Anda di halaman 1dari 9

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA FOKUS MENYIMAK DENGAN

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN APLIKASI ZOOM MEETING

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Zoom Meeting
terhadap kemampuan menyimak kelas IV SDN Kepanje Lor 2, Kota Blitar, melalui
Pendekatan Saintifik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan pengumpulan data dari suatu objek secara alamiah dengan
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif.
Subyek penelitian peserta didik kelas IV SD. Proses pengumpulan data berupa hasil
observasi pelaksanaan pendekatan saintifik, dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan dan hasil dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan siswa lebih mudah memahami materi dan antusias mengikuti daring
melalui aplikasi zoom meeting dibanding dengan pembelajaran melalui grup WA dan
Youtube . Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendakatan saintifik mampu untuk
meningkatkan keterampilan menyimak, hal ini terkhusus pada materi ajar tema 5
Pahlawanku, subtema 1 Perjuangan Para Pahlawan, dan subtema 2 Pahlawanku
Kebanggaanku. Semua itu tentunya tidak terlepas dari kemampuan masingmasing guru
dalam mengkolaborasikan antara pendekatan yang digunakan, bahan ajar, dan media
pembelajaran yang digunakan.
Kata Kunci: Kemampuan Menyimak, Pendekatan Saintifik, dan Aplikasi Zoom Meeting

PENDAHULUAN

Virus corona atau yang lebih dikenal dengan nama COVID 19 melumpuhkan hampir
seluruh sektor kehidupan manusia. Salah satunya adalah sektor pendidikan. Pandemi COVID
19 tidak hanya melanda daerah-daerah di Indonesia namun juga terjadi pada hampir seluruh
wilayah dunia, hal ini menjadikan pandemi COVID 19 menjadi permasalahan global. Dengan
merebaknya wabah COVID 19 di Indonesia, pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran
mengalami perubahan drastis. Pembelajaran tidak lagi menggunakan pertemuan konvensional
tatap muka, namun mulai dipadukan dengan pembelajaran jarak jauh berbasis online.

Ada dua metode yang digunakan pada sistem pembelajaran pada situasi Pandemi
seperti saat ini , pertama adalah metode daring akronim dari “dalam jaringan” bisa juga
disebut sebagai metode pembelajaran berbasis online menggunakan aplikasi video call atau
aplikasi chat dari media sosial seperti Zoom, Whatshap dan Google Class. Pembelajaran
dengan metode daring dapat mempermudah para tenaga pendidik dan juga peserta didik
dalam melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan dari rumah masing-masing. Guru
lebih bebas dalam mengatur jadwal dan kegiatan pembelajaran pada kelas daring daripada
pada kegiatan belajar di kelas.
Metode pembelajaran yang kedua adalah luring akronim dari “luar jaringan” dimana
metode ini sama seperti metode pembelajaran seperti biasanya yaitu guru bertemu dengan para
peserta didik secara langsung. Berhubung saat ini masih dalam situasi pandemi sangatlah tidak
mungkin bagi guru untuk melakukan proses belajar mengajar di kelas karena hal tersebut
melanggar aturan protokol kesehatan COVID-19. Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud
Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran
coronavirus disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah
melalui pembelajaran daring. Dapat disimpulkan bahwa selama pandemi COVID 19,
pembelajaran model dalam jaringan atau daring dianggap yang paling sesuai dengan kondisi saat
ini.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut untuk lebih
inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini tentunya
membuat guru dan peserta didik beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di kelas
menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020). Pembelajaran daring atau online adalah
kegiatan pembelajaran di mana guru dan peserta didik terpisah secara fisik dalam satu waktu
dengan memanfaatkan perangkat elektronik berbasis jaringan internet yang memungkinkan tetap
terjadi pembelajaran yang interaktif, aktif dan berlangsung dua arah.
Metode pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan dapat digunakan pada keempat
komponen pendidikan yakni: pendidikan umum, memperkuat pengetahuan peserta didik tentang
mata pelajaran yang diajarkan, pengajaran pedagogi dan perkembangan anak, dan sebagai
panduan menuju kelas yang lebih baik (Firman, 2020). Kesiapan dari pihak penyedia layanan
maupun peserta didik merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Perangkat
elektronik yang biasa digunakan untuk pembelajaran daring diantaranya adalah laptop,
komputer, ataupun smartphone android.

Pembelajaran dalam jaringan harus dipersiapkan secara matang sehingga produk learning
outcome menunjukkan kualitas pembelajaran sebagaimana mestinya. Prinsip-prinsip
pembelajaran efektif yang biasa diterapkan secara offline atau pembelajaran tatap muka juga
berlaku untuk pembelajaran online misalkan dalam membuat materi atau konten tentu harus
sesuai dengan kurikulum. Pembelajaran daring yang diselenggarakan harus mampu melibatkan
peserta didik aktif dalam kegiatan belajar daring. Selain itu guru harus menggunakan
pendekatan-pendekatan pembelajaran yang inovatif, menggunakan metode dan media
pembelajaran efektif yang di dalamnya terdapat unsur evaluasi yang normatif.
Materi ajar daring harus koheren, konsisten dan transparan. Dalam penyelenggaraan
pembelajaran daring terdapat prinsip penting yang perlu diperhatikan oleh guru yaitu perangkat
yang dipergunakan atau teknologi yang dipergunakan untuk penyelenggaraan pembelajaran
daring harus mudah diakses dan dioperasikan. Memilih teknologi dan media pembelajaran yang
efektif baik dari segi penyampaian maupun dari segi biaya. Sejalan dengan prinsip tersebut yang
perlu diperhatikan bahwa walaupun jarak jauh online learning atau daring kontak antara guru
dengan peserta didik harus terjaga, guru berupaya mendorong pendekatan pembelajaran
kolaboratif sehingga bisa membangun kerja sama di dalam pembelajaran sehingga suasana
belajar bisa aktif. Salah satu upaya agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah
penggunaan media pembelajaran yang menarik.
Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran daring. Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat beragam dan
senantiasa berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas tanpa disibukkan dengan kegiatan membuat media itu sendiri. Guru dapat
memanfaatkan aplikasi pertemuan dalam ruang kelas online yang menampilkan wajah guru
sehingga lebih efektif dalam penyampaian informasi ke peserta didik daripada sekedar narasi
informasi.
Pemanfaatan fitur pengiriman pesan juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi. Guru
juga dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana evaluasi penilaian di akhir
pembelajaran. Salah satu bentuk media yang tersedia adalah aplikasi meeting class. Terdapat
banyak aplikasi meeting class yang memberikan kemudahan dan efisiensi bagi guru terutama
untuk men yampaikan informasi, materi dan memimpin jalannya diskusi secara cepat sebagai
atribut terkait pengajaran ketrampilan berbahasa khususnya keterampilan menyimak pada peserta
didik usia Sekolah Dasar.
Berdasarkan Permen nomor 57 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Bahasa Indonesia
adalah salah satu muatan materi yang masuk kedalam pembelajaran tematik pada Kurikulum
2013. Bahasa Indonesia masuk ke dalam mata pelajaran umum kelompok A yang terdiri dari
Pendidikan Agma, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan
IPS. Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain. Bahasa memiliki peran yang sangat
besar pada kehidupan manusia. Bahasa sebagai suatu cara berkomunikasi sangat mempengaruhi
kehidupan individu dimana kita saling bertukar pendapat, ide, dan gagasan. Berdasarkan
kenyataan berbahasa, kita lebih banyak berkomunikasi secara lisan dibandingkan dengan cara
lain. Lebih dari separuh waktu kita digunakan untuk berbicara dan mendengarkan, dan
selebihnya untuk menulis dan membaca. Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu 1)
keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan mebaca, 4) keterampilan
menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya dengan
cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui
suatu hubungan urutan yang terakhir, mula-mula kita belajar menyimak bahasa kemudian
berbicara, sesudah itu kita membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum
memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis kita pelajari di sekolah.
Menyimak merupakan aktivitas yang penuh perhatian untuk memperoleh dan memahami
suatu informasi dalam bentuk ujaran. Dalam kegiatan menyimak, seorang penyimak harus
mampu menangkap dan memahami maksud pembicara. Kemampuan menyimak tidak datang
secara otomatis tetapi didapat dan dimiliki oleh seseorang setelah melalui proses pelatihan secara
baik dan benar, khususnya dalam bidang menyimak (Doyin, 2009:12). Menyimak adalah suatu
proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan (Tarigan, 2008 : 31). Santoso (2008:6.40) menjelaskan menyimak adalah sebagai
sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai proses, sebagai respons atau
pengalaman kreatif. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menyimak
merupakan suatu proses mendengarkan lambang bunyi lisan dengan penuh perhatian untuk
menemukan informasi dan pesan yang disampaikan pembicara melalui ujaran/bahasa lisan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran Bahasa fokus keterampilan menyimak
menjadi kurang maksimal karena kurangnya tatap muka dalam proses pembelajaran terkendala
pada masa pandemi covid 19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim
mengatakan bahwa pada prinsipnya dengan dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa
pandemic covid 19 adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik pendidik
dan tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan
suatu upaya dari guru agar keterampilan menyimak peserta didik dapat meningkat yaitu dengan
menggunakan pendekatan saintifik berbatuan aplikasi Zoom Meeting. Menurut Alfred De Vito di
dalam Abdul Majid dan Chaerul Rocman Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang
mengadopsi langkahlangkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui model ilmiah.
Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan
berfikir sains, terkembangnya sense of inquiry, dan kemampuan berfikir kreatif siswa. Sasaran
utama dalam pendekatan saintifik adalah para peserta didik yang terlibat aktif dalam pebelajaran
karena belajar menyimak bukanlah sekedar kegiatan mendengarkan semata melainkan
mengidentifikasi dan menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam
pembelajaran .
Zoom Meeting sendiri merupakan sebuah media pembelajaran menggunakan video.
Pendiri aplikasi Zoom Meeting yaitu Eric Yuan yang diresmikan tahun 2011 yang kantor
pusatnya berada di San Jose, California. Aplikasi Zoom Meeting tidak hanya digunakan untuk
pembelajaran saja tetapi bisa digunakan untuk urusan perkantoran maupun urusan lainnya. Zoom
Meeting menyediakan layanan secara gratis jadi dapat digunakan oleh siapapun dengan batas
waktu empat puluh menit dan tidak ada batasan waktu jika memilih akun berbayar. Dalam
aplikasi Zoom Meeting pengguna dapat berkomunikasi langsung dengan pengguna Zoom
Meeting lain lewat video. Oleh karena itu, memang cocok digunakan sebagai media
pembelajaran Menyimak pada masa pandemi seperti saat ini.

Pengamatan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran pada tanggal 20 Desember


2020 menunjukkan bahwa peserta didik kelas SDN Kepanjenlor 2 Kota Blitar, dalam
keterampilan menyimak pada Kompetensi Dasar 3.4 Menggali informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Tema 4, Subtema
1, pembelajaran 3, terbukti bahwa peserta didik kurang antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran daring berbantuan aplikasi WA grup. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi
pembelajaran peserta didik tidak memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Selanjutnya dalam proses wawancara dengan guru juga menunjukkan hasil yang tidak
jauh dengan hasil pengamatan, bahwa peserta didik SDN Kepanjenlor 2 Kota Blitar mengalami
kesulitan dalam memahami bahan simakan tentang menggali informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan
suatu upaya dari guru agar keterampilan menyimak peserta didik dapat meningkat yaitu dengan
memanfaatkan aplikasi Zoom Meeting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan Zoom Meeting
sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia fokus menyimak di masa social distancing
terhadap peserta didik SDN Kepanjenlor 2. Dalam kegiatan pembelajaran online dengan
memanfaatkan penggunaan aplikasi Zoom Meeting, terdapat dua buah teori yang dapat meninjau
kegiatan pembelajaran tersebut. Teori behavioristik merupakan salah satu teori yang membahas
tentang berubahnya perilaku seseorang yang didasari dari sebuah pengalaman. Teori
behavioristik menekankan terbentuknya perilaku yang terlihat dari hasil proses belajar. Kedua,
teori kognitif yang menyatakan tingkah laku individu dapat diarahkan melalui sudut pandang
individu tersebut dan juga pengalamannya dalam situasi yang memiliki relasi dengan sebuah
tujuan.
Karena, dalam tingkah laku individu sifatnya dinamis. Sifat dinamis tersebutlah yang
dipengaruhi oleh proses belajar. Teori komunikasi pendidikan juga menjadi sebuah landasan
dalam penelitian ini. Karena dalam proses pembelajaran tentunya melakukan proses komunikasi.
Komunikasi yang dilakukan peserta didik dengan dosen atau peserta didik dengan peserta didik
lainnya. Manfaat dilakukan penelitian ini ialah untuk mengetahui dampak dan tanggapan setiap
peserta didik SDN Kepanjenlor 2 yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh pada mata
pelajaran bahasa Indonesia fokus menyimak menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Penelitian ini
bermanfaat juga untuk menemukan sebuah solusi terhadap pemanfaatan aplikasi TIK yang
diterapkan oleh pihak sekolah terhadap para peserta didik nya agar pembelajaran jarak jauh
menggunakan aplikasi yang berbasis TIK, dapat optimal sehingga para peserta didik setiap
sekolah tersebut tetap mendapatkan keuntungan dalam proses pembelajaran jarak jauh di tengah
masa pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, penelitian ini dengan judul ” Pembelajaran Bahasa
Indonesia Fokus Menyimak dengan Pendekatan Saintifik Berbantuan Aplikasi Zoom Meeting di
SDN Kepanjenlor 2” secara kualitatif penelitian tentang pembelajaran menyimak dengan aplikasi
Zoom Meeting dilaksanakan dan dipaparkan hasilnya secara terperinci sehingga dapat menjadi
sumber informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan

pengumpulan data dari suatu objek secara alamiah dengan menggunakan teknik-teknik

pengumpulan data dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam

ciri-ciri dari penelitian kualitatif yang seperti yang disebutkan oleh Creswell (2009:162-163)

yakni alamiah, peneliti sebagai instrumen kunci, data diperoleh dengan beberapa teknik, analisis

data secara induktif, dan mementingkan makna partisipan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pendekatan Saintifik melalui pemanfaatan Zoom Meeting sebagai

media pembelajaran bahasa Indonesia fokus menyimak di masa social distancing terhadap

peserta didik SDN Kepanjenlor 2. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran

2020/2021. Peneliti hadir di lokasi penelitian dengan tidak memberikan perlakuan apapun

terhadap subjek penelitian. Peneliti bertujuan mencari informasi mendalam tentang pembelajaran

bahasa Indonesia fokus menyimak berbantuan aplikasi Zoom Meeting yang dilaksanakan tanpa

mengubah (menambah/ mengurangi) kegiatan yang ada di lokasi penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata-kata, tindakan, sumber tertulis atau

dokumen. Data primer terdiri dari kata-kata dan tindakan sedangkan data sekunder terdiri dari

dokumen-dokumen. Sumber data berupa catatan observasi, transkrip wawancara, dan dokumen.

Subjek penelitian yakni kepala sekolah, guru, peserta didik , dan wali murid. Di dalam prosedur

pengumpulan data digunakan beberapa teknik yakni 1) observasi, 2) wawancara, dan 3) studi

dokumentasi. Analisis data dilakukan selama proses pengumpulan data di lapangan dengan

menggunakan teknik-teknik yang telah direncanakan. Model analisis data yang akan diterapkan

adalah model Miles and Huberman. Proses analisis data akan dilakukan secara intensif dan terus

menerus.
Penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu (1) pendahuluan, (2) pengajuan proposal, (3)

pelaksanaan, dan (4) penyusunan laporan penelitian. Tahap pendahuluan dengan melakukan

observasi dan wawancara di SD seKecamatan Kepanjenlor Kota Blitar. Teknik tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa

Indonesia fokus menyimak berbantuan Zoom Meeting, program pembelajaran khusus yang

disusun sekolah, dan prasarana penunjangnya. Tahap pengajuan proposal bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang melandasi penelitian, subjek penelitian, kegunaan

penelitian, dan metode penelitian. Disusun secara sistematis dalam bentuk proposal yang

selanjutnya diseminarkan. Hasil dari seminar desain operasional dijadikan bahan revisi untuk

mempersiapkan instrument pengumpul data yang digunakan pada tahap pelaksanaan. Pada tahap

ini akan dilakukan pengumpulan data dengan teknik yang telah disusun kedalam instrument

pengumpul data. Tahap penyusunan laporan dengan membuat laporan hasil penelitian secara

deskriptif, naratif, obyektif, dan sistematis sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(PPKI) Universitas Negeri Malang. Setelah laporan selesai tersusun, kemudian akan

dilaksanakan konsultasi dan uji laporan. Berdasarkan uji laporan penelitian akan dilakukan

pembenahan yang selanjutnya penggandaan laporan penelitian akhir.

PEMBAHASAN

SIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah, penggunaan pendekatan saintifik berbantuan
aplikasi Zoom Meeting dalam meningkatkan keterampilan menyimak telah dinyatakan berhasil
terhadap siswa kelas SDN Kepanjen Lor 2 Kota Blitar. Terbukti pendekatan saintifik berbantuan
Aplikasi Zoom Meeting mampu untuk menciptakan pembelajaran yang aktif melibatkan siswa,
dalam hal ini erat kaitannya dengan kegiatan menyimak

SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu ditingkatkannya kemampuan


menyimak siswa, gunakan pendekatan yang sesuai dengan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aedi, N. 2008. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Creswell, J. W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. California: SAGE Publications.
Doyin, Mukh dan Wagiran. (2009). Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Firman, (2020). Pembelajaran Online Ditengah Pandemic Covid-19. Indonesian Journal of
Educational Science Volume 02, No 02 Maret 2020 , 82.
Logan, Likan M., dkk. (1972). Creative Communication, Teaching The
Language Arts. Montal-Canada McGraw-Hill Tyron Ltd.
Manen, M. V. 2007. Phenomenology of Practice. Journal Phenomenology &
Practice, (Online), Volume 1 (1): 11-30, (http://www.maxvanmanen.com), diakses 24
April 2017.
Mastuti, dkk. (2020). Teaching From Home: Dari Belajar Merdeka menuju Merdeka Belajar.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Santoso, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syaifuddin, M., & Efendi, M. 2012. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (Online),
(http://educloud.fkip.unila.ac.id), diakses 10 November 2016.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai