Pertama, kelas tampak hidup, murid tampak ceria. Di awal pelajaran Pak dan Bu guru
bertanya, tetapi hampir tak ada kaitannya dengan pelajaran hari itu. Pertanyaan seperti itu
dengan tujuan agar murid termotivasi dan secara mental siap menerima pelajaran hari itu.
Kedua, proses belajar berlangsung serempak, apalagi murid yang berbedabtingkat kelas ada
dalam satu ruang. Gangguan yang muncul tidak terlaluserius, sebab ketika guru menerangkan
murid dari kelas lain berada di sudut ruang yang lain. Tidak ada pemborosan waktu karena
guru tidak mondar-mandir pindah kelas.
Ketiga, guru memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar.
Sudut sumber belajar dapat memberi peluang bagi murid, tanpa pengawasan guru murid
dapat mempraktikkan konsep belajar menemukan sendiri dan pemecahan masalah.
Keempat, murid aktif, konsep CBSA yang sebenarnya nampak. Murid tidak hanya aktif
secara individual tetapi juga kelompok dan berpasangan. Murid yang lebih dahulu
dimanfaatkan untuk membantu temannya(tutor sebaya), atau membantu kelas
dibawahnya(tutor kakak).
Kelima, adanya asas kooperatif-kompetitif, murid bersemangat mengerjakan tugas, apalagi
ketika guru mengatakan siapa yang sudah selesai lebih dulu akan mendapat nilai tambahan,
gambar yang terbaik akan dipajang atau siapa yang selesai duluan boleh membaca buku-buku
bacaan, dsb.
Keenam, belajar dengan pendekatan PKR yang benar, sangat menyenangkan. Belajar sambil
bermain, main sambil belajar dapat diperagakan khususnya bila kita sedang mengajar kelas
rendah. Hal itu nampak saat anak mengambil gulungan kertas dan membaca apa yang
menjadi tugas mereka masing-masing.
Ketujuh, ada berhatian khusus bagi murid yang lambat dan yang cepat. Pada yang lambat
guru membantu murid yang mengalami kesulitan, bahkan guru menjelaskan lagi bagian-
bagian yang tidak dipahami. Bagi murid yang cepat guru memberikan tugas ekstra, misalnya
murid diminta untuk mengambil gulungan kertas yang berisi soal-soal baik mata pelajaran
yang baru saja dijelaskan maupun mata pelajaran lain.
Kedelapan, sumber belajar murid bukan saja berasal dari Depdikbud atau Dinas. Guru PKR
dapat melengkapi sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekolah dan lingkungan
sekitar. Sudut ruangan menjadi lengkap dengan sumber belajar. Bahkan dapat memupuk
tanggung jawab murid dan sara memiliki terhadap kelas dan sekolah mereka.
Kesembilan, prinsip perangkapan kelas tidak hanya dalam bentuk mengajar dua tingkat kelas
atau lebih dalam satu ruang kelas atau lebih dan dalam waktu yang bersamaan. Tetapi
perangkapan kelas juga berarti dalam bentuk mengajarkan dua bidang studi atau lebih dalam
satu wacana atau topic. Inilah yang disebut pengajaran terpadu(integrated).
Kesepuluh, guru dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan murid. Misalnya
ketika guru menjelaskan tentang bagaimana menangkap ikan, muridmurid menjawab dengan
menyebut beberapa alat menangkap ikan yang biasa digunakan di lingkungan sekitar,
kemudian murid diminta menggambar alat tersebut. Setelah dapat membedakan PKR yang
ideal dan yang terjadi di lapangan, dapatkah
Anda menyimpulkan apakah peranan dari guru PKR. Peranan seorang guru PKR
sebagai berikut.
1. Sebagai perancang kurikulum, hal ini bukan berarti guru menyimpang dari kurikulum
yang berlaku bahkan untuk membuat yang baru. Tetapi di daerah terpencil yang serba sulit
dan serba kurang, tidak semua butir yang tercantum dalam kurikulum mungkin dilaksanakan
dengan memadai. Seringkali mengajarkannya dengan secara berurutanpun mengalami
kesulitan. Oleh karena itu guru PKR harus memilih butir atau bagian kurikulum yang
memerlukan penekanan. Atas dasar butir-butir itu guru memutuskan konsep dan fakta yang
akan diajarkannya dan mengurutkan kembali tujuan instruksional yang ingin dicapainya
berdasarkan kelas.
2. Sebagai sumber informasi yang kreatif, guru PKR harus kreatif, ia bukan saja menjadi
sumber informasi tatapi juga sebagai manusia sumber, berperan untuk memecahkan keadaan
yang serba kurang. Ia harus memberi arahan kepada muridnya agar mereka tidak membuang-
buang waktu dan tenaga, agar setiap murid terlibat dalam segala macam kegiatan.
3. Sebagai Administrator. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal, guru PKR harus
merencanakan dan mengatur kelasnya dan jadwal pelajaran dengan seksama. Hasil
maksimal dapat dicapai jika guru PKR dapat melibatkan muridnya secara aktif, bukan saja
untuk belajar tetapi juga dapat membantu guru mengajar temantemannya yang tertinggal.
Guru PKR juga harus mampu memanfaatkan segenap sumber daya yang ada di lingkungan
sekolah.
4. Sebagai seorang professional. Guru PKR senantiasa berusaha untuk meningkatkan
kompetensinya dan meningkatkan gaya mengajarnya. Walapun kesempatan untuk mengikuti
pelatihan atau pendidikan lanjutan bagi sebagian guru yang ada di daerah terpencil sulit
diwujutkan, tetapi niat professional harus tetap dipelihara dan yang penting semangat itu
selalu ada. Salah satu cirri seorang guru professional adalah juga tidak cepat putus asa.
Manusia dapat mencapai apa saja bila tidak cepat putus asa.
5. Sebagai agen pembawa perubahan. Guru sebagai pengayom dan juga sebagai sosok yang
mewakili misi moral dan nilai dari masyarakat tempat dimana iabertugas. Guru harus
berusaha keras untuk mendatangkan perubahan yang positif terhadap sikap dan perilaku
anggota masyarakat melalui proses pembelajaran di sekolah dan melalui interaksi dengan
anggota masyarakat setempat. Pendek kata guru harus mencari, mendatangkan, dan
mengajarkan perubahan yang berguna bagi anak didik, orang tua dan masyarakat.