NPM : 160112160020
Materi : Apeksogenesis
1. Pendahuluan
membantu pertumbuhan fisiologis dan perkembangan dari ujung akar, yang dikenal
dengan istilah perawatan pulpa vital yakni pulp capping dan pulpotomi. Kedua
adalah:
untuk bekerja membentuk akar yang lebih tebal dan menurunkan resiko
fraktur akar.
perkembangan fisiologis akar yang tidak terbatas pada segmen apikal. Deposisi dentin yang
berkelanjutan terjadi di sepanjang akar, menyediakan perpanjangan lebih besar dan resisten
terhadap fraktur. Laporan kasus ini membahas tentang vitalitas pulpa pada gigi yang dirawat
3. Laporan kasus
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun bernama Shuvra datang untuk berobat ke
Departemen Konservasi Gigi dikarenakan terdapat karies yang sangat besar dan impaksi
makanan pada gigi molar satu kiri pasien. Tidak terdapat masalah pada riwayat medis pasien.
Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri spontan, namun keluhan utama pasien adalah
sensitivitas terhadap rangsang dingin dan manis. Rasa nyeri dan sensitivitas terlokalisir di
rahang bawah sebelah kiri. Pemeriksaan klinis menunjukkan karies oklusal yang sangat besar
pada molar satu kiri rahang bawah tanpa adanya tanda inflamasi pada eksraoral, intraoral, dan
terbentuknya sinus tract. Pemeriksaan gigi menunjukkan hasil negatif terhadap perkusi dan
palpasi, serta mobilitas gigi dalam batas normal. Tes vitalitas pulpa menggunakan semprotan
ethyl chloride untuk sensasi dingin dan gutta percha yang dihangatkan untuk sensasi panas
menunjukkan respon normal pada gigi tanpa ada sensasi berkepanjangan. Gigi di sebelahnya
juga diperiksa, dan menunjukkan respon normal pada tes dingin. Gambaran radiografis
menunjukkan lesi karies dekat dengan pulpa dan terdapat akar yang belum tumbuh sempurna
dengan apeks terbuka lebar tanpa ada bukti lesi periradikuler patologis.
Rencana perawatan awal adalah pembuangan lesi karies dan pemeriksaan klinis dari
eksponasi pulpa. Terapi pulpa vital yang dapat dipilih adalah dengan metode direct pulp
capping atau pulpotomi dengan kalsium hidroksida atau mineral trioxide aggregrate (MTA)
Isolasi gigi dengan cotton roll sebelum melakukan anestesi lokal, lalu karies perifer
dihilangkan dengan bur bundar diamond besar steril dengan low speed handpiece dengan
irigasi air. Hentikan perdarahan segera setelah membuang tanduk pulpa. Setelah itu, bur fisur
steril digunakan untuk membuang seluruh atap ruang pulpa. Jaringan koronal pulpa dibuang
dengan ekskavator steril, lanjutkan pembuangan dengan bur bundar steril sampai dengan
batas orifis saluran akar. Selanjutnya, gunakan cotton pellet steril yang sudah dilembabkan
dengan saline normal untuk menekan pulpa yang tereksponasi selama 5 menit sampai
menit untuk membersihkan dan mendesinfeksi pulpa dan dentin yang tereksponasi. Kavitas
yang sudah di preparasi kemudian dibersihkan dengan saline normal steril untuk membuang
seluruh debris. Selanjutnya, tekan kavitas dengan cotton pellet lembab untuk membuang
kelebihan cairan.
Kalsium hidroksida dengan merk dagang Hydro-C (Dentsply) selanjutnya dicampur
sesuai petunjuk pabrik dengan lapisan setebal 1-2 mm dan diletakkan di ujung saluran akar
dan permukaan dentin disekitarnya. Selanjutnya, restorasi gigi sementara dengan semen Zinc
Oxide Eugenol dan disarankan untuk dilakukan foto rontgen. Selanjutnya, pasien dijadwalkan
untuk kontrol setelah 7 hari untuk megevaluasi tanda klinis. Apabila setelah kontrol 1 minggu
pasien tidak memiliki keluhan, tambalan sementara dihilangkan dan diganti dengan semen
Glass Ionomer.
perkembangan akar dan memantau tanda dan gejala klinis tertentu. Satu bulan kemudian,
pemeriksaan klinis menunjukkan restorasi yang masih utuh tanpa ada tanda dan gejala
abnormal. Gambaran radiografi menunjukan perkembangan dan maturasi pada akar gigi.
Tiga bulan kemudian, tidak ditemukan adanya kelainan, dan pemeriksaan pulpa
berlanjut. Pasien dijadwalkan untuk kunjungan berkala setiap bulan. Orang tua pasien
diinformasikan mengenai kebutuhan tambahan untuk perawatan saluran akar apabila ada
4. Pembahasan
Pulpotomi dianggap sebagai pilihan utama perawatan pada gigi permanen yang belum
tumbuh sempurna dengan jaringan pulpa vital yang tereksponasi secara luas. Perawatan ini
Sejak tahun 1980, kalsium hidroksida merupakan pilihan utama, sebab kalsium hidroksida
dapat membentuk formasi jembatan dentin. Pada awalnya, jaringan pulpa yang berada di
dekat kalsium hidroksida akan menjadi nekrosis karena pH tinggi (11-12) dari kalsium
hidroksida. Proses nekrosis ini selanjutnya didampingi oleh perubahan inflamasi akut pada
jaringan dibawahnya. Setelah 4 minggu, terbentuk lapisan odontoblastik baru dan pada
akhirnya, akan terbentuk jembatan dentin baru. Penelitian terbaru menunjukkan zona
histologi yang teridentifikasi di bawah kalsium hidroksida dalam waktu 4-9 hari, yaitu :
1. Koagulasi nekrosis
kalsium hidroksida untuk gigi sulung dan gigi permanen muda berkisar antara 30
hingga 90%. Perawatan pulpa vital dengan MTA secara konsisten menunjukkan hasil
4. Kesimpulan
penelitian in vitro dan in vivo yang menunjukkan penyembuhan pulpa setelah terluka.
Gigi yang belum tumbuh sempurna seharusnya mendapat perawatan saluran akar
Namun, perawatan untuk karies dengan eksponansi pulpa masih dipertanyakan, dan
apabila kasus ini gagal, maka revaskularisasi pulpa dan apeksifikasi harus
dipetimbangkan.