Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR PENDIDIKAN

TUJUAN SEBAGAI
FAKTOR PENDIDIKAN
Kelompok : 7
SAKINAH MUCHTAR
IHKLAS ANAS
RAHMAN
MUH REZKY ARDIANSYAH NS
SATRIANI ALMAIDA
NUR RAHMI
1. PENGERTIAN TUJUAN PENDIDIKAN

2.SUMBER DAN DASAR PERUMUSAN


TUJUAN PENDIDIKAN

3.JENIS DAN HIRARKI TUJUAN


PENDIDIKAN
01TUJUAN SEBAGAI FAKTOR PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas):
"Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.== Tujuan Pendidikan == Tujuan Pendidikan (Kemdiknas):
Kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa” yang tertuang dalam
UUD 1945 alinea ke-4 yang merupakan tujuan utama nasional,
menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mendidik dan
menggambarkan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia agar
tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan
mengenai arti dari pendidikan nasional yang berbunyi,
“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman.”
FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN
• Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan
pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu memberikan arah kepada
segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin
dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.Tujuan pendidikan
menduduki posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan
lainya. Tujuan pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung
unsur-unsur norma bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan
dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima
oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik
Kekurang pahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan dapat
mengakibatkan kesalahan didalam melaksanakan pendidikan.
Gejala yang demikian oleh Langeveld disebut salah teoritis
(Langeveld, 1955). 3Menurut Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003,
pada pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
SUMBER DAN DASAR PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN

Ada empat rumusan tujuan pendidikan di Indonesia :1.


Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No. 4 tahun 1950,
tecatum dalam bab II pasal 3 yang berbunyi “tujuan pendidikan
dan pengajaran membentuk manusia susila yang cakap dan
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.2. Rumusan
tujuan pendidikan menurut ketetapan MPR No. II tahun 1960
yang berbunyi tujuan pendidikan ialah mendidik anak ke arah
terbentuknya manusia yang berjiwa pancasila dan bertanggung
jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia
yang adil dan makmur material dan spiritual.
3. Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila dengan
penetapan Presiden no. 19 tahun 1965 yang berbunyi tujuan pendidikan nasional kita, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, dari pendidikan prasekolah sampai
pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga negara sosialis Indonesia yang susila, yang
bertaggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik
spiritual maupun material yang berjiwa pancasila.4. Rumusan tujuan pendidkan menurut
ketetapan MPRS No. 2 tahun 1960 yang berbunyi tujuan pendidikan ialah membetuk manusia
pancasialis sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 dan isi Undang-Undang Dasar 1945.
TUJUAN DARI PENDIDIKAN

Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan


potensi dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan
tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan dengan
baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri
dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Sesuai yang sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia,
seperti:

UU No. 2 Tahun 1985


Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi
pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung
jawab terhadap bangsa.

UU No. 2 Tahun 1985


Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi
pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung
jawab terhadap bangsa.
Fungsi dari Pendidikan
Enter title
Pendidikan juga memiliki fungsi diantaranya adalah
mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian
agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Lembaga
pendidikan memiliki fungsi seperti:
Untuk mempersiapkan seluruh masyarakat dapat mandiri dalam
mencari nafkahnya sendiri
Membangun serta mengembangkan minat dan bakat individu demi
kepuasan pribadi dan kepentingan umum
Membantu melestarikan kebudayaan masyarakat
Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan
dalam berdemokrasi
Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat
JENIS JENIS PENDIDIKAN
Sesuai dengan apa yang sudah kita bahas di
atas, pendidikan memiliki tiga jenisnya yaitu
pendidikan formal, pendidikan non formal dan
pendidikan informal.
Pendidikan Formal
Jenis pendidikan ini adalah jenis pendidikan
yang sudah terstruktur dan memiliki jenjang
mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah
(SMP), Pendidikan Menengah (SMA) dan
Pendidikan Tinggi (Universitas)
• PENDIDIKAN IMFORMAL
• Yang terakhir ada pendidikan informal. Pendidikan
ini berasal dari keluarga dan lingkungan dimana
PENDIDIKAN NON FORMAL peserta didiknya diharapkan dapat belajar secara
lebih mandiri. Contoh pendidikan informal ini
Pendidikan non formal adalah jalur seperti agama, budi pekerti, etika, sopan santun,
moral dan sosialisasi.
pendidikan di luar pendidikan formal
yang dilaksanakan secara berjenjang dan • Sekarang sudah paham kan mengapa pendidikan
itu harus dibangun dengan baik? Ingat pendidikan
terstruktur. Jenis pendidikan ini adalah investasi terbaik bagi generasi muda.
disetarakan sesuai dengan hasil program Dengan pendidikan yang baik mereka generasi
pendidikan formal melalui proses muda juga dapat memberikan kontribusi lebih
penilaian dari pihak yang berwenang. untuk bangsa dan negara. Namun, tidak hanya
untuk generasi muda pendidikan juga penting
Contohnya seperti, Lembaga Kursus, untuk semua generasi. Karena itu pendidikan
Majelis Taklim, Kelompok Bermain, adalah pondasi terbaik yang harus dimiliki semua
Sanggar dan lainnya. orang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai