Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum, pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat
seseorang menjadi lebih baik. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 2 tahun 1989  bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Undang-Undang
Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin
maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan
disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan
pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami dasar dan tujuan pendidikan,
maka kita bisa memajukan pendidikan secara nasional.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam
pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa. Untuk itu maka kita harus benar benar memahami apa saja dasar pendidikan dan
tujuan yang nantinya bisa dicapai.

B. Dasar
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah
yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah
dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam
melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat
untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan
tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap
belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya
tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak
mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti
pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2
tahun 1945, Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas
yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa
Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila
3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV
bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan
yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003.
Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:
1. Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini
ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak)  sebagai suatu pondasi 
yang  kokoh  dalam  pendidikan
2. Ideologis :  Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan
berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupa
bangsa.
3. Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan
kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
4. Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
5. Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan
bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
6. Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah
mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi
yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan
memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang
besar dalam diri peserta didik.
7. Sosial  budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya
dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya
masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan
adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka
pendidikan akan mudah dicapai.
C. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan
dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru,
demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu
mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan
perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.
1. Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No 2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman
dan dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu 
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta
sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa
patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan
dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai
jasa para pahlawan serta berorientasi pada masa depan.
3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang
pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk
manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang
sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat
mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap
demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi
dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama
manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.

Adapun tujuan pendidikan di Negara Indonesia yaitu sebagai berikut:


1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan ini merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada tujuan ini
digambarkan harapan masyarakat atau negara tentang ciri-ciri seorang manusia yang
dihasilkan proses pendidikan atau manusia yang terdidik. Adapun yang dimaksud
dengan tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum yang hendak dicapai oleh
seluruh bangsa Indonesia dan merupakan rumusan kualifikasi terbentuknya setiap
warga negara yang dicita-citakan bersama.
2. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola
kemampuannya yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-
beda sesuai dengan fungsi dan tugas yang harus dipikul oleh setiap lembaga dalam
rangka menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan keterampilan tertentu.
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan
kurikuler yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya
lebih khusus jika dibandingkan dengan tujuan institusional, tetapi tidak boleh
menyimpang dari tujuan institusional. Seperti misalnya, tujuan kurikulum di sekolah-
sekolah ada mata pelajaran kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan dengan
SMP.
4. Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah selesai proses belajar
mengajar/program pengajaran. Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari tujuan
kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atau tingkah laku secara jelas. Tujuan
Instruksional dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
BAB II

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH

A. VISI DAN MISI

Visi “ Unggul, Islami, Terpercaya Pilihan Masyarakat Lampung“

Misi

1. Menanamkan dasar-dasar pengetahuan kepada anak didik


2. Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
3. Menanamkan dasar/nilai pendidikan agama kepada anak didik
4. Menciptakan suasanan lingkungan yang bersih dan nyaman
B. RENCANA JANGKA PENDEK (1 TAHUN)
1. Pengadaan fasilitas pendidikan yang representatif secara bertahap dan berkesinambungan
2. Membangun kinerja guru dalam iklim belajar yang menyenangkan
3. Membangun komunikasi dengan orang tua siswa dalam meningkatkan belajar mengajar
4. memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap dan bermutu
5. mencetak alumni-alumni berakhlakul karimah

C. RENCANA JANGKA MENENGAH (3 TAHUN)


1. Menjadikan sekolah berpresati di kota Bandar Lampung
2. Menjadikan setiap alumni sebagai kebanggaan orang tua dan masyarakat
3. Menjadikan lembaga pendidikan ini sebagai barometer kemajuan pendidikan di tingkat taman
kanak-kanak

D. RENCANA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN)


1. Membantu pertumbuhan anak dan perkrmbangan jasmani dan rohani anak didik
dengan sifat alamia anak-anak
2. Berupaya membantu anak mempersiapkan didi untuk memasuki dunia
pendidikandasar ( SD )
3. Membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan
dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan

E. KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud
terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standart isi. Kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum.
Struktur kurikulum TK Al-Azhar 2 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan pada usia anak 4-6 tahun. Struktur kurikulum TK disusun
berdasarkan standart kompetensi lintas kurikulum dan standart kompetensi TK yang meliputi
aspek pengembangan pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar, yaitu aspek:
a. Moral dan nilai-nilai agama.
b. Sosial, emosional dan kemandirian.
c. Berbahasa.
d. Kognitif.
e. Fisik/ motorik.
f. Seni.

Kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan di TK Al-Azhar 2 bertujuan


memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ektra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas daerah, yang materinya tidak dapat dikelimpokkan
kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
Adapun muatan lokal yang akan dilaksanakan atau di selenggarakan di TK Al-
Azhar 2 adalah sebagai berikut :
a. Mata pelajaran bahasa Inggris
Sebagai upaya untuk mengenalkan keanekaragaman bahasa kepada anak diluar
bahasa ibu, TK HARAPAN BUNDA memberikan kegiatan tambahan berupa bahasa
Inggris. Ragam dan bentuk penyampaianya melekat pada semua bidang
pengembangan yang ada di taman kanak-kanak. Tujuan pemberian kegiatan bahasa
Inggris ini adalah untuk mengenalkan aneka ragam bahasa sedini mungkin dan anak
dapat menguasai kosa kata (vocabullary), yang dapat dijadikan bekal untuk memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya.
b. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru
( wali murid ). Pegembangan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
pesserta didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik.

Berdasarkan kondisi obyektif TK Al-Azhar 2 dan kebutuhan dari masyarakat sekitar


maka, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan.
Tujuan:
 Menanamkan dan mengembangkan akidah dan akhlak anak didik.
 Mengenalkan baca tulis huruf hijaiyah.
 Menambah / memberikan hafalan doa dan surat pendek.
Bentuk kegiatan.Taman
 Pendidikan Al-Quran/ TPA.
 Pengenalan huruf hijaiyah
 Peringatan Hari Besar Agama
 Hafalan Surat-surat Pendek
 Hafalan doa-doa
b. Kegiatan kesenian
Tujuan:
 Mengenalkan berbagai macam kebudayaan / multi kultural.
 Melatih anak mencintai hasil karya sendiri.
 Menumbuhkan jiwa kompetitif dan kreatifitas yang tinggi.
 Memupuk bakat dan talenta anak.
Bentuk kegiatan
 Seni Tari Daerah Tradisional
 Seni Tari Kreasi baru
 Seni lukis mewarnai gambar
 Teknik menggambar/ melukis
Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran melalui
Ektrakurikuler yang dibina oleh guru, pelatih, yang memiliki kualitas yang baik berdasarkan
surat keputusan Kepala Sekolah. Pengembangan diri yang berhubungan dengan bimbingan
pribadi, sosial, belajar dan karier dilaksanakan dalam program Bimbingan Konseling yang
pelaksanaanya terpadu dan diluar proses pembelajaran.Kegiatan pengembangan diri ( terprogram
) diberikan pada kelompok A dan kelompok B dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x @30
menit).
Jam pelajaran efektif perhari 3 jam ( 180 menit ) dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 30 menit, dengan rincian
sebagai berikut :
1. Kegiatan pembukaan : 30 menit.
2. Kegiatan inti : 90 menit
3. Istirahat : 30 menit
4. Kegiatan penutup : 30 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester ) adalah 34 minggu, tiap
semester terdiri dari 17 minggu.
Pengaturan Beban Belajar

Satu jam Jumlah jam Waktu


Minggu efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran per pembelajaran/
per tahun ajaran
tatap muka/menit minggu jam pertahun

A 30 30 37 1110
B 30 30 37 jam

Jadwal kegiatan Muatan Lokal


No
Jenis Kegiatan Hari Waktu
.
1. Bahasa Inggris Kamis 07.30 – 09.30

2. Keagamaan : Jumat 07.30 – 09.30


   I.      TPA
   II.      Kegiatan Rohani

3. Kesenian : Sabtu 7.30 – 09.30


a.       Seni Lukis
b.      Seni Tari

Keunggulan TK Al-Azhar 2 terdiri dari bidang antara lain:


1. Keunggulan Akademik
a. Moral dan nilai-nilai agama
Dari aspek perkembangan moral dan nilai-nilai-nilai agama diharapkan akan
meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Tuhan yang Maha Esa dan membina
sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang
baik.
b. Sosial, Emosional dan Kemandirian
Dari aspek perkembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina
anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi
dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat
menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
c. Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui
bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan
membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
d. Kemampuan Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir anak untuk
dapat Mengolah perolehan belajar, dapat menemukan bermacam-macam alternatif
pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkankemampuan logika
matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai
kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan
pengembangan kemampuan berpikir teliti.
e. Kemampuan Fisik/ Motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan
koordinasi, serta meningkatkan ketrampilan tubuh cara hidup sehat sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
f. Kemampuan Seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu
berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai
hasil karya seni yang kreatif.
2. Keunggulan Non Akademik
a. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan
dilakukan secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan
kemampuan dasar yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Contoh
kegiatan pendidikan kecakapan hidup adalah sebagai berikut:
 Program menggosok gigi yang dilaksanakan setiap hari Sabtu.
 Program Jumat bersih yang dilaksanakan setiap hari jumat pagi.
 Program makan bersama setiap satu bulan sekali.
Pendekatan Pembelajaran

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
Kelompok A Kelompok B

A. Bidang Pengembangan
Pembiasaan Moral Dan nilai-nilai
agama, sosial, Emosional dan
Kemandirian.

B. Bidang Pengembangan
kemampuan dasar. PENDEKATAN PENDEKATAN
TEMATIK TEMATIK
1. Berbahasa

2. Kognitif

3. Fisik/motorik.

4. Seni

Lokasi Waktu Per Minggu 24 jam 24 jam


Bahasa Inggris Bahasa Inggris
Keagamaan : Keagamaan :
   1. TPA    1. TPA
Muatan Lokal     2. Kegiatan Rohani     2. Kegiatan Rohani
Kesenian : Kesenian :
a.      1. Seni Lukis a.      1. Seni Lukis
b.      2. Seni Tari b.      2. Seni Tari

Metode pembelajaran yang bisa digunakan di Taman Kanak-kanak antara lain


adalah sebagai berikut :
 Metode bercerita
 Metode bercakap-cakap
 Metode Tanya jawab
 Metode Karya wisata
 Metode Demontrasi
 Metode Sosiodrama atau bermain peran
 Metode Pemberian tugas
Dalam melaksanakan penilaian, alat dan cara yang digunakan antara lain :
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data nilai yang dilakukan dengan
merekam/mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. Pada dasarnya
pengamatan dapat dilakukan setiap waktu dan siapa saja, sehinggah ada orang yang
menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu teknik penilaian yang sederhana dan
tidak memerlukan keahlian yang luar biasa. Namun untuk memperoleh hasil yang tepat
(objektif) pengamatan perlu direncanakan sedemikian rupa
2. Catatan anekdot
Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang sikap
dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara
insidental). Secara ideal, komponen yang diases meliputi seluruh aspek perkembangan anak
yaitu: Fisik (Motorik halus,Motorik Kasar), Kognitif, Bahasa, Sosial-Emosional, Seni,Moral
dan Nilai Agama. Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan tentang gejala
tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan perilaku anak yang khusus, baik yang positif
maupun yang negative. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat bantu pencatatan hasil
pengamatan. Hal-hal yang dicatat daam anekdot dapat meliputi prestasi yang ditunjukkan
anak baik berupa karya atau sikap dan perilaku.
3. Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dan
guru atau antara anak dengan anak. Percakapan dalam rangka penilaian dapat dilakukan guru
dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai dengan tema pelaksana kegiatan pada
saat itu. Ada dua macam percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu
pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana percakapan dilakukan dengan sengaja
oleh guru dengan menggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau sederhana
contoh pada berdo’a. Sedangkan yang kedua penilaian percakapan yang tidak berstruktur
dimana percakapan dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saja, kapan saja,
dan sedang melakkan kegiatan lain contoh mengucapkan salam pada saat bertemu.
4. Penugasan
Penugasan adalah suatu cara penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas-tugas
tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat
digunakan dengan cara melihat hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan tugas
tersebut. Pemberian tugas sebagai alat penilaian dapat diselesaikan secara kelompok,
berpasangan atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pemberian tugas
dapat direkam dengan menggunakan format tugas, daftar cek, dan skala penilaian.
Contoh membentuk dengan tanah liat atau plastisin.
5. Unjuk kerja
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas
dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi
6. Hasil karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa
pekerjaan tangan atau karya seni.
Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan
didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru melakukan analisis
untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua
indikator yang telah ditetapkan setiap semester. Kegiatan pengembangan diri dinilai secara
kualitatif dan dilaporkan secara berkala kepada kepala sekolah dan orang tua masing-masing.

F. KENAIKAN KELAS
1. Kenaikan Kelas/Pindah Kelompok.
Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ketingkat yang kebih tinggi apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a.    Usia anak sudah memungkinkan untuk mengikuti kegiatan di kelompok yang lebih
Tinggi dengan generalisasi sebagai berikut:
1. Kelompok A : 4 - 5 tahun
2. Kelompok B : 5 – 6 tahun
b.    Anak sudah memiliki kemampuan yang dimiliki oleh kelompok usia di atasnya,
yaitu apabila anak sudah mampu mandiri mandiri, mampu mengembangkan diri
sesuai dengan pencapaian perkembangan anak yang telah di tentukan dalam muatan
kurikulum.
G. KELULUSAN
1. Kriteria Tamat Belajar.
Peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a.  Usia peserta didik sudah memasuki usia sekolah dasar / wajib belajar, minimal usia 6-7
tahun.
b.  Tingkat perkembangan kemampuan anak.
c.  Telah mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.
2. Ketuntasan belajar.
Peserta didik dianggap tuntas belajar jika memenuhi kriteria ketuntasan belajar
minimal sebagai berikut :
a.  Bisa mengurus dirinya sendiri.
b.  Bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
c.  Usia sudah memasuki usia pendidikan dasar.
d.  Menyelesaikan seluruh program pengembangan
H. PETA TEMA PEMBELAJARAN
TEMA PEMBELAJARAN DALAM SETAHUN UNTUK TK A DAN TK B
TEMA SEMESTER I

NO TEMA Sub Tema Alokasi Waktu

identitasku, anggota tubuh, panca


DIRI SENDIRI 3 MINGGU
indra
rumahku, bagian rumahku,
LINGKUNGANKU 4 MINGGU
sekolahku
makanan/minuman,pakaian,
KEBUTUHANKU 4 MINGGU
kebersihan
 jenis binatang, cara hidup
BINATANG 3 MINGGU
binatang, ciri binatang
macam tanaman, cara menanam
TANAMAN dan merawat tanaman, bagian 3 MINGGU
tanaman
JUMLAH 17 MINGGU

TEMA SEMESTER II
NO NO TEMA Sub Tema
TEMA Sub Tema Alokasi waktu
kendaraan di darat, kendaraan di
1 REKREASI
udara, kendaraan
kendaraan di darat, kendaraan di di laut
REKREASI pekerjaan 3 MINGGU
udara, kendaraan di laut orang tuaku, pekerjaan di
2 PEKERJAAN lingkungan rumahku, pekerjaan
pekerjaan orang tuaku,dipekerjaan
kotaku di
3 PEKERJAAN lingkungan
AIR, UDARA, dan API rumahku, pekerjaan
air, udara dan apidi 4 MINGGU
kotaku  alat komunikasi elektronik, alat
4 ALAT KOMUNIKASI
komunikasi non elektronik
AIR, UDARA, dan API air, udara dan api
kota tempat tinggaku, makanan2 MINGGU
khas
5 TANAH AIRKU
kotaku
 alat komunikasi elektronik, alat
ALAT KOMUNIKASI 3 MINGGU
6 ALAM SEMESTA komunikasi non benda langit, musim di Indonesia,
elektronik
gejala alam
JUMLA
17 MINGGU
H
kota tempat tinggaku, makanan khas
TANAH AIRKU 3 MINGGU
kotaku
 benda langit, musim di Indonesia,
ALAM SEMESTA 3 MINGGU
gejala alam

JUMLAH 17 MINGGU

F. SASARAN USIA PESERTA DIDIK


Sasaran utama dari penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
dirintis adalah anak yang berusia 4-6 tahun di wilayah Jalan Pulau Morotai No.11A,
Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung yang berasal dari lapisan masyarakat
menengah ke bawah.

G. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK Al-Azhar 2 Perumnas Way Halim

N NAMA NUPTK MASA STATU KET


O KERJA S
1 Hj.Nursyamsiyah,S.Pd. 465475265430001 28 TH PNS Kepala
AUD 2
2 Farida Yusuf,S.Pd 153874864930002 29 TH PNS Guru
2 Kelas
3 Yulfiarti,S.Pd 704974865130002 29 TH PNS Guru
3 Kelas
4 Pasiawati,S.Pd 553675365630000 18 TH GTY Guru
3 Kelas
5 Sari Ismaria,S.S 444076266330003 13 TH GTY Guru
3 Kelas
6 Fera Epiyana,S.Pd, Gr. 10814253190001 9 Th GTY Guru
Kelas
7 Pujiati, S.Pd 453375565730003 9 Th GTY Guru
3 Kelas
8 Fitri Handayani, S.Pd 453375565730003 1 Th GTY Guru
3 Kelas
9 Febrina Dwi Maryati, S.Pd - 6 Bln GTY Guru
Kelas
10 Yanti Komalasari,S.Pd 965475866030001 19 Th GTY Operator
2
H. SARANA DAN PRASARANA
Tk Al-Azhar 2 perumnas Way Halim Bandar Lampung dibangun di atas tanah seluas 600m2
dengan luas bangunan 524m2. Bangunan, TK Al-Azhar 2 Bandar Lampung terdiri dari 6 ruang belajar
dan 1 ruang kepala sekolah. Luas bangunan ruang belajar 3 m 2 dan luas bangunan ruang kepala
sekolah 2m2. TK Al-Azhar 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung memiliki 4 ruang toilet yakni 1
toilet guru dan 2 toilet siswa.1 toilet wali murid, Beberapa fasilitas bermain yang diadakan TK Al-
Azhar 2 antara lain jungkat-jungkit, lego, 2 unit ayunan, 4 unit prosotan 2 unit panjatan, dan 1 unit
enjotan.
K. PENGELOLAAN
1. Penyempurnaan sistem kerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan
2. Optimalisasi sumber daya yang ada
3. Penyeragaman persepsi program sekolah
4. Penyusunan program kerja masing-masing bagian
5. Penataan sistem pembagian tugas kerja secara proporsional
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan monitoring, supervisi, dan evaluasi

L. PERAN SERTA MASYARAKAT


Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pembiayaan pendidikan yang ditetapkan
melalui kerja sama sekolah dengan Yayasan. Hal ini adalah untuk memacu peningkatan
Sumber daya Manusia. Keterpaduan pengurus Yayasan, Masyarakat, Kepala sekolah,
Guru-guru serta staf TU menjadikan suatu pilar penegakan displin sekolah, sehingga
terlaksana Proses Kegiatan  Belajar Mengajar yang baik.

M. RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PENYELENGGARAAN KEGIATAN BERMAIN

1. Terwujudny siswa yang bermutu


2. Terwujudnya siswa yang lebih termotofasi untuk kegiatan belajar dan konpetitip
3. Kegiatan belajar mengajar dapat tercipta lebih aktif, variatif, kreatif dan efektif
4. Terwujudny siswa yang beriman, bertakwa, sopan, tertib dan disiplin
5. Terwujudnya daya serap kurikulum lebih tinggi

BAB III
PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Strategi Pengembangan Kurikulum
a. Muatan kurikulum di TK memuat program-program pengembangan/lingkup
perkembangan yang mencakup:
b. Nilai agama dan moral; Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup
perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari
nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks
bermain.
c. Fisik-motorik;Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
d. Kognitif;Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan proses berfikir dalam konteks bermain.
e. Bahasa;Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
f. Sosial-emosional; Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta
kematangan emosi dalam konteks bermain.
g. seni.Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.
2. Kompetensi Inti
1. Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan gambaran
pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD
usia 6 (enam) tahun.Kompetensi Inti mencakup :
2. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
3. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
4. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
5. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
6. Uraian tentang kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
KOMPETENSI  INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri,
peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri,
tanggungjawab, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan
teman

KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan
budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera
(melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi;
menalar, dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain

KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak
mulia

3. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi DasarKompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks
muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu
pada Kompetensi Inti.Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap program
pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
2. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;
3. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
4. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3; dan
5. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
6. Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai
berikut:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran          Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya


         Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

sebagai rasa syukur kepada Tuhan


agama yang dianutnya
KI-2. Memiliki perilaku        Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
hidup sehat, rasa ingin        Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
       Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
tahu, kreatif dan estetis,        Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
percaya diri, disiplin,        Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
       Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap
mandiri, peduli, mampu
aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
menghargai dan toleran        Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau
kepada orang lain, menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara)
mampu menyesuaikan untuk melatih kedisiplinan
diri, jujur, rendah hati        Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
dan santun dalam        Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau

berinteraksi dengan membantu jika diminta bantuannya


2.10.    Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan
keluarga, pendidik, dan
toleran kepada orang lain
teman 2.11.    Memiliki perilaku yang dapat menye-suaikan diri
2.12.    Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2.13.    Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.14.    Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan
santun kepada orang tua, pendidik, dan teman
KI-3. Mengenali diri,        Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
keluarga, teman,        Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
       Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk
pendidik, lingkungan
pengembangan motorik kasar dan motorik halus
sekitar, agama,        Mengetahui cara hidup sehat
teknologi, seni, dan        Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan
budaya di rumah, tempat berperilaku kreatif
       Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk,
bermain dan satuan
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
PAUD  dengan cara:        Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
mengamati dengan tempat ibadah,  budaya, transportasi)
indera (melihat,        Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah,
mendengar, menghidu, air, batu-batuan, dll)
merasa, meraba);        Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,

menanya; peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)


3.10.    Memahami bahasa  reseptif (menyimak dan membaca)
mengumpulkan 3.11.    Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
informasi; menalar; dan verbal dan non verbal)
mengomunikasikan 3.12.    Mengenal keaksaraan awal melalui  bermain
3.13.    Mengenal emosi diri dan orang lain
melalui kegiatan bermain
3.14.    Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
3.15.    Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI-4. Menunjukkan yang        Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan
diketahui, dirasakan, orang dewasa
dibutuhkan, dan         Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
        Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

kasar dan halus


        Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
        Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
        Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di
sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
sifat, suara, tekstur,   fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui
berbagai hasil karya
        Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan
lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, dan gerak tubuh
        Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan
lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan
dipikirkan melalui gerak tubuh
        Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan
bahasa, musik, gerakan,
tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan
dan karya secara
bermain, peralatan pertukangan, dll)
produktif dan kreatif,
4.10.     Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan
serta mencerminkan
membaca)
perilaku anak berakhlak
4.11.     Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
mulia (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4.12.     Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai
bentuk karya
4.13.     Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14.     Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan
cara yang tepat
4.15.     Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan
berbagai media
B. Strategi Pengelolaan Administrasi
Sekolah sebagai institusi pendidikan bisa menjalankan fungsi nya jika seluruh kegiatan
didalam nya dikelola dengan tepat. Pada dasar nya, administrasi sekolah adalah seluruh
proses pengelolaan,mulai dari pengendalian, pengurusan dan pengaturan berbagai cara atau
usaha supaya tujuan sekolah bisa terlaksanaan.
Pelaksanaan administrasi sekolah :
1. Urusan administrasi kurikulum
2. Urusan administrasi kesiswaan
3. Urusan administrasi kepegawaian
4. Urusan administrasi keuangan
5. Urusan administrasi kesuratan dan penasripan
6. Urusan administrasi sarana dan prasarana
7. Urusan administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
8. Urusan administrasi layanan khusus

C. Strategi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Memberdayakan, meningkatkan kegiatan dan memanfaatkan Pembinaan Gugus dan
K3TK sebagai wahana untuk tukar-menukar informasi, diskusi, demonstrasi, simulasi,
KKG serta kegiatan-kegiatan lainnya dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru-
guru
b. Mengikutsertakan guru-guru untuk mengikuti kegiatan; Diklat, penataran, rapat kerja
sebagai sarana peningkatan wawasan, dan keterampilan
c. Menerapkan hasil diklat, penataran, rapat kerja secara tepat guna dan berhasil guna
d. Mengoptimalisasikan sarana belajar dan alat bantu pendidikan
e. Melaksanakan secara terprogram diskusi-diskusi khusus yang ada kaitannya dengan
upaya peningkatan kualitas profesi kependidikan.

D. Strategi Penerimaan Peserta Didik Baru


a. Mengadakan Rapat PPDB dengan Dewan Guru
b. Membentuk Panitia PPDB
c. Membagi tugas kepada Guru untuk membagikan brosur ke wilayah calon peserta didik
baru
d. Menguplod melalui FB, WA,IG tentang PPDB
e. Memasang Benner ke wilayah yang menjadi target calon PPDB
f. Menyusun piket Guru untuk menyambut wali murid yang mau mendaftar
E. Strategi Pengelolaan Belajar Dan Mengajar
Strategi pembelajaran berpusat pada anak landasan pendekatan, pembelajaran aktif dan
karakteristik pada anak
Meliputi :
1. Prakasa kegiatan tumbuh kembangan anak
2. Anak memilih bahan dan memutuskan apa yang akan di kerjakan
3. Anak mengekspresikan bahan secara aktif dengan seluruh indra
4. Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman

F. Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana, sarana mencakup alat-alat yang digunakan untuk administrasi,
Kegiatan  Belajar Memgajar, Penelitian dan sebagainya. Dalam Standar Sarana dan Prasarana
bahkan diwajibkan bahwa setiap sekolah harus memiliki sarana yang mencakup perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan. Sedangkan tentang prasarana dikemukakan bahwa setiap satuan
pendidikan diwajibkan memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang kepala
sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan. (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 42 ayat 1 dan 2).
G. Strategi Pengembangan Pembiayaan
Sebagai sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan memperoleh biaya penyelenggaraan dari
donatur  untuk honor Kepala Sekolah, Guru-Guru, Pegawai Tata Usaha dan biaya
Operasional Sekolah serta Yayasan. Adapun kewajiban yang dikutip dari peserta didik adalah
Uang SPP dan biaya lain yang timbul karena kepentingan biaya pendidikan peserta didik itu
sendiri.

H. Strategi Kerja Sama Dengan Pihak Lain


1. Dari semua program yang telah direncanakan pada setiap kepala sekolah diatas
dituangkan ndalam program jangka pendek dan jangka menengah dan sejak berlakukan
Kurikulum 13 semua pgogram diatas dijadikan sebagai kurikumum 13 TK Al-Azhar 2
yang di lakukian diatas, secara keseluruhan berjalan cukup baik.
Beberapa kerjasama dengan pihak lain
1. Dinas Pendidikan
2. Sekolah Dasar
3. Masyarakat melaui komite sekolah
4. Kerjasama dengan kepolisan
5. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan

I. Strategi Penilaian (Evaluasi Belajar )


Adapun tujuan penilaian proses dan hasil belajar di PAUD bertujuan untuk:
a. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh
anak selama mengikuti pendidikan di PAUD;
b.Menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi pendidik untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada anak agar sikap,
pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal;
c.Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di lingkungan
keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di PAUD; dan
d. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut serta
membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.
Bab IV
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Rencana induk pembangunan sekolah sangat diperlukan bagi TK Al Azhar II sebagai
pelaksana pendidikan untuk menentukan pengambilan keputusan pada masyarakat yang
akan datang, dan merupakan informasi subsector PAUD.
2. Saran
Informasi yang terdapat pada rencana induk pembangunan sekolah ini tidak semuanya
mutlak, disarankan agar dilakukan penelaah ulang bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
KATA PENGANTAR

Puji Syukur disampaikan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penyusun
Rencan Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) Tk Al Azhar 2 kelurahan Perumnas kecamatan
Way Halim kota Bandar Lampung dapat terselesaikan.

Rencana Induk Pengembangan ini dimaksud untuk memberikan gambaran perkembangan


sekolah dan rencana yang diinginkan pada masa yang akan datang. Semoga Rencana Induk
Pengembangan (RIP) in dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan dapat bermanfaat bagi
semua yang terkait.

Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah menyusun Rencana Induk
Pengembangan (RIP) ini sehingga dapat terwujud.

Bandar Lampung, 2021


Kepala TK

Anda mungkin juga menyukai