Anda di halaman 1dari 15

PAPER MINGGU KE-9

PENYELENGGARAAN SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL

DOSEN :

PROF. Dr. JAMARIS, M.Pd

DISUSUN OLEH :

LUQYANA JASMINE LATHIFAH

NIM : 22029080

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional


Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema”, yang berarti
himpunan atau bagian yang saling berhubungan secara teratur dan sistematis
secara keseluruhan. Sedangkan menurut Undang-undang Republik Indonesia
No. 2 Tahun 1989, menjelaskan tentang sistem pendidikan nasional bahwa
pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa depan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan
nasional adalah suatu keseluruhan dari semua satuan aktivitas pendidikan yang
saling berhubungan dan berkaitan untuk tercapainya tujuan pendidikan
nasional.

B. Jalur, Jenjang, Jenis Pendidikan Nasional


1. Jalur Pendidikan Nasional
a. Jalur Pendidikan Sekolah
b. Jalur Pendidikan Luar sekolah

2. Jenjang Pendidikan Nasional


a. Jenjang Pendidikan Dasar
b. Jenjang Pendidikan Menengah
c. Jenjang Pendidikan Tinggi

3. Jenis Pendidikan Nasional


a. Pendidikan Umum
b. Pendidikan Kejuruan
c. Pendidikan Luar Biasa
d. Pendidikan Kedinasan
e. Pendidikan keagamaan

2
C. Standar Pendidikan Indonesia

1. Standar Kompetensi Lulusan


2. Standar isi
3. Standar Proses
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan Pendidikan
7. Standar Pembiayaan Pendidikan
8. Standar Penilaian Pendidikan

D. Dasar, Fungsi dan Tujuan serta Prinsip Pendidikan Nasional

1. Dasar Pendidikan Nasional


Dasar pendidikan di negara Indonesia pada peraturan dan undang-
undangan.

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional


Fungsi dari sistem pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan
meningkatkan mutu serta martabat manusia. Sedangkan tujuan
pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak bangsa dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Prinsip Pendidikan Nasional


1. Pendidikan diselenggrakan dengan demokratis dan berkeadilan yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai keberagaman
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai kesatuan yang sistematis dengan
sistem terbuka
3. Pendidikan sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan
yang berlangsung sepanjang hayat
4. Diselenggarakan dengan keteladanan, membangun kemauan, dan
membangun kreativitas peserta didik
5. Diselenggarakan dengan mengembangkan budaya, tulis, berhitung
6. Memberdayakan semua komponen masyarakat

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Istilah kata sistem itu berasal dari bahasa Yunani “systema” yang
berarti himpunan atau bagian komponen yang saling berhubungan secara
sistematis dan teratur untuk suatu keseluruhan. Sedangkan menurut Zahra
Idris (1987) menjelaskan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri dari
komponen-komponen juga elemen-elemen atau unsur-unsur sebagi sumber
yang memiliki hubungan fungsional yang saling berkaitan dan teratur yang
saling membantu untuk mencapai suatu tujuan atau hasil.

UU No.22 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,


dijelaskan bahwa pendidikan adalah proses terncana untuk mewujudkan
suasana belajar menjadi menyenangkan dan aktif mengembangkan potensi
peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri,
kecerdasaan dan akhlak mulia dan keterampilan yang berguna di dalam
masyarakat. Sedangkan menurut Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1976), menjelaskan bahwa pendidikan nasional adalah suatu usaha untuk
membimbing masyarakatnya menjadi Pancasila, yang berpribadi
berdasarkan Ketuhanan dan kesadaran masyarakat yang mampu
mebudayakan alam sekitar.

Sistem pendidikan nasional adalah kseluruhan dari semua satuan dan


aktivitas pendidikan yang saling berhubungsn dan berkitan agar tercapainya
tujuan pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan nasional ini,
pendidikan nasional merupakan suatu suprasistem, yaitu sistem yang
kompleks, yang didapamnya terdapat beberapa bagian yang juga sistem-
sistem. Menurut UU No.20 Tahun 2003, sistem pendidikan nasional harus
mampu memeratakan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan
relevasi serta efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi berbagai
tantangan dan tuntutan perubahan kehidupan di masa yang akan datang.

4
B. Jalur, Jenjang, Jenis Pendidikan Nasional
4. Jalur Pendidikan Nasional
a. Jalur Pendidikan Sekolah
Jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan yang pelaksanaannya
dilakukan disekolah melalui kegiatan proses belajar mengajar secara
berjenjang. Sifatnya yaitu formal, diatur dalam ketentuan-ketentuan
pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola yaitu bersifat nasional.

b. Jalur Pendidikan Luar sekolah


Jalur pendidikan luar sekolah yaitu pendidikan yang dilakukan di luar
sekolah yang dilakukan melalui kegiatan proses belajar mengajar yang
tidak berjenjang dan waktunya yang lebih fleksibel. Sifatnya tidak
formal yang berarti tidak ada keseragaman pola yang memiliki sifat
nasional.

5. Jenjang Pendidikan Nasional


a. Jenjang Pendidikan Dasar
Jenjang pendidikan dasar adalah bekal dasar yang dierikan kepada
peserta didik untuk bisa bersosialisasi dalam lingkup masyarakat. Bekal
tersebut berupa pengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
dasar juga berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik melanjutkan ke
jenjan menengah. Dalam UU RI No.2 Tahun 1989 Pasal 14 ayat 1
mengatakan bahwa “warga negara yang berumur 6 tahun berhak
mengikuti pendidikan dasar” ayat 2 “warga negara yang berumur 7
tahun berkewajiban mengikuti pendidikan dasar yang setara sampai
tamat.

b. Jenjang Pendidikan Menengah


Pendidikan menengah yang dilaksanakan 3 tahun pada menengah
pertama dan 3 tahun lagi pada menengah atas. Pendidikan ini adalah
lanjutan dan perluasan pengetahuan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah ini terdiri dari pendidikan menengah umum, kedinasan, dan
keagamaan.

10
c. Jenjang Pendidikan Tinggi
Jenjang pendidikan tinggi ini adalah lanjutan dari pendidikan menengah
yang memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didiknya memiliki
kemampuan akademik yang profesional untuk diterapkan dalam dunia
pekerjaan.
Satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan tinggi disebut
perguruan tinggi, ada beberapa bentuk perguruan tinggi yaitu:
1. Akademik
Merupakan perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan terapan
dalam satu cabang ilmu pengetahuan tertentu

2. Politeknik
Merupakan perguruan tinggi yang melakukan pendidikan dalam
bidang pengetahuan khusus

3. Sekolah Tinggi
Perguruan tinggi yang melakukan pendidikan profesional dalam
bidang tertentu

4. Institut
Perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah faultas yang
melaksanakan pendidikan akademik dalam sekelompok ilmu yang
sejenis

5. Universitas
Merupakan perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah fakultas yang
melaksanakan pendidikan akademik dalam sekelompok ilmu
tertentu.

6. Jenis Pendidikan Nasional


a. Pendidikan Umum
Pendidikan umum adalah pendidikan yang tujuan utamanya yaitu
perluasan ilmu pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang

11
diwujudkan pada tingkat-tingkat jenjang pendidikan. Yang termasuk
pendidikan umum yaitu SD, SMP, SMA, dan Universitas.

b. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta
didiknya untuk setelah menyelesaikan pendidikan kejuruan ini dapat
masuk dan berkonstribusi juga bersaing pada dunia kerja. Yang
termasuk lembaganya yaitu SMK, STM, SMTK, SMEA.

c. Pendidikan Luar Biasa


Pendidikan luar biasa adalah pendidikan khusus yang dilakukan untuk
peserta didik yang menyandang kelainan baik fisik maupun mentalnya.
Yang termasuk pendidikan luar biasa itu adalah SLB, SDLB, SGPLB.

d. Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang melakukan
pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam melakukan tugas kedinasan sebagai calon pegawai seuatu
departemen pemerintahan atau lembaga pemerintahan non departemen.
Lembaga yang termasuk pendidikan kedinasan yaitu, STAN, STIS,
STTD, IPDN, POLTEKIM, STIN dll.

e. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagaman merupakan mendidikan yang mempersiapkan
peserta didiknya agar dapat melakukan peranan yang menguasai
pengetahuan khusus tentang ajaran keagamaan.

C. Standar Pendidikan Indonesia


Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan, pemerintah menerapkan 8 standar
nasional pendidikan indonesia yang menjadi pedoman untuk mengembagkan
kemampuan dalam hal membentuk watak dan peradaban bangsa yang
bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bagsa, sebagai berikut:

12
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar kululusan ini digunakan untuk sebagai pedoman dalam menilai dan
menentukan kelulusan peserta didiknya. Standar ini meliputi standar
kompetendi kelulusan pendidikan dasar dan enengah, standar kelulusan
kelompok mata pelajaran.

2. Standar isi
Standar isi meliputi materi minimal dan tingkat kompetensi untuk mecapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
ini memuat struktur kurikulum, kerangka dasar, kurikulum tingkat
pendidikan, beban belajar dan kalender pendidikan.

3. Standar Proses
Standar proses dalam pendidikan yaitu menciptakan kondisi belajar
mengajar yang interaktif, menyenangkan, inspiratif, inovatif, menantang
dan memotivasi peserta didik agar berpartisipasi aktif dan mengembangkan
kreatifitas dan kemandirian juga minat dan bakat. Setiap satuan pendidikan
melakukan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajran, penilaian
hasil dan pengawasan proses tersebut untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Seorang pendidik harus harus memiliki kualifikasi yang baik dan memiliki
kompetensi sebagai pendidik yang sehat jasmani dan rohani juga memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional.kualifikasi
yang dimaksud adalah pendidik memiliki bukti ijazah atau sertifikat
keahlian yang relavan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Pendidik ini meliputi pendidik pada jenjang TK/RA, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, dan pendidik
pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala
sekolah atau madrasah, pengawas pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
loboratoriun, tenaga kebersihan.

13
5. Standar Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana seperti peralatan
pendidikan, media pendidian, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang nunjang proses pembelajaran. Satuan
pendidikan juga harus memiliki prasarana yang meliputi, ruang kelas, uang
pimpinan, ruang gur, ruang tata usaha, perpustakaan, laboratorium, labor
komputer, kantin, tempat ibadah, ruang kesenian.

6. Standar Pengelolaan Pendidikan


Standar pengelolaan ini terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian standar
pengelolaan oleh satuan pendidikan, pengelolaan oleh pemerintah dan
pengelolaan oleh pemerintah daerah.

7. Standar Pembiayaan Pendidikan


Standar pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya operasi, biaya investasi,
dan biaya personal. Biaya operasi meliputi, gaji pendidik dan tenaga
kependidikan dan juga tunjangan yang melekat pada gaji, bahan dan
peralatan habis pakai, dan biaya pendidikan tak langsung berupa air, uang
lembur, konsumsi, pajak. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana
dan prasarana, modal kerja tetap, dan pengembangan sumberdaya manusia.
Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dibayar atau
keluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Standar penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah yaitu
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, penilaian hasil belajar oleh
pendidik dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian pendidikan
jenjang tinggi meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

14
D. Dasar, Fungsi dan Tujuan serta Prinsip Pendidikan Nasional

1. Dasar Pendidikan Nasional


Dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis yaitu:
1. Undang –undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No.4
Tahun1950, No. 2 Tahun 1945, Bab III Pasal 4

2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1996 Bab II Pasal 2

3. Dalam GBHN Tahun 1973, GBHN 1978, GBHN1983 dan GBHN


1988 Bab IV bagian pendidikan

4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian


pendidikan

5. Undang- undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

6. Undang –undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional


Fungsi dari sistem pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan
meningkatkan mutu serta martabat manusia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.
Sedangkan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak bangsa dalam rangka untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa agar berkembangnya kehidupan
bangsa yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, kreatif dan
bertanggung jawab.

3. Prinsip Pendidikan Nasional


Sesuai Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sissiknas ada
enam prinsip pendidikan nasional yaitu :

15
1. Pendidikan diselenggrakan dengan demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa

2. Pendidikan diselenggarakan sebagai kesatuan yang sistematis dengan


sistem terbuka dan multimakna

3. Pendidikan sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan


yang berlangsung sepanjang hayat

4. Diselenggarakan dengan keteladanan, membangun kemauan, dan


membangun kreativitas peserta didik

5. Diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,


menuulis,dan berhitung

6. Pendidikan dilaksanakan dengan memberdayakan semua komponen


masyarakat lewat peran serta dalam penyelenggaraan mutu layanan
pendidikan.

16
TANGGAPAN SAYA

Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen juga elemen-


elemen atau unsur-unsur sebagi sumber yang memiliki hubungan fungsional yang
saling berkaitan dan teratur yang saling membantu untuk mencapai suatu tujuan
atau hasil. Pendidikan Nasional adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dan proses pembelajaran aktif
yang dapat mengembangkan peserta didiknya untuk menggali potensi dan
keterampilannya yang diperlukan untuk masyarakat, bangsa dan negara.

Sistem pendidikan nasional adalah kseluruhan dari semua satuan dan


aktivitas pendidikan yang saling berhubungsn dan berkitan agar tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan nasional ini, pendidikan nasional
merupakan suatu suprasistem, yaitu sistem yang kompleks, yang didapamnya
terdapat beberapa bagian yang juga sistem-sistem. Menurut UU No.20 Tahun 2003,
sistem pendidikan nasional harus mampu memeratakan kesempatan pendidikan,
meningkatkan mutu dan relevasi serta efesiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan perubahan kehidupan di masa yang
akan datang.

Pendidikan nasional ini memiliki visi yaitu terwujudnya sistem pendidikan


sebagai prantara sosial untuk memberdayakan warga negara Indonesia yang
berkualitas dan mampu menjawab tantang zaman yang selalu berubah ubah. Dengan
visi pendidikan, pendidikan nasional memiliki misi yaitu melakukan perluasan dan
pemerataan kesempatan pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia,
membantu dan memberi fasilitas pengembangan potensi anak bangsa, meningkatkan
kesiapan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan kepribadian yang
bermoral,meningkatkan keprofesionalan. Berdasarkan visi misi tersebut, pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk wataj bangsanya
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa agar
berkembangnya kehidupan bangsa yang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
mandiri, kreatif dan bertanggung jawab.

17
Jalur Pendidikan Nasional itu terbagi atas 2 yaitu jalur pendidikan sekolah yang
mana kegiatan pendidikannya dilakukan disekolah dan jalur pendidikan luar sekolah
yaitu pendidikan yang dilakukan di luar sekolah. Jenjang pada pendidikan nasional
itu ada tiga yaitu jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang
pendidikan tinggi. sedangkan pendidikan nasional juga memiliki standar dalam
pendidikan yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan
pendidikan, standar pembiayaan pendidikan, dan terakhir standar penilaian
pendidikan.

Dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis yaitu, Undang –undang


tentang Pendidikan dan Pengajaran No.4 Tahun1950, No. 2 Tahun 1945, Bab III
Pasal 4, Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1996 Bab II Pasal 2, Dalam GBHN
Tahun 1973, GBHN 1978, GBHN1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan,
Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian pendidikan,
Undang- undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang –undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Fungsi dari sistem pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan


meningkatkan mutu serta martabat manusia. Sedangkan tujuan pendidikan nasional
yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa dalam rangka
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sesuai Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sissiknas ada enam


prinsip pendidikan nasional yaitu, Pendidikan diselenggrakan dengan demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa, Pendidikan diselenggarakan
sebagai kesatuan yang sistematis dengan sistem terbuka, Pendidikan sebagai suatu
proses pemberdayaan dan pembudayaan yang berlangsung sepanjang hayat,
Diselenggarakan dengan keteladanan, membangun kemauan, dan membangun
kreativitas peserta didik, Diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menuulis.

18
KESIMPULAN

Sistem pendidikan nasional adalah kseluruhan dari semua satuan dan


aktivitas pendidikan yang saling berhubungsn dan berkitan agar tercapainya
tujuan pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan nasional ini, pendidikan
nasional merupakan suatu suprasistem, yaitu sistem yang kompleks, yang
didapamnya terdapat beberapa bagian yang juga sistem-sistem. Menurut UU
No.20 Tahun 2003, sistem pendidikan nasional harus mampu memeratakan
kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevasi serta efesiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan
perubahan kehidupan di masa yang akan datang.

Yang terdapat dalam sistem pendidikan Indonesia adalah jalur pendidikan,


jenjang pendidikan, jenis pendidikan. Dapat disimpulkan usaha dalam membangun
sumber daya yang bersiang tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan yang luas serta
bermoral dan berakhlak baik bukanlah suatu hal yang mudah, semua itu memerlukan
strategi dari berbagai komponen dan sistem pendidikan. Standar-standar dalam
pendidikan nasional memiliki tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem
pendidikan memiliki dasar secara yuridis yaitu Undang-undang 1945, TAP MPR,
dan GBNH.

Fungsi dari sistem pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan


meningkatkan mutu serta martabat manusia. Sedangkan tujuan pendidikan nasional
yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa dalam rangka
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rahmat dan Abdillah. Ilmu Pendidikan. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPI), 2019.
Wahyudin, Undang Ruslan. Manajemen Pendidikan, teori dan praktik dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020
Zen, Zelhendri dan Syafril. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana, 2017
Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Lembar Negara RI Tahun 1989 Nomor 6. Sekretariat Negara. Jakarta
Noor, Tanjudin. “Rumusan Tujuan Pendidikan Nasional Pasal 3 Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.” Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol 3, No 01
(2018)

20

Anda mungkin juga menyukai