Disusun oleh :
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat
serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta
salam penulis sampaikan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
teladan bagi kita semua di muka bumi ini. Makalah tentang Pendidikan Formal, Non Formal, dan
Informal ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Ilmu
Pendidikan.
Demikian pula penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini penulis masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa, oleh karena itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan karya ini. Akhirnya,
semoga Makalah Kemonotonan dan Kecekungan ini dapat bermanfaat.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Perumusan Masalah
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
2.2 Pendidikan Formal[Sekolah]
2.3 Pendidikan Non-Formal
2.4 Pendidikan In Formal
2.5 Masalah-Masalah yang Mempengaruhi Lingkungan Pendidikan
2.6 Pengaruh Lingkungan Formal, Non Formal Dan Informal
2.7 Lingkungan Pendidikan Formal
2.8 Lingkungan Pendidikan Non Formal
2.9 Lingkungan Pendidikan Informal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran I
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi :
Membimbing dan mengendalikan kegiatan usaha dibidang pendidikan masyarakat
Menyelenggarakan supervisi, membuat laporan dan mengajukan usul kepada Ka Kan Wil setempat
Tugas :
Menyusun program kegiatan dan memberi petunjuk serta pengarahan kepada orang yang bergerak
dibidang masyarakat
Mengendalikan dan menilai tenaga teknis serta menggunakan sarana sesuai ketentuan dan peraturan
yang berlaku
Fungsi :
Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat
Mengurus dan membina tenaga teknis pendidikan masyarakat
Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat
Tugas :
Membina program olah raga dengan kurikulum pendidikan luar sekolah
Mengurus tenaga teknisnya dan sarana prasarananya
Menyusun program keolahragaan
menilai tugas teknisnya
Membimbing dan mengendalikan penyelenggaraannya
Membuat laporan berkala
mengajukan usul/saran/pertimbangan kepada atasannya
Fungsi :
Membina program kegiatan dan kurikulum latihan kepemudaan
Mengurus dan membina tenaga teknis kegiatan pembinaan generasi muda termasuk sarananya
Menyusun program kegiatan pembinaan generasi muda dan membina generasi muda
Tugas :
Mengendalikan dan menilai tenaga teknis beserta sarana dan prasarananya
Membina kerja sama dengan badan lain yang terkait
menyelenggarakan supervisi
Membuat laporan / usul / saran / pertimbangan dengan Ka Kan Wil
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang alam sekitarnya.
Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Ketiga aspek tersebut
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar seseorang.
Dalam pergaulannya di masyarakat, individu harus mempunyai etika dan sopan santun. Untuk
mendapatkan pembelajaran sopan santun dan etika ini dimulai dari pendidikan nonformal dalam
keluarga, dari pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal di masyarakat.
3.2 Saran
Untuk peningkatan prestasi belajar individu dalam menempuh pendidikan yang berkualitas,
maka saran yang penulis berikan antara lain :
a. Meningkatkan ketertarikan individu terhadap pendidikan dengan berusaha mengambil hikmah dan
pelajaran yang berasal dari ketiga lingkungan pendidikan.
b. Berusaha meningkatkan iman dan taqwa, sehingga individu dapat berperilaku dan berbuat sesuai
dengan ajaran agama yang mulia.
d. Meningkatkan peran serta lingkungan pendidikan semaksimal mungkin untuk dapat
membimbing dan mengarahkan individu untuk lebih berprestasi dalam pendidikan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bolandcapzlock 2011. “Pengaruh Pendidikan Formal, Non Formal Dan Informal Terhadap
Prestasi Pendidikan” http://bolandcapzlock.wordpress.com/
2. Sejathi 2011. Tujuan Pendidikan http://id.shvoong.com/social- sciences/education /2108589-
tujuan-pendidikan/#ixzz1QlE3dtDW
3. Iconhamzah 2011. Pengertian Pendidikan Nonformal http://id.shvoong.com/writing-and-
\speaking/2147682-pengertian-pendidikan- nonformal /#ixzz1QlbWJ9kS
4. Atmie aisty 2009. Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Perkembangan Moral
Remaja.http://aizholic.blogspot.com/2009/11/pengaruh – pendidikan- keluarga terhadap.html
5. pondokibu.com. 2009. “ Dampak Pendidikan Karakter Terhadap Akademi Anak “
http://pondokibu.com/parenting/pendidikan-psikologi-anak/dampak- pendidi kan -karakter-terhadap-
akademi-anak/
6. Sejathi 2011. Tujuan Pendidikan http://id.shvoong.com/social- sciences/education /2108589-
tujuan-pendidikan/#ixzz1QlE3dtDW
7. Iconhamzah 2011. Pengertian Pendidikan Nonformal http://id.shvoong.com/writing-and-
\speaking/2147682-pengertian-pendidikan- nonformal /#ixzz1QlbWJ9kS
8. Atmie aisty 2009. Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Perkembangan Moral
Remaja.http://aizholic.blogspot.com/2009/11/pengaruh – pendidikan- keluarga terhadap.html
9. Purwanto, Ngalim. 1985. Ilmu Pendidikan. Bandung, CV. Remaja Karya.
10. Bolandcapzlock 2011. “Pengaruh Pendidikan Formal, Non Formal Dan Informal Terhadap
Prestasi Pendidikan” http://bolandcapzlock.wordpress.com/
Lampiran I
Anggota Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Ir Kusnanto MM mencontohkan, saat ini siswa
sekolah nonformal masih kesulitan pindah jalur ke sekolah formal, padahal UU dan regulasi
turunannya memungkinkan itu. Begitu pula dengan kurikulum antara keduanya yang belum sinkron
serta belum terwujud keseimbangan/keadilan anggaran dari pusat, khususnya untuk lembaga
pendidikan nonformal.
"Agar terwujud keadilan bagi siswa, pemerintah perlu menyinkronkan pendidikan sekolah formal
dan nonformal," terang Kusnanto dalam seminar bertema 'Sinkronisasi antara Pendidikan Formal
dan Nonformal dalam Meningkatkan Kualitas Daya Saing Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)' di Kantor Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Rabu (04/10/2017).
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Drs. Sugeng Mulyo Subono
mengatakan, dalam pendidikan seharusnya tidak ada dikotomi antara lembaga pendidikan formal
dan nonformal, sehingga masyarakat dapat memilih sesuai bakat, minat dan kebutuhan.
Menurutnya, pada dasarnya setiap anak memiliki model belajar masing-masing.
"Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010, peserta didik dari lembaga nonformal bisa alih
jalur ke lembaga formal sesuai ketentuan yang telah ditetapkan," katanya.
Sedangkan Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan PAUD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Dedi Budiono M.Pd. mengatakan, penguasaan kompetensi menjadi syarat mutlak agar generasi
muda Indonesia bisa bersaing di era MEA. Kompetensi tersebut ditandai dengan adanya sertifikasi
kompetensi.
"Dengan adanya uji kompetensi, output lembaga pendidikan formal maupun nonformal akan punya
2 sertifikat (double degree) yakni ijazah dan sertifikat kompetensi sesuai bakat dan minatnya," kata
Dedi.
Dinas Pendidikan Kota Yogya telah memiliki Sekretariat Bersama Tempat Uji Kompetensi (Sekber
TUK) dengan kompetensi otomotif, bahasa Inggris, kecantikan, cooking serta teknologi informatika.
Dengan begitu, PKBM atau sekolah formal yang ingin mengembangkan potensi peserta didiknya,
bisa melalui Sekber TUK.
Selain itu perlu diperbanyak kampung sains dan kampung literasi untuk peningkatan pengetahuan
siswa. "Salah satu perwujudannya adalah Program Pojok Baca Shelter, sehingga sembari
menunggu bus, pengguna busway bisa membaca buku," ujar Dedi. (Dev)
Sumber :
https://krjogja.com/web/news/read/45801/Pendidikan_Formal_dan_Nonformal_Perlu_Disinkronkan