Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BK PRIBADI SOSIAL

“BAHAYA NARKOBA DI KALANGAN REMAJA & MENCEMASKAN PENAMPILAN”

Dosen pengampu:Nurhidayatullah S.Pd, M.Pd.

Di susun oleh:

Kelompok 5

1. Sumarni :921862010068
2. Sinarwati :921862010059
3. Basri arjuna :921862010039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

STKIP ANDI MATTAPPA PANGKEP

T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah,
sehingga Kami bisa menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Melalui kata
pengantar ini penulis terlebih dahulu meminta maaf bilamana isi makalah ini terdapat kekurangan dan
ada tulisan yang Kami buat kurang tepat dan atau menyinggung perasaan bagi pembaca. Kami
menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Dengan ini Kami
mempersembahkan makalah dengan penuh rasa Terima kasih semoga dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca dan khususnya bagi penulis itu sendiri.

Pangkep,9 april 2022

Kelompok 5
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………………..…....i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. latar belakang………………………………………………………………………….………………………………………………….……1
B. rumusan masalah……………………………………………………………………………………………………………………………..1
C. tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. bahaya narkoba di kalangan remaja


1. pengertian narkoba……………………………………………………………………………………………….…………….……2
2. macam –macam narkoba……………………………………………………………………………………….…………………2
3. faktor yang mendorong…………………………………………………………………………………………….……..……….3
4. bahaya narkoba…………………………………………………………………………………………………………………………4
B. mencemaskan penampilan
1. pengertian penampilan……………………………………………………………………………………………….………...…6
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Body Image (Citra Tubuh)………………………………………………….6
3. Tanda-tanda yang menunjukkan gangguan pada gambaran diri…………………….…………..……….……8
4. Tanda dan gejala dari gangguan gambaran diri………………………………………………………...………………8
5. Gambaran Body Image (Citra Tubuh) Remaja……………………………………………….…………………..………9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………..…………….10
B. SARAN……………………………………………………………………………………………………………………….…………….10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………..………………….11
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi
narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan
Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang
menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah
napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada
intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Konsep diri sangat diperlukan untuk dapat memahami tentang manusia dan perilakunya. Tidak ada
dua orang menusia sekalipun yang mempunyai konsep diri yang sama. Konsep diri muncul dan atau
dipelajari berdasarkan pengalaman internal masing-masing individu, hubungan dengan orang lain, dan
interaksi dengan dunia luar. Karena konsep diri merupakan bingkai atau frame bagi seseorang untuk
berinteraksi dengan dunia, maka hal ini sangat mempengaruhi perilaku seseorang (Stuart dan Laraia,
2005). Konsep diri adalah sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Individu dengan
konsep diri yang positif akan menjadi lebih baik dan mampu mengembangkan dan memelihara
hubungan antar sesama individu lainnya. Konsep diri memberi perasaan kontinuitas, lengkap/utuh dan
kemantapan pada seseorang. Konsep diri yang sehat merupakan tingkatan tinggi dari kestabilan
seseorang dan menyebabkan perasaan positif atau negatif terhadap dirinya di kemudian hari.

B RUMUSAN MASALAH

1 Bagaimana cara menghindari narkoba di kalangan remaja


2 Jelaskan apa itu mencemackan penampilan

C. TUJUAN

Tujuan penulis membuat makalah ini antara lain:


1 Untuk melengkapi tugas makalah BK Pribadi sosial
2 Mahasiswa dapat mengetahui bahaya narkoba di kalangan remaja 3
Mahasiswa dapat memahami apa itu mencemaskan
penampilan BAB II

PEMBAHASAN

A.bahaya narkoba di kalangan remaja

• Bidang bimbingan :sosial

1
• Tujuan layanan :memberi pengetahuan tentang bahaya narkoba di kalangan remaja
 Uraian materi
1. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya).
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut
tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
a) Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”.
b) Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.
c) Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”
2. Macam – Macam Narkoba Jenis-Jenis
Narkoba
1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari
opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam
bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin
dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil
atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat
yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini. Heroin yang secara
farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan
mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal,
tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena
efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid.
Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol),
methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone

2
banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah
dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut
adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine.
Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan
senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex).
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang
efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.
5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan.
Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
6. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak
masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering
pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi
suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu
kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan.
Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan
kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia,
cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
3. Faktor yang Mendorong
a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang
berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik,
emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat,
masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu
faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang
mendalam dalam diri remaja antara lain:
 Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah,
orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
 Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
 Perubahan teknologi yang cepat.
 Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini
berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)  Meningkatnya waktu
menganggur.
 Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi
etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.  Menjadi
manusia untuk orang lain.
4. Bahaya Narkoba
a) Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD Stimulan, efek dari

3
narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat
dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu ,
dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tidak sadarkan diri. Contohnya putaw Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba
biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw "Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba
maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".
b) Menurut Jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut: Opioid:
- depresi berat - apatis
- rasa lelah berlebihan - malas bergerak
- banyak tidur - gugup
- gelisah - selalu merasa curiga
- denyut jantung bertambah cepat - rasa gembira berlebihan
- banyak bicara namun cadel - rasa harga diri meningkat
- kejang-kejang - pupil mata mengecil
- tekanan darah meningkat - berkeringat dingin
- mual hingga muntah - luka pada sekat rongga hidung - kehilangan
nafsu makan - turunnya berat badan Kokain:
- denyut jantung bertambah cepat - gelisah
- rasa gembira berlebihan - rasa harga diri meningkat
- banyak bicara - kejang-kejang
- pupil mata melebar - berkeringat dingin
- mual hingga muntah - mudah berkelahi
- pendarahan pada otak - penyumbatan pembuluh darah - pergerakan
mata tidak terkendali - kekakuan otot leher Ganja:
- mata sembab - kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
- sering melamun - pendengaran terganggu
- selalu tertawa - terkadang cepat marah
- tidak bergairah - gelisah
- dehidrasi - tulang gigi keropos
- liver - saraf otak dan saraf mata rusak Ectasy:
- enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, - berkeringat
- sulit tidur - kerusakan saraf otak
- dehidrasi - gangguan liver

4
- tulang dan gigi keropos - tidak nafsu makan - saraf mata rusak
- Shabu-shabu:
- enerjik - paranoid
- sulit tidur - sulit berfikir
kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas banyak
bicara denyut jantung bertambah cepat pendarahan otak shock pada pembuluh darah jantung
yang akan berujung pada kematian.
Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:
a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak
dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu
wajarwajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang
paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama
dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut
ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini
sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red)
adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.

5
B.MENCEMASKAN PENAMPILAN

• Bidang bimbingan :pribadi


• Tujuan layanan : memberi pengetahuan tentang mencemaskan penampilan
• Uraian materi
1 Pengertian penampilan
Menurut pendapat para ahli pengertian penampialan adalah :
1) Penampilan diri ialah pembentukan diri seseorang untuk menjadi lebih menarik terutama dari
segi
2) fiskal dan juga pembentukan kepribadian yang mempesonakan terutama bagi kaum wanita.
3) Penampilan adalah cara seseorang merubah dirinya menjadi lebih baik dalam berpenampilan.
4) Penampilan yaitu suatu proses untuk merubah diri menjadi lebih menarik untuk dipandang.
5) Penampilan Ideal yaitu penampilan yang dirasa pas oleh orang tersebut atau penampilan yang
tidak berlebih.
6) Penampilan Menarik yaitu penampilan yang indah dipandang dan penampilan yang memiliki
daya tarik bagi orang yang memandangnya.
1 Pengertian Body Image
Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2005) citra tubuh (body image) adalah ide seseorang
mengenai penampilannya di hadapan orang (bagi) orang lain.
Papalia, Olds, dan Feldman (2001) menyatakan bahwa citra tubuh (body image)
merupakan gambaran dan evaluasi mengenai penampilan seseorang.
Dacey & Kenny (2001) menyatakan bahwa citra tubuh adalah keyakinan seseorang akan
penampilan mereka di hadapan orang lain.
Schlundt dan Jhonson (1990) mengatakan bahwa citra tubuh (body image) merupakan
gambaran mental yang tertuju kepada perasaan yang kita alami tentang tubuh dan bentuk
tubuh kita yang berupa penilaian positif dan penilaian negatif
2. .Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Body Image (Citra Tubuh)
(a) Jenis kelamin
Chase (2001) menyatakan bahwa jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam
perkembangan citra tubuh (body image) seseorang. Deacey & Kenny (2001) juga
sependapat bahwa jenis kelamin mempengaruhi citra tubuh. Beberapa penelitian
yang sudah dilakukan menyatakan bahwa wanita lebih negatif memandang citra
tubuh (body image) dibandingkan pria (Cash & Brown, 1989: Davidson & McCabe,
2005: Demarest & Allen, 2000: Furnaham & Greaves, 1994:, Jenelli, 1993: Rozin &
Fallon, 1988 dalam Hubley & Quinlan, 2005). Pria ingin bertubuh besar dikarenakan
mereka ingin tampil percaya diri di depan teman-temannya dan mengikuti trend yang
sedang berlangsung. Sedangkan wanita ingin memiliki tubuh kurus menyerupai ideal
yang digunakan untuk menarik perhatian pasangannya. Usaha yang dilakukan pria
untuk membuat tubuh lebih berotot dipengaruhi oleh gambar dimedia massa yang
memperlihatkan model pria yang kekar dan berotot. Sedangkan wanita cenderung
untuk menurunkan berat badan disebabkan oleh artikel dalam majalah wanita yang

6
sering memuat artikel promosi tentang penurunan berat badan (Anderson &
Didomenico, 1992).
(b) Usia
Pada tahan perkembangan remaja, citra tubuh (body image) menjadi penting
(Papalia & Olds, 2003). Hal ini berdampak pada usaha berlebihan pada remaja untuk
mengontrol berat badan. umumnya lebih sering terjadi pada remaja putri dari pada
remaja putra. Remaja putri mengalami kenaikan berat badan pada masa pubertas dan
menjadi tidak bahagia tentang penampilan dan hal ini dapat menyebabkan remaja
putri mengalami gangguan makan (eating disorder). Ketidakpuasan remaja putri pada
tubuhnya meningkat pada awal hingga pertengahan usia remaja sedangkan pada
remaja putra yang semakin berotot juga semakin tidak puas dengan tubuhnya (Papalia
& Olds, 2003).
(c) Media Massa
Tiggemann (dalam Cash & Pruzinsky, 2002) mengatakan bahwa media yang muncul
dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan laki-laki
yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Tiggemann (dalam Cash
&purzinsky, 2002) juga menyatakan bahwa media massa menjadi pengaruh yang
paling kuat dalam budaya sosial. Anak-anak dan remaja lebih bahyak menghabiskan
waktunya dengan menonton televisi. Konsumsi media yang tinggi dapat
mempengaruhi konsumen. Isi tayangan media sering menggambarkan bahwa
standart kecantikan perempuan adalah Tubuh yang kurus dalam hal ini berarti dengan
level kekurusan yang dimiliki, kebanyakan perempuan percaya bahwa mereka adalah
orang-orang yang sehat. Media juga menggambarkan gambaran ideal bagi laki-laki
adalah dengan memiliki tubuh yang berotot.
(d) Keluarga
Menurut teori social learning, orang tua merupakan model yang paling penting
dalam proses sosialisasi sehingga mempengaruhi gambaran tubuh anak anaknya
melalui modeling, feedback dan instruksi. Fisher, Fisher dan Strack (dalam Cash &
Pruzinsky, 2002) menyatakan bahwa gambaran tubuh melibatkan bagaimana
orangtua menerima keadaan bayinya baik terhadap jenis kelamin bayinya dan
bagaimana wajah bayinya kelak. Ketika bayi lahir, orangtua menyambut bayi tersebut
dengan pengharapan akan adanya bayi ideal dan membandingkannya dengan
penampilan bayi sebenarnya. Kebutuhan emosional bayi adalah disayangi lingkungan
yang dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Harapan fisik bayi oleh orangtua
sama seperti harapan oanggota keluarga lain yaitu tidak cacat tubuh. Ikeda and
Narworski (dalam Cash dan Purzinsky, 2002) menyatakan bahwa komentar yang
dibuat orang tua dan anggota keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam
gambaran tubuh anak- anak. Orang tua yang secara konstan melakukan diet dan
berbicara tentang berat mereka dari sisi negatif akan memberikan pesan kepada anak
bahwa menghawatirkan berat badan adalah sesuatu yang normal.
3. Tanda-tanda yang menunjukkan gangguan pada gambaran diri
• Syok Psikologis.
Syok Psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak perubahan dan dapat
terjadi pada saat pertama tindakan.syok psikologis digunakan sebagai reaksi terhadap

7
ansietas. Informasi yang terlalu banyak dan kenyataan perubahan tubuh membuat klien
menggunakan mekanisme pertahanan diri seperti mengingkari, menolak dan proyeksi untuk
mempertahankan keseimbangan diri.
• Menarik diri.
Klien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan , tetapi karena tidak mungkin
maka klien lari atau menghindar secara emosional. Klien menjadi pasif, tergantung , tidak ada
motivasi dan keinginan untuk berperan dalam perawatannya.
• Penerimaan atau pengakuan secara bertahap.
Setelah klien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan atau berduka muncul. Setelah
fase ini klien mulai melakukan reintegrasi dengan gambaran diri yang baru.
4. Tanda dan gejala dari gangguan gambaran diri
1. Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah.
2. Tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh.
3. Mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri.
4. Perasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh.
5. Preokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang.
6. Mengungkapkan keputusasaan.
7. Mengungkapkan ketakutan ditolak.
8. Depersonalisasi.
9. Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh. 4Cara Membangun Body Image Positif
• Cintai dan Hargai Diri Anda
Semua orang memiliki kekurangan. Apakah itu kekurangan di tubuh, kebiasaan
maupun sikap. Kini saatnya menerima semua itu, terutama kekurangan pada tubuh.
Seorang perempuan bertubuh kurus pun kadang berharap memiliki tubuh yang
berlekuk dan berisi.
• Hilangkan Keinginan Memiliki Tubuh Model
Diet memang boleh dilakukan, namun tidak diajurkan untuk melakukan diet hingga
rela kelaparan. Tubuh seperti model memang terlihat sempurna, namun jangan lupa
campur tangan software komputer yang membuat tubuh mereka indah. Toh, para
model maupun artis ini juga tidak mengenakan makeup terus-terusan, terutama saat
bersantai di rumah.
• Belanja Sesuai Kondisi Diri
Trend berpakaian terus berubah. Tidak berarti Anda harus mengikutinya dan
berpakaian ala ora lain. Lebih baik membeli baju yang sesuai dengan pribadi Anda dan
nyaman dikenakan.
• Berolahraga
Melakukan olahraga tak semata berhubungan dengan penurunan berat badan atau
kegemukan. Jadikan olahraga sebagai rutinitas harian karena akan memberikan efek
positif pada tubuh dan pikiran Anda.
• Memanjakan Diri

8
Sebatang coklat atau sekantong kripik tidak akan membunuh Anda. Manjakan diri
Anda sejenak dengan kudapan favorit, disusul melakukan hobi favorit seperti
membaca, traveling, menggambar atau menonton televisi.
5. Gambaran Body Image (Citra Tubuh) Remaja
Obesitas atau kegemukan merupakan suatu masalah yang ditakuti oleh para remaja.
Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas atau kegemukan terjadi jika individu
mengkonsumsi kalori yang berlebihan dari yang mereka butuhkan Sarafino (1998) juga
mengatakan bahwa obesitas adalah sebagai suatu simpanan yang berlebih dalam bentuk
lemak yang berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak buruk obesitas terhadap kesehatan,
sangat berhubungan dengan berbagai macam penyakit yang serius, seperti tekanan darah
tinggi, jantung, diabetes melitus, dan penyakit pernapasan. Dampak lain yang sering diabaikan
adalah perasaan merasa dirinya berbeda atau dibedakan dari kelompoknya akan membuat
individu dengan obesitas rentan terhadap berbagai masalah psikologis. Penelitian Daniel
(1997) memperlihatkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara psikologis dengan
obesitas pada remaja, terutama dalam bentuk depresi. Remaja obesitas yang dijauhi oleh
teman-temannya memiliki kecenderungan untuk mengalami rasa putus asa yang besar.
Hubungan antara obesitas dengan gejala psikologis merupakan suatu lingkaran yang tidak
terputus. Masalah psikologis yang paling umum didapatkan adalah cemas, ganggguan makan.
Depresi pada obesitas dapat muncul karena pertentangan batin antara keinginan untuk
memperoleh bentuk tubuh yang ideal dan kenyataan yang ada. Depresi terjadi sebagai akibat
gangguan citra tubuh (sering berupa distorsi, bila melihat didepan cermin, seseorang tidak
melihat tubuhnya sebagaimana adanya dalam realitas). Bagi remaja putri yang mengalami
obesitas, masalah yang sering kali muncul adalah kepercayaan diri yang rendah dan kondisi ini
berbeda jika dibandingkan dengan remaja putra yang lebih mengutamakan prestasi dari pada
mengurus bentuk tubuh yang ideal (Dewi, 2004). Remaja yang menderita obesitas selalu
dijadikan sebagai objek ejekan dan penampilan yang gemuk selalu di ejek dan dianggap
sebagai hal yang lucu yang dapat membuat orang lain tertawa dan dianggap jelek (Dewi,
2004).

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa :

1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah
sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk

2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.

9
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.

B. Saran

Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam
NARKOBA dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli
dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam
NARKOBA dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi
takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

Gambaran diri (Body Image) adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh
saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap
individu (Stuart and Sundeen , 1991). Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima
stimulus dari orang lain, kemudian mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari
lingkungan (Keliat ,1992).

DAFTAR PUSTAKA

http://www.g-excess.com/28225/gambaran-diri-body-image-sebagai-salah-satu-dari-konsep-diri/

http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2012/07/03/cara-membangun-body-image-positif

10
.http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2183437-definisi-citra-tubuh-bodyimage/
#ixzz28u1mmQSe

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2183448-dimensi-body-image-
citratubuh/#ixzz28u24Ushr

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2183446-faktor-faktor-
yangmempengaruhi-body/#ixzz28u2QYnBp

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2183451-gambaran-body-image-

citratubuh/#ixzz28u2bwsPM https://endaharum23.blogspot.com/

https://hitmansystem.com/tentang-pria/penampilan-adalah-kepribadian

11

Anda mungkin juga menyukai