Anda di halaman 1dari 6

Proyeksi oklusal maksila anterior

Cakupan gambar. primary field pada proyeksi ini mencakup aterior maksila dan pertumbuhan
giginya dan dasar anterior fossa nasal dan gigi dari kaninus ke kaninus lainnya.

Penempatan reseptor. atur kepala pasien sehingga bidang sagital tegak lurus dan bidang
oklusal sejajar lantai. tempatkan reseptor pada mulut dengan sisi paparan terhadap maksila,
dengan batas posterior menyentuh rami, dan dimensi panjang pada reseptor tegak lurus
bidang sagital. pasien menstabilkan reseptor dengan menutup mulut atau dengan
menggunakan tekanan bilateral ibu jari.

Proyeksi pusat sinar. orientasikan central ray melalui ujung hidung terhadap tengah reseptor
dengan kira-kira 45 derajat sudut vertikal dan 0 derajat sudut horizontal.

Titik penyinaran. central ray masuk arah wajah pasien kira-kira melalui ujung hidung.

Proyeksi oklusaal maksila cross-sectional

Cakupan gambar. proyeksi ini memperlihatkan palatum, processus zygomatikum pada


maksila, bagian anteroinferiorpada setiap antrum, canal nasolacrimal, gigi molar kedua
sampai ke molar kedua lainnya, dan nasal septum.

Penempatan reseptor. dudukkan pasien dengan bidang sagital tegak lurus lantai dan bidang
oklusal horizontal. tempatkan reseptor dengan dimensi panjang tegak lurus bidang sagital,
menyilang di mulut. dorong reseptor ke belakang sampai berkontak dengan batas anterior
ramus mandibula. pasien menstabilkan reseptor dengan menutup mulutnya.

Proyeksi pusat sinar atur central ray pada sudut vertikal 65 derajat dan sudut horizontal 0
derajat, pada batang hidung tepat di bawah nasion, terhadap tengah reseptor.

Titik penyinaran secara umum, central ray masuk arah wajah pasien melalui batang hidung.

Proyeksi oklusal maksila lateral

Cakupan gambar. proyeksi ini menun jukan kuadran alveolar ridge maksila, aspek
inferolateral pada antrum, tuberositas, geligi dari lateral gigi seri sampai molar ketiga pada
sisi kontralateral. tambahan pula, prosessus zygomaticus pada superimpose maksila yang
melebihi akar pada gigi molar.

Penempatan reseptor. tempatkan reseptor dengan sumbu panjang sejajar bidang sagital dan
pada sisi yang penting, dengan sisi tabung ke arah sisi maksila yang dipertanyakan. dorong
reseptor ke posterior saampai menyentuh ramus. posisi batas lateral sejajar dengan
permukaan bukal paada gigi posterior, diperpanjang ke lateral sekitar 1 cm melewati bukal
cusp. minta pasien untuk menutup dan memegang reseptor pada posisinya.

Proyeksi pusat sinar. orientasikan central ray dengan sudut vertikal 60 derajat, untuk titik 2
cm di bawah laateral canthus mata, arahkan menuju pusat reseptor.

Titik penyinaran. central ray masuk paada titip sekitar 2 cm di bawah lateral canthus mata.
Proyeksi oklusal anterior mandibula

Cakupan gambar. proyeksi ini termasuk bagian anterior mandibula, pertumbuhan gigi dari
kaninus ke kaninus lainnya, batas cortical inferior mandibula.

Penempatan reseptor. tempatkan pasien miring ke belakang sehingga bidang oklusal 45


derajat dari garis horizontal. tempatkan reseptor daalam mulut dengan sumbu panjang tegak
lurus bidang sagital dan dorong ke opsterior sampai menyentuh ramus. pusatkan reseptor
dengan bagian tabung di bawah dan minta pasien untuk menggigit ringan untuk menetapkan
posisi reseptor.

Proyeksi pusat sinar orientasikan central ray dengan sudut -10 derajat melalui titik dagu ke
arah tengah reseptor.

Titik penyinaran. point of entry central ray yaitu pada midline dan melalui ujung dagu.

Proyeksi oklusal cross-sectional mandibula

Cakupan gambar. proyeksi ini termasuk jaringan lunak pada dasar mulut dan memperlihatkan
bagian lingual dan bukal mandibula dari molar kedua ke molar kedua lainnya. ketika gambar
ini dibuat untuk memeriksa dasar mulut, waktu paparan harus dikurangi sampai setengah
waaktunya untuk membuat gambar mandibula.

Penempatan reseptor. dudukkan pasien pada posisi semi berbaring dengan kepala miring ke
belakang sehingga garis ala-tragus hampir tegak lurus lantai. tempatkan reseptor dalam mulut
dengan sumbu panjang tegak lurus bidang sagital dan dengan bagian tabung ke arah
mandibula. batas anterior reseptor harus kira-kira 1 cm dari pusat gigi seri mandibula. minta
paasien untuk menggigit reseptor untuk menempatkan posisi.

Proyeksi pusat sinar. arahkan central ray pada midline melalui dasar mulut kira-kira 3 cm di
bawah dagu, dengan sudut ke pusat reseptor.

Titik penyinaran. point of entry central ray yaitu pada midline melalui dasar mulut kirakira
3 cm di bawah dagu.

Proyeksi oklusal lateral mandibula

Cakupan gambar. proyeksi ini mencakup jaringan lunak pada setengah dasar mulut, bagian
bukal dan lingual dari setengah mandibula, dan gigi dari lateral gigi seri ke molar ketiga gigi
kontralateralnya.

Penempatan reseptor. dudukkan pasien paada posisi semi berbaring dengan kepala miring ke
belakang sehingga garis ala-tragus hampir tegak lurus lantai. tempatkan reseptor dalam mulut
dengan sumbu panjang sejajar dengan bidang sagital daan dengan bagian tabung ke arah
mandibula. tempatkan reseptor sejauh mungkin ke posterior, lalu pindahkaan sumbu panjang
ke bukal (kanan atau kiri) sehingga batas lateral reseptor sejajar dengan permukaan bukal gigi
posterior dan diperpanjang ke lateral sekitar 1 cm.

Proyeksi pusat sinar. arahkan central ray tegak lurus pusat reseptor ke arah titik di baawah
dagu, sekitar 3 cm posterior ke titik dagu dan 3 cm lateral ke midline.

Titik penyinaran .titik penyinaran sinar pusat yaitu di bawah dagu, sekitar 3 cm posterior di
bawah dagu dan sekitar 3 cm larteral ke midline.

Radiografi Oklusal

Radiografi oklusal memperlihatkaan hubungan segmen yang luas pada rahang. Dapat
termasuk palatum atau dasar mulut dan jangkauan masuk akal untuk struktur laateral yang
berdekatan. Radiografi oklusal juga berguna ketika pasien tidak daapat membuka mulut
cukup lebar untuk radiografi periapikal atau dengan alasan lain tidaak dapat menerima
reseptor periapikal. Karena radiografi oklusal terekspos pada angulasi yang curam, mereka
bisa digunakan dengan radiografi periapical konvensional untuk menentukan lokasi objek
pada semua tiga dimensi. Khasnya, radiografi oklusal terutama berguna pada kasus berikut:

- untuk melokasikan dengan tepat akar-akar dan supernumerari , yang belum erupsi, dan
gigi yang terimpaksi (teknik ini khususnya berguna pada impaksi caninus dan molar ketiga)

- untuk melokasikan benda asing pada rahang dan batu-batuan pada duktus sublingual
dan kelenjar submandibular.

- untuk mendemonstrasikan dan evaluasi integritas anterior, medial dan lateral outline
dari sinus maksilaris.

- untuk membantu pemeriksaan pasien dengan trismus, yang hanya dapat membuka
mulutnya beberapa milimeter saja; kondisi ini menghalangi radiografi intraoral; yang tidak
mungkin dilakukan atau setidaknya nyeri yang hebat pada pasien.

- untuk mendapat informasi tentang lokasi, asal, luas, dan pemindahan pada fraktur
mandibula dan maxila.

- untuk menentukan perluasan lateral atau medial dari penyakit (misal, kista,
osteomielitis, keganasan) dan untuk mendeteksi penyakit pada palatum atau dasar mulut.

Untuk membuat radiografi oklusal, receptor yang relatif besar (7,7 x 5,8 cm [3 x 2,3 inches])
dimasukkan diantara permukaan oklusal gigi. Reseptor oklusal hanya terbuat dari film atau
lempeng penyimpanan fosfor. Tidak ada sensor CCD atau CMOS ada sebesar itu. sesuai
namanya, receptor ditempatkan pada bidang oklusi. sisi tube pada receptor ini diposisikan
ke rahang yang diperiksa, dan sinar x-ray diarahkan melalui rahang ke receptor. Dikarenakan
ukurannya, receptor dapat memeriksa porsi yang relatif besar dari rahang. proyeksi terstandar
digunakan, yang menentukan hubungan yang diinginkan diantara central ray, receptor dan
regio yang ingin diperiksa. walaupun, klinisi dapat bebas memodifikasi hubungan ini untuk
mencapai syarat klinis yang spesifik.
Occlusal Radiography
a) Maxillary Occlusal Radiography
- Standar Maxillary Occlusal Radiography
1. Film diletakkan diantara gigi RA dan RB mulai dari gigi anterior ke gigi posterior.
2. Pasien diinstruksikan untuk menggigit ringan film.
3. Tube sinar x diletakkan di tengah-tengah hidung dengan arah sinar sentral membentuk
sudut 65 o -70o dengan film.
4. Hasilnya terlihat gigi anterior dan palatum durum, untuk gigi posterior yang nampak hanya
mahkotanya.
5. Tekniknya dilakukan demikian untuk menghindari tumpukan gambar dari tulang frontal.
Sedangkan titik masuk sinar pada bagian tengah hidung berguna untuk melihat gigi posterior
dan adanya kelainan pada palatum. Gigi impaksi dapat dilihat lebih ke bukal atau palatal.

- Oblique Posterior Occlusal Radiography


1. Film diletakkan antara gigi RA dan RB mulai dari gigi anterior ke gigi posterior
2. Pasien diinstruksikan untuk menggigit ringan film (untuk menahan film)
3. Tube sinar X diletakkan pada daerah gigi yang akan difoto
4. Arah sinar sentral membentuk sudut 60o terhadap film
5. Hasilnya terlihat gigi posterior (mahkota akar) dan palatum, untuk gigi anterior yang
tampak jelas hanya insisalnya
6. Teknik ini digunakan untuk memperlihatkan struktur dan beberapa keadaan patologis yang
berasal dari daerah maxilla, akar gigi molar (akar palatinal), akar yang terletak dalam
gingival
- Vertex Occlusal Radiography
1. Film diletakkan antara gigi RA dan RB
2. Pasien diinstruksikan menggigit film
3. Tube diletakkan pada atap tengkorak pada bagian depan
4. Arah sinar sentral sejajar dengan sumbu/ as panjang gigi incisivus anterior
5. Teknik ini digunakan untuk menentukan letak gigi impaksi pada hubungan buccopalatinal
dalam lengkung gigi.

b) Mandibular Occlusal Radiography


- Anterior Occlusal mandibula radiography
1. Film diletakkan antara gigi RAdan RB
2. Tube sinar X diletakkan pada sympisis menghadap ke atas dimana sinar sentral membentuk
sudut 60o terhadap film
3. Hasilnya terlihat gigi anterior (mahkota-akar) dan gigi posterior tampak hanya mahkotanya
4. Teknik ini untuk melihat gigi region anterior, untuk anak kecil yang tidak kooperatif bila
dilakukan periapikal foto atau kasus dimana lengkung rahang sangat sempit.

- True Occlusal Mandibula Radiography


1. Kepala pasien diatur dalam keadaan mendongak dengan posisi ala tragus line hampir
tegak lurus dengan lantai.
2. Tube diletakkan di midline dasar mulut dengan arah sinar menghadap ke mandibula
3. Hasilnya dapat melihat benda asing di dasar mulut dan batu yang menyumbat saliran keluar
saliva, terlihat juga gigi anterior (mahkota-akar), gigi posterior kelihatan hanya mahkotanya

Anda mungkin juga menyukai