Anda di halaman 1dari 20

Perspektif Pendidikan

Informal 1
Kelompok 3
• Arya Adi Kusuma - 1104620082
• Nadya Azzahra - 1104620002
• Sarah Rahma Aulia - 1104620001

Pembelajaran Informal OD
Perspektif Historis, pembelajaran informal orang
dewasa
Scroll Up
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa
pendidikan dilakukan melalui tiga jalur, yaitu: pendidikan formal, pendidikan non formal, dan
pendidikan informal. Pendidikan formal dilakukan di sekolah, pendidikan non formal
dilaksanakan di masyarakat, dan pendidikan informal utamanya dilaksanakan di keluarga.
Oleh karena itu, pendidikan non formal dan informal sering diasosiasikan sebagai pendidikan
di luar sistem persekolahan, atau secara singkat disebut pendidikan luar sekolah.
Livingstone (1998) mendefinisikan
pendidikan informal adalah setiap aktifitas
yang melibatkan pursuit pemahaman,
pengetahuan, atau kecakapan yang terjadi Pembelajaran informal bisa terjadi di setiap konteks diluar kurikulum
diluar kurikulum lembaga yang disediakan lembaga. Hal ini dibedakan dari persepsi harian dan sosialisasi umum
dengan identifikasi kesadaran diri individu tentang aktifitas sebagai
oleh program pendidikan, kursus atau
pembelajaran bermakna. Hal mendasar dari pendidikan informal
lokakarya.
(tujuan, isi, cara dan proses pemerolehan, lamanya, evaluasi hasil dan
aplikasi) ditentukan oleh individu dan kelompok yang memilih terlibat
didalamnya, tanpa kehadiran seorang instruktur yang memiliki otoritas
secara melembaga
Pendidikan informal biasa juga disebut pendidikan keluarga, dimana pendidikan dimulai
dari keluarga.

Menurut Tarakiawan (2001), pendidikan Adapun mengenai metode-metode dalam


yang mungkin terjadi dalam keluarga, pendidikan informal yang banyak berpengaruh
yaitu: terhadap individu, menurut Abdullah Nashih
1) pendidikan iman, Ulwan (2001), terdiri dari: 1) pendidikan dengan
2) pendidikan moral, keteladanan,
3) pendidikan fisik, 2) pendidikan dengan adat kebiasaan,
4) pendidikan intelektual, 3) pendidikan dengan nasihat,
5) pendidikan psikis, 4) pendidikan dengan pengawasan, dan
6) pendidikan sosial, dan 5) pendidikan dengan hukuman (sanksi).
7) pendidikan seksual
Begitu kaya dan potensial pendidikan dan pembelajaran informal yang dilakukan dalam
keluarga dan lingkungan masyarakat

Begitu dahsyat pendidikan dan pembelajaran informal bermakna untuk merubah kehidupan
(khususnya perkembangan kemampuan diri pada diri masing masing individu).

Reposisi pemikiran untuk membangun kebijakan dan program pendidikan sangat diperlukan, agar
dikemudian hari pengakuan dan penghargaan terhadap pendidikan dan pembelajaran informal
menjadi lebih nyata.
Perspektif Ideologis/Agama , pembelajaran
informal orang dewasa
Scroll Up
Keluarga adalah pemegang kendali dalam pendidikan
informal, terutama dalam pembentukan karakter religius
anak dan orang dewasa. Perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional anak sangat cepat di masa golden age
sehingga orang tua sebagai pemegang peranan penting
dalam perkembangan anak harus memiliki kesiapan dan
pengetahuan demi kesuksesan penyelenggaraanpendidikan
informal.
Dalampem pembelajaran informal orang dewasa
ideologis/agama sangatlah penting karena memotret
pemandangan yang lebih utuh dan menyeluruh dari
peran agama dalam kehidupan bermasyarakat dalam
informal teristimewa, peran agama dalam membentuk
cara pandang seseorang dalam memahami dan
menanggapi situasi hidup yang dihadapinya.
Perspektif ideologis/agama dalam pembelajaran informal difokuskan pada tiga elemen
penting yang biasanya dilestarikan oleh setiap agama, yaitu:

1.Kegiatan ritual, misalnya doa pribadi maupun doa bersama, ziarah, sakramen, perayaan hari suci, dan
sebagainya;
2.Kitab suci yakni teks-teks yang dianggap suci dan diyakini berisi ajaran-ajaran ilahi yang
disampaikan kepada penganut agama yang bersangkutan dan telah diwariskan dari zaman ke
zaman;
3.Etika atau ajaran tentang yang baik dan yang jahat atau hal-hal yang harus dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya. ketiga elemen ini dikembangkan
oleh semua agama besar dunia, yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
hidup masyarakat dan menentukan arah peradaban.
Dalam pembelajaran informal orang dewasa, ideologis/agama merupakan salah satu
kekuatan sosial paling signifikan di dunia. Dengan kenyataan sejarah dan warisan yang
panjang serta kenyataan bahwa agama-agama besar ini dianut oleh umat dengan
populasi yang sangat besar, maka agama memainkan peran yang sangat menentukan
dalam kehidupan sosial.
Perspektif Yuridis , pembelajaran informal orang
dewasa
Scroll Up
Dalam pendidikan informal suatu kebijakan hukum (landasan Yuridis) itu mutlak diperlukan
dalam sebuah sistem Pendidikan di Indonesia secara umum berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, secara spesifik diatur dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab VI
pasal 13.
Berikut ini adalah paparan beberapa kebijakan hukum yang menjelaskan
tentang keberadaan pendidikan informal:

• UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Bab I pasal 1
ayat 13, yaitu “Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan”.
Pendidikan informal merupakan salah satu jalur pendidikan yang ada di Negara Indonesia
• UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bab VI pasal
27, ayat :
• (1) “Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri”.
• (2) “Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta
didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan”.
• (3) “Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah”.
• Pendidikan informal diakui oleh Negara setelah memenuhi ketentuan- ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam pendidikan informal, landasan yuridis ini
merupakan suatu kebijakan hukum yang mutlak
diperlukan pada sebuah pendidikan informal
dimana keberadaan pendidikan informal ini sangat
memegang peranan penting dalam pembentukan
tingkah laku manusia dalam kehidupan global yang
terbuka
Perspektif Ekonomi , pembelajaran informal
orang dewasa
Scroll Up
Perspektif ekonomi dalam pendidikan informal dibutuhkan seseorang dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Perspektif ekonomi yang diajarkan akan membuat individu berperilaku rasional dalam berbagai persoalan
sehingga orientasi Perspektif ekonomi tidak hanya mengajarkan bagaimana mengelola uang atau cara
pemanfaatan uang. Namun lebih dari itu, Perspektif ekonomi juga mengajarkan tentang bagaimana
menentukan pilihan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari guna menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan.
Kemakmuran dan kesejahteraan dapat diterapkan dalam
beberapa hal misalnya, seorang individu harus tahu
manfaat dan nilai guna dari barang atau jasa yang akan
digunakan serta kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan akan barang dan jasa tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar individu dapat berperilaku ekonomi
secara rasional.
Pembelajaran Informal OD

Anda mungkin juga menyukai