Lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga yang dikenal sebagai
pendidikan informal yaitu pendidikan yang dibebankan kepada keluarga dan menjadi
tanggung jawab keluarga yaitu orang tua yang mengajarkan anaknya pengetahuan dan
keterampilan serta norma/aturan agama dan masyarakat yang diperlukan untuk hidup
sampai anak tersebut dewasa dan mandiri.
Pendidikan Informal merupakan metode pendidikan dari keluarga dan lingkungan
tertentu terhadap kegiatan belajar individu yang dilaksanakan dengan bertanggung jawab.
Setelah lulus ujian, hasil pendidikan informal akan diperlakukan sama dengan pendidikan
formal dan pendidikan informal sesuai standar nasional pendidikan. Pendidikan informal
telah disosialisasikan untuk menggapai tujuan pendidikan nasional dimulai dari keluarga.
Ciri-ciri pendidikan informal antara lain tidak membutuhkan persyaratan khusus,
keluarga dan lingkungan berperan penting dalam proses pendidikan, tidak
memberlakukan kurikulum, guru pada pendidikan informal adalah orangtua, tidak
terdapat jenjang pendidikan dan tidak dibutuhkannya ijazah.
Masyarakat berperan sebagai penyelenggara pendidikan jalur sekolah dan luar sekolah
berupa kursus, dan pelatihan yang dilakukan oleh lembaga kemasyarakatan (kelompok
sosial), ikut berperan dalam mencerdaskan bangsa. Masyarakat desa mengembangkan
sistem bercocok tanam yang dilakukan oleh komunitas petani dan masyarakat kota
mengembangkan perdagangan dan perindustrian, untuk membangun negara dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pengaruh timbal balik tri pusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik
adalah keluarga, sekolah dan masyarakat berpengaruh dalam memberi kontribusi
(menyumbangkan) dan bekerja sama memberikan bimbingan pemantapan pribadi peserta
didik menjadi akhlakul karimah (akhlak mulia), memberi pengajaran untuk penguasaan
pengetahuan peserta didik dan memberi latihan dalam upaya kemahiran keterampilan
peserta didik.