Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI 2

PROSEDUR PEMERIKSAAN PANORAMIK GIGI GELIGI

Disusun Oleh:

Reni Toharoh

P1337430320017

DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan rontgen panoramic adalah salah satu jenis rontgen yang
dilakukan pada gigi sebagai pemeriksaan penunjang sebelum perawatan gigi
dilakukan. Tidak seperti rontgen gigi konvensional yang meletakkan film x-ray di
dalam mulut, film untuk rontgen panoramic sudah ada di dalam mesinnya.
Pemeriksaan gigi ini bertujuan untuk melihat gambaran gigi secara lebih luas. Bukan
hanya satu atau dua gigi, tapi gigi-gigi yang ada di rahang atas dan bawah secara
keseluruhan sekaligus jaringan yang ada di sekitarnya.Rontgen panoramic merupakan
pemeriksaan noninvasif yang berarti Anda dapat langsung pulang setelah tindakan
dilakukan.
Rontgen panoramic merupakan pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk
membantu menenrukan diagnosis suatu penyakit gigi atau rahang. Dokter
menggunakan prosedur ini untuk melihat posisi susunan gigi rahang atas dan bawah
secara keseluruhan, melihat benih gigi yang belum tumbuh, kelainan tulang, hingga
jaringan-jaringan di sekitar gigi, seperti sinus maksilaris.Pemeriksaan ini biasanya
dilakukan sebelum perawatan gigi tiruan, kawat gigi, pencabutan gigi, maupun
implan, dilakukan. Selain itu, rontgen panoramic juga dapat mendeteksi adanya
penyakit periodontal lanjut, kista di tulang rahang, tumor rahang dan kanker mulut,
impaksi gigi termasuk gigi bungsu, gangguan rahang (juga dikenal sebagai gangguan
sendi temporomandibular atau TMJ), tulang rahang yang patah atau retak dan
sinusitis.
Prosedur pemeriksaan panoramic atau rontgen gigi tidak menyisakan radiasi
di tubuh. Secara umum, rontgen ini juga tak memiliki efek samping. Selain itu karena
film tak perlu diletakkan di dalam mulut, rontgen panoramic pun terbilang aman
dilakukan pada anak kecil. Selama pemeriksaan, tabung rontgen akan berputar
mengelilingi kepala, mulai dari satu sisi rahang dan berakhir di sisi rahang yang lain.
Proses Ini biasanya dapat berlangsung selama 12-20 detik.
BAB II

ISI

1) Persiapan Pasien
a. Melepaskan semua benda logam atau plastik dari kepala dan leher. Benda
yang bersifat radioopaque seperti ( perhiasan, kancing, resleting, dan bra )
b. Memakaikan pasien baju pemeriksaan. Baju pasien harus digunakan agar
mengurangi adanya kesalahan pada gambaran radiograf seperti kemunculan
gambaran radiopaque.
c. Memakaikan apron dan gonad shield pada pasien agar dosis radiasi yang
diterima pasien berkurang dan hanya bagian yang akan diperiksa saja yang
terkena paparan radiasi
d. Meletakkan marker sesuai objek yang akan diperiksa. Marker digunakan untuk
menandai posisi pasien
e. Menyiapkan pesawat panoramic serta kaset sesuai kebutuhan
2) Persiapan Alat
a. Pesawat panoramic
b. Kaset panoramik beserta screen / IP
c. Film ukuran 12,5 x30 cm dan 15x30 cm
d. Marker
e. Apron
f. Pengolah film otomatis/manual/CR/digital
g. Faktor Eksposi
Waktu penyinaran berkisar antara 12-20 detik dengan kVp 60-90 kV dan mA
minimal sampai 12 mA atau disesuaikan dengan kondisi pasien.
h. Bite block atau alat pelindung gigitan ditempatkan di mulut pasien untuk
memastikan keselarasan gigi. Penempatan gigi dan kepala dengan benar
sangat penting untuk mendapatkan gambar yang jelas.
3) Komunikasi
a. Memanggil pasien sesuai permintaan pemeriksaan
b. Memverifikasi data pasien seperti nama , alamat, jenis kelamin dan usia
c. Memperkenalkan diri kepada pasien bahwa kita adalah radiografer yang akan
melakukan pengambilan panoramik gigi geligi
d. Menanyai pasien mengenai jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dam
memastikan kepada pasien bagian mana yang sakit, apakah sesuai dengan
permintaan pemeriksaan
e. Menginstruksikan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaaan
sehingga nantinya pasien harus mengikuti instruksi yang diberikan radiografer
f. Menyuruh pasien untuk mengganti dengan baju pasien
g. Pasien diharuskan menanggalkan benda-benda yang dapat menganggu
pemeriksaan seperti sabuk, risleting, peniti dan benda benda logam lainnya
h. Memposisikan pasien sesuai jenis pemeriksaan yang akan dilakukan ,
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien
i. Nemjelaskan pada pasien bahwa saat pemeriksaan panoramik
tabung rontgen akan berputar mengelilingi kepala, mulai dari satu sisi rahang
dan berakhir di sisi rahang yang lain.
j. Saat akan dilakukan eksposi instruksikan pasien untuk tetap menjaga posisi,
diminta untuk tetap diam saat lengan alat berputar di sekeliling kepala, ketika
gambar sedang diambil.
k. Memberikan aba-aba yang jelas kepada pasien
l. Mengekspos di ruang eksposi
m. Memberikan informasi pada pasien bahwa nantinya hasil radiograf dapat
diambil di bagian administrasi
4) Setelah Pemeriksaan
a. Radiografer mengambil kaset dan kemudian di scan pada mesin scanning, scan
barcode yangterdapat pada CR terlebih dahulu
b. Memilih jenis pemeriksaan yaitu cranium – dental
c. Setelah hasil gambar muncul tambahkan data pasien seperti nama pasien,
tanggal pemeriksaan, dan jenis pemeriksaan
d. Mengatur kontras dan kecerahan agar maksimal, dan memilih gambaran
seperti apakah yang akan ditunjukkan pada citra
5) Proyeksi
a. PEMERIKSAAN PANORAMIK GIGI GELIGI
1. Posisi Pasien
- Pasien berdiri pada pesawat yang telah terpasang dengan punggung
lurus
- Kedua tangan pasien berpegang pada hand grips.
- Posisi tubuh, kepala dan leher tegak, jangan sampai kepala dan leher
melengkung ke depan
2. Posisi objek
- Atur ketinggian chin rest sampai IOML sejajar dengan lantai. Bidang
oklusal (bidang permukaan gigitan gigi) menurun 10° dari posterior ke
anterior.
- MSP diatur segaris dengan garis tengah vertikal dari chin rest.
- Tempatkan bite block di antara gigi depan pasien. Pasien diminta
menempelkan kedua bibir.
- Anjurkan pasien untuk menyatukan bibir dan posisikan lidah pada
atap mulut.
3. Eksposi
Eksposi dilakukan pada saat mulut pasien tertutup dan setelah menelan
ludah dengan tujuan agar tidak terjadi pergerakan objek.
Selama melakukan eksposi tombol penyinaran ditekan terus sampai
eksposi selesai. Jika menekan tombol tidak penuh berarti eksposinya tidak
sempurna dan akan berpengaruh pada radiograf yaitu berupa artefak. Pada
waktu penyinaran tersebut tabung sinar-X berputar berlawanan dengan
tempat kaset dan film berputar pada sumbunya
4. Usaha proteksi radiasi
Penggunaan apron yang terbuat dari Pb juga dapat menutupi bagian yang
sensitif terhadap radiasi. Pada bagian yang ditutup apron tidak akan bisa
ditembus radiasi, sehingga yang akan terkena radiasi hanya pada bagian
yang akan dilakukan pemeriksaan.
.
BAB III

EVALUASI

1) Kelebihan penggunaan pesata panoramik untuk pemeriksaan gigi geligi


a. Gambar mandibula, TMJ, sekitarnya yang lebih komprehensif pada tulang wajah,
dan gigi
b. Dosis radiasi pasien rendah (kolimasi celah mengurangi paparan terhadap
mata dan kelenjar tiroid)
c. Kenyamanan pemeriksaan untuk pasien (satu posisi memberikan panorama
seluruh mandibula)
d. Kemampuan untuk mencitrakan gigi pada pasien yang tidak dapat membuka
mulut atau ketika rongga mulut dibatasi
e. Waktu pemeriksaan lebih singkat
2) Kriteria Radiograf
a. PEMERIKSAAN PANORAMIK GIGI GELIGI
1. Tampak Gigi geligi, mandibular, temporomandibular joints (TMJs), Nasal
fossae, sinus maksilari, arkus zygomatikus, maksila, bagian vertebra
servikal
2. Mandibula tampak tanpa rotasi atau penyudutan yang diindikasikan
dengan TMJ pada bidang horisontal yang sama pada gambaran,
3. Ramus dan gigi belakang magnifikasinya sama pada setiap sisi gambar,
gigi depan dan belakang tampak secara tajam dengan magnifikasi yang
sama.
4. Selain itu, posisi pasien yang tepat yang diindikasikan dengan simpisis
mandibula terproyeksi secara lurus di bawah mandibular angles,
mandibula berbentuk lengkung, bidang oklusal sejajar dengan sumbu
panjang pada gambaran, gigi atas dan bawah terletak rapi dan terpisah
tanpa superposisi, vertebra servikal tampak tanpa superposisi pada TMJ
5. Kontras dan densitas optimal Soft tissue dan trabekula tulang terlihat

Anda mungkin juga menyukai