Anda di halaman 1dari 5

 FUNGSI PENDIDIKAN

Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban


bangsa yang bermartabat dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan dan mencerdaskan kehidupan bangsa
( UU No 20 Tahun 2003 ). Pendapat lain, Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang
diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan ( Dirto Hadisusanto, dkk, 1995: 57). Fungsi pendidikan
terhadap masyarakat secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu: fungsi preservatif dan fungsi direktif.
Fungsi preservatif dilakukan dengan melestarikan tata sosial dan tata nilai yang ada dalam
masyarakat, sedangkan Fungsi direktif dilakukan oleh pendidikan sebagai agen pembaharuan sosial,
sehingga dapat mengantisipasi masa depan. Selain itu pendidikan mempunyai fungsi :
1. Menyiapkan sebagai manusia, dalam artian setiap manusia yang dilahirkan dibekali suatu
potensi, yang mana potensi itu tidak semua orang dapat memunculkannya secara otodidak,
oleh karena itu manusia perlu dididik untuk dapat menjadi manusia yang utuh, baik utuh
dalam potensi maupun utuh dalam wawasan.
2. Menyiapkan tenaga kerja, manusia diciptakan untuk dapat menjadi khafilah di dunia,
mereka dituntut untuk dapat berkarya, karena manusia membutuhkan pekerjaan untuk
memenuhi nafkah, oleh karena itu, pendidikan berfungsi menyiapkan tenaga kerja yang
handal dan yang mampu bersaing/bertahan dalam memenuhi tuntutan hidup.
3. Menyiapkan warga negara yang baik, maksudnya manusia diharapkan menjadi warga
Negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka sebagai warga Negara, oleh karena itu
melalui pendidikan warga negara dapat menjadi patriotisme nasional.

Fungsi pendidikan sangatlah luas karena pendidikan sendiri mencakup segala aspek kehidupan
manusia, oleh karena itu fungsi pendidikan pada hakekatnya adalah membentuk manusia seperti yang
dikehendaki oleh Penciptanya.

 HIRARKI TUJUAN PENDIDIKAN DAN RUMUSAN TUJUAN


Sistem pendidikan di Indonesia memiliki beberapa tujuan yang dikenal dengan hirarki tujuan
pendidikan, hirarki tujuan pendidikan tersebut antara lain:
1. Tujuan Umum / Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan umum adalah tujuan akhir atau tujuan tertinggi yang berlaku di semua lembaga,
institusi dan kegiatan pendidikan. Rumusan pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan yang terjadi di kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini contoh
rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah kelompok kami diskusikan:
a. Undang-Undang No 12 tahun 1954
- Pasal 3 : “Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila
yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.”
Membentuk manusia susila berarti membentuk pola pikir, watak dan perilaku sesuai dengan
norma kesusilaan yang berlaku dan telah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Pasal 4 : “ Pendidikan dan pengajaran berdasar atas asas-asas yang termaktub
dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan atas kebudayaan kebangsaan
Indonesia.”
Pasal diatas menjelaskan bahwa pendidikan yang berlaku di Indonesia mengacu pada dasar
Negara, Undang-undang dasar Negara dan kebudayaan bangsa, dikarenakan ketiganya merupakan
kepribadian bangsa yang dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang menjadi tujuan utama
yang harus dicapai dalam pendidikan nasional.

b. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4,
dikemukakan:
“ Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaska kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”

c. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal, Bab II pasal 3,
dikemukakan bahwa:
“ Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.”
Berdasar dari Perarturan Perundang-Undangan yang tercantum diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sesungguhnya tujuan Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya adalah
membentuk manusia yang sesuai dengan asas, kepribadian, dan landasan bangsa Indonesia,
diantaranya yang paling menonjol yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan yang
tidak tertulis namun menjadi kepribadian bangsa yang telah ada sejak dahulu, jauh sebelum Indonesia
merdeka.
Tujuan itu juga meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti tingkah laku, penampilan,
kebiasaan, dan pandangan. Dan ini berbeda pada setiap tingkatan umur, kecerdasan, situasi dan
kondisi dengan kerangka yang sama. Cara atau alat yang paling efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan pendidikan ialah pengajaran, karena itu pengajaran sering diidentikan dengan pendidikan.
Meskipun kalu istilah ini sebenarnya tidak sama. Pengajaran ialah proses membuat jadi terpelajar (
tahu, mengerti, menguasai, ahli : belum tentu menghayati dan menyakini ). Sedangkan pendidikan
ialah membuat orang jadi terdidik ( mempribadi, menjadi adat kebiasaan ).
2. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan tertentu. Setiap lembaga pasti memiliki tujuan, visi dan misinya masing-masing,
yang berbeda satu dengan yang lain, sesuai dengan karakteristik dari lembaga tersebut.
Tujuan Institusional sendiri terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yang dimana tujuan
umum berorientasi pada bagaimana membentuk/mengembangkan warga Negara menjadi warga
Negara yang baik. Sedangkan tujuan khusus mengacu pada aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
nilai-nilai yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
Tujuan lembaga pendidikan juga disebutkan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang
berbunyi seperti berikut ini:
a. Pasal 13: “ Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk
hidup di masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk
mengikuti pendidikan menengah.”
b. Pasal 15: “Pendidikan menengah di selenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyaipkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang mampu
mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social, budaya, dan alam sekitar
serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan
tinggi. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan dan pendidikan keagamaan.”
c. Pasal 16: “ Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat
menerapkan/mengembangkan, dan/atau kesenian. Satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut,
atau universitas.”

3. Tujuan Kurikuler / Kurikulum


Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu program studi, bidang studi,
dan suatu mata pelajaran, yang disusun berdasar tujuan institusional. Permusan tujuan kurikulum
berpedoman pada pengelompokan (taksonomi) tujuan pendidikan, yang dikaitkan dengan bidang studi
tersebut.
4. Tujuan Instruksional / Pembelajaran
Tujuan Instruksional adalah tujuan yang ingin dicapaipada waktu guru mengajar suatu pokok
bahasan tertentu. Tujuan instruksional terbagi 2 yaitu:
a. Tujuan Instruksional Umum, dapat diambil dari Garis-garis Besar Program Pengajaran yang
masih bersifat luas, belum spesifik dan belum dapat diukur tingkat capaiannya.
b. Tujuan Instruksional Khusus, merupakan tujuan pengajaran yang ingin dicapai pada saat guru
mengajar, dan rumusannya sudah khusus, dengan cakupan sempit, operasional dan terukur.

TABEL RUMUSAN CONTOH TUJUAN PENDIDIKAN


Tingkatan Tujuan Rumusan Contoh Tujuan

1. Tujuan Pendidikan Nasional a. Dirumuskan dalam dokumen resmi negara


dalam hal ini GBHN dan UU Pendidikan
Nasional
b. Berlaku Nasional dalam mencakup sistem
pendidikan secara keseluruhan
c. Rumusan bersifat umum

2. Tujuan Institusional atau Kelembagaan a. Dirumuskan dalam UU Pendidikan dan PP,


termasuk kebijaksanaan Menteri
Pendidikan Pendidikan Nasional
b. Bersifat kelembagaan TK,SD, SLTP, SMA,
SMK, Perguruan Tinggi, kursus-kursus
dan sebagainya.
c. Berlaku Nasional untuk masing-masing
jenjang pendidikan.
d. Rumusan mengkhususkan pada sasaran
pendidikan lembaga masing- masing.

3. Tujuan Kurikuler a. Dirumuskan dalam buku kurikulum masing-


masing mata pelajaran.
b. Terbatas untuk mata pelajaran pada jenjang
pendidikan tertentu misalnya IPS SD,
Matematika SLTP, Biologi SMU.
c. Berlaku Nasional terbatas pada jenjang
pendidikan dan mata pelajaran tertentu.
d. Rumusan tertuju pada hasil belajar mata
pelajaran jejang pendidikan tertentu.
4. Tujuan Institusional atau Kelembagaan a. Dirumuskan dalam GBPP matapelajaran pada
jenjang pendidikan tertentu, misalnya GBPP
Pendidikan PPKn SD
b. Mencerminkan perilaku umum hasil belajar
pokok bahasan mata pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu misalnya Pokok
Bahasan Puasa Kelas 1 / MI
c. Berlaku Individual –klasikal menurut kajian
pengembangan kurikulum
d. Rumusan berisi perilaku umum terminal /
dapat dipertunjukkan
5. Tujuan Instruksional Khusus a. Dirumuskan oleh guru dan dituangkan
dalam satuan Pelajaran
b. Mencerminkan perilaku spesifik yang segera
dapat dipertunjukkan pada akhir proses belajar
c. Bersifat individual atas dasar pertimbangan
guru
d. Rumusan perilaku dapat diukur (measurable)
dan hasilnya (wujudnya) dapat dipertunjukkan
atau dapat diamati (observable)
 ASAS PENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi mendasar, baik pada tahap rancangan
maupun pelaksanaan pendidikan. Pandangan tentang hakikat manusia merupakan pokok dasar utama yang
sangat penting dalam pendidikan. Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi mendasar, baik
pada tahap rancangan maupun pelaksanaan pendidikan..
Menurut kelompok kami asas pendidikan yang paling penting dari sekian asas pendidikan yang
pernah ada di Indonesia yaitu Asas Tut Wuri Handayani meskipun asas yang lain juga tak kalah penting
seperti Asas Belajar Sepanjang Hayat dan Asas Kemandirian Dalam Belajar. Alasan yang mendasari
karena Asas Tut Wuri Handayani mencerminkan hakekat dari landasan dan dasar negara kita yaitu Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Asas pendidikan ini mengajarkan kita bahwa kita ini mahluk Tuhan,
yang beradab, yang harus saling tolong-menolong, bersatu, dan dapat befikir dengan berpandangan kedepan
menuju keadilan sosial yang telah turun temurun diwariskan oleh nenek moyang dan para pendiri negara kita
dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
Berikut sedikit pengertian dari semboyan Ki Hajar Dewantara:
a. Ing Ngarso Sung Tulodo: Di depan seorang Guru harus dapat memberikan contoh atau Teladan yang
baik kepada siswa-siswinya.
b. Ing Madya Mangun Karso: Di Tengah atau bersama-sama dengan Siswa, Seorang guru diharapkan
dapat aktif bekerjasama dengan Siswa dalam Usaha mencapai tujuan pendidikan.
c. Tut Wuri Handayani: Di Belakang, Seorang Guru harus mampu mengarahkan dan Memotivasi
peserta Didik agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Karena itulah apabila 3 Asas tersebut dilaksanakan dengan benar maka tujuan pendidikan yang
termuat di UUD 1945 alinea 4, yaitu: “Mencerdasakan kehidupan Bangsa”, dapat tercapai.
Menurut asas Tut wuri Handayani:
a. Pendidikan dilaksanakan tidak menggunakan syarat paksaan,
b. Pendidikan adalah penggulowenthah yang mengandung makna: momong, among dan ngemong.
- Among mengandung arti mengembangkan kodrat alam anak dengan tuntutan agar anak didik
dapat mengembangkan hidup batin menjadi subur dan selamat.
- Momong mempunyai arti mengamat-amati anak agar dapat tumbuh menurut kodratnya.
- Ngemong berarti kita harus mengikuti apa yang ingin diusahakan anak sendiridan memberi
bantuan pada saat anak membutuhkan.
c. Pendidikan menciptakan tertib dan damai (orde en vrede),
d. Pendidikan tidak memanjakan anak,
e. Pendidikan menciptakan iklim, tidak terperintah, memerintah diri sendiri dan berdiri di atas kaki
sendiri (mandiri dalam anak didik) .
Daftar Pustaka:
1. Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
2. Virgana (2011). Hierarki Tujuan Pendidikan. Diunduh dari
http://virgana.files.wordpress.com/2011/03/hierarki-tujuan-pendidikan.doc

Anda mungkin juga menyukai