PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat
seseorang menjadi lebih baik. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 2 tahun 1989 bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Undang-Undang
Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin
maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan
disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan
pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami dasar dan tujuan pendidikan,
maka kita bisa memajukan pendidikan secara nasional.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam
pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa. Untuk itu maka kita harus benar benar memahami apa saja dasar pendidikan dan
tujuan yang nantinya bisa dicapai.
B. Dasar
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah
yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah
dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam
melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat
untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan
tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap
belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya
tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak
mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti
pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2
tahun 1945, Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas
yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa
Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila
3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV
bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan
yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003.
Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:
1. Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini
ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi
yang kokoh dalam pendidikan
2. Ideologis : Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan
berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupa
bangsa.
3. Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan
kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
4. Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
5. Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan
bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
6. Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah
mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi
yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan
memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang
besar dalam diri peserta didik.
7. Sosial budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya
dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya
masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan
adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka
pendidikan akan mudah dicapai.
C. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan
dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru,
demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu
mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan
perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.
1. Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No 2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman
dan dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta
sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa
patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan
dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai
jasa para pahlawan serta berorientasi pada masa depan.
3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang
pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk
manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang
sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat
mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap
demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi
dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama
manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.
Misi
E. KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud
terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standart isi. Kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum.
Struktur kurikulum TK Al-Azhar 2 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan pada usia anak 4-6 tahun. Struktur kurikulum TK disusun
berdasarkan standart kompetensi lintas kurikulum dan standart kompetensi TK yang meliputi
aspek pengembangan pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar, yaitu aspek:
a. Moral dan nilai-nilai agama.
b. Sosial, emosional dan kemandirian.
c. Berbahasa.
d. Kognitif.
e. Fisik/ motorik.
f. Seni.
A 30 30 37 1110
B 30 30 37 jam
A. Bidang Pengembangan
Pembiasaan Moral Dan nilai-nilai
agama, sosial, Emosional dan
Kemandirian.
B. Bidang Pengembangan
kemampuan dasar. PENDEKATAN PENDEKATAN
TEMATIK TEMATIK
1. Berbahasa
2. Kognitif
3. Fisik/motorik.
4. Seni
F. KENAIKAN KELAS
1. Kenaikan Kelas/Pindah Kelompok.
Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ketingkat yang kebih tinggi apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Usia anak sudah memungkinkan untuk mengikuti kegiatan di kelompok yang lebih
Tinggi dengan generalisasi sebagai berikut:
1. Kelompok A : 4 - 5 tahun
2. Kelompok B : 5 – 6 tahun
b. Anak sudah memiliki kemampuan yang dimiliki oleh kelompok usia di atasnya,
yaitu apabila anak sudah mampu mandiri mandiri, mampu mengembangkan diri
sesuai dengan pencapaian perkembangan anak yang telah di tentukan dalam muatan
kurikulum.
G. KELULUSAN
1. Kriteria Tamat Belajar.
Peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Usia peserta didik sudah memasuki usia sekolah dasar / wajib belajar, minimal usia 6-7
tahun.
b. Tingkat perkembangan kemampuan anak.
c. Telah mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.
2. Ketuntasan belajar.
Peserta didik dianggap tuntas belajar jika memenuhi kriteria ketuntasan belajar
minimal sebagai berikut :
a. Bisa mengurus dirinya sendiri.
b. Bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
c. Usia sudah memasuki usia pendidikan dasar.
d. Menyelesaikan seluruh program pengembangan
H. PETA TEMA PEMBELAJARAN
TEMA PEMBELAJARAN DALAM SETAHUN UNTUK TK A DAN TK B
TEMA SEMESTER I
TEMA SEMESTER II
NO NO TEMA Sub Tema
TEMA Sub Tema Alokasi waktu
kendaraan di darat, kendaraan di
1 REKREASI
udara, kendaraan
kendaraan di darat, kendaraan di di laut
REKREASI pekerjaan 3 MINGGU
udara, kendaraan di laut orang tuaku, pekerjaan di
2 PEKERJAAN lingkungan rumahku, pekerjaan
pekerjaan orang tuaku,dipekerjaan
kotaku di
3 PEKERJAAN lingkungan
AIR, UDARA, dan API rumahku, pekerjaan
air, udara dan apidi 4 MINGGU
kotaku alat komunikasi elektronik, alat
4 ALAT KOMUNIKASI
komunikasi non elektronik
AIR, UDARA, dan API air, udara dan api
kota tempat tinggaku, makanan2 MINGGU
khas
5 TANAH AIRKU
kotaku
alat komunikasi elektronik, alat
ALAT KOMUNIKASI 3 MINGGU
6 ALAM SEMESTA komunikasi non benda langit, musim di Indonesia,
elektronik
gejala alam
JUMLA
17 MINGGU
H
kota tempat tinggaku, makanan khas
TANAH AIRKU 3 MINGGU
kotaku
benda langit, musim di Indonesia,
ALAM SEMESTA 3 MINGGU
gejala alam
JUMLAH 17 MINGGU
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Strategi Pengembangan Kurikulum
a. Muatan kurikulum di TK memuat program-program pengembangan/lingkup
perkembangan yang mencakup:
b. Nilai agama dan moral; Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup
perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari
nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks
bermain.
c. Fisik-motorik;Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana
untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
d. Kognitif;Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan proses berfikir dalam konteks bermain.
e. Bahasa;Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
f. Sosial-emosional; Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta
kematangan emosi dalam konteks bermain.
g. seni.Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.
2. Kompetensi Inti
1. Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan gambaran
pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD
usia 6 (enam) tahun.Kompetensi Inti mencakup :
2. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
3. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
4. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
5. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
6. Uraian tentang kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri,
peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri,
tanggungjawab, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan
teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni, dan
budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera
(melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi;
menalar, dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik,
gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak
mulia
3. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi DasarKompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks
muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu
pada Kompetensi Inti.Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap program
pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
2. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;
3. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
4. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3; dan
5. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
6. Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai
berikut:
Puji Syukur disampaikan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penyusun
Rencan Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) Tk Al Azhar 2 kelurahan Perumnas kecamatan
Way Halim kota Bandar Lampung dapat terselesaikan.
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah menyusun Rencana Induk
Pengembangan (RIP) ini sehingga dapat terwujud.