Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK RADIOGRAFI OKLUSAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Departemen Radiologi Kedokteran Gigi

DISUSUN OLEH:

Nur Fauziana Hayuningtyas

160112200501

CLINICAL DENTAL PROGRAMME ORAL MAXILLOFACIAL RADIOLOGY 1

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2021
Teknik Radiografi Oklusal Rahang Atas

Teknik foto oklusal adalah teknik foto intraoral yang menggunakan sinar-X dengan

reseptor film (5,7 x 7,6 cm) atau film intraoral yang diletakkan pada bidang oklusal. Terdapat

beberapa jenis proyeksi, yaitu:

1. Upper Standard Occlusal / Topographical Maxillary Occlusal

Proyeksi ini menunjukkan bagian gigi dari 17-27, palatum, prosesus zygomatikus, bagian

anteroinferior dari antrum, nasolacrimal canals, dan septum nasal

a. Indikasi

- Periapikal pada gigi anterior rahang atas

- Melihat gigi caninus yang tidak erupsi, gigi supernumerary dan odontomes

- Menentukan posisi bukal-palatal gigi caninus yang tidak erupsi

- Evaluasi ukuran dan perluasan lesi, seperti kista atau tumor di rahang atas anterior

- Pemeriksaan fraktur gigi anterior dan tulang alveolar

Gambar 1 Contoh radiografi topographical maxillary occlusal

b. Teknik
- Kepala bersandar, bidanng sagital tegak lurus bidak oklusal dan bidang oklusal

horizontal sejajar lantai

- Reseptor film diletakkan melintang diantara oklusal gigi rahang atas dan rahang

bawah, batas posterior film bersentuhan dengan tepi anterior ramus

- Pasien diintruksikan untuk menutup mulut atau menstabilkan reseptor film dengan

kedua ibu jari

- Tabung sinar x diletakan dibawah titik nasion dengan arah sinar sentral membentuk

sudut vertikal 65° dengan film dan sudut horizontal 0o

- Teknik dilakukan demikian untuk menghindari tumpukan gambar dari tulang frontal,

sedangkan titik masuk sinar pada bagian tengah hidung berguna untuk melihat gigi

posterior dan adanya kelainan pada palatum. Gigi impaksi dapat dilihat lebih ke bukal

atau palatal.

(A) (B)
(C)

Gambar 2 (A) Posisi dari samping (B) Diagram teknik dari berbagai sisi; perhatikan penggunaan pelindung

tiroid; (C) Cakupan Resptor Film

2. Upper Oblique Occlusal (Lateral Maxilary Occlusall)

Proyeksi ini menunjukkan satu kuadran linggir alveolar maksila, bagian inferolateral

antrum tuberoitas, dan gigi dari insisivus lateral sampai gigi m3 kontralateral. Prosesus

zygomatikus superimpos terhadap akar gigi molar.

a. Indikasi

- Periapikal pada gigi posterior rahang atas

- Ukuran dan perluasan lesi

- Pemeriksaan dasar antral

- Menentukan posisi akar yang salah pada antrum gigi posterior rahang atas

- Pemeriksaan fraktur gigi posterior


Gambar 3 Contoh radiografi upper oblique occlusal

b. Teknik

- Pasien duduk dengan bidang oklusal sejajar lantai dan bidang sagital tegak lurus

lantai

- Reseptor film diletakkan antara oklusal gigi rahang atas dan rahang bawah, dengan

bagian yang lebih panjang pada daerah yang akan difoto. Dorong reseptor ke arah

posterior sampai menyentuh ramus, dan tepi lateral film sejajar dengan permukaan

bukal gigi posterior dan diperluas ke lateral kira-kira 1 cm melewati kusp bukal.

- Pasien diintruksikan untuk mengigit ringan film

- Tabung sinar x diletakkan pada daerah gigi yang akan difoto

- Tabung berada disamping wajah membentuk sudut 60°, 2 cm dibawah canthus lateral

mata, mengarah ke bagian tengah reseptor film.

- Teknik ini digunakan untuk memperlihatkan struktur dan beberapa keadaan patologis

yang berasal dari daerah maxila, akar gigi molar (akar palatinal), serta akar yang

terletak dalam gingival.


Gambar 4 (A) Posisi dari depan (B) Diagram teknik dari berbagai sisi; perhatikan penggunaan pelindung

tiroid; (C) Cakupan Resptor Film

3. Vertex occlusal (vertex occlusal)

Proyeksi ini menujukkan gambaran bagian gigi rahang atas yang dipancarkan dari atas.

Untuk mendapatkan gambaran ini, sinar x-ray harus melewati banyak jaringan sehingga

memberikan radiasi dosis besar pada pasien. Screen intensif dapat digunakan untuk

mengurangi radiasi.

a. Indikasi
- Penilaian hubungan bukal palatal dari gigi yang tidak erupsi di lengkung gigi,

tertutama gigi caninus.

Gambar 5 Contoh radiografi vertex occlusal

b. Posisi

- Pasien duduk dengan bidang sagital tegak lurus lantai dan bidang oklusal sejajar

lantai

- Film diletakkan antara oklusal gigi rahang atas dan rahang bawah mulai dari gigi

anterior ke posterior

- Pasien diinstruksikan menggit ringan film

- Tabung arahkan melalui bagian atas tengkorak pada bagian depan

- Arah sinar sentral mengarah ke saluran akar gigi insisivus rahang atas atau sejajar

dengan sumbu panjang gigi incisivus anterior dan tegak lurus dengan bidang film

- Teknik ini digunakan untuk menentukan letak gigi impaksi pada hubungan

buccopalatinal dalam lengkung gigi

c. Kekurangan

Proyeksi oklusal verteks tidak sering digunakan karena sebagai berikut.

- Film kurang detail dan kontras karena massa jaringan menyebar akibat menggunakan

screen intensif
- Sinar X-ray primer memungkinkan searah dengan organ reproduksi.

- Dibutuhkan waktu pemaparan yang relatif lama (sekitar 1 detik) meskipun

menggunakan screen intensif

- Ada radiasi langsung ke kelenjar pituitari dan lensa mata

- Jika berkas sinar-X ditempatkan terlalu jauh di anterior, superimposisi bayangan

tulang frontal dapat mengaburkan bagian anterior rahang atas


Gambar 6 (A) Diagram yang menunjukkan posisi film dalam hubungannya dengan lengkung bawah; (B) Posisi

Vertex occlusal dari depan, perhatikan penggunaan pelindung tiroid; (C) Posisi dari samping; (D) Diagram

menunjukkan posisi dari samping.


Teknik Radiografi Oklusal Rahang Bawah

Teknik foto oklusal adalah teknik foto intraoral yang menggunakan sinar-X dengan

reseptor film (5,7 x 7,6 cm) atau film intraoral yang diletakkan pada bidang oklusal. Terdapat

beberapa jenis proyeksi, yaitu:

1. Lower 900 Occlusal / Topographical Mandibular Occlusal

Proyeksi ini menunjukan bagian jaringan lunak dari dasar mulut dan menunjukan

lingual dan bukal tampilan mandibula dari 17-27.

a. Indikasi:

- Deteksi penampakan dan posisi dari calculi radioopak di kelenjar ludah

submandibula.

- Penilaian posisi bukal lingual dari gigi mandibula yang tidak erupsi.

- Evaluasi pelebaran bukal lingual.

- Penilaian dari pergeseran akibat fraktur.

Gambar 1 Contoh radiografi topographical mandiibular occlusal

b. Teknik:

- Pasien duduk dengan posisi setengah menurun dan kepala miring ke belakang

sehingga garis ala tragus tegak lurus dengan dasar mulut


- Reseptor film diletakkan pada permukaan oklusal gigi RB. Film dengan permukaan

putih menghadap ke arah bawah. Posisi terpi anterior film kurang lebih 1 cm

melewati insisivus mandibula

- Pasien diminta untuk menggigit.

- Tabung di bawah dagu pasien pada garis median, kurang lebih 3 cm dibawah dagu,

dengan sudut 900 terhadap film.

(A) (B)

Gambar 2 (A) Posisi dari depan. (B) Cakupan foto

2. Lower 450 Occlusal / Anterior Mandibular Occlusal

Proyeksi ini menunjukan bagian anterior mandibul mulai dari gigi 33-43, dan tepi inferor

kortikal mandibula.

a. Indikasi:

- Penilaian periapikal dari gigi insisif bawah.

- Evaluasi dari ukuran dan besarnya lesi.

- Penilaian dari fraktur pergeseran tempat dari regio anterior mandibula dalam arah

vertikal.
Gambar 3 Contoh radiografi anterior mandibuar occlusal
b. Teknik:

- Pasien duduk bersandar sehingga bidang oklusal 45o diatas bidang horizontal.

- Reseptor film diletakkan pada permukaan oklusal gigi RB dan tep posterior film

menyentuh ramus.

- Tabung diposisikan di garis median, pasien diinstruksikan untuk memegang tabung

dan menggigit perlahan.

- Sinar diarahkan dengan sudut -10o terhadap ujung dagu.

(A) (B)
Gambar 4 (A) Posisi dari Depan. (B) Cakupan Foto

3. Lateral Mandibular Occlusal

Proyeksi ini menunjuka setengah bagian dasar mulut, bukal dan lingua kortikal

mandibula, dan gigi dari insisivus lateral dan m3 kontralateral.


a. Indikasi:

- Deteksi dari kalkulus radioopak pada kelenjar submandibula.

- Deteksi sialolithiasis

- Perhitungan dari posis bukolingual dari gigi M3 yang belum erupsi.

- Evaluasi dari besar dan luasnya kista.

Gambar 5 Contoh Radiografi Lateral Mandibular Occlusal

b. Teknik:

- Pasien duduk dengan posisi setengah menurun dan kepala miring ke belakang

sehingga garis ala tragus tegak lurus dengan dasar mulut

- Reseptor film diletakkan pada permukaan oklusal gigi RB dan sejajar dengan bidang

sagital dan bagian dengan tonjolan mengarah ke mandibula. Reseptor diposisikan

seposterior mungkin dan diarahkan ke daerah yang akan diukur sehingga tepi film

meluas ke lateral kurang lebih 1 cm.

- Pasien diminta untuk menggigit.

- Tabung di bawah dagu pasien pada garis median, dan tegak lurus terhadap reseptor

film, kurang lebih 3 cm dibelakang ujung dagu dan 3 cm dari lateral ke midline
(A) (B)

Gambar 6 (A) Posisi dari samping (B) Cakupan foto

4. Lower Oblique Occlusal

c. Indikasi:

- Deteksi dari kalkulus radioopak pada kelenjar submandibula.

- Perhitungan dari posis bukolingual dari gigi M3 yang belum erupsi.

- Evaluasi dari besar dan luasnya kista.

d. Teknik:

- Film diletakkan pada permukaan oklusal gigi RB.

- Kepala disandarkan lalu diputar menjauhi daerah pemeriksaan & dagu dinaikkan.

- Tabung diarahkan ke atas dari bawah dan belakang sudut mandibula dan sejajar

bagian lingual dari mandibula.


Gambar 7 Lower Oblique Occlusal
DAFTAR PUSTAKA

Suharjo, Ria N Firman, Azhari, Belly Sam, Fahmi Oscandar, Lusi Epsilawati, Farina Pramanik,

and Yurika Ambar Lita. Dental Radiology and Lab Skill. Bandung: Padjadjaran University, 2017.

Whaites E. Essential of Dental Radiography and Radiology. 3rd ed. Cawson R, editor. Spain:

Elsevier; 2003.

Mallya S, Lam EW. White and Pharoah’s Oral Radiology: Principles and Interpretation. 8th ed.

St. Louis; 2019. 120-122 p.

Anda mungkin juga menyukai