Anda di halaman 1dari 21

kelas B

SISTEM PENDIDIKAN
FORMAL DAN INFORMAL
DI INDONESIA
DOSEN PENGAMPU
Drs. Abd Qadir Muslim,S.Pd.,M.Pd
NAMA KELOMPOK

1. Bana Hasnul Fata (215030900111001)


2. Ernia Ratna Wati (215030900111019)
3. Nanda Ika Rahmawati (215030907111028)
4. Sri Lestari (215030901111001)
PENDAHULUAN

Menurut Langeveld (1971:5), pendidikan adalah segala upaya dampak, perlindungan


dan dukungan bagi anak untuk mendewasakan anak, atau lebih tepatnya membantu
anak memiliki cukup anda dapat memenuhi tugasnya sendiri dalam hidup. Efek ini
dewasa (orang yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah,bertujuan untuk
buku, siklus harian, dll.) Orang yang belum dewasa. Dari sudut pandang Indonesia,
orang mengerti fungsi dan tujuan pendidikan diatur dalam Pasal 20, Pasal 1 dan Pasal
3 “Pendidikan” Sistem Pendidikan Nasional 2003.Merupakan usaha sadar dan
terencana untuk menciptakan suasana belajar dan belajar.Proses pembelajaran agar
siswa tumbuh secara positif kemungkinan memiliki kekuatan agama dan
spiritual,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, kepribadian mulia keterampilan
yang dibutuhkan oleh diri sendiri, masyarakat, bangsa, bangsa.

JALUR
PENDIDIKAN

Pada UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 (1) menyatakan bahwa jalur pendidikan itu
terdiri dari tiga jenis yaitu, pendidikan formal, pendidikan nonformal, serta pendidikan
informal

RUANG LINGKUP
PENDIDIKAN

1. Pendidikan di keluarga dan lingkungan (Pendidikan Informal)


2. Pendidikan dalam sekolah umum (Pendidikan Formal) yang berjenjang dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, serta pendidikan tinggi.
3. Pendidikan di dalam masyarakat (Nonformal) yang bisa dilakukan secara terstruktur
dan berjenjang diluar pendidikan formal

SEJARAH PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan luar sekolah telah menjadi bagian dari budaya


masyarakat Indonesia sejak sebelum kemerdekaan, artinya
pendidikan di luar sekolah selalu dan telah menjadi bagian dari
keberadaan setiap masyarakat bahkan sebelum pembentukan dan
sosialisasi sistem pendidikan. Pada tahun 1989, dengan
disahkannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan luar sekolah akhirnya mendapat
legitimasi hukum.
PENGERTIAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Menurut UU Sisdiknas, pendidikan nonformal adalah pendidikan yang


berlangsung di luar persekolahan formal dan dapat diselenggarakan
secara sistematis dan berjenjang.
Menurut Marzuki (2009), pendidikan nonformal didefinisikan

sebagai kesempatan pendidikan di mana seseorang menerima


informasi, pengetahuan, dan pengembangan yang disesuaikan dengan
usianya dan tuntutan hidupnya dengan tujuan mengembangkan
kebutuhan hidup, kemampuan, sikap, dan nilai dalam dirinya.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal adalah aktivitas


belajar di luar pendidikan formal atau sekolah. Namun, pendidikan
nonformal tetap dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
FUNGSI PENDIDIKAN NONFORMAL

Menurut Pasal 26 UU Sisdiknas, pendidikan nonformal berfungsi


sebagai

1. Alternatif Pendidikan Formal


2. Tambahan Pendidikan Formal
3. Pelengkap Pendidikan Formal

Pasal 26 Ayat 5 UU Sisdiknas menjelaskan kursus dan pengembangan


diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan keterampilan,
pengetahuan, kecakapan hidup, dan sikap untuk meningkatkan diri,
profesi atau usahanya, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi
TUJUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Menurut Rahmat (2018), pendidikan nonformal bertujuan untuk:

1. Penting untuk membantu peserta didik dalam perkembangan diri


mereka sejak usia dini dan sepanjang hidup mereka untuk
meningkatkan kepribadian dan kualitas hidup mereka.

2. Siswa harus dibekali dengan pengetahuan, bakat, dan mental


yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri, memperoleh pekerjaan,
dan/atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Pemenuhan keperluan pendidikan masyarakat yang belum


terpenuhi.
LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL

Rahmat (2018) mengatakan bahwa Beberapa kelompok nonformal lainnya :


terdapat beberapa jenis lembaga a) Kelompok Bermain
pendidikan nonformal di b) Tempat Penitipan Anak (TPA)
Indonesia c) Lembaga Khusus
d) Sanggar Kegiatan Belajar
1. Balai Pengembanan Pendidikan e) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Anak Usia Dini (BP-PAUD) f) Kelompok Belajar
2. Balai Pengembangan Kegiatan g) Lembaga Kursus dan Pelatihan
Belajar (BPKB) (LKP)
3. Sanggar Kegiatan Belajar h) Majelis Taklim
(SKB)
4. Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM)
PENGERTIAN
PENYELENGGARA PENDIDIKAN
NONFORMAL

SOELAMAN (1992: 58) MEMILIKI SISTEM DOKTRIN DALAM


ORGANISASI DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL MELIPUTI:
1.KELOMPOK, ORGANISASI, LEMBAGA,
2.MEKANISME SOSIAL BUDAYA SEPERTI KONTES DAN KONTES,
3.KESENIAN TRADISIONAL SEPERTI WAYANG,
LUDRUK, TEKNOLOGI, DLL. TV, RADIO, FILM, DLL.
4.PRASARANA DAN FASILITAS SEPERTI
BALAI DESA, MASJID, GEREJA DAN SEKOLAH DAN ALAT KERJA.
Penyuluhan KELOMPOK BELAJAR

pengertian penyuluhan
Dalam pendidikan non-formal untuk petani / nelayan,penyuluh adalah guru bagi mereka.
Pendidikan formal, sama dengan non-pendidikan Formal (dalam argumen ini, ada juga saran
pertanian) ada tujuan yang ingin dicapai sebagai pendidik / konsultan untuk petani dan
keluarga mereka, pembesaran tidak terbatas keterampilan, pengetahuan, sikap, dan
keterampilan tapi termotivasi, pemimpin, dan nikmati petani mengembangkan kemerdekaan
dengan perusahaan jadi dia bisa hidup dengan baik dan kekayaan. Berdasarkan pada hal-hal.
Dalam saran implementasi, bahan,
metode,media digunakan oleh ekstensi di runtime lain bahkan dengan ekstensi yang sama,
Anda dapat menerapkan berbagai cara tergantung pada kunci target, pengetahuan, dan
karakteristik wilayah, tujuan pengalaman tujuan. Berdasarkan ini ada satu cara untuk
digunakan secara efektif dan efisien berlaku untuk semua kondisi tujuan.
pengertian kelompok belajar

Kelompok belajar adalah pendidikan nonformal yang terdiri dari sebagai


berikut. sekelompok masyarakat yang saling berbagi pengalaman dan
kemampuan kepada yang lain. Tujuan dari kelompok belajar ini adalah sebagai
berikut. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan standar hidup setiap anggota
kelompok sedang belajar. Ada juga yang disebut pusat kegiatan belajar
masyarakat (PKBM), satuan pendidikan informal untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan belajar sesuai kebutuhan masyarakat atas landasan inisiatif
berbasis komunitas, berbasis komunitas oleh komunitas (DOUM).
Ragam bentuk penyelenggaraan
pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal juga dikelompokkan dalam pendidikan putus sekolah


termasuk dalam PP No. 73 Tahun 1991. pendidikan di luar sekolah,
pelatihan berada di luar sekolah apakah itu tidak disetujui. Ini termasuk
rute pendidikan eksternal sekolah diselenggarakan di sekolah yang baik
Instansi Pemerintah, Non-Pemerintah maupun sektor swasta dan juga
publik. Oleh karena itu, dari kesimpulan pendidikan non-formal dari journal
of nonformal education apa yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini
adalah strategi dana Implementasi program PNF (penggalangan dana)
PKBM ceria dengan strategi cabang sipil,strategi layanan donasi dan
strategi kompetitif.
Pengertian Pendidikan Informal

.Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan di lingkungan keluarga


dimana kegiatan belajarnya terbentuk secara mandiri serta bertanggung
jawab yang dilakukan secara sadar. Pendidikan informal diyakini setara
dengan pendidikan nonformal setelah peserta didik berhasil lulus ujian
sesuai dengan standar nasional pendidikan pemerintah
Pendidikan Informal

Alasan mengapa pemerintah mengadakan adanya pendidikan informal


yaitu:
1. Pendidikan dimulai dengan keluarga atau lingkungan
2. Pendidikan informal bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional yang dimulai dari keluarga
3. Homeschooling yaitu pendidikan formal yang dilakukan secara informal
4. Pendidikan anak harus dimulai sejak lahir.
Fungsi dan Peranan Pendidikan
Informal

1. Membantu memaksimalkan pembelajaran anak, baik itu pendidikan


formal atau nonformal.
2. Mengontrol belajar anak supaya lebih semangat belajar.
3. Membantu meningkatkan mental dan fisik anak dalam keluarga ataupun
dalam lingkungannya.
4. Membantu terbentuknya kepribadian anak sesuai dengan kebutuhan
atau kemampuan perkembangan anak.
5. Membantu mengembangkan potensi dan bakat anak yang dimiliki.
6. Membantu anak supaya belajar lebih mandiri dan bisa memecahkan
masalah yang dihadapi.
Masalah Pendidikan Informal

Kepala keluarga menjadi peranan terpenting dalam menentukan baik dan


buruknya pendidikan. Terdapat beberapa masalah yang sering dihadapi
yaitu kurangnya perhatian keluarga terhadap anak serta kurangnya
keuangan keluarga yang menyebabkan banyak anak-anak tidak bisa
mengenyam pendidikan yang tinggi.
.
Ciri-Ciri Pendidikan Informal

.
karakteristiknya. Kita dapat membedakan jenis jenis pendidikan salah
satunya pendidikan informal. Dan ciri ciri pendidikan informal yaitu:

1. Tidak terikat tempat dan waktu.


2. Tidak terikat jenjang usia.
3. Dapat berlangsung tanpa ada guru maupun siswa secara khusus.
4. Tidak menggunakan metode tertentu.
5. Tidak menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum).
6. Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
7. Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
8. Tidak terdapat kurikulum tertentu yang harus dijalankan
Perbedaan Antara Pendidikan
Informal Dan Nonformal

Pendidikan Informal

1. Tidak pemah diselenggarakan secara khusus disekolah


2. Tidak diadakan pertama-tama dengan maksud menyelenggarakan
pendidikan.
3. Pendidikan tidak diprogramkan secara tertentu
4. Tidak ada waktu belajar tertentu.
5. Metode mengajar tidak fomal.
6. Tidak ada evaluasi yang sistematis.
7. Umumnya tidak diselenggarakan pemerintah.
Masalah Pendidikan Informal

Pendidikan Informal

1. Pendidikan nonformal dapat diselenggarakan dalam gedung sekolah.


2. Memang diadakan bagi kepentingan penyelenggaraan pendidikan.
3. Pendidikan diprogram secara tertentu.
4. Ada waktu belajar tertentu.
5. Metode mengajar lebih formal.
6. Ada evaluasi yang sistematis.
7. Diselenggarakan oleh pemerintahan dan swasta.

Anda mungkin juga menyukai