Anda di halaman 1dari 4

Pemerataan Kesempatan Pendidikan sebuah Keharusan di Negara Republik Indonesia

Oleh Muhammad Lintang Kharisma Azzim 1


(Mahasiswa FIB Sastra Arab tahun 2023)

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita
tersebut adalah melalui dunia pendidikan. Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan
dan membentuk karakter suatu bangsa. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia membutuhkan
kualitas pendidikan yang baik dan merata agar dapat bersaing dengan negara maju. Dalam
perkembangannya, konstitusi juga mengakui bahwa hak atas pendidikan adalah hak asasi manusia (Pasal
28C ayat 1 UUD 1945 hasil amandemen) dan tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (Pasal
31 ayat 1 UUD 1945 hasil amandemen). Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki
beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan, diantaranya adalah distribusi guru yang
belum merata.
Menurut figur pendidikan Indonesia, Anies Baswedan¸ Ph.D., penggagas “Gerakan Indonesia
Mengajar” sekaligus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2010, sebanyak
21% sekolah di perkotaan, 37% sekolah di pedesaan, dan 66% sekolah di daerah terpencil masih
kekurangan guru. Padahal, jumlah guru tersedia banyak di Indonesia. Presentase tertinggi wilayah yang
kekurangan guru adalah daerah terpencil karena pada masa sekarang, pendidikan tidak lagi dilihat
sebagai hak, melainkan sebagai komoditas. Sebagai komoditas maksudnya adalah hanya mereka yang
mempunyai daya beli yang dapat menikmati.
Dilansir dari buku Filsafat Pendidikan Islam (2019) karya Sudarto, definisi pendidikan menurut John
Dewey adalah sebuah proses pengalaman. Baginya, pendidikan membantu pertumbuhan batin tanpa
dibatasi usia. Sebab, proses pertumbuhan meliputi penyesuaian pada tiap fase kecakapan seseorang.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 20 Tahun 2003, berikut definisi pendidikan: "Pendidikan
adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajar, agar peserta didik
aktif mengembangkan potensi dirinya, agar memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan, baik bagi dirinya,
masyarakat maupun bangsa serta negara.

1 Tulisan di buat sebagai syarat untuk mengikuti menjadi Pengajar Gerakan UI Mengajar
Angkatan 13
Pendidikan adalah suatu wadah untuk memanusiakan manusia. Dimana semua masyarakat di
suatu negara berhak dan wajib untuk menempuh pendidikan tanpa terkecuali. Pendidikan sendiri sangat
penting bagi semua orang, karena pendidikan sendiri bertujuan untuk mencerdaskan dan
mengembangkan potensi diri. Namun, jika dilihat kembali, pendidikan yang diberikan oleh negara kita
pun dibilang masih sangat jauh dari kata sempurna. Kita dapat menilai sendiri bagaimana rendahnya
kualitas dan mutu pendidikan di negara kita. Banyaknya permasalahan yang timbul, seperti kurangnya
sarana prasarana, kurikulum yang tidak menentu, kurangnya guru yang pofesional, minimnya sekolah di
daerah terpencil, dan lain sebagainya.
Pendidikan yang digadang-gadang sebagai hal yang utama dan wajib di tempuh oleh seluruh masyarakat
Indonesia, justru hanya bisa dinikmati oleh sebagian masyarakatnya saja. Bagaimana tidak, saat ini
banyak sekali kasus seorang anak putus sekolah karena faktor ekonomi. Seharusnya, ekonomi tidak
menjadi alasan jika pemerintah tidak buta dan sadar akan hal itu. Jika pemerintah sadar seharusnya
pemerintah memberikan fasilitas pendidikan bagi masyarakatnya yang kurang mampu. Disisi lain
pendidikan di Indonesia sama sekali belum merata. Mayoritas penduduk Indonesia hanya lulusan SMP.
Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ), Hasto Wardoyo mengatakan
kualitas pendidikan di Indonesia belum merata. Buktinya mayoritas penduduk indonesia atau sebesar 65
% nya hanya tamatan SMP.
Saya pribadi akan mengambil contoh krisisnya mutu pendidikan di Indonesia. Tentang daerah
yang masih tertinggal dalam hal pendidikan, yaitu di suatu tempat kecil di Propinsi Banten. Salah
satunya kabupaten Pandeglang. Kabupaten itu baru saja pemekaran dari imbasnya Banten manjadi
Provinsi. Sudah 10 tahun setelah pemekaranya, tetapi apa yang mereka dapat ?. Tingkat pendapatannya
yang sedikit tak sebanding dengan harga jual di daerah tersebut. Kabupaten yang berada di pesisir pantai
itu sebagian warganya bekerja sebagai nelayan. Jangan tanya berapa penghasilan yang mereka dapatkan.
Banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk putus sekolah, dikarenakan faktor ekonomi dan
faktor lingkungan.
Dari hasil pengamatan penulis ketika melakukan PPM (Praktek pengalaman Mengajar) ketika
penulis mendapat tugas dari sekolah sebelum menamatkan pendidikan. Guru-gurunya pun kebanyakan
diambil dari luar daerah, seperti daerah sekitar Serang. Seperti studi kasus dimana keterbelakangan dan
gagap terhadap Pendidikan bukan hanya di alami Umar yang memiliki self-esteem rendah karena
kemampuan akademiknya lebih rendah dibandingkan siswa lainnya. Jangan ditanya bagaimana sikap
mereka. Dapat diketahui bahwa sikap seseorang pun di bentuk oleh lingkungan sekolahnya.
Banyak dari mereka yang membolos, atau kabur saat jam pelajaran berlangsung. Bahkan banyak juga
dari mereka yang tidak naik kelas. Semua pengajar disanapun bekerja sangat keras. Juga belum ada
perhatian penuh dari pemerintah dalam hal pembiayaan anggaran Pendidikan. Sangat ironi setelah 78
tahun Indonesia merdeka.
Gerakan UI mengajar adalah salah satu aksi yang sangat nyata dimana bagian dari
impelementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Rakyat butuh aksi nyata
dari kita sebagai bagian dari agent of social cange. Dari Gerakan ini suatu hal yang bisa diambil dari
kita sebagai mahasiswa adalah rasa kepedulian sesama yang terus di gelorakan, juga bagi institusi UI ini
sebagai sebuah bagian kepedulian terhadap Masyarakat Indonesia yang masih perlu di bantu dan di
cerdaskan.

Daftar Pustaka :
Dinilhaq, Afi (2021, Februari 04). Kualitas pendidikan di Indonesia belum merata. Warta ekonomi.
Diakses pada 16 Oktober 2021 melalui https://wartaekonomi.co.id

Milagsita, Anindya (2022, Juni 29). 10 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia, Indonesia
Peringkat Berapa?. Beautynesia. Diakses pada 17 Oktober 2021 melaui https://www.beautynesia.id
Lembar Pengisian Esai Studi Kasus
(Nama Calon Pengajar)

Anda mungkin juga menyukai