Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN


“PENYELENGARAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL”

SYIFA AFIFAH

NIM.20004031

Dosen Pembimbing

Drs.WISRONI,M.Pd

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
A. Pengertian Pendidikan Nasional

1. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang berpadu
dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, sistem pendidikan
nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu suatu sistem yang besar dan
kompleks, yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem-sistem.

Menurut UU No.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989 BAB I pasal 1. Sistem
Pendidikan Nasional : Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Menurut UU No.20 tahun 2003, Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

B. Jalur, Jenjang, Jenis Pendidikan Nasional

1. Jalur Pendidikan Nasional


a. Jalur Pendidikan Sekolah
b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah

2. Jenjang Pendidikan Nasional

Merupakan suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan


tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran ( UU
RI No. 2 Tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 Ayat 5 ).
a. Jenjang Pendidikan Dasar
b. Jenjang Pendidikan Menengah
c. Jenjang pendidikan tinggi

Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan


tinggi yang dapat berbentuk akademik,politeknik,sekolah tinggi,institut dan universitas.

3. Jenis Program Pendidikan


a. Pendidikan Umum

Yang termasuk pendidikan umum adalah SD,SMP,SMA dan Universitas.

b. Pendidikan Kejuruan

Lembaga pendidikannya seperti STM, SMTK, SMIP, SMEA.

c. Pendidikan Luar Biasa

yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB, SGPLB.

d. Pendidikan Kedinasan
e. Pendidikan Keagamaan

C. Standar Pendidikan Nasional

Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional


Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berikut ini penjelasan 8 Standar
Nasional Pendidikan Indonesia:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan Pendidikan
7. Standar Pembiayaan Pendidikan
8. Standar Penilaian Pendidikan

D. Fungsi dan tujuan, Prinsip dan Dasar Pendidikan Nasional

1. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis  serta bertanggung jawab.

Fungsi Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi untuk mengembangkan


kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.

2. Dasar Pendidikan Nasional

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah
yang menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud
adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan
dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan
lainnya.

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut:

a. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950,  Nomor 2 tahun
1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-
asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan
bangsa Indonesia.
b. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
c. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian
pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
d. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang
berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
e. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas
No. 20 tahun 2003.

3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan


ini, diatur pada bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.

Berikut isi undang-Undang 20/2003, pasal 4:

1) Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadiln serta tidak diskriminatif


dengan menjunjung tinggi hak assi manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system
terbukadan multimakna.
3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6) Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komonen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai