Anda di halaman 1dari 8

Latar Belakang Pendidikan Luar Sekolah

OLEH:

KELOMPOK : 7

1. ADILLAH SULISTIAWATI (1193113010)


2. ALSHA AUDHIFAH RANGKUTI (1192413013)
3. ANISA RUHI SHABRINA (1193113029)
4. YUNI SAFITRI (1193313022)
KELAS : PGPAUD Reg B
Dosen Pengampuh : Dra. Rosdiana Lubis, M.pd / Mahfuzi Irwan
S.Pd, M.Pd
DAFTAR ISI
A. Definisi Pendidikan Luar Sekolah …………………………………………………

B. Dasar Pendidikan Luar Sekolah …………………………………………………......

C. Faktor pendukung perkembangan PLS …………………………………….….

D. Fungsi pendidikan luar sekolah……………………………………………….


BAB I
PEMBAHASAN

Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan


yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikan harkat
dan martabat manusia Indonesia. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 menyebutkan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.

Pendidikan luar sekolah adalah usaha sadar yang diarahkan untuk menyiapkan
dan mengembangkan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, keterampilan,
sikap dan daya saing untuk merebut peluang yang tumbuh dan berkembang dengan
mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang ada di lingkungannya. Dalam
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan berorientasi masa depan
yang akan menjadi pilar utama pembangunan di berbagai sektor, pendidikan luar
sekolah dapat memegang peranan yang sangat strategis.

Pembinaan dan pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dipandang relevan


untuk bisa saling mengisi dengan system persekolahan agar setiap insan bisa
menyesuaikan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman

Di Indonesia pendidikan luar sekolah awalnya bernama pendidikan sosial, dan


pada tahun 1982 berubah nama menjadi Pendidikan Luar Sekolah. Pendidikan luar
sekolah di Indonesia berdiri dibawah naungan direktorat PAUDNI yang dulu bernama
PNFI (pendidikan nonformal informal). Banyak lembaga-lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan nonformal. Antara lain, pusat kegiatan belajar
mengajar (PKBM). Lembaga ini sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan. Di dalam
lembaga ini banyak dijalankan program pendidikan. Mulai dari pendidikan anak usia
dini (PAUD) sampai pendidikan berkelanjutan.

A. Definisi Pendidikan Luar Sekolah

Menurut Phillips H. Combs, penddikan luar sekolah adalah setiap kegiatan


pendidikan yang terorganisir dan diselenggarakan di luar system formal, baik
tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang
dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam
rangka mencapai tujuan belajar

B. Dasar Pendidikan Luar Sekolah

Alasan terselenggaranya PLS dari segi sejarah tidak bisa lepas dari lima aspek
berikut:
1. Aspek pelestarian budaya

Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan yang terjadi dan
berlangsung dilingkungan keluarga dimana ayah dan ibunya bertindak sebagai
pendidik. Dengan demikian PLS pada permulaan kehadirannya sangat
dipengaruhi oleh pendidikan atau kegiatan yang berlangsung didalam
keluarga. Semua kegiatan yang berlangsung di lingkungan keluarga di lakukan
untuk melestarikan dan mewariskan kebudayaan secara turun temurun. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memenuh kebutuhan praktis di masyarakat dan
untuk meneruskan warisan budaya yang meliputi kemampuan, cara kerja, dan
teknologi yang dimiliki masyarakat dari suatu generasi ke generasi
selanjutnya.

2. Aspek teoritis

Salah satu dasar pijakan teoritis keberadaan PLS adalah teori yang
diketengahkan Phillip H. Cooms (1973:10), tidak satupun lembaga
pendidikan: formal, non formal, dan informalyang mampu secara sendiri-
sendiri memenuhi kebutuhan belajar minimum yang esensial. Sesuai dengan
teori diatas dapat disimpulkan bahwa, keberadaan pendidikan tidak hanya
penting bagi segelintir masyarakattapi mutlak diperlukan keberadaannya bagi
masyarakat lemah dalam upaya pemerataan kesempatan belajar, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pls merupakan lembaga pendidikan yang
berorientasi pada bagaimana menempatkan kedudukan, harkat, dan martabat
manusia sebagai makhluk yang memiliki kemauan dan akal pikiran.

3. Dasar pijakan

Ada tiga dasar pjakan PLS sehingga dapat berkembang ditengah-tengah


masyarakat yaitu: UUD 1945, Undang-undang RI Nomor 2 tahun 1989 dan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar
sekolah. dapat dikemukakan bahwa PLS adalah kumpulan individu yang
menghimpun dari dalam kelompok dan memiliki ikatan satu sama lain untuk
mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah dalam
rangka mencapai tujuan belajar. Adapun bentuk-bentuk satuan PLS
sebagaimana dalam UUSPN tahun 1989 pasal 9 ayat 3 meliputi: pendidikan
keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan sejenis dapat
dibentuk dalam kelompok bermain, padepokan, dan lain-lain.

4. Aspek kebutuhan terhadap pendidikan

Kesadaran ini timbul terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan


iptek, dan perkembangan politik. Kesadaran juga tumbuh pada seseorang yang
merasa tertekan akibat kebodohan, keterbelakangan atau kekalahan dari
kompetensi dunia yang menghendaki suatu keterampilan dan keahlian
tertentu.
5. Keterbatasan lembaga pendidikan sekolah

Lembaga pendidikan sekolah jumlahnya semakin banyak dan bersifat dormal


atau resmi. Sehingga tidak semua lembaga pendidikan sekolah yang ada di
daerah terpencil mampu memenuhi semua harapan masyarakat setempat,
apalagi memenuhi harapan masyarakat daerah lain. Untuk itulah suatu
kegiatan kependidikan yang bersifat non formal atau informal diselenggarakan

C. Faktor pendukung perkembangan PLS

1. Para praktisi di masyarakat

Para praktisi dalam masyarakat adalah para pemuda terdidik, pemuka


masyarakat, pemimpin organisasi, guru-guru sekolah dan tenaga sukarela
lainnya.Program PLS yang dilakukan oleh para praktisi ini sering dikaitkan
dengan gerakan pembangunan masyarakat. Program pendidikan ini bermacam
ragam jenisnya, antara lain : pendidikan orang dewasa, pemberantasan buta
huruf fungsional, pendidikan perluasan, latihan keterampilan pertanian, latihan
kader koprasi, pendidikan kependudukan, keluarga berencana, pendidikan gizi
keluarga, latihan keterampilan produktif, pendidikan kewanitaan, kerumah
tanggaan, pendidikan dan latihan kepemudaan, organisasi pemuda, dan latihan
kader pembangunan masyarakat.

a.       Sebagai elengkap (complementary education), PLS dapat menyajikan


beberapa mata pelajaran atau kegiatan pelajar yang belum termuat dalam
kurikulum pendidikan sekolah, sedangkan materi pelajaran atau kegiatan
tersebut sangat dibutuhkan oleh peserta didik dan masyarakat yang menjadi
layanan sekolah.

b.      PLS sebagai penambah pendidikan sekolah (suplementary education),


PLS dapat memberi kesempatan tambahan, pengalaman belajar dalam mata
peljaran yang sama yang ditempuh sekolah kepada mereka yang masih
bersekolah atau mereka yang telah menamatkan jenjang pendidikan sekolah.

c. Sebagai pengganti pendidikan sekolah (substitute education), PLS dapat


menggantikan fungsi sekolah di daerah-daerah yang karena berbagai alasan,
penduduknya belum terjangkau oleh pendiidkan sekolah.

2. Berkembang kritik terhadap pendidikan sekolah

Faktor kedua yang mendorong perkembangan pendidikan luar sekolah adalah


munculnya berbagai kritik terhadap kelemahan pendidikan sekolah serta
akibat lain yang ditimbulkan oleh jalur pendiidkan itu. Kritik terhadap
pendidikan sekolah ini mulai berkembang dalam dunia pendidikan pada tahun
60 an.
Contoh penyebab kelmahan pendidikan yaitu  Sebagai akibat pertambahan
penduduk yang semakinpesat, maka keinginan tuk memperoleh pendidikan
semakin meningkat sehingga beban yang dipikul oleh pendidikan sekolah
semakinsekolah berat.
3. Para perencana pendidikan dan pembangunan
Para perenacana pendidikan untuk pembangunan sangat dipengaruhi oleh
sejumlah laporan penelitina dan karya ilmiah lainnya yang dihasilkan oleh
berbagai lembaga atau badan-badan internasional.

D. Fungsi pendidikan luar sekolah

1. Fungsi PLS sebagai substitusi pendidikan sekolah

Menagandung arti bahwa PLS sepenuhnya menggantikan pendidikan sekolah


bagi peserta didik yang tidak bisa menempuh pendidikan sekolah formal
dikarenakan berbagai alasan. Materi yang diberikan sama dengan yang aada di
sekolah formal pada umumnya. Contoh: pendidikan kesetaraan yaitu paket A
setara SD, paket B setara SLTP atau SMP, paket C setara dengan SLTA atau
SMA. Setelah peserta didik menamatkan studinya dan lulus ujian akhir,
mereka memperoleh ijazah setara SD, SMP, SMA.

2. Fungsi PLS sebagai komplemen pendidikan

Maksudnya, pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di


bangku sekolah. ada beberapa alas an sehingga materi pendidikan
persekolahan harus dilengkapi pada PLS. pertama, karena tidak semua hal
yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh perkembangan fisik dan
psikisnya dapat dituangkan dalam kurikulum sekolah. kedua, memang ada
kegiatan belajar tertentu yang tidak biasa diajarkan dalam sekolah. bentuk PLS
yang berfungsi sebagai komplemen pendidikan dapat beupa kegiatan yang
dilakukan di sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler.

3. Fungsi PLS sebagai suplemen pendidikan sekolah

Berarti kegiatan pendidikan yang materinya memberikan tambahan terhadap


materi yang dipelajari di sekolah. sasaran fungsi PLS ini adalah anak-anak,
remaja, dan orang dewasa yang telah menempuh jenjang pendidikan tertentu.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlangsung sangat
cepat, sehingga kurikulum sekolah sering ketinggalan. Oleh karena itu para
lulusan perlu menyesuaikan pengetahuan dan keterampilannya. Lulusan juga
perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.
Hal itu dapat ditempuh melalui pembekalan yang ada di PLS atau lembaga
masyarakat lainnya

4. Sebagai jembatan memasuki dunia kerja

Seseorang yang sudah menyelesaikan pendidikan sekolah dan tidak memiliki


pekejaan , dia memerlukan pendidikan jenis pendidikan luar sekolah yang
membawanya ke dunia kerja
5. Sebagai wahana mengembangkan kehidupan

Belajar sepanjang hayat merupakan wujud pertahanan dan mengembangkan


kehidupan. Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah kehidupan itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2017/03/sejarah-perkembangan-
pendidikan-luar.html?m=1

fithriazni.blogspot.com/2011/06/pendidikan-luar-sekolah.html?m=1

http://pls14065.blogspot.com/2015/01/pendidikan-luar-sekolah.html?m=1

file.upi.edu › Direktori › FIPPDF hubungan PLS dan profesi PLSx - Direktori


File UPI

Anda mungkin juga menyukai