B. Growth Factor
Growth factor atau faktor pertumbuhan merupakan protein yang berikatan dengan
reseptor permukaan sel dan dapat menginduksi proliferasi dan diferensiasi sel,
sehingga berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan
jaringan, serta diperlukan untuk meningkatkan regenerasi jaringan, namun tergantung
pada tipe jaringannya.
C. Scafold
Scafold merupakan kerangka yang berperan dalam memfasilitasi sel punca dan faktor
pertumbuhan untuk melekat, bermigrasi, serta berdiferensiasi. Scafold mendukung
pengorganisasian sel dan vaskularisasi, membantu proliferasi, menghasilkan
peningkatan serta perkembangan jaringan yang lebih cepat, mengandung nutrisi untuk
meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan sel pertumbuhan. Scafold juga
berfungsi untuk mendorong terbentuknya respon biologis secara langsung dengan
menyerupai struktur alami. Provokasi yang disengaja pada jaringan periapikal
mengakibatkan perdarahan ke dalam saluran akar sehingga membentuk bekuan darah
yang dapat bertindak sebagai scafold serta menyediakan growth factor. Stem cell
mesenkimal (MSC) dari papila apikal juga dimasukkan ke dalam saluran akar yang
akan mendorong regenerasi jaringan pulpa. Platelet-rich fibrin (PRF) atau platelet-
rich plasma (PRP) dapat digunakan sebagai scafold karena kaya akan faktor
pertumbuhan yang mendorong regenerasi jaringan pulpa.
D. Bahan Irigasi
Disinfeksi saluran akar sangat penting untuk keberhasilan perawatan endodontik
regeneratif karena infeksi dapat menganggu aktivitas dan regenerasi stem cell.
Sodium hipoklorit (NaOCl) : Merupakan bahan irigasi yang paling banyak
digunakan dalam perawatan endodontik. Protokol perawatan endodontik
regeneratif yang dikeluarkan oleh AAE menggunakan NaOCl 1.5% sebanyak 20
ml/kanal selama 5 menit untuk meminimalkan kerusakan stem cell di daerah
apikal. Jarum dengan ujung tertutup dan menggunakan sistem irigasi EndoVac
dapat mengurangi kemungkinan iritas ekstrusi ke periapikal. Bahan irigasi ini
memiliki beberapa karakteristik yang diinginkan termasuk: 1) kemanjuran
bakterisida yang sangat baik. 2) kapasitas disolusi jaringan dan 3) pelumasan
yang efektif untuk instrumen endodontik.
Asam etilenadiamina-tetraasetat (EDTA) : merupakan bahan yang digunakan
untuk menghilangkan smear layer dalam perawatan endodontik. Dalam
perawatan endodontik regeneratif EDTA digunakan karena menyebabkan
pengeluaran growth factor dari matriks dentin. Hal ini disebabkan karena EDTA
berperan dalam demineralisasi dentin dan mengekspos matriks dentin untuk
melepaskan growth factor serta meningkatkan adhesi, migrasi dan diferensiasi
stem cell dan juga meningkatkan ikatan jaringan mineralisasi yang baru terbentuk
ke dinding saluran akar.
Prosedur klinis yang dikeluarkan oleh AAE merekomendasikan penggunaan
1.5% NaOCl yang diikuti oleh 17% EDTA untuk perawatan endodontik
regeneratif. Kombinasi ini dianjurkan karena adanya sifat merusak dari NaOCl.
Dengan penambahan EDTA dapat diperoleh peningkatan kamampuan hidup Stem
Cell Apical Papilla (SCAP). Penggunaan NaOCl sebelum EDTA akan
mengurangi transformasi growth factor (TGF) -β1 secara signifikan.
E. Medikamen Intrakanal
Triple Antiobiotic Paste (TAP) : Agen antimroba pertama kali yang digunakan
dalam endodontik regeneratif adalah Triple Antibiotic Paste (TAP) yang terdiri
dari minocycline, ciprofloxacin dan metronidazole dianggap sebagai medikamen
intrakanal yang efektif karena kemampuannya untuk menghilangkan semua
spesies bakteri dari saluran akar yang terinfeksi. Protokol American Association
of Endodontists merekomendasikan penggunaan Triple Antibiotic Paste (TAP)
pada konsentrasi tidak lebih besar dari 0,1mg/mL karena pada konsentrasi ini
Triple Antibiotic Paste (TAP) tidak memiliki efek toksik terhadap kelangsungan
hidup dan proliferasi sel punca.
Kalsium Hidroksida : Memiliki kemampuan antimikroba yang baik, karena
memiliki pH yang tinggi dan menciptakan lingkungan dimana sebagian besar
bakteri sulit bertahan hidup. Pedoman American Association of Endodontist juga
menganjurkan penggunaan kalsium hidroksida. Stem Cell Apical Papilla (SCAP)
menunjukan perlekatan yang lebih besar pada dentin akar ketika diobati dengan
kalsium hidroksida dibandingkan dengan Triple Antibiotic Paste (TAP).
Medikamen intrakanal biasanya ditempatkan di saluran akar dalam jangka waktu
3-4 minggu.
F. Coronal Seal
Berdasarkan protokol klinis saat ini, sepotong CollaPlug diletakan diatas bekuan
darah sehingga berfungsi sebagai matriks internal untuk menempatkan MTA sekitar 3
mm. Setelah itu, letakkan lapisan ionomer kaca berukuran 3-4 mm diikuti dengan
restorasi komposit. MTA populer karena biokompatibilitas dan sifat antibakterinya.
Biodentin dapat digunakan sebagai pengganti MTA.2,3
Hasil radiografis dari gigi yang dirawat endodontik regeneratif diharapkan sebagai
berikut :
Type 1 : Meningkatkan ketebalan dinding saluran akar dan berlanjutnya
perkembangan akar
Type 2 : Perkembangan akar tidak terlihat secara signifikan (apeks akar tumpul
dan tertutup)
Type 3 : Maturasi akar berlanjut namun foramen apikal tetap terbuka
Type 4 : Adanya kalsifikasi parah atau hilangnya saluran akar
Type 5 : Pembentukan barier jaringan keras di saluran antara MTA di koronal dan
apeks akar.2
10. Q : Bahan pulp capping ada yang disinar dan tidak disinar, jelaskan dan
kelebihan serta kekurangannya?
A:
DAFTAR PUSTAKA
1. Islam R, Islam MRR, Tanaka T, Alam MK, Ahmed HMA, Sano H. Direct pulp
capping procedures - Evidence and practice. Jpn Dent Sci Rev. 2023 Dec;59:48-61.
doi: 10.1016/j.jdsr.2023.02.002. Epub 2023 Feb 26. PMID: 36880059; PMCID:
PMC9985044.
2. Pulyodan MK, Paramel Mohan S, Valsan D, Divakar N, Moyin S, Thayyil S.
Regenerative Endodontics: A Paradigm Shift in Clinical Endodontics. J Pharm
Bioallied Sci. 2020 Aug;12(Suppl 1):S20-S26. doi: 10.4103/jpbs.JPBS_112_20. Epub
2020 Aug 28. PMID: 33149426; PMCID: PMC7595546.
3. Permatasari R, Alifuddin MD. Potensi regenerasi jaringan pulpa gigi pada
perawatan endodontik. MDERJ. 2021 Juli;98-110
4. Drouri S, El Merini H, Sy A, Jabri M. Evaluation of Direct and Indirect Pulp
Capping With Biodentine in Vital Permanent Teeth With Deep Caries Lesions.
Cureus. 2023 May 23;15(5):e39374. doi: 10.7759/cureus.39374. PMID: 37250608;
PMCID: PMC10225160.
5. A. Njeh, E., Uzunoglu, H., Ardila-Osorio, S. Simon, A. Berdal, O. Kellermann dan
M. Goldberg. 2016. Reactionary and reparative dentin fomation after pulp capping :
Hydrogel vs Dycal. Evidence-Based Endodontics. 1(3):1-9.
6. Sofiani E, Rizqylaily. Evaluasi klinis keberhasilan indirect pulp capping dengan
kalsium hidroksida tipe hard-setting pada rsgm universitas muhammadiyah
yogyakarta. B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. 2021
Juni;8(1):64-70.