Fungsi pendidikan sangatlah luas karena pendidikan sendiri mencakup segala aspek kehidupan
manusia, oleh karena itu fungsi pendidikan pada hakekatnya adalah membentuk manusia seperti yang
dikehendaki oleh Penciptanya.
b. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4,
dikemukakan:
“ Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaska kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
c. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal, Bab II pasal 3,
dikemukakan bahwa:
“ Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.”
Berdasar dari Perarturan Perundang-Undangan yang tercantum diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sesungguhnya tujuan Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya adalah
membentuk manusia yang sesuai dengan asas, kepribadian, dan landasan bangsa Indonesia,
diantaranya yang paling menonjol yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan yang
tidak tertulis namun menjadi kepribadian bangsa yang telah ada sejak dahulu, jauh sebelum Indonesia
merdeka.
Tujuan itu juga meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti tingkah laku, penampilan,
kebiasaan, dan pandangan. Dan ini berbeda pada setiap tingkatan umur, kecerdasan, situasi dan
kondisi dengan kerangka yang sama. Cara atau alat yang paling efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan pendidikan ialah pengajaran, karena itu pengajaran sering diidentikan dengan pendidikan.
Meskipun kalu istilah ini sebenarnya tidak sama. Pengajaran ialah proses membuat jadi terpelajar (
tahu, mengerti, menguasai, ahli : belum tentu menghayati dan menyakini ). Sedangkan pendidikan
ialah membuat orang jadi terdidik ( mempribadi, menjadi adat kebiasaan ).
2. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan tertentu. Setiap lembaga pasti memiliki tujuan, visi dan misinya masing-masing,
yang berbeda satu dengan yang lain, sesuai dengan karakteristik dari lembaga tersebut.
Tujuan Institusional sendiri terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yang dimana tujuan
umum berorientasi pada bagaimana membentuk/mengembangkan warga Negara menjadi warga
Negara yang baik. Sedangkan tujuan khusus mengacu pada aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
nilai-nilai yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
Tujuan lembaga pendidikan juga disebutkan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang
berbunyi seperti berikut ini:
a. Pasal 13: “ Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk
hidup di masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk
mengikuti pendidikan menengah.”
b. Pasal 15: “Pendidikan menengah di selenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyaipkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang mampu
mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social, budaya, dan alam sekitar
serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan
tinggi. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan dan pendidikan keagamaan.”
c. Pasal 16: “ Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat
menerapkan/mengembangkan, dan/atau kesenian. Satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut,
atau universitas.”