Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

(PLS)

Tentang :

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DI INDONESIA

DOSEN PEBIMBING:

Prof.Dr.Yusnadi,MS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2 (KELOMPOK ANDRAGOGI)

1. ALI IBRAHIM PANE


2. AMANDA PERMATA PUTRI
3. LUTFIAH ZALZAH
4. RINA WULAN INTAN SARI NAINGGOLAN
5. TIARA YASMIN DIANITA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Perkembangan
Pendidikan Masyarakat Di Indonesia ini selesai tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Prof.Dr.Yusnadi,MS pada mata kuliah ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang topik makalah ini kepada para pembaca dan juga penulis. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang objek-objek yang ada pada
pendidikan seumur hidup yang ada di Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada
kekurangan. Untuk dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bisa membangun kami
baik dari teman-teman,dosen, serta orang-orang yang telah membaca ini agar kelak kedepannya
lebih sempurna lagi.

HORMAT KAMI,

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Prose Perkembangan Pendidikan Masyarakat Di Indonesia


B. Faktor Pendukung Perkembangan Pendidikan Masyarakat Di Indonesia
C. Peranan Pendidikan Masyarakat Dalam Membantu Sekolah Dan Masyarakat

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pendidikan di Indonesia sekarang sudah berkembang pesat. Disebabkan


oleh perubahan tatanan kahidupan yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri.
Perubahan itu juga dialami oleh Negara lain, seprti perubahan sistem pendidikan,
ekonomi, sosial, politik serta budaya. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus
mempersiapkan diri supaya tidak tertinggal oleh Negara-negara lain.
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat. Pendidikan merupakan
proses tranmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek perilaku-
perilaku lainnya kepada generasi ke generasi.
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Hal
ini disebutkan pendidikan luar sekolah melakukan pendidikan yang berlangsung
sepanjang hayat dan berkelanjutan sehingga potensi yang dimiliki seseorang dapat
dikembangkan secara maksimal. Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah setiap usaha
pelayanan pendidikan yang diselenggarakannya di luar sistem sekolah, berlangsung
seumur hidup, dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana yang bertujuan untuk
mengaktualisasi potensi manusia( sikap,tindak dan karya ) sehingga dapat terwujud
manusia seutuhnya yang gemar belajar-mengajar dan mampu meningkatkan taraf
hidupnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses perkembangan pendidikan masyarakat di Indonesia


2. Bagaimana Faktor pendukung perkembangan pendidikan masyarakat di Indonesia
3. Sebutkan peranan pendidikan masyarakat dalam membantu sekolah dan masyarakat
C. Tujuan pembahasan

1. Untuk mengetahui proses perkembangan pendidikan masyarakat di Indonesia


2. Untuk mengetahui factor pendukung perkembangan pendidikan masyarakat di
Indonesia
3. Untuk mengetahui peranan pendidikn masyarakat dalam membantu sekolah dan
masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Perkembangan Pendidikan Masyarakat Di Indonesia

            Pendidikan Luar Sekolah (PLS) merupakan salah satu jenis pendidikan yang


diselenggarakan oleh lembaga pendidikan non formal yang bukan pendidikan formal dan
informal.[1] Secara sederhana, PLS muncul sebagai penunjang pendidikan formal yang
sudah terselenggara, yang dirasa belum mampu secara maksimal menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan kebutuhan ril dunia kerja dan kehidupan sosial masyarakat selama
ini. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),
Pasal 26 ayat (1) dijelaskan bahwa “Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat.”
Pada ayat (2) dijelaskan, “Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.”[2] Sementara di ayat (3), disebutkan
bahwa, “Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia
dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.”[3] Lalu
ayat (4) menjelaskan bahwa, “Pelaksanaan satuan pendidikan non formal terdiri atas
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat,
dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.”[4]

Terbentuknya Pendidikan Luar Sekolah (PLS) ditentukan oleh beberapa aspek,


diantaranya:

a. Aspek pelestarian budaya

Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan yang terjadi dan berlangsung
di lingkungan keluarga dimana (melalui berbagai perintah, tindakan dan perkataan) ayah dan
ibunya bertindak sebagai pendidik. Dengan demikian PLS pada permulaan kehadirannya
sangat dipengaruhi oleh pendidikan atau kegiatan yang berlangsung di dalam keluarga.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan praktis di masyarakat dan untuk
meneruskan warisan budaya yang meliputi kemampuan, cara kerja dan Teknologi yang
dimiliki oleh masyarakat dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Jadi dalam keluarga
pun sebenarnya telah terjadi proses-proses pendidikan, walaupun sistem yang berlaku
berbeda dengan sistem pendidikan sekolah. Kegiatan belajar-membelajarkan yang asli inilah
yang termasuk ke dalam kategori pendidikan tradisional yang kemudian menjadi pendidikan
luar sekolah.

b.  Aspek teoritis

Salah satu dasar pijakan teoritis keberadaan PLS adalah teori yang diketengahkan
Philip H. Cooms (1973), tidak satupun lembaga pendidikan: formal, informal maupun
nonformal yang mampu secara sendiri-sendiri memenuhi semua kebutuhan belajar minimum
yang esensial.

Atas dasar teori di atas dapat dikemukakan bahwa, keberadaan pendidikan tidak
hanya penting bagi segelintir masyarakat tapi mutlak diperlukan keberadaannya bagi
masyarakat lemah (yang tidak mampu memasukan anak-anaknya ke lembaga pendidikan
sekolah) dalam upaya pemerataan kesempatan belajar, meningkatkan kualitas hasil belajar
dan mencapai tujuan pembelajaran yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. Aspek dasar pijakan

Kalau dirunut sejak awal muncul, ada tiga dasar pijakan bagi PLS sehingga
memperoleh legitimasi dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yaitu: UUD 1945,
Undang-Undang RI Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
[5] dan Peraturan Pemerintah RI No.73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

d.  Aspek kebutuhan terhadap pendidikan

Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan tidak hanya pada masyarakat daerah


perkotaan, melainkan masyarakat daerah pedesaan juga semakin meluas. Kesadaran ini
timbul terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan iptek dan perkembangan politik.
Kesadaran juga tumbuh pada seseorang yang merasa tertekan akibat kebodohan,
keterbelakangan atau kekalahan dari kompetisi pergaulan dunia yang menghendaki suatu
keterampilan dan keahlian tertentu. Atas dasar kesadaran dan kebutuhan inilah sehingga
terwujudlah bentuk-bentuk kegiatan kependidikan baik yang bersifat persekolahan ataupun
di luar persekolahan.

e. Aspek keterbatasan lembaga pendidikan sekolah

Lembaga pendidikan sekolah yang jumlahnya semakin banyak bersifat formal atau
resmi yang dibatasi oleh ruang dan waktu serta kurikulum yang baku dan kaku serta
berbagai keterbatasan lainnya. Sehingga tidak semua lembaga pendidikan sekolah yang ada
di daerah terpencilpun yang mampu memenuhi semua harapan masyarakat setempat, apalagi
memenuhi semua harapan masyarakat daerah lain. Akibat dari kekurangan atau keterbatasan
itulah yang memungkinkan suatu kegiatan kependidikan yang bersifat informal atau
nonformal diselenggarakan, sehingga melalui kedua bentuk pendidikan itu kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi.

B. Faktor Pendukung Perkembangan Pendidikan Masyarakat Di Indonesia

 Para Praktisi di Masyarakat


Penyelenggaraan pendidikan di masyarakat yang dilkukan oleh para praktisi ini si
dorong oleh hasrat dan rasa pengabdian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
bangsa terhadap pendidikan.Para praktisi dalam masyarakat adalah para pemuda terdidik,
pemuka masyarakat, pemimpin organisasi, guru-guru sekolah dan tenaga sukarela
lainnya.
Program PLS yang dilakukan oleh para praktisi ini sering dikaitkan dengan gerakan
pembangunan masyarakat. Program pendidikan ini bermacam ragam jenisnya, antara lain
: pendidikan orang dewasa, pemberantasan buta huruf fungsional, pendidikan perluasan,
latihan keterampilan pertanian, latihan kader koprasi, pendidikan kependudukan,
keluarga berencana, pendidikan gizi keluarga, latihan keterampilan produktif, pendidikan
kewanitaan, kerumah tanggaan, pendidikan dan latihan kepemudaan, organisasi pemuda,
dan latihan kader pembangunan masyarakat.Program kemasyarakatan ini lebih
mengutamakan kepentingan praktisi yaitu untuk memenuhi kebutuhan belajar atau
kebutuhan kependidikan yang dirasakan oleh masyarakat yang sedang membangun.
Pendekatan yang dilakukan oleh para praktisi didasarkan atas suatu pandangan bahwa
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu merupakan bagian penting dan
sebagai pendekatan dasar dalam pembangunan, PLS mempunyai fungsi untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang jadi pelaku utama dalam berbagai sektor
pembangunan.

 Berkembangnya Kritik Terhadap Pendidikan Sekolah


Faktor kedua yang mendorong perkembangan pendidikan luar sekolah adalah munculnya
berbagai kritik terhadap kelemahan pendidikan sekolah serta akibat lain yang ditimbulkan
oleh jalur pendiidkan itu. Kritik terhadap pendidikan sekolah ini mulai berkembang
dalam dunia pendidikan pada tahun 60 an.
Contoh penyebab kelmahan pendidikan sekolah ada 4 yaitu :
1) Sebagai akibat pertambahan penduduk yang semakinpesat, maka keinginan
masyarakat untuk memperoleh pendidikan semakin meningkat sehingga beban yang
dipikul oleh pendidikan sekolah semakin berat.
2) Sumber-sumber yang digunakan untuk pendidikan kurang memadai sehingga
pendidikan sekolah mengalami hambatan untuk merespon secara tepat terhadap
kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
3) Kelambatan sistem pendidikan sekolah untuk menyesuaikan dengan perkembangan
yang terjadi di luar pendidikan.
4) Kelambanan masyarakat itu sendiri dalam memanfaatkan lembaga dan lulusan
pendidikan sekolah sehingga jurang perbedaan antara jumlah dan kemampuan para
lulusan dengan lapangan kerja semakin melebar.
 Pendekatan Penmas terhadap pembangunan
Pendekatan Penmas mengarah kepada program-program pendidikan dan keterampilan
untuk mendukung pembangunan fungsi-fungsi ekonomi dimasyarakat. Selain itu juga
dapat mengembangkan fungsi-fungsi non ekonmi untuk mendukung terwujudnya proses
pembangunan secara terpadu.
Berdasarkan berbagai macam latar belakang profesinya, para perencana dan pakar
pendidikan telah menyusun sejumlah karya ilmiah yang kemudian dibahas dalam
berbagai diskusi dan seminar. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh para perencana
pendidikan untuk pembangunan ialah menyelenggarakan studi kasus terhadap berbagai
program PLS yang diselenggarakan di negara-negara sedang berkembang. Hasil studi ini
berupa laporan analitik tentang berbagai kategori program PLS yang dilakukan oleh para
prakktisi perencana diberbagai kawasan.
 Perluasan perencanaan pendidikan untuk pembangunan
Pendekatan perencanaan yang berorientasi nasional dilakukan oleh masing-masing
negara dengan mengkordinasi perencanaan pendidikan yang dilakukan oleh berbagai
departemen atau lembaga yang terdapat di negara berkembang. Pendekatan perencanaan
yang berorientasi daerah diselenggarakan ditingkat provinsi, kabupaten dan daerah-
daerah lainnya.Para perencana telah meneliti ruang lingkup Penmas dan kesadaran
masyarkat tentang pentingnya pendidikan non formal bagi pembangunan. Dari hasil
penelitian ditingkat regional memberikan informasi dan akhirnya memberi masukan bagi
para perencana pendidikan untuk pembangunan dalam mengembangkan upaya kordinasi
semua program pendidikan luar sekolah ditingkat lokal, regional dan nasional dalm
konteks pembangunan di daerah masing-masing.

C. Peranan Pendidikan Masyarakat Dalam Membantu Sekolah Dan Masyarakat

Penmas mempunyai peranan untuk membantu sekolah dan masyarakat dalam upaya
pemecahan masalah, pendidikan luar sekolah adalah sebagai pelngkap, penambah, dan
pengganti pendidikan sekolah.
a. Sebagai pelengkap pendidikan sekolah
Pelengkap (Complementary education), Penmas dapat menyajikan beberapa mata
pelajaran atau kegiatan pelajar yang belum termuat dalam kurikulum pendidikan sekolah,
sedangkan materi pelajaran atau kegiatan tersebut sangat dibutuhkan oleh peserta didik
dan masyarakat yang menjadi layanan sekolah.
b. Penmas sebagai penambah pendidikan sekolah
Penambah (Suplementary education), Penmas dapat memberi kesempatan tambahan,
pengalaman belajar dalam mata peljaran yang sama yang ditempuh sekolah kepada
mereka yang masih bersekolah atau mereka yang telah menamatkan jenjang pendidikan
sekolah.
c. Sebagai pengganti pendidikan sekolah
Pengganti (Substitute education), Penmas dapat menggantikan fungsi sekolah di daerah-
daerah yang karena berbagai alasan, penduduknya belum terjangkau oleh pendiidkan
sekolah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) merupakan salah satu jenis pendidikan yang


diselenggarakan oleh lembaga pendidikan non formal yang bukan pendidikan
formal dan informal.[1] Secara sederhana, PLS muncul sebagai penunjang
pendidikan formal yang sudah terselenggara, yang dirasa belum mampu secara
maksimal menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan ril dunia kerja dan
kehidupan sosial masyarakat selama ini.  Kemudian ada beberapa faktor
pendukung perkembangan pendidikan masyarakat di Indonesia diantaranya
sebagai berikut:
 Para Praktisi di Masyarakat
 Berkembangnya Kritik Terhadap Pendidikan Sekolah
 Pendekatan Penmas terhadap pembangunan
 Perluasan perencanaan pendidikan untuk pembangunan.
Kemudian pendidikan masyarakat mempunyai peranan untuk membantu sekolah
dan masyarakat dalam upaya pemecahan masalah, pendidikan luar sekolah adalah
sebagai pelngkap, penambah, dan pengganti pendidikan sekolah.
A. Sebagai pelengkap pendidikan sekolah
Pelengkap (Complementary education), Penmas dapat menyajikan beberapa
mata pelajaran atau kegiatan pelajar yang belum termuat dalam kurikulum
pendidikan sekolah, sedangkan materi pelajaran atau kegiatan tersebut sangat
dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat yang menjadi layanan
sekolah.
B. Penmas sebagai penambah pendidikan sekolah
Penambah (Suplementary education), Penmas dapat memberi kesempatan
tambahan, pengalaman belajar dalam mata peljaran yang sama yang ditempuh
sekolah kepada mereka yang masih bersekolah atau mereka yang telah
menamatkan jenjang pendidikan sekolah.
C. Sebagai pengganti pendidikan sekolah
Pengganti (Substitute education), Penmas dapat menggantikan fungsi sekolah
di daerah-daerah yang karena berbagai alasan, penduduknya belum terjangkau
oleh pendiidkan sekolah.
B. Saran

Sekedar saran kepada pemerintah untuk terus meningkatkan perkembangan


pendidikan di Indonesia supaya anak-anak yang tidak bisa mengikuti pendidikan jalur
formal akibat adanya keterbatasan ekonomi agar bisa mengikuti pendidikan jalur non
formal.
DAFTAR PUSTAKA

https://adewambeng.blogspot.com/2017/03/makalah-perkembangan-pendidikan-
dalam.html?m=1
https://www.academia.edu/35875526/Sejarah_Perkembangan_Pendidikan_Luar_Sek
olah
http://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2017/03/sejarah-perkembangan-
pendidikan-luar.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai