa
dan kolagen), memiliki sifat anti mikroba yang baik, serta sangat
Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
13
efektif dalam konsentrasi 5.25%. NaOCl hanya mampu
menghilangkan sebagian kecil smear layer dan menyebabkan efek
toksik pada konsentrasi tinggi. NaOCl tidak mampu
menghilangkan seluruh smear layer terutama material anorganik,
maka dalam penggunaannya dikombinasikan dengan bahan kelasi
seperti Ethylenediamine Tetra-Acetic Acid (EDTA).8,10,22
b. Ethylenediamine Tetra-Acetic Acid (EDTA)
EDTA merupakan agen kelasi yang mampu menciptakan ikatan
kompleks dengan ion kalsium dentin sehingga dentin menjadi lebih
mudah hancur. EDTA merupakan larutan irigasi pilihan untuk
menghilangkan komponen anorganik smear layer, namun tidak
memiliki sifat antimikroba yang baik.10,11
c. Chlorhexidine Gluconate (CHX)
CHX merupakan larutan irigasi yang memiliki sifat antimikroba
spektrum luas yang efektif terhadap bakteri gram negatif maupun
positif serta memiliki toksisitas yang rendah. Namun,
ketidakmampuannya dalam melarutkan material organik menjadi
masalah.10,12
d. Mixture of Tetracycline, Acid and Detergent (MTAD)
MTAD merupakan larutan irigasi yang mengandung antiobiotik.
MTAD memiliki kemampuan membersihkan smear layer serta
bersifat antibakterial sehingga penggunaannya menjadi
pertimbangan bagi para dokter gigi dewasa ini.7
e. Hidrogen peroksida (H 2 O 2 )
H 2 O 2 merupakan asam lemah yang biasanya digunakan dalam
konsentrasi 3-5%. Penggunaannya harus diikuti dengan larutan
irigasi lain seperti akuades untuk menghilangkan atau menetralisir
sisa oksigen peroksida dalam saluran akar.5
f. Saline fisiologik
Penggunaan saline fisiologik harus dikombinasikan dengan larutan
irigasi lainnya untuk mendapatkan aktivitas antibakterial.5

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
14
C. Mekanisme Kerja Beberapa Larutan Irigasi
Larutan irigasi yang saat ini sering digunakan dalam perawatan
saluran akar adalah natrium hipoklorit (NaOCl), Ethylenediamine Tetra-
Acetic Acid (EDTA), Chlorhexidine Gluconate (CHX) dan Mixture of
Tetracycline, Acid and Detergent (MTAD).6,7 Setiap larutan irigasi tersebut
memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda berdasarkan substansi yang
terkandung di dalamnya.

1. Mekanisme kerja NaOCl sebagai larutan irigasi


Natrium hipoklorit (NaOCl) merupakan larutan irigasi terpilih
karena memiliki efek proteolitik yang sangat membantu selama
instrumentasi dan efek antimikrobial yang baik.23 Natrium hipoklorit
menunjukan reaksi keseimbangan yang dinamis.17

Berikut ini merupakan reaksi kimia yang terjadi antara jaringan organik
dengan natrium hipoklorit.17
a. Reaksi saponifikasi
Natrium hipoklorit berperan sebagai pelarut jaringan organik.
Mekanisme pelarutan terjadi ketika natrium hipoklorit
mendegradasi lipid dan asam lemak membran sitoplasmik menjadi
sabun (soap) dan gliserol (alkohol). Reaksi ini mengurangi
tegangan permukaan larutan yang masih ada sehingga
mempermudah penetrasi larutan irigasi ke tubulus dentin.17

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
15
b. Reaksi netralisasi
Natrium hipoklorit akan menetralkan asam amino untuk
membentuk air dan garam. Dengan ini, ion hidroksil akan
dilepaskan dan menyebabkan penurunan pH. Selain itu, pelepasan
ion hidroksil juga akan menyebabkan terjadinya denaturasi protein
membran.17

c. Reaksi kloraminisasi
Asam hypochlorous merupakan komponen yang terdapat di dalam
larutan natrium hipoklorit yang bertindak sebagai pelarut apabila
berkontak dengan jaringan organik sehingga membebaskan klorin.
Klorin yang bergabung dengan kelompok protein asam amino akan
membentuk Chloramine. Klorin merupakan agen pengoksidasi kuat
yang memberikan efek antibakteri dengan menghambat enzim-
enzim bakteri.17 Oleh karena itu, 5.25% natrium hipoklorit lebih
efektif apabila digunakan dalam waktu yang singkat karena
konsentrasi asam hypochlorous yang tinggi berkontak dengan
jaringan organik memicu degradasi asam amino dan hidrolisis
sehingga dapat mematikan bakteri dalam saluran akar dalam waktu
kurang dari 2 menit.23

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
16
NaOCl merupakan larutan yang efektif terhadap
mikroorganisme endodontik, termasuk mikroorganisme yang sulit
dihilangkan dari saluran akar, seperti Enterococcus, Actinomyces, dan
Candida. Pada konsentrasi rendah, NaOCl efektif menghilangkan
sebagian besar jaringan nekrotik. Pada konsentrasi tinggi, NaOCl
mampu mengeliminasi E.faecalis dalam waktu yang lebih singkat. Satu
persen NaOCl memerlukan waktu 20 menit untuk mengeliminasi
E.faecalis. Sedangkan 5.25% NaOCl hanya memerlukan waktu kurang
dari 30 detik. Namun, NaOCl konsentrasi tinggi dapat memberikan efek
toksik yang merusak jaringan vital di sekitarnya.10,24

2. Mekanisme kerja EDTA sebagai larutan irigasi


EDTA mampu mendemineralisasi komponen anorganik smear
layer, termasuk hidroksiapatit dengan cara mengkelasi ion kalsium
sehingga membantu pelunakan dentin saluran akar selama mekanisme
pembentukan (shaping) saluran akar.5,16 EDTA kurang atau tidak
mampu melarutkan jaringan organik serta tidak memiliki sifat
antibakterial. EDTA biasanya digunakan dalam konsentrasi 17%
larutan murni (disodium EDTA, pH 7), namun beberapa penelitian
menyatakan bahwa EDTA dengan konsentrasi rendah (contoh, 10%,
5%, dan bahkan 1%) mampu membersihkan smear layer sama baiknya
setelah irigasi NaOCl.5
EDTA merupakan salah satu larutan irigasi yang penting dalam
melakukan preparasi biomekanikal dan memberikan beberapa
keuntungan seperti membantu membersihkan dinding saluran akar,
memfasilitasi aksi medikasi yang digunakan dalam saluran akar karena
meningkatnya diameter tubulus dentin dan permeabilitas dentin, dan
menciptakan kondisi dinding saluran akar yang dapat meningkatkan
adhesi material obturasi.25
Pembersihan saluran akar dengan menggunakan EDTA atau
NaOCl secara individual tidak mampu menghilangkan smear layer

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
17
secara keseluruhan. Untuk membersihkan sistem saluran akar secara
sempurna, larutan irigasi harus mampu melarutkan komponen organik
maupun anorganik yang terdapat pada smear layer. Oleh karena itu,
penggunaan EDTA harus dikombinasikan dengan NaOCl sehingga
efektif untuk menghilangkan kedua komponen smear layer tersebut.5
Irigasi akhir menggunakan 17% EDTA diikuti dengan 5.25% NaOCl
bertujuan untuk membersihkan dan menurunkan tegangan permukaan,
meningkatkan permeabilitas tubulus dentin saluran akar serta
mempermudah difusi NaOCl untuk memperoleh aksi kelasi yang efektif
pada hidroksiapatit dentin sehingga material pengisi saluran akar
memiliki adhesi dan adaptasi yang baik terhadap dentin saluran akar
dan kesuksesan perawatan saluran akar dapat tercapai.25

3. Mekanisme kerja CHX sebagai larutan irigasi


Chlorhexidine digluconate (CHX) digunakan secara luas untuk
disinfeksi dalam bidang kedokteran gigi karena aktivitas
antimikrobialnya yang baik.5 CHX merupakan agen antimikrobial
spektrum luas yang efektif terhadap bakteri gram-positif maupun gram-
negatif, bakteri anaerob fakultatif dan tangguh, ragi dan jamur, terutama
Candida albicans. Selain itu, CHX juga aktif melawan sejumlah virus
(virus respiratori, herpes, sitomegalovirus, HIV) dan tidak aktif
terhadap bakteri spora dalam temperatur ruangan.26 CHX memiliki
komponen molekular kation yang terikat dengan area membran sel
bermuatan negatif. CHX menembus dinding sel mikrobial atau
membran luar dan menyerang sitoplasmik bakteri atau membran dalam
atau membran plasma jamur sehingga menyebabkan lisisnya sel.5,10
Kehadiran darah maupun komponen organik tidak mempengaruhi
aktivitas antimikrobial CHX.26 Walaupun CHX memiliki aktivitas
antimikrobial yang baik, CHX tidak memiliki kemampuan melarutkan
jaringan. Oleh karena itu, kehadirannya tidak dapat menggantikan
NaOCl.5 Dalam beberapa kasus, CHX direkomendasikan menjadi

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
18
alternatif NaOCl terutama dalam kasus apeks yang terbuka, resorpsi
akar, pelebaran foramen, dan perforasi akar, karena biokompabilitasnya
(tidak menyebabkan rasa sakit pada pasien apabila CHX ekstrusi ke
apikal), atau dalam kasus alergi terhadap bahan bleaching.26
Konsentrasi CHX yang paling sering digunakan secara
komersial dalam bentuk obat kumur adalah 0.12% dan 0.20%.
Sedangkan konsentrasi yang diigunakan dalam perawatan endodontik
adalah 2% CHX. Pada perawatan endodontik, CHX dapat digunakan
dalam bentuk cairan ataupun gel. Ferraz et al menunjukan bahwa 2%
CHX dalam bentuk gel memiliki lebih banyak keuntungan daripada 2%
CHX dalam bentuk cairan. Gel CHX mampu melubrikasi dinding
saluran akar, sehingga mengurangi friksi antara file dan permukaan
dentin, memfasilitasi instrumentasi, dan mengurangi resiko patahnya
instrumen di dalam saluran akar. Dengan memfasilitasi instrumentasi,
gel CHX meningkatkan kemampuan eliminasi jaringan organik.
Penggunaan gel CHX juga mampu mengurangi pembentukan smear
layer selama instrumentasi.26
Salah satu alasan penggunaan CHX sebagai irigan endodontik
adalah efek substantivitas (efek antimikrobial yang terus-menerus) yang
dimilikinya. Efek substantivitas ini muncul karena kemampuan absorbsi
CHX terhadap permukaan bermuatan negatif di dalam mulut (gigi,
mukosa, pelikel, material restoratif), kemudian CHX secara perlahan
dilepaskan dari tempat perlekatan tersebut, sehingga menjaga aktivitas
antimikrobial berlangsung lama.26
Beberapa studi membandingkan efek antibakterial yang dimiliki
NaOCl dan 2% CHX terhadap infeksi intrakanal dan menunjukan
sedikit atau tidak ada perbedaan di antara keduanya. Walaupun CHX
mampu mematikan bakteri, CHX tidak mampu menghilangkan biofilm
dan debris organik. Kehadiran sisa-sisa jaringan organik dapat
menghasilkan efek negatif pada kualitas perlekatan material pengisi

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
19
saluran akar, sehingga mengharuskan pengunaan NaOCl selama
instrumentasi.5

4. Mekanisme kerja MTAD sebagai larutan irigasi


BioPure MTAD merupakan larutan irigasi baru yang merupakan
hasil kombinasi antibiotik Doxycycline Hyclate 150mg/5ml (3%), asam
sitrat (4.25%), dan detergen (0.5% Polysorbate 80 detergent atau
Tween-80). Biopure MTAD memiliki pH 2.15 sehingga menjadikannya
mampu melarutkan substansi anorganik. MTAD diciptakan sebagai
larutan irigasi akhir untuk mendisinfeksi sistem saluran akar dan
menghilangkan smear layer.7 Selain itu, BioPure MTAD juga mampu
mengeliminasi mikroba terutama Enterococcus faecalis yang resisten
terhadap larutan irigasi konvensional lainnya.27
Kemampuan BioPure MTAD dalam menghilangkan smear
layer tidak dapat tercapai apabila digunakan selama 2 menit sebagai
irigasi akhir. Oleh sebab itu, waktu irigasi akhir yang direkomendasikan
dengan menggunakan BioPure MTAD adalah 5 menit.7 BioPure
MTAD memiliki aktivitas antibakterial yang baik, biokompatibel, dan
kandungan Doxycyline di dalamnya menghasilkan afinitas pengikatan
yang tinggi terhadap dentin sehingga MTAD memiliki sifat
antibakterial yang tahan lama. Kombinasi antara MTAD dan NaOCl
memiliki efek antibakterial yang lebih unggul dibandingkan dengan
CHX.28 Kehadiran detergen (Tween-80) dalam MTAD dapat
mengurangi tegangan permukaan dan meningkatkan kemampuan
penetrasi MTAD.27,28

D. Efek Beberapa Larutan Irigasi Terhadap Struktur Dentin Saluran


akar
Selama prosedur irigasi, dentin saluran akar akan selalu terpapar oleh
larutan irigasi. Dentin terdiri dari 70% material anorganik, 20% material
organik, dan 10% air sehingga pemaparan larutan irigasi terhadap dentin
Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
20
saluran akar akan mengubah sifat mekaniknya. Sebagian besar struktur gigi
didominasi oleh dentin sehingga perubahan sifat mekanik dentin setelah
irigasi akan mempengaruhi kekuatan gigi secara keseluruhan dan
mempengaruhi interaksi dentin saluran akar dengan material obturasi.6,29

1. Efek larutan irigasi NaOCl terhadap struktur dentin saluran akar


Sembilan puluh persen dari material organik dentin adalah
kolagen tipe I dan terdapat komponen yang memperkuat material
anorganik carbonated apatite yang berkontribusi dalam sifat mekanik
dentin. Penggunaan NaOCl sebagai larutan irigasi dapat menyebabkan
terjadinya oksidasi matriks organik dan denaturasi kolagen dentin,
perubahan struktur kimiawi dentin sehingga dapat mempengaruhi sifat
mekaniknya.16
Pelarutan material organik oleh NaOCl terjadi dengan cara
memotong rantai panjang peptida, termasuk kolagen dan mengklorinasi
grup protein terminal; menghasilkan N-chloramine yang dapat dipecah
menjadi jenis yang lain. Oleh karena itu, kehilangan material organik
selama irigasi dengan menggunakan NaOCl akan mengubah sifat
mekanis dentin, termasuk kekerasannya.16,30,31 Selain itu, NaOCl
mampu menghilangkan ion magnesium dan karbonat, serta mampu
mengekstraksi Ca2+ dari dentin saluran akar sehingga mengurangi rasio
Ca/P pada dentin saluran akar bagian superfisial.9,32
Penurunan kekerasan dentin saluran akar akan bertambah seiring
dengan bertambahnya konsentrasi dan waktu pemaparan larutan irigasi
NaOCl.33,34 Natrium hipoklorit konsentrasi tinggi 5.25% yang
umumnya digunakan dalam perawatan endodontik dapat melemahkan
struktur dentin saluran akar apabila digunakan dalam waktu lebih dari
10 menit.35 Berkurangnya kekerasan dentin saluran akar merupakan hal
yang penting dalam bidang kedokteran gigi sebab dengan berkurangnya
kekerasan dentin saluran akar akan mengubah komponen mineral dentin
sehingga mempengaruhi kemampuan sealing dan perlekatan material

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
21
kedokteran gigi. Selain itu, berkurangnya kekerasan dentin saluran akar
menyebabkan gigi menjadi lebih rapuh sehingga memicu terjadinya
fraktur akar yang berakhir pada tindakan pencabutan apabila gigi
mendapat beban berlebihan.31

2. Efek larutan irigasi EDTA terhadap struktur dentin saluran akar


EDTA merupakan agen kelasi pertama yang diperkenalkan oleh
Östby tahun 1957 untuk digunakan dalam perawatan endodontik.25
EDTA terdiri dari empat kelompok asam asetat yang terikat pada
ethylenediamine (Gambar 5).4 Kelasi merupakan proses fisiko-kemikal
yang melibatkan penyerapan ion positif multivalensi oleh substansi
kimia yang spesifik. Dalam kasus spesifik seperti dentin saluran akar,
agen kelasi bereaksi dengan ion kalsium dalam kristal hidroksiapatit
dentin (Gambar 6).7 Dentin merupakan suatu kompleks molekular yang
memiliki banyak ion kalsium dalam komposisinya. Dengan demikian,
terpaparnya dentin oleh agen kelasi akan menyebabkan terjadinya
dekalsifikasi dan disintegrasi dentin.25

Gambar 5. Struktur EDTA

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
22
Gambar 6. Proses kelasi oleh EDTA terhadap
dentin

Proses kelasi dapat mempengaruhi mikrostruktur dentin dengan


terjadinya perubahan rasio Ca/P. Perubahan rasio ini akan mengubah
perbandingan awal komponen organik dan anorganik sehingga terjadi
perubahan kekerasan, permeabilitas, kelarutan dentin, serta
7,21
mempengaruhi adhesi material dental terhadap jaringan keras.
Beberapa penelitian menegaskan bahwa hilangnya mineral,
perubahan kekerasan dentin, serta kebersihan dinding saluran akar
dipengaruhi oleh waktu pemaparan dan meningkat seiring dengan
bertambahnya waktu pemaparan.32,36 Penggunaan EDTA secara
berlebihan misalnya pada prosedur irigasi dengan waktu pemaparan
selama 1 jam, 73% komponen anorganik dentin akan mengalami kelasi,
sehingga EDTA tidak dianjurkan untuk digunakan dalam waktu yang
lama. Waktu yang direkomendasikan untuk menghilangkan smear layer
berkisar antara 1 sampai 5 menit. Pemaparan selama 1 menit dengan
menggunakan 10 ml EDTA mampu menghilangkan smear layer dan
pemaparan selama 10 menit dapat mengakibatkan erosi yang berlebihan
pada dentin di sekitar dan dalam saluran akar.10,25 Erosi tersebut terjadi
karena adanya pembukaan yang berlebihan dan pelebaran diameter
tubulus dentin sehingga penggunaan EDTA lebih dari 1 menit tidak
direkomendasikan.25 Menurut Goldberg et al waktu kerja EDTA yang

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
23
paling efektif terjadi pada 15 menit pertama. Penggunaan EDTA lebih
dari 15 menit tidak akan meningkatkan efektivitasnya dalam
melarutkan jaringan anorganik.25
Penggunaan kombinasi EDTA dan NaOCl dalam rasio 1:1 akan
meningkatkan efek agen kelasi. Kombinasi ini akan meningkatkan pH,
menciptakan lingkungan basa sehingga EDTA memiliki afinitas yang
besar terhadap ion kalsium. Aksi kombinasi antara EDTA dan NaOCl
juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada matriks kolagen
dan demineralisasi dentin saluran akar, mengakibatkan tereksposnya
kolagen sehingga menurunkan kekerasan dentin saluran akar dan
berdampak pada peningkatan insidensi fraktur dan/atau keretakan.16
Irigasi singkat dengan NaOCl setelah EDTA pada akhir preparasi
kemomekanikal juga dapat menyebabkan erosi yang berlebihan pada
permukaan dentin saluran akar (Gambar 7).5

Gambar 7. Erosi dentin dinding saluran akar yang cukup


besar pada penggunaan hipoklorit setelah
EDTA.

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
24
3. Efek larutan irigasi CHX terhadap struktur dentin saluran akar
Penggunaan CHX sebagai larutan irigasi tidak menyebabkan
erosi dentin seperti yang disebabkan NaOCl sebagai pembilasan akhir
setelah EDTA.5 Menurut Brenda et al, larutan irigasi CHX merupakan
substansi kimia tambahan yang tidak mengganggu kolagen dalam
matrix organik dentin sehingga tidak menyebabkan perubahan pada
struktur morfologinya, dimana keberadaan kolagen dalam matrix
organik dentin mempengaruhi sifat mekanik dentin.26 Oleh karena itu,
penggunaan CHX sebagai larutan irigasi tidak mempengaruhi
kekerasan dentin saluran akar dan dapat dijadikan pilihan yang baik
untuk memaksimalkan efek antibakterial pada akhir preparasi
kemomekanikal.5

4. Efek larutan irigasi MTAD terhadap struktur dentin saluran akar


BioPure MTAD merupakan larutan irigasi yang efektif
menghilangkan smear layer dan memiliki efek yang minimal terhadap
kekerasan dentin saluran akar.7 Efek MTAD terhadap penurunan
kekerasan dentin dapat disebabkan oleh kehadiran komponen kelasi.
Tiga persen doxycycline hyclate dalam MTAD merupakan isomer
tetrasiklin. Tetrasiklin memiliki pH rendah sehingga mampu bertindak
sebagai kelator kalsium dan menyebabkan demineralisasi permukaan
dinding saluran akar. MTAD juga terdiri dari 4.25% asam sitrat yang
mampu melarutkan kadar mineral dentin.27
Perubahan mikrostruktur dentin yang disebabkan oleh BioPure
MTAD tidak menyebabkan kerusakan matriks dentin yang signifikan
apabila digunakan sebagai irigasi akhir lanjutan irigasi awal dengan
NaOCl konsentrasi rendah.28 Penggunaan 1.3% NaOCl sebagai irigasi
awal selama 20 menit kemudian diikuti irigasi akhir dengan
menggunakan MTAD selama 5 menit sangat efektif melarutkan
komponen organik smear layer yang menutupi tubulus dentinal setelah
instrumentasi dan memungkinkan MTAD untuk melarutkan komponen
Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
25
anorganik smear layer, berpenetrasi ke dalam tubulus dentinal, dan
mendekalsifikasinya.27,28

Pengaruh Waktu Pemaparan Beberapa Larutan Irigasi Endodontik Terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar
Jessica Gozal
26

Anda mungkin juga menyukai