Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS

MEMBUAT ARTIKEL SINGKAT

Disusun Oleh :

Reni Toharoh

P1337430320017

3A

PRODI RADIOLOGI PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA TIGA


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2022
Hal-hal penting dalam bahasan berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia:

1. Pada sidang terakhir BPUPKI pada 1 Juni 1945 Soekarno menyatakan bahwa
kemerdekaan, political independent ialah suatu jembatan emas dan diseberang
jembatan itulah kita akan menyempurnakan masyarakat kita.
2. Menurut Tan Malaka dalam bukunya Madilog, kalua Indonesia tidak merdeka, maka
ilmu itu akan terbelenggu juga.
3. Berdasarkan data World Bank, net enrollmengt rate Indonesia partisipasi pendidikan di
Indonesia bisa dikatakan sangat rendah.
a. Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara dengan kompetensi membaca
rendah.
b. Indonesia menempati peringkat 72 dari 78 negara dengan kompetensi matematika
rendah.
c. Indonesia menempati peringkat 70 dari 78 negara dengan kompetensi sains rendah.
4. Tan Malaka menyebutkan bahwa Pendidikan sebagai alat bertahan hidup, sejahtera,
dam membatu kaum jelata. Idealnya Pendidikan harus mebuat masyarakat mampu
menghadapi kenyataan dengan berfikir logika dan tidak mengandalkan hal gaib dan
mistis.
5. Ki Hajatr Dewantara menerapkan sistem among, yakni melarang adanya hukuman dan
paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan
kreativitasnya
6. Menurut R.A Kartini, pendisikan harus didapatkan secara setara baik kaum pria
maupun Wanita.
7. Pendidikan di era orde lama, saat Indonesia kekurangan guru yang kompeten di
Indonesia stabilitas Indonesia sudah terancam oleh perang dingin. Pada era ini guru
hanya dibutuhkan kuantitasnya saja dan untuk mengarahkan ke penanaman nilai
patriotism.
8. Pendidikan di era orde baru, semua guru diharuskan mengikutu haluan partai tertentu
dan sesuai kebijakan negara. Pendidikan dinilai terlalu seragam dan focus ke ilmu eksak
untuk pembangunan negara sehingga tidak membiuka minat bada bidang kesenian dan
ilmu sosial.
9. Berdasarkan data Kemendikbud rata-rata data kompetensi guru di Indonesia kurang
dari 50%.
10. Hasil PISA (Program for International Student Assesment) 2018, siswi cenderung jauh
lebih baik dalam matematika, IPA, dan membaca daripada siswa.
11. Berdasarkan riset dari kementrian pemberdayaan lingkungan perempuan dan anak-
anak:
a. Presentasi laki-laki (>15 tahun) yang tamat SMA adalah 37,70 %
b. Presentasi perempuan (>15 tahun) yang tamat SMA adalah 32,53%
c. Presentasi laki-laki (>15 tahun) yang tidak tamat SD adalah 15,29%
d. Presentasi perempuan (>15 tahun) yang tidak tamat SD adalah 20,74%
e. Presentasi laki-laki (>15 tahun) yang tidak tamat SD di perkotaan adalah 10,68%
f. Presentasi perempuan (>15 tahun) yang tidak tamat SD di perkotaan adalah 15,31%
g. Presentasi laki-laki (>15 tahun) yang tidak tamat SD di pedesaan adalah 20,78%
h. Presentasi perempuan (>15 tahun) yang tidak tamat SD di pedesaan adalah 27,46%
12. Indonesia belum memiliki sistem Pendidikan yang kondusif untuk mengembangkan
bakat dan miat siswa atau kompetensi dari guru.
Kualitas Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa

Pendidikan ialah upaya untuk membantu peserta didik agar mereka mampu
mengerjakan tugas kehidupan secara mandiri dan bertanggung jawab secara oral dan susila.
Dalam hal ini, pendidikan juga diartikan sebagai upaya untuk membangun anak agar lebih
dewasa. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga
bertanggung jawab. Pendidikan di Indonesia terus mengalami simpang siur. Pada zaman
penjajahan Belanda tidak semua rakyat Indonesia bisa mengenyam pendidikan. Mereka yang
dari kalangan bangsawan saja yang mampu bersekolah.

Pada sidang terakhir BPUPKI pada 1 Juni 1945 Soekarno menyatakan bahwa
kemerdekaan, political independent ialah suatu jembatan emas dan diseberang jembatan itulah
kita akan menyempurnakan masyarakat kita. Makna dari cetusan beliau adalah bahwa
kemerdekaan bukan akhir dari perjuangan. Kemerdekaan bagi Indonesia seharusnya menjadi
awal bagi perjuangan untuk memerdekaan rakyat Indonesia. Begitu juga dalam bidang
pendidikan hal tersebut menjadi titik awal berkembangnya Pendidikan di Indonesia.

Masa orde lama di Indonesia dimulai setelah kemerdekaan. Pada saat dicetuskan dasar
negara yaitu Pancasila sebagai landasan utamanegara Indonesia oleh Soekarno 1 Juni 1945,
maka ketentuan yuridis konstitusional tersebut dijadikan konstruksi hukum yang tentunya
mengandung konsekuensi formal, fungsional, dan impratif. Pancasila dijadikan pijakan sebagai
norma dasar dan norma tertinggi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negera
republik Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara dan ideologi bangsa Indonesia.
Pendidikan di era orde lama, saat Indonesia kekurangan guru yang kompeten di Indonesia
stabilitas Indonesia sudah terancam oleh perang dingin. Pada era ini guru hanya dibutuhkan
kuantitasnya saja dan untuk mengarahkan ke penanaman nilai patriotisme.

Pemerintahan Orde Baru yang dikepalai oleh Presiden Suharto terus mengadakan
pembaruan serta pembangunan di seluruh bidang termasuk pendidikan. Pada masa Orde Baru,
kurikulum terus mengalami pergantian mulai daritahun 1968, 1975, 1984 serta terakhir
kurikulum 1994. Maksud dari pergantian kurikulum mengarah pada pembaruan yang ada di
sistem Pendidikan sebelumnya. Perubahan pendidikan dari masa ke masa mengalami
peningkatan yang sangat baik. Pada Orde Baru juga perubahan terlihat dari kurikulum, sistem
Pendidikan dan untuk penentuan kelulusan bukan berdasarkan nilai Ujian Nasional. Tidak
hanya itu pada masa Orde Baru pemerintah mewajibkan anak-anak berusia 7-12 tahun untuk
mengenyam pendidikan Sekolah Dasar biasa disebut sebagai wajib belajar 6 tahun.

Namun di sisi lain, pendidikan di era orde baru, semua guru diharuskan mengikuti
haluan partai tertentu dan sesuai kebijakan negara. Pendidikan dinilai terlalu seragam dan focus
ke ilmu eksak untuk pembangunan negara sehingga tidak membiuka minat bada bidang
kesenian dan ilmu sosial. Hal ini yang menjadi gambaran penurunan kualitas Pendidikan di
Indonesia.

Saat ini kualitas pendidikan Indonesia didominasi penduduk berpendidikan rendah.


Berdasarkan data Kemendikbud rata-rata data kompetensi guru di Indonesia kurang dari 50%.
Kompetensi guru menjadi hal penting dalam upaya peningkatan Pendidikan. Guru diibaratkan
sebagai sumber ilmu dalam proses pembelajaran. Pemerintah juga kurang dalam melakukan
pelatihan kepada calon-calon pendidik. Pemerintah justru fokus pada upaya perbaikan
kurikulum dibandingkan dengan peningkatan mutu pendidik.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat membawa banyak perubahan. Dalam


bidang Pendidikan dampak dari perkembangan teknologi yaitu dengan digunkannya sarana
elektronik dan media sosial sebgaia media pembelajaran. Penggunaan media elektonik sendiri
belum bisa digunakan dengan baik dan merata ke seluruh pelosok Indonesia. Ada perbedaan
kualitas Pendidikan antara kota dan desa. Pendidikan di pedesaan cenderung lebih rendah
karena perkembangan teknologi yang lambat. Berdasarkan data World Bank, net enrollmengt
rate Indonesia partisipasi pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat rendah disbanding
negara-negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi kulaitas Pendidikan Indonesia kurang
memadai.

Pendidikan di Indonesia setelah merdeka dan sampai saait ini dinilai memiliki kualitas
yang rendah. Ada penambahan jumlah guru namun belum mampu meningkatkan mutu
Pendidikan dikarenakan kurang kompeten. Sistem pendidikan Indonesia Indonesia belum
memiliki sistem Pendidikan yang kondusif untuk mengembangkan bakat dan miat siswa atau
kompetensi dari guru. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki mulai dari kurukulum,
fasilitas pendukung pembelajaran, dan tenaga pendidik yang kompeten.

Anda mungkin juga menyukai